webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

156.) Tambah Pusing

"Jangan ganggu kami ya Kizaru" ucap Marko menghalangi serangan Kizaru

"Tch burung jelek" ucap Kizaru

.

Lucy kembali ke tempat kami.

Aku turun ke bawah, dengan katana tempaan 8 kali, buatan Maki.

Crash crash crash

Semua marinir ku potong tubuhnya seperti memotong kertas.

"Hentikan dia!!" teriak Perwira marinir

.

Grap langsung datang sendiri padaku.

"Oh bocah muda mau jadi jagoan di sini" ucap Grap

"Garp, kembali ke posisi mu!" teriak Sengoku

"Pak Grap silahkan kembali dulu, aku terlalu lemah untuk kamu lawan" ucap ku

"Jangan mengada ada, kamu itu pria kuat, tapi kita lihat apa pukulan ku mampu menghentikan mu" ucap Grap

"Pastinya bisa dong, aku mundur saja bye" ucap ku melarikan diri kembali ke kapal

.

"Oi Haruka tetap maju!" teriak Luffy

"Suruh kakek mu mundur dulu" balas ku sambil berlari

.

"Jangan lari, nanti jatuh" ucap Mihwak berdiri di depan ku

"Kenapa pendekar pedang terbaik menghadapi ku juga" pikir ku berdiri di depannya

"Angkat pedang mu dan hadapi diriku" ucap Mihwak

Aku menarik napas dulu, ku fokus pada pedang di tangannya.

"Cut!" ucap ku

Pedang Mihwak langsung teropong jadi dua.

"Baiklah selamat tinggal ya" ucap ku melarikan diri

Semua yang melihat sungguh kaget akan kekuatan buah iblis ku.

Crash!!!

Mihwak mengayunkan pedang yang tinggal setengah itu padaku.

.

Lepas!!

Teriak ku membelah diriku ketika serangan sampai padaku.

.

"Selamat juga" ucap ku

.

"Kapten kekuatannya sama dengan mu?" tanya pengikut Buggy

"Tentu saja, kekuatan ku itu kuat sebenarnya, cuma belum ku latih saja" ucap Buggy sombong

.

"Haruka, hentikan tingkah mu sekarang juga!" teriak Hina mencoba menghentikan ku

"Maaf Hina san, sudah terlanjur jatuh diriku ini, jadi semoga marnir menang" ucap ku melompat tinggi ke atasnya

.

Cuph

Bibir ku mencium pipinya, lalu kembali ke muka ku

.

"Lumayan dapat pipi empuk" ucap ku dalam hati

.

Aku kembali ke kapal.

"Kamu ini aneh, kenapa kembali juga" tanya Lucy

"Biarkan saja perangnya, kita hanya melihat saja" balas ku

"Tapi aku belum unjuk diri loh" ucap Maki

"Nanti saja" ucap ku

"Baiklah" ucap Maki tapi ia masih mempersiapkan salah satu jurus terkuatnya

.

Akainu mulai bergerak dengan memberikan hujan magma ke hall Marine, dimana pasukan Shirohige sudah sampai sana.

Lucy datang lagi, ia membakar habis meteor magma itu langsung dari langit, namun ada beberapa yang terlewat.

"Sial, jurus ku tersaingi dengan api!" teriak Akainu tidak terima keadaan seperti ini

.

Luffy sudah sampai tengah sebab di bantu oleh Hancock.

"Teman mu sepertinya kuat semua Luffy" ucap Hancock yang ikut lari dengan Luffy

"Yap mereka teman terkuat ku" balas Luffy

.

.

Aku menunggu moment lagi, kapan harus masuk sebab kekuatan ku kurang baik jika ada banyak orang.

.

Perang sudah berlangsung selama 30 menit, raksasa org sudah muncul namub ia sudah tumbang sebab ia di hantam banyak meriam.

Aku masuk kembali ke perang namun kali ini lebih ngeri lagi.

"Cut!" teriak ku melepaskan gelombang sayatan katana ke gedung utama Marineford

"Tahan!!!" teriak Sengoku

Semua yang punya jurus bertahan menahan serangan ku.

Slash!

Serangan ku tercounter.

"Hmmm dasar merepotkan" ucap ku

.

1 jam berlalu.

Eksekusi mulai berjalan, Luffy melepaskan haki rajanya tanpa sadar.

"Oh menarik, juga perang ini" pikir ku sebab bisa merasakan sensei gregetnya perang

.

Shirohige maju ke depan, sebab ia merasa perang sudah terlalu lama.

Aku ikut maju juga, namun di belakangnya.

.

"Luffy maju bebaskan Ace!" teriak ku

.

10 menit kemudian malah diriku yang sampai duluan di tempat eksekusi Ace.

"Kenapa kamu yang menyelamatkan ku, aku bahkan tidak mengenal mu" ucap Ace padaku

"Ya aku anak yang baik sebebnya, kamu kakak kapten ku, jadi ku selamatkan kamu" balas ku

Crash

Ku potong tangan Ace lalu ku tarik tangannya dari batu laut dengan cepat, sebab aku tidak bisa memotong batu laut.

Ku sambungkan kembali tangannya setelahnya.

.

Akainu datang padaku.

"Inilah yang paling tidak ku suka, pengguna logia merupakan counter alami kekuatan buah iblis ku" ucap ku dalam hati

.

"Cut!" ucap membelah lehernya

Namun sudah bisa terduga, lehernya tidak lepas juga.

Duar!!

Ku tahan serangannya dengan katana ku.

"Lari Ace!" teriak ku

"Jangan, katakan itu padaku, kita lari bersama, kita ini bajak laut" ucap Ace menggendong ku lalu lari menjauh dari sana

"Ace lepas, kembali ke kapal!" teriak Marco

Semua yang masih selamat segera kembali ke kapal.

"Luffy, lari!" teriak ku saat melewatinya

Ia sepertinya sedang kebingungan setelah mendapat pukulan dari Sengoku secara langsung tadi.

"Berhenti, ambil Luffy dulu!" suruh ku

Ace kembali lalu menggendong Luffy di bahu kirinya.

.

"Aku bisa lari sendiri jika kamu mau" ucap ku pada Ace

"Berat mu ringan dan lari ku lebih cepat, jadi biar ku gendong saja" ucap Ace

"Oke, baiklah" balas ku

.

Semuanya sudah kembali ke kapal.

"Oyaji kembali!" teriak Ace

"Kalian kembali dulu, disinilah perang terakhir ku" ucap Shirohige

"Kembali!" teriak Ace marah

"Jangan di kembali Ace, bala bantuan mereka sudah datang!" teriak ku mencegahnya

"Lepaskan diriku" ucap Ace padaku

Plak!

Ace di tampar Lucy dengan api panas.

"Kamu jangan gila ya, kami ke sini menyelamatkanmu, buka mata mu berapa banyak orang yang gugur!" Lucy marah

"Ow itu pasti sakit" pikir ku

.

Kami memberikan Shirohige perang sendirian.

"Maki lepaskan jurus mu" suruh ku

"Baiklah"

.

Penciptaan besi hujan Tombak.

Langit jadi hitam.

Jutaan tombak datang dari langit dengan cepat.

"Gila, kekuatan kru topi jermi bukan abal abal" pikir Jinbe yang jadi nakama baru

.

"Kejutan sekali, hujan tombak ya, boleh juga" pikir Shirohige

.

Crash crash crash.

Tombak berjatuhan, ribuan nyawa marinir mungkin langsung hilang setelah menerima tombak sepanjang 5 meter dengan diameter 40 cm itu.

.

Gedung utama marinir pun langsung hancur, hanya mereka yang punya kekuatan bertahan yang mampu hidup dari hujan tombak itu.

Note : sebenarnya author mikir, hujan linggis lenih greget, namun keinget linggis bukan alat penyerangan, ya sudah jadilah tombak saja.

.

"Akan ku tandai kalian bertiga" ucap Akainu dengan tampang marah

.

Gerbang tertutup.

Pendekar pedang langsung membelahnya, sehingga kapal bisa keluar dari area marine.

.

Setelah perang.

Aku, Lucy dan Maki diantar kembali ke Sabaody, sementara Luffy di antar ke pulau wanita.

"Kalian sangat membantu, kurasa warlord akan mengincar nyawa kalian" ucap Marco

"Tidak masalah, jika di incar tentunya kita akan sembunyi" balas ku

.

Satu hari setelah perang, surat kabar muncul dengan topik utama perang Marineford.

Di salah satu artikelnya menyebutkan kru mugiwara, yaitu perubahan bounty dan pembuatan bounty baru.

Luffy : 900 juta berry (Naik banyak sebab ia punya 3 nakama yang sangat menyusahkan ketika perang terjadi)

Haruka : 750 juta berry (julukan, manusia pemotong)

Lucy : 1,3 miliar berry (Api perusak)

Maki : 1,1 miliar berry (Perusak suasana)

Jadilah bajak laut pertama, dengan nakama pemilik bounty lebih besar dari kaptennya.

.

Di pulau wanita.

Luffy sedang membaca koran di tangannya.

"Aku harus lebih kuat lagi" ucap Luffy

"Jadilah kuat, agar nakama mu bisa membanggakan mu" ucap Jinbe

.

"Gila, tapi syukurlah Luffy baik baik saja" ucap Brook

.

"Tiga orang itu memang kuat" pikir Robin

.

Satu hari berlalu lagi, koran berisi artikel dimana Luffy memberi pesan pada kami sang anak buah, untuk berkumpul bersama di Sabaody dua tahun kemudian, ia juga membunyikan lonceng, pertanda perubahan generasi lama ke generasi baru.

.

Di restoran.

"Haruka, kenapa ya bounty ku bisa lebih besar?" tanya Lucy dengan maksud menghina ku

"Tidak tau, mungkin pemberi bounty sedang tidur" balas ku

"Eh, Maki apa orang tidur bisa menulis buntu?" tanya Lucy

"Tentu saja tidak bisa Lucy" balas Maki

"Berhenti, atau aku pergi" ucap ku

"Eh eh Haruka marah ya" tanya Lucy

"Baik baik aku mengaku kalah, bisakah kamu berhenti" suruh ku

"Ini sesuatu hal yang membanggakan loh" ucap Lucy

"Bodo!" teriak ku padanya

.

Ku pergi ke tempat yang jauh dari mereka berdua.

Sampai di kedai bar miras.

Ku masuk ke sana.

Semua orang melihat padaku, mereka takut.

Aku duduk di salah satu kursi.

Pelayan datang padaku.

"Jangan gemetaran nona" ucap ku padanya

"Maaf, tapi Haruka sama mau pesan apa?" tanya pelayan tadi

"Berikan aku bir" suruh ku

"Baik, saya akan mengambilkanya"

"Hey tunggu sebentar, makanan apa tidak ada?" tanya ku

"Ada, mau pesan apa?"

"Yang enak bawakan kemari" ucap ku

.

Beberapa menit kemudian pelayan tadi datang.

.

Makanan dan bir gelas besar sudah tersedia di meja ku.

Minum bir dulu.

"Ahh nikmatnya hidup" ucap ku

.

Ku makan ayam bakarnya, rasanya manis, cocok juga dengan bir.

.

Setelah makan ku pergi ke kasirnya.

"Tidak perlu bayar Haruka sama" ucap kasirnya

"Berapa harganya memangnya?" tanya ku

"Tidak perlu bayar"

"Berapa uangnya" ucap ku agak marah

"6700 berry" balasnya

Ku berikan uang 10 rb berry.

"Kembalinya mana?" tanya ku

Dengan tangan gemetaran kasir tadi mengambilkan uang kembalian.

"Terima kasih" ucap ku lalu pergi dari sana

.

Naik ke kapal menuju Arabasta, ku tinggalkan kedua wanita itu sebab aku masih kesal dengan mereka.

Pururu puru

"Halo" ucap ku

"Kamu di mana Haruka!" teriak Lucy

"Pergi dari kalian berdua" balas ku

"Hey, aku hanya bercanda tadi tapi kenapa kamu serius pergi" ucap Lucy

"Terserah, kalian berlatihlah dulu selama 2 tahun, entah dimana kalian berlatih aku tidak peduli"

"Haruka, katakan dimana kamu sekarang!" Lucy marah

"Aku pergi entah kemana kapal membawa ku"

"Di sini Maki menunggu mu loh"

"Aku tidak peduli" balas ku lalu mematikan denden mushi

.

.

.

16 hari kemudian aku tiba di Arabasta.

.

"Jarang jarang pergi ke gurun" ucap ku saat menapakkan kaki di Arabasta, tapi karena terlalu panas aku melanjutkan perjalanan ke Desa foosha saja

Perjalanan selama 1 minggu, akhirnya aku sampai di desa Foosha.

"Pedesaan memang mantap" ucap ku saat menghirup udara desa itu

.

Aku langsung pergi ke kedai Makino yang dulu jadi tempat Luffy memakan buah iblisnya.

.

Masuk kedai, lalu duduk di salah satu kursi.

Makino datang padaku.

"Haruka san pesan apa?" tanyanya dengan senyuman manis

"Pesan air meneral dan paket sarapan yang sehat" ucap ku

"Baiklah, susu apa mau juga?"

"Bawakan juga" balas ku

.

Makino datang dengan pesanan ku, lalu duduk di meja yang sama dengan ku.

"Silahkan makan" ucap Makino

"Tentu, terima kasih" balas ku

.

"Bagimana keadaannya Luffy?" tanya Makino setelah makanan ku habis

"Ia sehat, sekarang sedang latihan mungkin" balas ku

"Terima kasih ya, sudah menyelamatkan dia dan Ace, aku mungkin bukan keluarganya, tapi aku orang terdekat dengannya" ucap Makino

"Tentu, Makino san, di sini apa ada penginapan?" tanya ku

"Ada, di belakang kedai ini ada penginapan, kamu memangnya mau tinggal di sini berapa lama" balasnya

"Mungkin satu bulan" balas ku

"Semoga betah jika begitu"

.

Hari pertama hidup sendiri.

Ku mulai dengan lari pagi, sebab kenyataannya orang kuat itu harus olahraga juga, tidak mungkin mulu mulu bertarung.

Lari sejauh 10 km, namun hanya dalam waktu 40 menit.

.

Ku sapa penduduk desa, ada yang kaget ada juga yang membalas ku dengan senyuman.

"Makino san" sapa ku

"Sudah olahraga ya, jangan lupa setelah olahraga mampir ke kedai ku ya" balas Makino

"Tentu"

.

40 menit kemudian aku datang ke kedai Makino.

Ku ambil susu, sandwich, dan dendeng seharga 230 berry saja.

Ku bawa pulang semua itu.

.

Di dalam sudah ada marinir.

"Salam" ucap ku lalu masuk seperti biasa

Note : penginapan bukan kamar, melainkan satu rumah yang ku sewa.

"Dasar bocah tidak tau sopan santun" ucap Garp

"Kakak tua, ini tempat tinggal yang ku sewa, kamu masuk duluan jadi kamu yang tidak tau sopan santun" ucap ku

"Kamu yang tidak sopan oke"

"Hmmm terserah kamu saja" ucap ku lalu membawakan 6 potong sandwich, 4 untuknya dua untuk ku, serta dua gelas susu, dendeng ku taruh di piring

Ku sajikan itu semua untuk kami berdua makan.

"Terima kasih, Haruka, kamu tau sebenarnya ini belum membuat ku kenyang" kata Grap

"Baiklah sebentar akan ku beli lagi" ucap ku

"Eh tidak usah, nanti merepotkan" ucap Garp tapi tangannya menyuruh ku keluar

"Mau tidak ini?" tanya ku

"Ya mau"

.

Aku kembali ke kedai Makino, ku beli 14 potong sandwich yang tersisa di sana.

"Ada kue beras?" tanya ku

"Ada, tapi sudah ku kemas" balas Makino

"Baiklah, beli 10 bungkus ada?"

"Adanya hanya 5 bungkus, tapi tiap bungkusnya besar loh, ada 15 isi di dalamnya"

"Ya sudah ku ambil 5 itu, berapa harganya?"

"400 berry"

Setelah ku bayar lalu kembali pulang.

Ku sajikan kue beras dan sandwich itu.

.

"Ada apa kamu kemari kakek tua?" tanya ku sambil makan sandwich

"Hanya berkunjung, kamu tau atas perbuatan mu dan wanitamu waktu perang, semua marinir di rombak latihannya, di pekeras dan di perkuat" ucap Grap

"Itu normal, Marineford saja rata dengan tanah sebabnya" balas ku

"Ini enak" ucap Grap saat mencoba dendeng sapi

"Benar sekali, dendeng itu menu sarapan ku sebenarnya, tapi karena kamu datang ku rela membaginya" balas ku

"Haruka, aku tidak tau masa lalumu, namun sekarang hidup mu sudah jadi penjahat, ranking A, artinya di setiap wilayah nama mu akan di cari jika wajah mu terlihat" ucap Grap

"Di sini aku aman, jika kamu tidak menangkap ku"

"Aku mana sudi menangkap penjahat, tidak ada surat perintah juga" balas Grap

"Ya sudah jangan katakan ke teman mu jika aku ada di sini" ucap ku

"Ish ish, itu melanggar kode etik marinir sebenarnya"

"Tidak masalah, aku tidak ingin desa ini jadi medan pertempuran, kamu juga kan?"

"Hahaha kamu pintar juga cari alasan"

Kami terus mengobrol hingga makanan di atas meja habis semua, kecuali kue beras 4 kantung.

"Baiklah aku pergi dulu, kue berasnya untuk ku ya?" tanya Garp

"Bawa saja, itu oleh oleh dariku" balas ku

Grap melemparkan buku padaku, aku menangkapnya.

"Itu imbalan ku, terima kasih sudah menyambut kakek tua ini dengan baik" ucap Grap lalu pergi

"Haki" ku baca judul buku itu

.

Jam 9 pagi, aku masih sibuk membaca buku itu.

Tok tok tok

Pintu penginapan ku di ketuk.

Ku buka pintunya.

"Haruka kun" ucap Maki

"Dasar merepotkan!" Lucy marah

"Kalian kenapa datang? Kan sedang marahan" tanya ku

"Aku kesepian tanpa mu Haruka kun" ucap Maki lalu memeluk ku

"Kamu tidak kesepian tanpa ku?" tanya ku ke Lucy

"Tidak"

"Ya sudah, tidur di lain tempat ya" ucap ku lalu menutup pintu

Lucy menahannya.

"Jika kamu tutup kamu akan ku bakar hidup hidup" ucap Lucy mengancam ku

Langsung ku lepaskan.

Lucy ikut memeluk ku.

"Dasar laki laki merepotkan" ucap Lucy

.

Ku ajak mereka masuk ke dalam dulu, ku buatkan teh dan ku belikan snack ke kedai Makino lagi.

"Adanya apa?" tanya ku

"Bukannya tadi sudah beli?"

"Ini untuk tamu berbeda" balas ku

"Oh, dorayaki mau?" tawar Makino

"Ku ambil semua" ucap ku

.

Ku suguhkan dorayaki pada mereka berdua.

Aku ikut duduk.

"Kalian apa tidak betah di Sabaody?" tanya ku

"Kami betah karena ada kamu Haruka" ucap Maki

"Aku tidak" ucap Lucy

"Lalu kalian mau tidur di mana jika kemari?" tanya ku

"Tentu saja di rumah ini" kata Lucy

"Tidak ku izinkan, aku tak ingin ada kabar miring soal kita, jika mau di desa ini, menginap di tempat lain" ucap ku

"Kamu kenapa berubah Haruka kun, dulu waktu di pulau saja kamu yang paling semangat tidur bersama" kata Maki

"Bukannya aku berubah, aku mengikuti aturan yang ada, kita tidak ada ikatan pasangan, jadi tidak baik tidur bersama" ucap ku

"Memang benar sih kita tidak ada" ucap Lucy

"Makanya, tidur saja dulu di penginapan, jika kita berjodoh maka tidak akan kemana" ucap ku

"Oke oke aku paham" ucap Maki dan Lucy

Note : mereka rela jikalau Haruka mengambil mereka berdua jadi pasangnya.

.

Ku pesanan penginapan, namun jaraknya agak dekat dengan penginapan ku.

"Uangnya?" minta Lucy

"Kalian tidak bekerja?" tanya ku

"Tidak, uang ku habis untuk ke sini" ucap Lucy

Ku lihat Maki.

"Sama" ucap Maki

Ku berikan mereka uang satu juta berry.

.

Makan siang di kedai Makino san.

"Pesan pie dan jus apel" ucap ku

.

"Lucy dan Maki apa tidak ikut bersama mu Haruka?" tanya Makino saat mengantar pesanan ke meja ku

"Tidak, mereka mungkin ketiduran sebab lelah, biar nanti makan sendiri di sini jika lapar" balas ku

Note : selama di pulau Haruka menjadi guru untuk Maki dan Lucy, ia mengajarkan cara membaca, menulis, dan cara hidup jikalau keluar dari pulau.

"Oh begitu rupanya"

.

Jam 1 siang, di rumah.

Aku duduk di teras depan sambil membaca buku lagi, namun bukan buku haki, melainkan cerita komedi mesum.

.

Jam 4 sore ku datangi rumah pemginapan kedua wanita itu.

"Kalian mau ikut aku?" tanya ku pada mereka yang baru makan

"Kemana?" tanya Maki

"Latihan Haki, Busoshoku dan Kenbunshoku, haki pertahanan kekuatan dan hasi observasi, mari ku ajarkan dulu apa perlunya dan kapan di gunakan" ucap ku

.

Ku cari kertas lalu ku gambar peta dunia one piece.

Haruka ~

Dunia ini terbagi jadi 9 denah laut, 9 denah itu ada satu yang di namakan new world yang artinya dunia yang belum terjelajahi, namun sebenarnya sudah cuma tidak ada catatan sejarah yang menyertainya.

Nah bajak laut mugiwara sudah menjelajahi lautan sebelum new world, Sabaody namanya, pulau terakhir sebelum masuk ke new world.

Lalu apa gunanya haki? Gunanya adalah semua orang di new world itu berbahaya, contohnya saja divisi dari kapten Marco, rata rata anak buahnya kan punya haki, kegunaan haki bukan hanya untuk cindra mata, haki berfungsi juga untuk memperkuat tubuh, memukul pengguna logia, dan bisa menghindari serangan dengan Kenbunshoku haki, lalu jika bekerja lebih keras haki bisa berevolusi, aku tidak akan mengatakan evolusinya sampai kita mahir haki dulu.

.

"Haki apa yang bagian tubuh jadi hitam itu?" tanya Lucy

"Yap, tapi sebenarnya tidak jadi hitam bisa juga, namun warna hitam itu pertanda haki semakin kuat" balas ku

"Kurasa aku akan belajar haki pengamatan saja, jurus kujarak jauh, jarang juka pertarungan jarak dekat" ucap Lucy

"Aku keduanya jika bisa, sebab ya kekuatan ku bisa jarak jauh dan jarak dekat" ucap Maki

"Baiklah, nanti malam main ke rumah ku ya" ucap ku pada mereka

"Oke" balas mereka berdua

.

Malam hari, di rumah ku.

Ku tutup mata dan mulut mereka.

"Haruka, jangan sampai kamu melecehkan kami berdua loh ya" ancam Lucy

"Kalian hanya ku tutup mata, bukan ku ikat tangan atau tubuh, jadi jika aku melecehkan kalian kalian bisa langsung membuka penutup mata" ucap ku

"Umm benar Lucy, kita santai saja" ucap Maki yang entah kenapa jadi terangsang

Ku dekati Maki.

"Kamu terangsang Maki?" bisik ku padanya

"Tidak tidak, aku baik baik saja sekarang" balasnya tapi mukanya mengeluarkan keringat banyak

.

Ku datangi Lucy lalu ku sumbat telinganya.

Datang lagi ke Maki.

Ku pencet oppainya.

"Kyaaa Haruka!" teriak Maki

"Itu bukan aku, tapi kayu yang ku pegang" balas ku

"Oh ini bagian latihan?" tanya Maki

"Iya bagian latihan" balas ku sambil tersenyum

.

Ku lanjutkan sesi latihan untuk Maki dulu.

"Maki fokus ke suara, hindari apapun yang sekiranya datang padamu" suruh ku

"Baik Haruka"

Pertama ku lemparkan bantal kecil padanya.

Pukk!

Bantal itu menyentuh oppainya

"Itu tidak ada suaranya Haruka!" teriak Maki

"Fokus lagi, pasti ada" balas ku

Ku datangi Lucy dan ku bisiki lagi sama seperti Maki soal latihan menghindar.

Ku lemparkan semua bantal kecil yang ku punya pada mereka berdua.

.

20 menit kemudian.

"Buka penutup mata kalian" ucap ku

Mereka membuka mata.

"Ini hasil kalian" ucap ku menyerahkan kertas halis hitungan

Maki : 12/200

Lucy : 14/200

"Apa artinya?" tanya Lucy

"Dari semua bantal yang ku lempar, kamu hanya bisa menghindari 14 darinya" ucap ku

"Sedikit sekali, kamu tidak salah hitung Haruka?" tanya Lucy

"Tidak, ini angka real"

.

Sekarang giliran ku.

Lucy dan Maki melempar secara bersamaan.

"Ahh"

"Uhh"

"Yeah"

"Hentikan suara aneh mu itu Haruka, aku jadi jijik" Lucy marah

"Biar ada sensasinya Lucy, sudah berapa yang kena?" tanya ku sambil terus menghindar

"Belum ada yang kena" ucap Lucy

"Nice" ucap ku

.

20 menit kemudian.

Haruka : 400/400

Ku tatap mereka berdua.

"Apa?" tanya Maki dan Lucy yang risih akan tatapan Haruka

"Pingsan" ucap ku lalu mengaktifkan Haoshoku haki pada mereka berdua

Boom!

Mereka berdua langsung pingsan.

"Wow berhasil" ucap ku sambil menangkap kedua tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai

.

Ku bawa mereka berdua ke kamar ku.

"Waktunya grepe grepe" ucap ku

Ku buka dulu pakaian mereka berdua.

"Emm tidak tidak, aku harus ingat Saki di rumah" ucap diriku di hati terdalam

"Tapi ini kesempatan langka" ucap ku

"Aku tidak ingin berbagi batang dengan wanita lain" kata kata Saki membekas padaku

Ku tutup langsung kedua tubuh mereka lagi.

.

Lalu aku pergi ke ruang tamu untuk tidur di karpet.

.

Jam 6 pagi.

Aku bangun duluan, lalu pergi ke tempat Makino untuk membeli sarapan dan susu.

.

Jam 6.10 ku bangunkan mereka berdua.

"Kalian mau tidur sampai kapan, segera bangun, lalu sarapan" suruh ku

"Ugh, Haruka kenapa kamu ada di rumah penginapan kami?" tanya Lucy

"Ini penginapan ku, kalian pingsan kemarin, bangun Maki, lalu ke ruang tengah, kita sarapan bersama" ajak ku

"Baik" balas Lucy, ia tidak khawatir kok jikalau Haruka mengapa apakan tubuhnya

.

"Aku kangen dengan masakan mu Haruka" ucap Maki saat makan sandwich

"Makanan tanpa bumbu bisa membuat mu ketagihan apa?" tanya ku

"Rasa peduli mu pada kami di masakan yang membuat ku kangen, kapan kapan masaklah seperti dulu" ucap Maki

"Boleh saja, kapan kapan akan ku masakan ikan bakar, sekarang makan dulu"

.

Jam 7 sarapan selesai.

Kami bertiga jalan jalan untuk lihat lihat desa ini.

"Misi mu selesai, misi selanjutnya berkhianatlah lalu bergabung ke marinir, akan ku ubah sedikit muka mu, postur mu, waktu perubahan dalam 1 x 24 jam" ucap seseorang padaku

.

Aku kaget setengah mati.

"Inilah yang paling ku takutkan, jikalau ada misi jelek seperti ini" ucap ku dalam hati

.

Next..