webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

219.) Birth

Sampai di apartemen tempat kerja.

"Kalian mau makanan?" tawar ku

"Mau!" balas mereka dengan cepat

"Tapi cuma seporsi tidak masalah?" tanya ku lagi

"Tidak masalah!"

"Ya sudah ini ambil" ucap ku lalu menyerahkan makanan paket sehat dari Wagnaria tadi

.

.

.

.

Kerja kerja dan kerja sampai aku merasa mual.

"Ah sial, kenapa juga mualnya Yumi berpindah padaku" gerutu ku

Note : terkadang hal tersebut memang benar terjadi, tidak ada fakta yang bisa menjelaskan secara sains tapi secara mitos bisa, jika tidak salah ketika raga sudah bersatu maka jika yang satu sakit yang satunya ikut merasakan.

.

Ku cium bau bauan segar untuk menghilangkan rasa mual.

.

Jam 5.30

"Haruka, ini kami istirahat jam berapa?" Yatora bertanya

"Kalian boleh istirahat, biasanya juga tidak pernah bilang juga, aku mau pulang sebentar juga, ngurus makannya Yumi" ucap ku

"Baiklah, kami mau order udon, kamu mau?"

"Tidak, aku akan makan dengan Yumi saja, nanti jam 6.30 kerja lagi ya"

"Oke"

.

.

.

Di apartemen ku.

Yumi masih rebahan di sofa, TV menyala, ac hidup juga, dan Yuminya sekarang malah main ponsel.

"Hemat listrik, Yumi chan" ucap ku

"Ya kamu matikan saja tvnya" ucapnya tapi matanya masih fokus ke ponsel

Ku matikan tvnya.

"Kamu mau makan apa?" tanya ku menawarkan

"Pesan burger dari Wagnaria saja" ucapnya

"Beef atau ayam?" tanya ku

"Babi saja"

"Gak, pilih beef atau ayam" ucap ku mengulangi

"Ah benar juga, kamu tidak mau makan babi, ya sudah aku saja yang burger babi, kamunya sapi"

"Kamu juga ku larang makan babi, makan saja yang lain lah, yang ada nutrisinya gitu" ucap ku

"Babi ada nutrisinya juga jika ambil daging khas dalam" ucap Yumi

"Jangan melawan jika suami memberitahu" ucap ku

"Ya tidak melawan ini, tapi aku kan bilang bahwa perkataan mu itu salah"

"Hmmz, pokoknya jangan babi titik, namun jika bacon masih ku izinkan"

"Ya sudah tidak jadi lapar jika begitu" ucapnya malah manja

"Yehh ya jangan begitu juga, tolonglah jangan di buat susah" ucap ku

"Tidak mau, kamu buatkan Waffle seperti tadi saja"

"Emm, yakin dengan Waffle cukup? Kamu belum makan nasi loh"

"Iya itu sudah cukup"

"Hmm ok ok, akan ku buatkan"

"Rasanya blueberry ganti"

"Kita tidak punya buahnya"

"Ada kok, tadi aku pesan dan sudah ku simpan di kulkas"

"Oh oke ok"

Di dapur, ku ulangi cara memasak seperti siang tadi.

.

30 menit kemudian.

"Ini makanlah, aku mau kembali kerja dulu"

"Kamu tidak makan dulu?" tanyanya

"Aku sudah bawa ini, mau ku makan di apartemen tempat kerja saja" balas ku

"Makan di sini saja"

"Di tempat kerja masih sibuk, sebisa mungkin aku harus segera mengejar target"

"Oh, jika begitu ya sudah, hati hati di jalan"

"Ya, sampai jumpa jam 9 nanti" ucap ku

.

.

Di apartemen kerja.

Yatora dan Yuka belum kembali.

Aku lanjut menggambar sambil ngemil waffle yang ku buat tadi.

.

Jam 7 mereka berdua kembali dengan makanan satu kantong penuh.

"Kalian habis jajan atau mau party?" tanya ku

"Kami akan menginap saja bos, target belum juga terpenuhi, jadi kemungkinan akan molor lagi, jadi lebih baik persiapan dulu" ucap Yuka

"Oh, ya sudah jika itu mau kalian" ucap ku

.

Kerja lembur bagai kuda.

Jam 10 malam baru kelar untuk ku, untuk Yatora dan Yuka mungkin dua jam lagi.

Ku berikan kartu masuk apartemen ku.

"Besok jam 7 pagi ya, kalian tidak ada keperluan lain kan?" tanya ku

"Tidak ada, sudah sana pulang nanti Yumi kangen" ucap Yatora

"Iya ini juga mau pulang, pokoknya aku sampai sini jangan sampai ada sampah yang berserakan"

"Iya bos iya, sudah sana pulang hus hus" Yuka mengusir ku

.

Jalan kaki kira kira 15 menit.

"Aku pulang" ucap ku ketika masuk apartemen

"By, aku lapar belikan rendang" ucap Yumi yang ternyata sudah menunggu ku di belakang pintu

Aku tidak peduli dan masuk ke kamar mandi untuk cuci kaki dulu.

"Ih malah cuek" ucap Yumi kesal

Aku di ikuti olehnya.

"Ayolah by belikan" ucapnya sambil merengek

"Huhhh sabar Haruka sabar" ucap ku dalam hati

"Kamu tau ini jam berapa?" tanya ku

"Jam 10.20"

"Wagnaria tutup jam 10 tadi, jadi tidak mungkin beli rendang sekarang"

"Kan di kantin Shinomiya Phone masih buka" ucap Yumi

"Aku lelah Yumi, aku mau istirahat, tadi ku tawari makan tidak mau, sekarang merengek minta itu, aku ini juga manusia, mungkin jika suami mu bukan aku ia sudah mubtab akan sikap mu yang begini, jadi plis tunda dulu keinginan mu" ucap ku

"Ya suda..."

"Gak, jangan pergi sendiri, tidur saja, ngidamnya di tunda besok" ucap ku menyelanya dengan tegas

"Tapi aku ingin banget ini"

"Semua bumil akan bilang begitu jika ngidam, tinggal kamunya tahan atau tidak, sadarilah diriku ini, jadilah peka dan prihatin, aku lelah sehabis bekerja dan harus menghadapi sikap mu yang pimplan begini"

"Ya sudah jika tidak mau!" Yumi malah jadi marah

Bam!

Pintu kamar di Banting dan di kunci dari dalam.

"Huh dasar istri manja" gerutuku

.

Ku buka pintu apartemen ku dan keluar.

Nyalakan rokok dan merokok dengan santuy, hilangkan penat sejenak agar otak ku tidak mubal.

Ringg!!

"Halo ibu ada apa?" tanya ku

"Kamu marahan dengan Yumi ya, katanya ia hanya minta rendang dari Wagnaria tidak kamu turuti" balas ibuku

"Tidak marahan, cuma aku malas keluar saja"

"Kamu lelah bekerja ya"

"Ya begitulah"

"Yang sabar, biar ku suruh Oono saja yang membelikan"

"Tidak usah, jangan di belikan, Yumi terlalu manja biar ia rasakan susahnya menahan godaan dulu" ucap ku

"Jangan begitu, emosi ibu memengaruhi perkembangan janin, jadi sebisa mungkin buat ibu si bayi bahagia terus" ucap ibuku

"Ya aku tau itu" balas ku

"Ya sudah sana atau ibu suruh Oono yang belikan saja"

"Biar aku saja" balas ku

.

Huhhh

Hembusan asap rokok terakhir.

Aku masuk ke dalam apartemen.

Ku ketuk pintu kamar.

"Yumi chan, ayo kita pergi langsung ke wagnarianya" ucap ku

"Gak, aku sudah terlanjur tidak mood" balasnya dengan judes

"Ya sudah, kamu buruan tidur saja, begadang tidak baik untuk janin mu"

"N"

.

Ubah sofa jadi kasur lalu rebahan di sana.

Mainan ponsel dan menunggu hingga tertidur.

.

.

.

Jam 12 malam kurasa ada yang mendempet dempet tidur ku.

Ku buka mata.

"Haaa!!" teriak ku karena kaget melihat ada sesorang

"Kenapa teriak" ucap Yumi

"Kamu mengagetkan ku Yumi chan, lagian kenapa kamu pindah ke mari"

"Aku tidak bisa tidur"

"Kenapa?"

"Tidur Sendiri itu gak enak"

"Kenapa?"

"Ih, aku mengaku salah, aku tidak bisa tidur jika tidak di dekat mu!"

"Hmm dasar istri malu malu kucing, ya sudah tidur di kamar saja, sebenarnya di sini dingin" ucap ku

"Gendong" ucap Yumi

"Jalan sendiri saja, aku mengantuk takut kamu jatuh" ucap ku

"Oh begitu"

.

Di kamar

Tidur dengan posisi aku memeluknya.

.

.

Jam 5 pagi bangun.

Yumi di samping ku masih tertidur pulas.

"Kamu mau masak atau tidak" ucap ku sembari membangunkannya

"Ya tapi nanti saja masaknya aku masih mengantuk"

"Aku jogging dulu kalau begitu" ucap ku

"Ya sana sana"

.

"Pagi" sapa pejogging saat berpapasan dengan ku, bukan sekali tapi banyak kali.

Entah kenapa aku merasa jalan depan apartemen hingga taman seperti jalan car free day, tanpa asap dan tanpa polusi, hanya ada orang yang jogging ataupun jalan jalan pagi.

Mungkin ini implementasi dari kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Ku buka ponsel dan ku lihat informasi seputar sini "Kenapa sih jogging bisa ramai di sini"

Lalu artikel yang berisi gambar ibuku muncul.

"Pelopor Jalan Pagi di Kawasan Shinomiya group"

Ku baca artikelnya.

Di situ menyebutkan bahwa ibuku adalah penggerak karyawan di perusahaan Shinomiya group.

Lalu ada perusahaan Shinomiya music yang mendukung penuh gerakan ini, mereka akan memberikan pertunjukan di taman entah itu pertunjukan musik band ataupun music orchestra, untuk harinya ada sabtu dan minggu.

Shinomiya medical team juga ikut ikutan dengan mengadakan event 1 bulan sekali.

Lalu untuk hari senin sampai jumat ada wagnaria yang menjajakan makanan untuk sarapan dengan diskon 40%.

"Owalah makanya orang orang rajin olahraga pagi" ucap ku baru tau

Lanjut lari hingga ke taman.

Ku lihat banyak stand makanan dan ternyata bukan wagnaria saja, ada stand dari mahasiswa dan dari karyawan sebagai kerja sampingan.

Mampir ke kedai Yakitori.

"Pesan apa?" tanya penjualnya

"Ayam dan sapi ukuran besar masing masing 8 tusuk" ucap ku

"Baik mohon di tunggu sebentar"

Ku bayarkan dulu.

"Aku akan kembali, mau mampir di toko yang lain dulu" ucap ku

"Tentu, silahkan silahkan"

.

Ke kedainya Wagnaria.

Di sini tertulis cabang 1, yang artinya itu wagnaria yang di depan SMA Karasuno.

(penjaganya : Takanashi, Megumi, Popura, Kido, dan Yuuta)

Ku lihat di menu, hanya ada sebagian saja dari menu di restoran utama.

"Ini menunya berbeda dengan yang di resto ya?" tanya ku

"Benar tuan, kami hanya menyediakan menu cepat sehat" ucap Takahashi membalas pertanyaanku

"Oh, aku mau pesan paket 5 untuk minumnya ku custom teh Sa, pesan dua porsi" ucap ku

"Baik mohon di tunggu sebentar"

.

.

Setelah dapat makanan kembali ke rumah.

Jam 5.45.

"Sudah ku duga nih istri belum bangun" ucap ku saat melihat Yumi yang masih molor di ranjang

Ku bangunkan dirinya.

"Yumi bangun, sudah pagi" ucap ku

Ia terbangun

"Sebentar masaknya, aku masih ngantuk!!"

" Ya sudah jika belum mau bangun"

.

.

Sebagian makanan ku simpan di kulkas, sebagian ku makan untuk sarapan.

Jam 6.15 mandi.

Jam 6.45 berangkat ke apartemen tempat kerja.

"Kau berangkat kerja dulu" ucap ku ke Yumi

Ia langsung terbangun, ia ingat belum masak tapi suaminya sudah mau berangkat kerja.

"Tunggu sebentar aku kan belum masak sesuatu" ucapnya

"Tidak perlu, aku sudah beli sarapan, kamu jika lapar panaskan saja makanan di kulkas, nanti jam 8 jangan lupa datang ke apartemen tempat kerja" ucap ku

"Duh kenapa beli dulu, kan bangunkan aku untuk masak kan bisa, ku kira kerja mu jam 1 lagi"

"Tidak masalah, aku ini laki laki mandiri, kamu hamil masih di kondisi rawan, jadi lebih baik banyak istirahat"

Aku pamit.

.

.

.

Di apartemen.

Pintu sudah terbuka namun Yatora dan Yuka masih bersih bersih.

"Duh bos kan masih 10 menit lagi" ucap Yatora

"Kemarin ku katakan apa" ucap ku

"Kami minta maaf, sungguh minta maaf, Yuka mengajak ku taruhan main pes semalam jadi ya kami bangunnya kesiangan"

"Buruan bersihkan"

"Syap bos"

.

.

.

Jam 7 langsung mulai kerja.

Sudah setahun aku menggambar manga ini, sudah 64 chpter yang terbit dan sudah 78 chpter yang sudah tim ku buat. (sekitar 6 volume yang terbit)

Lalu animenya sampai sekarang masih lanjut, di mulai winter sampai sekarang awal summer sudah ada total 28 eps, ratingnya pun masih tinggi yaitu 8,89 kemarin saat akhir spring sempat naik ke 9,1 sebab salah satu heroin mati, tapi turun lagi karena Kecewan penonton karena alur ku yang bikin nyeseg.

Lalu untuk rating manga, masih di angka 9,0 belum naik dan belum turun, tapi kurasa bakal turun karena makin lama manga terbit makin banyak kesalahan yang terjadi dan tentunya makin membosankan jika mangakanya tidak pintar buat alur.

.

Jam 8 di datangi pak Maito

"Ada apa pak?" tanya ku

"Aku mau mengatakan kabar baik" ucapnya

"Kabar baik atau buruk? Terakhir kali anda mengatakan kabar baik tapi malah beban kerja kami bertambah" ucap Yatora

"Oh begitu ya, jadi mungkin ini setengah baik dan setengah buruk" ucap Pak Maito

"Apa pak, katakan saja" ucap Yuka tidak sabar

"Shinomiya Anime akan memulai project movie pertama dan live action manga Last day"

"Duh beban kerja lagi ini" ucap Yatora tertekan

"Sabar sabar, tapi ini komisinya lebih tinggi"

"Tunggu sebentar pak, yang mau di movie kan apaan?" tanya ku

"Bukannya epic moment chpter 45-60 bisa?" tanya Yuka

"Tidak mungkin yang itu, sekarang saja animenya baru mengejar sampai chpter 21" ucap ku

"Emm begini pak Umiya kan ketua staf pengurus produksi baru, ia menyarankan untuk membuat movie yang ceritanya berbeda dengan manga mu, maksudnya kamu buat lagi cerita di sela alur c dan d"

"Kapan akan di mulai projeknya?" tanya ku

"Jika kamu setuju kontra kerjanya sekarang, maka pembuatannya akan di mulai September nanti, jadi sebelum september cerita dan ilustrasi harus sudah jadi"

"Itu susah, 2 bulan buat cerita epic itu susah pak" ucap ku

"Ayolah di usahakan, perusahaan juga memberikan kompensasi, manga mu tidak target 5 chpter selama sebulan, tapi akan menjadi 7 chpter dalam dua bulan"

Lu tengok Yatora dan Yuka.

"Tolong tolak, kita berdua tidak mungkin bisa" kode dari Yatora

Aku paham dan ini memang pekerjaan sulit, sebab waktu ku pasti lebih banyak juga untuk berkerja.

"Apa boleh ku tolak pak?" tanya ku

"Sebenarnya tidak bisa, sebab ya aku sudah mengatakan kamu akan bisa, bagaimana jika begini saja movie tetap di adakan tapi ku mundurkan mulai projeknya" ucap pak Maito

"Kapan?" tanya ku

"Kamu sekiranya kapan bisanya selesai?"

"3 bulan, akan ku cicil sedikit demi sedikit ceritanya" ucap ku

"2,5 bulan saja bagaimana, soalnya ini movie perlu persiapan yang matang juga" pak Maito menawar

"3 bulan atau tidak sama sekali" ucap ku

"2 bulan 3 minggu, tidak ada tawar menawar lagi, baiklah aku pergi dulu jadi nanti mohon kiriman kerangka ceritanya segera ya" ucapnya lalu pergi

"Duh bagaimana ini Haruka" ucap Yatora panik

"Tenang saja, kita lembur 2 minggu untuk membuat movienya bisa, aku sudah mempersiapkan ini kok, cuma tinggal menggambarnya saja" balas ku

Mereka jadi senang, karena beban kerja malah berkurang (target bulanan turun sebabnya).

Jam 9 Yumi baru datang, ku tanya kenapa baru datang dan ia menjawab karena muntah muntah tadi.

Ku suruh istirahat jadinya.

.

.

Skip dua bulan.

Jam 9 malam.

Di apartemen tempat ku kerja.

"Anda menginap di sini lagi bos?" Yatora bertanya karena ia melihat ku rebahan di sofa

"Iya, di rumah aku tertekan oleh permintaan ngidamnya Yumi" balas ku

"Orang ngidam itu juga hal biasa, jadi lebih baik turuti saja" ucapnya

"Yumi aneh aneh ngidamnya, sekarang ku tanya mana ada orang ngidam nyuruh beli kare khas India dan harus dari resto Wagnaria, padahal menu itu di hapus sejak lama karena tidak laku, masa aku harus menyuruh kokinya memaksakan khusus hanya untuk Yumi" ucap ku frustasi

"Buat sendiri tidak bisa kah?"

"Di kata kata Yumi harus dari Wagnaria bung, lalu ada lagi ia ngidam mochi rasa Wasabi, nyeleneh kan"

"Emm itu agak seram sih, ya sudah anda tidur saja di sini, aku pulang dulu"

"Ya sana pulanglah, pacar mu Yuka nanti menunggu" ucap ku

"Matamu pacar, dia itu laki laki bangke"

"Hahaha, ya sudah ku tarik kembali kata kata ku tadi, hati hati di jalan pokoknya"

"Oke"

.

.

.

Jam 10.30 Yumi menelepon.

"Kamu lembur lagi?" tanyanya

"Iya ini, sedang sibuk sekali" balas ku

"Yahhh, kapan pulangnya"

"Masih lama ini"

"Hmmm, padahal aku sedang ingin udon, kamu kan bisa memaksakan.."

"Gak aku sedang sibuk ini, maaf ya" ucap ku

"Huuu tapi ya sudah, segera selesaikan pekerjaanmu dan segera pulang"

"Ya"

Terbebas!!!

.

Tidur lalu baru kembali ke apartemen jam 6 pagi.

Yumi ternyata menunggu di sofa ruang tamu.

"Hey kenapa kamu tidur di sini" ucap ku membangunkannya

Yumi membuka matanya.

"Sudah jam berapa sekarang?" tanyanya

"Jam 6 pagi" balas ku

"Sudah pagi ya ternyata"

"Kamu kenapa tidur di sofa, kenapa tidak di kamar saja" ucap ku

"Ya aku menunggu kamu pulang, tidak biasanya kamu lembur sampai pagi begini juga, kamu beneran lembur atau main sih" tanya ya

"Lembur sampai jam 12 lalu tidur disana" ucap ku

"Hmmzz, istri menunggu di rumah malah tidur di tempat lain"

"Hanya sekali ini" ucap ku

"Yang kemarin kemarin tidak memangnya?"

"Hehehe, lupakan hal itu ayo segera siap siap" ajak ku

"Siap siap kemana?"

"Dokter kandungan" ucap ku

"Ngapain ke sana"

"Kan ini jadwalnya melihat kondisi Janin breh"

"Ah benar juga, aku sampai lupa akan hal itu"

"Kamu kebanyakan makan micin sih"

.

.

Di ruangan periksa.

Menggunakan usg 4 dimensi.

"Wah selamat bapak dan ibu, bayi anda kembar tiga" ucap Dokternya

Aku dan Yumi melongo kaget.

"Di buat satu saja tidak bisa dok?" tanya ku

"Ini pemberian tuhan pak" balas dokternya jadi bingung

"Apa aman dok melahirkan bayi kembar 3 itu?" Yumi bertanya

"Untuk proses kelahirannya tunggu di hari h, jika ibu kuat maka bisa normal tapi sangat melelahkan, atau bisa Caesar saja"

"Bukan bukan itu, aku salah bicara, maksud ku kehamilannya apa aman?"

"Jika data tubuh anda saya rasa mampu dan aman" (dilihat dari bb ibunya dan riwayat penyakit)

"Apa kelaminnya dok?" tanya ku

"Untuk kelamin belum bisa di ketaui pasti, bulan ke 4 baru akan nampak biasanya"

Aku sedikit risau soal ini, sebab mengurus bayi banyak pasti ribet.

"Kamu tidak suka?" Yumi bertanya padaku

"Suka kok suka, cuma ya ngurus bayi 3 itu perlu ekstra tenaga, kan dok" ucap ku

"Benar sekali pak, selain tenaga yang lebih banyak, waktu yang di gunakan akan lebih banyak juga" balas dokternya

"Ya sudah mau di aborsi saja?" tanya Yumi tanpa rem

(dokternya kaget)

"Husss, jaga omonganmya bisa bisa aku di bunuh ibuku, kita bicarakan di rumah saja soal kelanjutannya"

.

Kami pamit ke dokternya.

"Sebisa mungkin janinnya di pertahankan ya bu, kasihan mereka tidak bersalah apa apa" ucap dokternya

"Iya dok, istri ku mungkin lagi depresi jadi ia gak ngerem omongan tadi" ucap ku

.

.

Kembali ke apartemen.

"Kamu kenapa bilang aborsi saja" tanya ku

"Ya aku gak mau ribet sendiri lah, toh kamunya sekarang saja jarang ada waktu bersama ku" balas Yumi

"Ya bukan begitu juga cara mainnya Yumi chan, ngurus bayi itu gampang gampang susah"

"Ya sudah jika tidak mau di aborsi ya kamu luangkan waktu untuk ku"

"Hmmm, oke oke aku paham"

.

Ku informasikan dulu berita tadi di grup wa keluarga Yumi dan keluarga ku.

.

.

.

1 September hari masuk pertama kuliah.

Rasanya malas sekali karena Yumi seperti memperbudak ku jika aku di apartemen, di suruh beli inilah, beli itu lah, masak inilah, itulah, pekerjaan rumah juga lebih banyak aku yang ngurus.

.

Sebelum mulai ospek, ku datangi dulu fakultas ekonomi (Yumi di prodi Management)

Ku temui kakak tingkatnya.

"Mau apa kamu kemari?" tanya Katingnya

"Saya Haruka Katakawa, dari prodi seni Rupa, Fakultas Seni, saya ingin meminta kakak kakak sekalian untuk membebastugaskan maba bernama Yumi Katakawa dari kegiatan fisik" ucap ku

"Memangnya kenapa?"

"Dia istri ku dan sekarang dia tengah hamil" balas ku

"Ehhh, tunggu tunggu siapa namanya biar kami catat dulu" (Aturan di Shinomiya University adalah tidak ada senioritas, jika ada maba yang hamil harus di berikan kegiatan yang berbeda dll)

"Yumi Katakawa" ucap ku

Salah seorang mencatat.

"Bisa tunjukkan bukti bahwa dia hamil?" tanya seorang kakak tingkatnya

Ku tunjukkan hasil usg yang di situ tertera nama Yumi Katakawa.

"Baiklah, kami paham akan kami hindrkan dia dari kegiatan fisik"

"Terima kasih" ucap ku

"Tentu"

.

.

Kembali ke fakultas ku dan sudah di mulai kegiatannya.

"Duh sesat ini" ucap ku dalam hati

Ku izin masuk barisan tapi di larang dan aku di pisahkan dengan yang lain.

Apel sebentar lalu mulai kegiatan pertama yaitu pengenalan lingkungan universitas.

Aku di hadapan oleh 3 kating.

"Kamu kenapa terlambat"

"Saya pergi ke fakultas ekonomi dulu, ada keperluan di sana" balas ku

"Kamu ngapain ke sana, tempat mu di sini bukan"

"Ya saya tau, tapi mau bagaimana lagi, ini keperluan penting"

"Coba katakan dulu apa kepentingan mu"

"Saya ingin meminta izin ke kating fakultas ekonomi untuk meniadakan kegiatan fisik bagi mahasiswa bernama Yumi Katakawa"

"Dia pacar mu?"

"Bukan, tapi dia istri ku, saat ini dia sedang hamil"

"Eh kamu sudah menikah?" (mereka bertiga kaget

"Sudah, apa kalian tidak kenal aku, aku ini mangaka Last Day" ucap ku

"Ehhhh, Haruka sensei!" teriak mereka bertiga langsung paham

.

Mereka jadinya yang minta maaf setelah mereka tau siapa diriku yang sebenarnya.

Ospek selama 7 hari lalu mulai kuliah normal.

Ku ambil kelas pagi (07.00-11.00), sementara Yumi kelas siang (13.00-17.00).

Mendapat teman baru dan lingkungan baru dan tentunya banyak tugas.

Jadwal Haruka :

07.00 - 11.00 kuliah time

12.00-18.00 kerja gambar manga dan menulis novel.

18.00 - 22.00 family time dan mengerjakan tugas kuliah.

Sisanya untuk tidur.

Karena kerja yang lumayan banyak mungkin novel akan segera ku tamatkan tapi itu ya menunggu hingga bayinya lahir dulu.

.

Januari akhir semester pertama selesai dan Yumi sudah mulai cuti kuliah.

Perutnya sudah membesar tinggal menunggu Maret akhir nanti untuk persalinan.

.

Tanggal 4 Februari

Di Tokyo, katanya ibunya Yumi ia kangen anaknya jadi kamu pergi sekalian liburan ke sana.

.

Tanggal 12 Februari kembali ke Miyagi.

.

Di apartemen.

Yumi mengelus ngelus perutnya sementara aku bekerja buat novel volume ke 149 dimana kurang 1 volume lagi sebelum tamat.

"Kamu nanti apa ada waktu jika bayinya sudah lahir by" ucap Yumi

"Ya ada, kerja ku kan terserah aku, jika aku mau cepat kelar ya di kebut, jika mau nyantai ya artinya selesainya lama"

"Baguslah, aku gak mau merawat 3 bayi sekaligus"

"Lah, jika tidak di rawat sekaligus mau di rawat siapa"

"Maksud ku, kita berbagi tugas, gak mungkin juga kan saumpama aku menggendong sampai tiga bayi

"Ya juga sih, tapi tenang nanti ada Oono yang siap membantu anda"

"Dia kamu jadikan baby sister?"

"Bukanlah, dia akan ku suruh membantu kamu merawat salah satu bayi jika aku tidak di rumah"

"Oh, begitu, kamu sudah belum nulisnya, segera kemari san bantu aku mengelus perut ku agar bayinya tenang"

"Elus saja sendiri dulu, aku masih agak lama ini"

"Huuu kerja mulu"

"Kerja ku masih batas wajar"

"Tuh mulai argumen tidak jelasnya"

"Loh, kan memang benar kerja ku cuma 8 jam per hari itu normal"

"Ya, tapi kamunya yang gak normal"

.

.

.

21 Maret.

Hari persalinan pun tiba.

Aku di suruh mendampingi di samping Yumi oleh ibuku, sebenarnya aku tidak mau karena aku ya sebenernya aku takut darah.

"Kamu laki laki atau perempuan, sudah sana masuk temani istri mu!" ibu jadi marah

.

.

Perjuangan selama 30 menit, tangan ku penuh luka karena di genggam erat dengan kukunya Yumi, namun semua dibayar dengan baik di sini.

3 orang putri telah lahir dengan sehat, wajah cantik, hidung mancung, kulit putih bersih dan mata biru saphire seperti milik ku.

Bidan membersihkan bayinya dulu sembari memberikan ibunya istirahat sejenak.

"Mereka telah lahir" ucap Yumi bahagia

"Yap dan cantik seperti kamu" balas ku

Ibuku dan ibunya Yumi masuk ke dalam sekalian melihat bayinya.

.

Selanjutnya bidan menyuruh Yumi untuk menyusui bayinya secara bergiliran, sebab hanya satu yang keluar asi nya.

Ibu ku menggendong si nomor dua sementara ibunya Yumi menggendong si nomor tiga.

"Ia cantik dan imut seperti kamu waktu kecil Yumi chan" ucap ibunya

"Jangan mulai ibu, aku sedang fokus ini" ucapnya

"Hahaha, perlahan lahan saja, air susunya pasti juga belum terlalu lancar"

"Kamu bisa menggendongnya Haruka?" ibuku bertanya

"Bisa dong, masa yang jadi bapaknya tidak bisa" balas ku

"Coba gendong ini, ibu mau ke toilet dulu"

Ku terima bayinya.

"Tahan kepalanya" ucap ibuku

"Iya aku paham" ucap ku

.

.

Ku gendong hingga giliran si nomor dua yang menyusu.

"Kamu sudah lancar menggendongnya, apa kamu belajar dari dokter kandungan Haruka kun?" ibunya Yumi bertanya

"Tidak bu, saya belajarnya dari ibu saya, ia mengajari bagaimana cara menggendongnya bayi agar nyaman dan yang menggendongnya juga tidak terlalu ribet" ucap ku

"Ah aku hampir lupa, Hana san kan seorang dokter juga"

Next!!!!

(Last Haruka Yumi After This)