webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

143.) Kembali ke Konoha

Di Rumah Mei.

Aku pertama di ajak ngobrol, ia menyuguh ku dengan segelas teh dan beberapa snack ringan.

Jam 7 ia mengajak ku makan malam dengan masakan yang ia buat.

"Kamu yang masak ini?" tanya ku

"Iya maaf ya jika terlalu gosong" balas Mei

"Tidak masalah ku hargai kamu yang sudah mau mengundang ku makan malam" ucap ku

"Tentu"

.

Obrolan berlanjut hingga Mei bertanya.

"Rei san kamu tetap tinggallah di desa ini, tinggal bersama ku" ucap Mei

Aku agak kaget, ku balas dengan senyuman.

"Bagaimana apa kamu bisa, kamu bisa ku jadikan pasangan ku jika mau" tanya Mei malu malu mungkin sangat malu sebab ia tak berani menatap wajah ku

"Misi sukses" ucap peri baik

.

"Kamu yakin menerima cinta ku?" tanya ku memastikan

"Um" balas Mei sambil mengangguk

Aku malah bingung di sini.

"Boleh ku peluk dirimu dulu?" tanya ku

"Eh boleh saja"

Ku peluk dirinya.

Note : Haruka bingung sekarang, sebab tindakannya yang tidak menutupi identitas muka, bisa bikin ruyam di masa depan, ia punya misi jadi Hokage namun jika ia jadi pasangan Mei ia harus tinggal di desa ini.

.

Ku lepaskan pelukan.

"Terima kasih telah menerima ku, aku mungkin bisa menetap di sini" balas ku

.

Jam 9 aku tidak di izinkan pulang, malah aku di ajak tidur bersama Mei.

Di kamar Mei.

"Rei kun terima kasih atas bantuan mu, untuk diriku dan untuk desa ku ini" ucap Mei sambil memeluk ku

"Tentu, aku punya uang jadi tidak masalah ku relakan untuk desa kelahiran ku ini, sudah lah segera tidur besok kamu ada tugas memimpin desa kan" tanya ku

"Iya, tapi Rei kun apa kamu tidak ingin berbuat hal hal yang biasa pasangan lakukan di atas ranjang?" tanya Mei dengan muka sangat merah

"Dasar wanita nakal ya kamu, aku tidak ingin melakukan hal itu jikalau kita tidak pasti bersama" ucap ku

"Maksud mu menikah?" tanya Mei

"Iya"

"Maka mari menikah" ucap Mei

"Selesaikan dulu membangun desa baru pikir urusan pribadi, kamu pemimpin desa ini ingat" ucap ku mencium keningnya

"Mouu kamu membuat ku tergila gila padamu tapi saat ku ajak kamu malah menundanya, bukankah kamu termasuk laki laki jahat!" ucap Mei

"Hey aku bukan laki laki jahat kamu jangan terburu buru juga, toh kita masih muda kan"

"Memang benar, tapi aku sudah siap loh jadi istrimu"

"Sabar saja dulu, kamu kenalilah diriku lebih dan lebih, sama seperti ku yang ingin mengenalimu lebih dan lebih" ucap ku beralasan

"Baiklah jika begitu"

Kami tidur biasa tanpa melakukannya apapun.

.

Jam 3 dini hari aku harus pamit dari Mei namun pamit ku dengan selembar surat.

.

Maaf mungkin aku belum bisa bersama mu Mei, namun ku berjanji aku akan kembali ke desa Kirigakure tapi bukan dalam waktu dekat juga.

Ku tinggalkan kamu karena aku punya misi juga sebagai ninja, tolong jaga hatimu untuk ku, jangan cari diriku, percayalah di hatiku hanya kamu, ku tinggalkan kalung kristal ini sebagai tanda ku bahwa aku masih untuk kamu.

Namun jikalau di masa depan kamu sudah tertarik dengan yang lain aku tidak menyalahkanmu, aku pantas salah jika saat itu terjadi, kamu wanita baik terima kasih atas waktu 6 hari yang ku habiskan bersamamu.

Oh benar juga, nama ku sebenarnya adalah Haruka Shinomiya maaf sudah berbohong soal nama, namun peristiwa dan hidup ku memang berasal dari desa Kirigakure.

Selamat tinggal

Haruka

.

Aku meninggalkan rumah Mei dengan jutsu shinshui ke atas lalu berjalan di udara menjauh dari desa Kirigakure.

.

Jam 6 pagi di rumah Mei.

Mei sudah membaca surat dari Haruka, ia menangis.

.

"Maaf ya jika ku berikan kenangan tapi aku yang meninggalkan kamu duluan" tulisku di balik surat

Mei tambah menangis

.

Pejalanan ku sekarang menuju desa Kumogakure.

Perjalanan kira kira selama 3 Hari, ku bantu tiap desa yang ku tinggali, mulai dari bantu soal tata cara bertanam dengan baik, cara irigasi yang efisien, sistem desa yang di pimpin kepala desa, dan lain lain.

Namaku di kenal dengan nama malaikat berubah putih yang baik.

Berita itu keluar dari mulut ke mulut hingga akhirnya sampai juga di telinga Mei.

"Dimana terkahir kali orang itu singgah?" tanya Mei ke anteknya

"Kami dengar di sekitar desa Suna, apa ia beneran Rei san?" balas Choujuro

"Hum sudah pasti itu dirinya, ia orang yang baik" balas Mei

"Perlu di kejar?" tanya ninja lain

"Tidak usah, ia berjanji akan kembali, namun jika dua tahun tidak kembali aku yang akan mencarinya sendiri, sampai ketemu!" ucap Mei dengan menaikan aura chkaranya

"Tolong jangan keluarkan luapan chakra mu Mizukage sama" ucap Choujiro

Namun tidak di gubris oleh Mei.

.

Note : Mei merahasiakan nama Haruka, lalu kalung yang di berikan Haruka adalah kalung mahal seperti yang di kenakan oleh Tsunade, namun beda bentuk, harganya di kisaran 200 juta ryo.

.

Sampai di desa Suna setelah 11 hari keluar dari desa Konoha.

"Boleh ku periksa identitas mu?" tanya penjaga pintu masuk

Ku serahkan identitas wisatawan dari Kirigakure.

"Wisatawan ya, biaya masuknya 2000 ryo"

Ku serahkan uang sebanyak 5000 ryo.

"Ambil saja kembalilannya" ucap ku

"Terima kasih" balas penjaga

"Boleh ku tanya, kemana arah penginapan yang baik?" tanya ku

"Boleh, kusarankan ke penginapan Sakura, biaya permalam hanya 5000 rb ryo, dari sini lurus saja jalan utama ini kira kira 600 meter, penginapan dekat dengan perempatan ke 3" ucap penjaga

"Baiklah terima kasih" balas ku

"Sama sama"

.

Ku pergi ke penginapan ku pesan untuk 7 hari 7 malam.

Pemilik menyerahkan kunci setelah ku bayarkan setengah harga.

.

Ku taruh barang barangku di dalam kamarku, kamarnya lumayan bagus dengan futon lipat, dan nantinya akan ada menu makan sarapan, makan siang, dan makan malam yang di antar sesuai jamnya yang di tentukan oleh pemilik penginapan.

"Misi, benarkan segel biju pada Gara" ucap peri jahat

"Huh bagaimana cara membetulkannya?" tanya ku sebab yang ku ingat tiap desa punya segel berbeda untuk mengunci biju

"Entahlah, kamu boleh memperbarui segel jika tidak tau segel yang terpasang di Gara" ucap peri jahat

"Huh merepotkan" ucap ku pada mereka berdua

"Kami hanya menyampaikan ingat" ucap peri jahat

.

Ku pergi keluar desa, pergi ke perpustakaan siapa tau menemukan informasi segel yang ada.

Hari pertama nihil ku habiskan 1 hari penuh di perpustakaan dengan zonk, namun uniknya aku menemukan hal baru yaiti cara menggerakkan boneka dengan benang chakra dan menemukan kelemahan penggunannya, kedua aku tau sejarah desa Suna yang awalnya adalah hutan namun karena kebanyakan orang pengguna elemen air, sedangkan jika ninja pengguna elemen air tidak bisa membuat air sendiri mereka akan mengambil dari lingkungan sekitar, sehingga air di desa ini lama kelamaan habis dan akhirnya mengering.

.

Hari ke dua.

Langsung ku datangi kediaman gara.

"Kamu siapa?" tanya Gara

"Aku Haruka Shinomiya"

Note : Gara sudah sendirian sekarang.

"Kamu tidak takut dengan ku?" tanya Gara

"Kamu hanya anak kecil Gara kun, kenapa aku harus takut"

"Aku ini monster"

"Monster apanya, kamu hanya anak laki laki berumur 9 tahun"

"10 tahun" kata Gara

"Maaf ku ulangi 10 tahun saja, jadi tidak ada yang perlu di takutkan"

"Tapi aku punya monster di dalam tubuh ku" ucap Gara

"Aku juga punya, nama monster di tubuh mu siapa?" tanya ku

"Ku panggil dia ibu"

"Hahaha jangan panggil ia begitu, mereka makhluk tidak punya kelamin, namun ada jantan dan betina sebab suara mereka, biar ku beritahu nama monster di dalam tubuhmu adalah Shukaku" ucap ku padanya

Shukaku yang mendengar kaget, karena nama biju sangat sakral di ketahui apalagi di ketahui oleh manusia.

Gara lepas kendali karena Shukaku marah.

"Oi bocah siapa yang memberitahu mu soal nama ku!" teriak Gara

"Eh eh sudah lepas kendali saja, dasar biju emosian" ucap ku

"Banyak bacot rasakan cakaran ku!"

Boom!

Aku menghindar, penjaga langsung datang ke arah sumber suara.

"Apa yang kamu lakukan di sini tuan!" teriak penjaga padaku

"Aku hanya jalan ke sini, apa di larang?" tanya ku

"Area ini sangat terlarang, segera pergi dari sini" ucap penjaga

"Boleh ku bantu anak itu dulu, sepertinya ia kesakitan" ucap ku

"Jangan kamu tidak boleh mendekat ia itu monster"

"Boom!" ku tinju penjaga itu

"Hey kamu ini orang dewasa tidak punya hati ya, ia hanya anak kecil, monster ada namun bukan dirinya" bentak ku pada penjaga itu

"Tapi ia itu monster!" balas penjaga dengan marah

"Diamlah sebentar" ucap ku pada penjaga tadi

Ku mendekat ke Gara.

"Jangan di tahan Gara lepaskan saja dulu" ucap ku

"Tapi ia akan melukai yang lain!" teriak Gara dengan wajah ketakutan

"Tenang saja rilekskan saja" balas ku

"Bisakah kakak ku percayai?" tanya Gara

"Bisa, aku akan menghentikan biju nakal ini"

"Baiklah semoga berhasil kak"

.

Kesadaran Gara lepas, langsung ku buat domain dengan skala kecil kira kira 10 meter diameternya.

"Shukaku kamu kembalilah ke alam bawah sadar bocah itu" ucap ku

"Jangan main main dengan ku bocah, aku ini biju tidak bisa kamu atur"

"Siapa yang mau mengatur mu, segera kembali atau ku kembalikan secara paksa?" tawaran dariku

"Huh banyak bacot padahal mau mati" kata Shukaku

"Baiklah mari bertarung, namun sebelumnya itu tidurlah dahulu" ucap ku

Fuin aktif Shukaku langsung tertidur, tubuh Gara kembali normal namun ia pingsan.

Ku datangi tubuhnya, ku cek segel bijunya.

"Semoga ini berhasil" ucap ku

Ku arahkan lima jari ku untuk membuka segel di kepala Gara.

"Shukaku masih tertidur oke" ucap ku karena tidak ada luapan chakra

.

Ku tarik keluar Shukaku setelah ku perbesar domain ku.

"Woi Isobu bantu aku" ucap ku

"Bantu apa?"

"Alirkan chakra bijumu ke tubuh anak inu agar tidak mati dirinya"

"Tch merepotkan"

"Mau ku potong titit mu?" tanya ku

"Baik baik akan ku lakukan" balas Isobu

.

Setelah chakra di alirkan baru ku berani melepaskan semua chakra dan tubuh biju Shukaku dari tubuh Gara.

.

Ku buka bajunya, ku buat segel baru di perutnya seperti diriku.

Lalu ku mulai memasukkan kembali biju ke dalam tubuh Gara.

"Boleh ku hentikan?" tanya Isobu

"Belum, tunggu sampai semua Bagian Shukaku masuk ke tubuhnya"

"Hmm baiklah"

.

Mengeluarkan karena segelnya buruk hanya 5 menit, namun memasukkannya kembali ke tubuhnya perlu waktu 1 jam sebab segel ini tidak sebaik Naruto namun aman sebab jikalau chakra yang meluap, bukan jadi chakra negatif melainkan langsung jadi chakra positif yang bisa di gunakan jinchuriki, yah aku menemukan segel ini setelah coba coba dengan Isobu.

.

1 jam berlalu, Shukaku sudah masuk semua, tanda di dahi gara hilang, di gantikan tanda yang melingkar di pusarnya.

.

Ku lepaskan domain ku.

Aku langsung di kerubung oleh penjaga.

Ayah gara juga langsung datang di lokasi.

"Tenang Gara hanya pingsan, aku baru saja memperbarui segel bijunya, maaf jika aku orang luar tapi tau jinchuriki desa, namun percaya ia tersiksa akan bijunya, maka dari itu ku ganti segelnya" ucap ku entah tak peduli bahwa itu rahasia atau bukan

.

Ayah Gara yang mendengar langsung merespon baik diriku.

"Lepaskan dirinya" ucap Ayah Gara

Penjaga menjauh dariku.

"Kamu ikut dengan ku, penjaga bawa Gara ke rumah sakit"

"Baik Kazekage sama" ucap penjaga

Aku ikut dengan ayah Gara menuju ke ruangan introgarasi.

"Hey apa begini caramu memperlakukan, seseorang yang telah menyelamatkan anakmu?" tanya ku langsung

"Kamu diam!" teriak penjaga

"Maaf tapi kamu bisa di katakan ancaman desa sebelum kami tau seluk beluk mu" ucap Ayah Gara

"Hmm betul juga katamu, baiklah sekarang tanya aku apa saja akan ku jawab, yang penting jangan tanya hal hal pribadi" ucap ku

Ayah Gara meminta penjaga keluar ruangan, penjaga sempat menolak namun setelah di bentak barulah penjaga pergi.

"Pertama perkenalkan dirimu dulu"

"Nama ku Haruka Shinomiya, aku wisatawan namun juga seorang Ninja, tapi aku bukan mata mata ingat, aku datang dari desa jauh, desa Konoha yang ingin saja liburan ke sini" ucap ku

"Lalu apa alasan mu membantu anak ku?"

"Yah aku ini punya misi perdamaian dunia, aku membantu orang selama perjalanan ku" ucap k

"Tunggu sebentar jubah biru, apa kamu penolong di sekitar desa Suna?" tanya Ayah Gara yang baru ingat berita tentang penolong yang baik

"Anda benar sekali tuan Kazekage, aku penolong itu, namun jangan katakan ke yang lain aku ini tidak suka mengumbar identitas"

"Hahaha baiklah, lalu bisakah kamu memastikan bahwa segel mu itu aman?" tanyanya

"100 % aman, aku ini orang yang bertanggung jawab juga sebentar sebagai ninja yang menjaga segel jinchuriki Konoha, ini gulungan segel pembuka dan penutup jikalau perlu nantinya biju Gara di pindahkan" ucap ku menyerahkan gulung

"Bukannya pemindahan biju akan membunuh jinchuriki bekasnya?"

"Memang, aku memindahkan segel juga tadi sebenarnya menarik keluar biju, makanya aku membuat pembatas bola tadi"

"Tapi kenapa anak ku masih hidup?" tanyanya

"Ia bisa hidup sebab aku punya chakra biju juga, walaupun aku bukan jinchuriki, asal punya cadangan biju lain, nyawa mantan jinchuriki bisa selamat, namun hanya aku yang bisa melakukan itu" ucap ku

"Lalu kamu berniat menjadikan ini ancaman atau bentuk kerja sama dengan Konoha?" tanya Ayah gara mulai serius

"Tidak ada bentuk kerja sama, aku memberikan bantuan ya murni karena bantuan dariku bukan dari desa, jika mau nantinya anak mu selamat ketika pemindahan wadah datang saja ke Konoha cari aku langsung, akan ku pastikan anak mu selamat, namun jika tidak mau ya sudah aku tidak memaksa" balas ku

"Jika seperti itu, bisakah kamu langsung memindahkannya ke orang lain saja?" tanya Ayah gara

"Tidak bisa, harus ada jarak, teknik ku aman namun jika di gunakan langsung nyawa jinchuriki bisa terancam, ingat chakra itu seperti pemberi stamina, namun di tubuh manusia itu ada yang namanya nyawa kehidupan, jika nyawa tinggal sedikit ya manusia itu akan mati entah sebanyak apapun chakra yang di berikan padanya" ucap ku

"Lalu berapa waktu terbaik?" tanya Ayahnya

"Kamu yakin mau melepaskan biju dari anakmu?" tanya ku

"Tentu saja, aku sayang dia, walaupun istriku harus meninggal, namun ia tetap anak ku"

"Ku sarankan jangan, biju itu bisa jadi teman, kirimkan dia ke Konoha dan jadikan ia anak didikku, akan ku ajarkan cara menjadikan biju itu teman, namun aku tidak menerima murid sebelum ia berumur 15 tahun" ucap ku

"Itu susah Konoha dan Suna belum pernah melakukan pertukaran murid sampai saat ini" ucapnya

"Ya kan masih ada 5 tahun, kamu cobalah untuk menjalankan kerja sama dengan Konoha, lagipula hubungan desa ini dengan Konoha tidak buruk buruk juga bukan?"

"Kamu benar, baiklah akan ku usahakan, namun kamu bisa ku percayai kan?"

"Percayalah, namun jika tidak percaya kamu bisa membayar ku" ucap ku

"Kamu bisa saja, nanti akan ku berikan uang imbalan, gulungan ini akan ku simpan jika begitu" ucap Ayah gara lalu mengambil gulungan segel

"Silahkan namun gulungan itu hanya bisa di buka dengan darah keturunan Gara kamu mungkin bisa, namun ku sarankan pakai darah Gara untuk membukanya dan jangan pernah membuka gulungan itu secara terang terangan, cukup kamu yang tau saja sebab membuka atau menutup segel sangat mudah, apalagi mengeluarkan bijunya, kamu paham kan maksudku Kazekage sama?"

"Eh jadi ini gulungan sangat penting ya masuknya"

"Iya" balas ku

"Baiklah akan ku simpan dengan baik jika begitu, mari ke ruangan ku"

"Oke" balas ku

.

7 hari di desa Suna, ku berteman dengan Gara, ku berikan ia langkah langkah berteman dengan biju, bahkan sekarang Gara memanggil ku sensei.

.

Waktunya perpisahan.

"Datang kembali jika ada waktu Haruka sensei!" ucap Gara

"Tentu anak nakal, semoga bijumu bisa baik dengan mu"

"Tentu, jika Shukaku jahat akan ku pukul dia" kata Gara

"Hahaha kamu bisa saja Gara, Haruka semoga kita bisa bertemu kembali dalam waktu dekat" ucap Ayah Gara

"Semoga saja, selamat tinggal ya" ucap ku

"Selamat jalan!" ucap Ayah Gara

"Tunggu aku 5 tahun lagi Sensei!" teriak Gara

.

Perjalanan selanjutnya adalah kembali ke Desa Konoha.

4 Hari perjalanan lewat udara tentunya.

.

Sampai di gerbang Desa.

Note : rencana Danzo menyingkirkan Haruka gagal total karena anbu rootnya tidak bisa menemukan Haruka waktu perjalanan, maklum Haruka kan tidak pergi ke Amegakure.

"Izin masuk Haruka Shinomiya" ucap ku

"Sudah selesai misi ya Haruka san?" tanya penjaga

"Iya, boleh aku masuk?" tanya ku

"Silahkan, jangan lupa ke kantor Hokage ya"

"Tentu saja" balas ku

.

Aku langsung menuju ke gedung Hokage.

Di dalam ruangannya.

"Bagimana info yang kamu dapat Haruka?" tanya Sandaime

"Tidak banyak, namun aku menemukan info Akatsuki ingin mencipta perdamaian, sewaktu aku ke Amegakure aku melihat desa di sana sepi, ada orang namun tidak banyak percakapan, aku mengira mereka itu di awasi oleh pemimpin desa yang sekarang di pimpin oleh salah satu anggota Akatsuki bernama Pein" ucap ku

"Lalu bagaimana soal biju yang di kumpulkan?" tanya Danzo

"Hanya dugaan ku namun, Biju yang di kumpulan sepertinya untuk mengancam desa lainnya agar patuh seperti warga desa Amegakure sekarang" ucap ku

"Baiklah, itu sudah info yang banyak, kamu segera menuju ke tempat misi, ambil hadiah misimu, kunyatakan misi mu sukses" kata Sandaime

"Baik Sandaime sama"

"Jangan lupa perjelas di laporan" ucap Danzo

"Tentu saja Danzo sama" balas ku

.

Ku pergi ke ruang misi, ku terima uang sebanyak 2 juta ryo, lumayan lah 4 kali gaji.

Aku pergi ke apartemen ku, barang barang Naruto masih ada artinya ia masih tinggal di sini.

Aku langsung fokus menulis laporan untuk ku kumpulkan besok.

.

Jam 5 sore Naruto datang.

"Aku pulang" ucap Naruto dan Sasuke

"Selamat datang" balas ku

"Haruka sensei!" teriak mereka berdua

"Sasuke kamu tinggal di sini juga?" tanya ku

"Benar sensei, Naruto yang mengajak ku, jika sensei tidak menerima ku akan akan kembali ke rumah ku" ucap Sasuke

"Tidak tidak ku terima, namun  bagaimana dengan rumah mu?" tanya ku

"Ku biarkan kosong" balas Sasuke

"Hmm baik baik, kamu bisa tinggal di sini, namun tidak gratis loh ya" ucap ku

"Tenang sensei aku paham" balas Sasuke

"Baiklah, kalian segera mandi saja, makan malam akan ku buatkan"

"Baik" balas mereka berdua

.

Jam 6 kami duduk bersama di lantai.

"Sakura tidak menginap di sini juga?" tanya ku sambil makan

"Sensei aneh aneh saja, Sakura itu wanita tidak bisa menginap dengan kami" ucap Sasuke

"Benar!" teriak naruto

"Ya siapa tau kalian sudah tertarik pada wanita" ucap ku

"Tidak kami masih fokus menjadi ninja kuat" ucap Naruto

"Oh benar juga, bagaimana perkembangan latihan kalian?" tanya ku

"Sudah lulus dari jalan di air" ucap Sasuke

"Oh baguslah, lalu berapa misi yang sudah kalian kerjakan?" tanya ku

"Dengan tadi sudah 3 misi jadinya" ucap Naruto

"Baguslah"

"Haruka sensei kapan kamu akan mengajar lagi?" tanya Naruto

"Dua hari lagi mungkin, aku sedang mengerjakan laporan misi dulu"

"Oh misimu sukses sensei?" tanya Naruto

"Sukses, aku malah mendapat jackpot loh, aku punya calon istri"

"Heh" mereka berdua kaget

"Kalian tau desa Kirigakure?" tanya ku

Mereka mengangguk.

"Pemimpin desa baru mereka adalah tunangan ku" ucap ku dengan bangga

"Kamu tidak sedang bercanda kan sensei?" tanya Sasuke

"Tidaklah, aku ini ninja yang keren dan tampan asal kamu tau, pemimpin desa saja terpikat oleh ku loh"

"Wow jadi kapan menikahnya?" tanya Naruto

"Nantilah, aku ini masih muda, masih punya mimpi"

"Tunggu sebentar sensei, jika kamu menikah dengan dia, kamu tidak akan bisa jadi Hokage di sini bukanya?" tanya Sasuke

"Nah kamu benar, aku sedikit bingung soal itu, jikalau aku tidak jadi menikah karena hal itu aku tidak masalah, aku lebih suka jadi Hokage saja" balas ku

"Kamu memang yang terbaik sensei" ucap mereka berdua sambil tepuk tangan

.

Jam 7 Malam.

"Sensei, Kakashi sensei bilang ujian chunin akan di adakan 6 bulan lagi, apa kami bisa ikut?" tanya Naruto

"Umm tidak usah ikut, kalian akan ku jadikan chunin dengan usaha misi saja, aku tidak mau kalian berpisah karena salah satu sudah jadi Chunin duluan" ucap ku

"Eh maksudnya?" tanya Naruto tidak paham

"Naruto, jika sudah jadi chunin, ninja akan lepas dari tim" kata Sasuke

"Eh apa benar seperti itu?" tanya Naruto

"Iya benar seperti itu, maka dari itu lebih baik tahan saja agar kalian bertiga bisa lanjut misi bersama, namun jika kalian memang ingin ikut, akan sensei pertimbangkan dengan syarat kalian harus lulus penilaian sensei" ucap ku

"Bagimana Naruto?" tanya Sasuke

"Gas dong, kita jadi chunin bersama agar menjalankan misi bersama juga" balas Naruto

"Hahaha tidak bisa seperti itu Naruto, ujian chunin bukan ajang jadi chunin bersama, paling banyak hanya 2 paling yang bisa, yaitu yang menang dan yang dirasa pantas, contohnya diriku yang di rasa pantas ketika berumur 10 tahun" balas ku

"Oh benar juga bagaimana dengan tim sensei sekarang?" tanya Sasuke

"Mereka masih Genin, aku lulus duluan jadi chunin, lalu di umur 15 aku naik ke Jounin sebab rekomendasi dari Kakashi senpai" ucap ku

"Sensei bisa merekomendasikan juga?" tanya Naruto

"Tidak bisa, sensei ini hanya Jounin normal, sementara Kakak senpai itu Spesial Jounin, sebab ia pernah jadi ketua anbu" balas ku

"Oh begitu rupanya, lalu sensei jadi ketua anbu saja dong" ucap Naruto seenak jidat

"Jadi anbu sudah susah Naruto, apalagi jadi ketuanya" kata Sasuke

"Oh begitu kah?" tanya Naruto

"Iya Naruto, aku pernah jadi anbu, namun karena ya aku lumayan lemah di fisik aku di keluarkan dari tim" ucap ku

"Heh kamu bercanda sensei?" tanya Sasuke

"Tidak, aku beneran lemah di fisik, aku ini ninja tipe assasin, ku kerjakan tugas dengan cepat, namun karena tugas anbu itu terkadang satu bulan, dua bulan, bahkan bisa 6 bulan, terkadang kami harus tidur di lokasi misi, nah sebab itu aku bilang aku tidak kuat fisik, jadi aku keluar anbu saja, namun jika ada misi satu atau dua bulan aku sanggup"

"Oh begitu alasannya" ucap mereka berdua

.

Jam 8 malam.

"Gelar futonnya" ucap ku

"Baik" balas merek berdua

.

Jam 9 malam.

"Astaga kenapa hujan juga, Naruto angkat jamuran" suruh ku

"Baik"

.

Jam 9.30 kami tidur.

.

Besoknya.

Aku bangun duluan, memasak nasi.

"Sasuke bangun, pergi beli lauk" ucap ku karena Sasuke datang ke dapur

"Pakai uang ku sensei?" tanya Sasuke

"Tidak, pakai uang ku ini, beli saja ikan dan sayur ya" ucap ku menyerahkan uang 5000 ryo"

"Baik" balas Sasuke lalu pergi

.

Jam 6.30 kami sarapan bersama.

"Naruto nanti kamu beli beras ya, jangan beli ramen instan, apa apaan di dapur hanya ada cup ramen" ucap ku

"Hehe, ramen instan adalah yang terbaik kan Sasuke"

"Aku tidak setuju, aku lebih suka memasak sendiri"

"Yeh padahal kemarin saat sarapan saja kamu habis dua cup"

"Itu karena aku tidak makan kemarinnya"

"Alasan saja huu"

.

Jam 10 pagi ku serahkan laporan misi.

Next...