webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

141.) Pergi Untuk Kembali

Makanan yang di pesan telah datang.

"Selamat makan" ucap kami bersama

"Naruto makan sayur mu, ya walaupun aku benci dengannya kamu harus tetap memakannya" ucap ku

"Tapi sensei brokoli itu racun bagiku" ucap Naruto

"Tidak ada sayur yang beracun di sini, makan atau tidak akan ku traktir lagi" ucap ku

"Huh seperti anak kecil saja tidak suka sayur" ucap Sasuke

"Hey aku masih normal lah daripada kamu makan sayur tapi tomat semua itu" kata Naruto

"Sudah, jangan bikin ribut kalian, makan dengan tenang hormati Haruka sensei" kata Sakura

"Terima kasih Sakura, telah membela ku"

"Sama sama sensei" kata Sakura

.

"Naruto mumpung ada yang peduli dengan mu jangan sia siakan kesempatan itu ingat, kamu boleh senakal apapun namun anggaplah mereka keluarga mu, mereka peduli dengan mu" ucap ku karena aku kesal Naruto tidak makan sayurnya

"Ah baik sensei aku paham, akan ku makan brokolinya" kata Naruto

"Baguslah, setelah makan kalian mau ngapain?" tanya ku

"Bisa kita langsung berlatih sensei?" tanya Sasuke

"Tidak, aku nanti harus melaporkan tim kalian lulus acara penerimaan dulu, namun jika ingin latihan jam 4 sore nanti bisa" kata ku

"Aku mau ikut sensei" ucap Naruto

"Aku juga" kata Sakura

"Baiklah, kita sepakat jam 4 latihan di TG 7 ya"

"Oi!" teriak mereka bertiga

.

Jam 1 siang.

"Tagihan anda 150 rb, ryo tuan" ucap kasirnya

"Astaga sebanyak itu!" pikir 3 murid ku

"Baiklah, ini uangnya terima kasih, makanannya enak" komentar ku lalu menyerahkan uang

"Tentu saja enak, kami mengandalkan kualitas nomor satu, ini kembaliannya 50 rb ryo, silahkan datang kembali ya tuan"

"Tentu" balas ku

.

Kami berempat keluar resto itu.

"Sensei lain kali jika mentraktir kami, cukup di resto yang murah saja" ucap Naruto karena jujur saja dia tak enak telah merepotkan Haruka

"Benar sensei cukup makan di resto yang murah saja" ucap Sakura

"Aku ngikut dengan mereka" ucap Sasuke

"Hahaha, kalian khawatir ya uang gaji sensei habis, tenang saja sebenarnya uang sensei sudah habis, tapi demi kalian anak didik dan keluarga baru ku, uang bukan masalah, toh bisa ku cari lagi bukan, kalian semangat jadi ninja, jadilah ninja yang hebat agar nantinya semua orang tau bahwa aku Haruka Shinomiya adalah guru kalian, si calon ninja besar Konoha" ucap ku

Sasuke dan Naruto kaget ketika sensei mengatakan keluarga.

"Sensei apa baik menjadi ninja dengan alasan membalas dendam?" tanya Sasuke duluan sebelum Naruto

"Ya tidak masalah sebab kamu kata kunci kenapa kamu ingin jadi ninja, namun jadilah ninja yang adil, membela yang benar, membasmi kejahatan, jangan suka jika kamu berdiri di garis netral, aku paling tidak suka orang seperti itu, ingat" ucap ku sambil menepuk kepala Sasuke

"Sensei aku berjanji akan jadi Hokage terbaik di desa ini nantinya!" teriak Naruto

"Hey itu mimpi ku, kamu jangan merebutnya dulu, kamu jadi Hokage setelah aku oke" ucap ku

"Baik sensei aku paham!"

"Sensei chakra kecil seperti diriku apa bisa jadi ninja besar yang hebat?" tanya Sakura

"Bisa, sensei ini sebenarnya juga punya sedikit chakra, namun sensei bisa mengakalinya dengan chakra alam, apalagi atibut sensei angin, jadi tidak terlalu banyak menguras chakra, kamu jangan minder, kedepan mari kita cari jalan keluarnya bersama" ucap ku menyemangti Sakura

"Um baik sensei"

.

"Sudah dulu ya, aku mau ke gedung Hokage, jika kalian ada yang perlu di tanyakan, tanyakan nanti jam 4 sore" ucap ku

"Baik sensei!"

.

Di gedung Hokage.

"Kamu terlambat Haruka, tapi bagaimana hasilnya tim mu?" tanya Sandaime

"Mereka lulus" balas ku

"Oh baguslah, ku kira kamu tidak akan meluluskan mereka, sudahlah kembali sana, besok ambil misi tingkat e"

"Baik Sandaime sama" balas ku lalu keluar ruangan lewat pintu sebab aku belum bisa shinshui ataupun teleport

.

Jam 2 siang.

Ku berlatih sendiri, jutsu shinshui agar pergerakan ku semakin cepat dan semakin leluasa, berlatih jutsu angin, lalu aku dapat jackpot yaitu aku bisa memanggil kuchiyose hamster.

"Lumayan jadi teman latihan" ucap ku walaupun hamsternya sangat kecil

.

Jam 3 sore sesorang datang.

"Hey bagimana hasil tim mu?" tanya Kakashi

"Baik, mereka ku luluskan" balas ku

"Itu kabar baik atau buruk masuknya?"

"Tentu saja kabar baik, Kakashi san, kamu kenapa menghampiri ku?" tanya ku

"Tidak ada apa apa, aku hanya bosan di rumah ku, lihat kamu latihan di sini aku mau berkunjung saja"

"Oh begitu rupanya, tapi apa aku boleh tanya?"

"Tanya apa?" balas Kakashi

"Menurut mu teman atau misi yang lebih penting?" tanya ku

Kakashi kaget sejenak.

"Orang yang mengabaikan misi bisa di sebut sampah, namun orang yang mengabaikan teman karena misi bisa disebut lebih rendah daripada sampah" ucap Kakashi

"Nice itulah yang ingin ku dengar" pikir ku

"Haha kamu memang yang terbaik Kakashi san, bagimana tim mu?" tanya ku

"Tidak lulus, mereka masih jauh dari kata buruk untuk seorang ninja"

"Waduh mantapnya, buruk saja belum tersentuh"

Kami mengobrol hingga tiga orang murid ku datang.

"Kamu ada privat latihan ya?" tanya Kakashi

"Iya, katanya mereka mau latihan jadi ku ajak saja latihan bersama dengan ku"

"Baiklah aku pergi dulu, semoga sukses ya tuan guru termuda"

"Tentu" balas ku

.

Ku kumpulkan dulu mereka.

"Kalian mau latihan apa?" tanya ku

"Jutsu baru, aku ingin punya jutsu andalan" kata Naruto

"Ninja medis apa Haruka sensei bisa?" tanya Sakura

"Belajar jutsu yang kuat" kata Sasuke

.

"Tawaran kalian baik, namun itu tidak akan ku izinkan, kalian lebih baik nikmati masa muda dulu, latihan normal sudah cukup menurut ku, jadi mari latihan lari dulu" ucap ku

"Lari dimana sensei?" tanya Naruto

"Di sekitar desa saja, kalian ikuti sensei namuan ganti baju dulu dengan ini" ucap ku dengan tiba tiba baju training, kaos, dan bandana kain muncul di tangan ku

"Uwa baju baru, kami ganti di mana sensei?" tanya Sakura

"Ya kalian ninja, ganti pakai jutsu dong" ucap ku

"Tidak ada jutsu seperti itu sensei" ucap Sasuke

"Ada, kalian pakai bayangan, nanti ada asapnya kan, nah saat itu kalian langsung berganti pakaian" ucap ku

Tiga murid ku menatap ku dengan tatapan aneh.

"Sudah jangan banyak bingungnya, segera lakukan" ucap ku

"Aku wanita loh sensei" ucap Sakura

"Baik Sakura tidak ikut kita berarti" ucap ku

"Mouuu baiklah akan ku lakukan!" teriak Sakura

.

Boop

Naruto aman

Boop

Sasuke aman

Boop

Whuss ku gunakan angin untuk menyingkirkan asap Sakura.

"Kyaa sensei cabul!" teriak Sakura

"Cepat di ganti Sakura nanti kelihatan yang lain loh!" teriak ku

Sakura buru buru menganakan pakaiannya.

.

"Oke sudah bisa kan" ucap ku

Ku lihat muka Sakura yang memerah.

"Tenang sensei tidak lihat apa apa, jadi ayo lari"

.

Kami mulai lari.

Lari selama 1 jam penuh tanpa berhenti.

"Sudah lelah belum?" tanya ku

"Sudah sensei" kata Sakura

"Belum!" teriak Sasuke dan Naruto

"Baiklah kita berhenti" ucap ku

"Eh sensei tapi kami belum" ucap Naruto dan Sasuke

"Dengarkan kalian berdua, teman kalian lelah, jangan pernah meninggalkan teman walaupun keadaan sangat tidak menguntungkan kalian, kalian ninja, datang dengan kerhormatan, pulang juga harus bawa kehormatan, Sakura sudah lelah jadi jangan tinggalkan dia" ucap ku

"Dasar beban" pikir Sasuke sambil menatap tak suka pada Sakura

Plak

Ku pukul kepala Sasuke.

"Jangan seolah oleh mengatakan Sakura itu beban Sasuke, tiap orang punya batas tubuh masing masing, nanti kalian bisa lanjut latihan setelah ku suruh"

"Aduh duh, tapi tidak perlu di pukul juga sensei"

"Tidak, kamu perlu ku pukul sebab intusi mu itu racun tim, sementara untuk Sakura, kamu lihat teman mu yang masih semangat, jadikan itu penyemangat mu agar usaha lebih keras" ucap ku

"Baik sensei!" teriak Sakura

.

Jam 5 sore.

"Baiklah kita latihan pernapasan, ingat duduk tenang, jadilah satu dengan alam, biasanya orang yang punya chakra kecil akan mudah menguasai ini"

"Sensei tujuan latihan ini apa?" tanya Naruto

"Hanya kesabaran, meningkatkan ketajaman indra dan berlatih membuka beberapa meridian chakra" balas ku

"Baik sensei kami akan mulai"

.

Jam 7 malam.

Latihan kami sudahi.

"Kalian hati hati ya saat pulang" ucap ku

"Tentu sensei, bye" ucap Sakura lalu Sasuke terkahir Naruto

.

Jam 8 Malam.

Aku masih berendam di bak mandi ku.

Tok tok tok.

Ku buka pintu hanya mengenakan celana kolor.

"Siapa ya?" tanya ku saat membuka pintu

"Kyaa sensei kenapa kamu telanjang!" teriak Sakura

"Aku masih mengenakan celana kolor Sakura, mau apa kemari?" tanya ku

"Oh benar juga, ini orang tua ku memberikan makan malam untuk sensei, silahkan dinikmati" ucap Sakura dengan rantang di tangan

"Terima kasih, wadahnya ku ganti dulu ya" ucap ku

"Baik sensei"

.

Ku serahkan kembali wadahnya ke Sakura.

"Nanti akan ku makan, ucapkan rasa terima kasih ku pada orang tuamu Sakura"

"Tentu sensei, selamat malam kalau begitu, aku mau kembali ke rumah"

"Oke, hati hati ya"

.

Ku kembali masuk ke apartemen.

"Huh, punya lauk tidak punya nasi, pengen masak nasi tidak punya beras, nasib bujangan nasib bujangan" ucap ku

.

Pergi ke luar untuk beli nasi di warung makan.

"Pak beli nasi kepal 3" ucap ku

"Baik harganya 1000 ryo"

Ku serahkan uangnya dan ku terima nasinya.

Selanjutnya adalah pulang.

"Tuan boleh minta sesuatu untuk ku makan?" tanya peminta minta di dekat apartemen ku

"Astaga, pak aku tidak punya sesuatu untuk di makan, tapi ini aku ada uang silahkan beli sendiri ya pak, aku malas jalan ke sana lagi" ucap ku lalu memberikan uang 5000 ryo

"Terima kasih anak muda"

"Sama sama pak, bye" ucap ku lalu masuk ke apartemen

.

Jam 8.30 malam, aku sedang duduk di depan meja makan, dimana di atasnya ada lauk dan nasi, namun ada saja seorang ini.

"Naruto kenapa kamu kemari?" tanya ku

"Mau makan" jawabnya

"Hmm, kamu makan satu nasi aku dua ya, soal lauk makan saja terserah" ucap ku

"Baik sensei terima kasih" balas Naruto

.

Jam 9 malam.

"Naruto kembali sana ke tempat mu, aku mau tidur"

"Sensei, aku sudah di usir dari apartemen ku karena aku tidak bayar uang sewa, jadi tolong terima aku tinggal di sini untuk sementara waktu"

"Hmm dasar anak ini(ucap ku pelan), baiklah kamu boleh menginap di sini namun tidak ada yang gratis, kamu ku beri tugas untuk memastikan apartemen ini tetap bersih, apa kamu bisa?" tanya ku

"Serahkan tugas ini pada tukang Naruto" ucapnya dengan 2 bayangan di belakang

"Baiklah, untuk futonnya kamu ambil di lemari samping, ambilkan punya ku juga, selimut ada di atasnya"

"Baik sensei"

.

Sebelum tidur.

"Pastikan tidak ada suara ngorok saat tidur, aku benci itu, jika tidak menurut ucapkan selama tinggal pada kepala mu pagi nanti" ancam ku

"Baik Haruka sensei aku paham" kata Naruto cepat

.

Malam yang indah dengan suara tanpa ngorok terjadi di apartemen ku.

Mimpi indah bisa ku rasakan walaupun tanpa adanya Saki di samping ku.

"Huh nikmat juga jika tanpa istri" ucap ku dalam mimpi

.

Jam 6 pagi.

"Bangun Naruto, sudah pagi" ucap ku

"Ugh jam berapa sensei?" tanya Naruto

"Jam 6 pagi, tolong kamu keluar cari makanan sana, ini uangnya"

"Hoammm baik sensei, aku mau kencing dulu"

"Silahkan"

.

Jam 6.30

Aku dan Naruto sarapan berdua sambil menikmati kebersamaan, sebab jujur saja di sini alat elektronik hanya lampu dan radio, tidak ada televisi, punya radio pun juga sudah rusak.

.

"Haruka Sensei, kenapa kamu baik padaku?" tanya Naruto

"Kamu kan keluarga ku, ingat tim ninja bukan sekedar teman biasa, tapi ia juga keluarga mu yang harus kamu percayai dan kamu bantu jika susah"

"Kamu tidak takut padaku?" tanya Naruto dengan ekspresi serius

"Takut kenapa coba, kita sama sama anak yatim, kita sama sama manusia bukan?" tanya ku

"Bukan maksudku dengan sesuatu di dalam tubuh ku?"

"Oh seperti apa itu, kenapa aku harus takut?" tanya ku mulai tertarik

"Entahlah, tapi kata orang orang dalam tubuh ku ada monster yang terkurung"

"Ya itu kata orang bukan, hidup mu ya hidup mu, jangan pedulikan omongan orang lain, sebab mereka tidak mau mengurus kamu, kenapa mereka harus mengurusi monster dalam tubuhmu, kurang kerjaan saja" ucap ku lalu berdiri

Naruto tertunduk.

"Haruka sensei, terima kasih banyak atas kata katamu" ucap Naruto pelan

"Sama sama, mari berangkat untuk misi pertama, kamu cuci piring dan gelas itu ya"

"Baik sensei"

.

Jam 8 pagi kami tim 7 berkumpul di gedung ambil misi.

"Tim 7 mau ambil misi" ucap ku pada resepsionis

"Silahkan pilih, ada 20 misi tingkat e yang bisa di jalankan"

Ku baca baca misi misinya.

"Ku ambil misi mencari kucing ini" ucap ku

"Baiklah, ini gulungan misi, jika sudah selesai kembalikan gulungan, nanti akan ku berikan bayaran"

"Baiklah"

.

Kami keluar ruangan.

"Misi apa sensei?" tanya Sakura antusias

"Misi tangkap kucing kalian yang cari ya kucing seperti gambar ini" ucap ku

"Sensei tidak ikut?" tanya Sasuke

"Kalian tidak bisa?" tanya ku menghina

"Kami bisa!" teriak mereka bertiga

"Ya sudah kerjakan, nanti uang hasilnya milik kalian semua oke" ucap ku lalu pergi menuju tempat hiburan

.

Di taman.

"Oh ternyata seperti ini taman tempat bertemunya Naruto dengan Hinata" ucap ku

Di pemandian air panas.

"Oh ternyata ini pemandian yang selalu di intip petapa genit"

Di tempat judi, namun bukan yang kemarin.

"Tsunade sama?" tanya ku pada seseorang berambut pirang

Ia berbalik menghadap ku.

"Kamu siapa bangke, aku tidak kenal kamu!" teriak Tsunade

"Oh pantas saja tidak kenal, aku ini sebenarnya warga desa Konoha, aku kenal kamu" ucap ku padanya

"Lalu kenapa memanggil ku, sana aku tidak ada urusan dengan mu, aku mau judi dulu"

"Baiklah, semoga beruntung" ucap ku padanya

.

Di dalam tempat judi, aku duduk bersebelahan dengan dia.

"Shutt" bisik Tsunade padaku

"Kamu yakin main di sini, minimal pasangnya 1 juta Ryo loh" ucap Tsunade

"Yakin, uang ku banyak kok" balas ku

"Baiklah semoga kamu beruntung"

.

Ronde pertama aku menang dengan tebakan dadu besar, sementara Tsunade langsung kalah di angka 10 juta Ryo.

"Wtf baru main sudah pasang besar" pikir ku pada Tsunade

Ronde dua lebih gila Tsunade pasang di angka 20 juta Ryo, sementara aku pasang di 2 juta ryo.

"Bukan main ia di sebut domba gemuk" pikir ku mengenai Tsunade

.

Ronde ke 5 Tsunade sudah berhenti, ia sudah kalah 200 juta ryo.

"Suzune kita pergi" ucap Tsunade

"Mantap jiwa baru main 5 ronde saja sudah 200 juta ryo melayang" pikir ku

.

Aku terus main hingga ronde 50, ada yang menang ada juga yang kalah sebab ini judi keberuntungan, namun aku tetap untung dengan 1 miliar Ryo.

"Lumayan 1 Miliar yen" ucap ku di luar tempat judi

Jam 12 pagi aku kembali ke desa, untuk melihat perkembangan anak didik ku soal misi pertama mereka.

.

"Bagimana apa belum tertangkap?" tanya ku pada Naruto lewat atas pohon

"Haaaa" Naruto kaget lalu terjatuh ke belakang

"Haruka sensei munculah seperti biasanya, lagian kenapa muncul tiba tiba di pohon!"

"Ya aku hanya tanya, sudah tertangkap belum?" tanya ku

"Belum sensei, bahkan kucingnya belum. terlihat" ucap Sakura yang mendatangi kami

"Ish ish kalian ini tidak becus sekali, kucingnya kan ada di deket jembatan itu" ucap ku menunjuk jembatan jauh di mata

"Beneran ada sensei?" tanya Sakura

"Ada lihat saja kesana, dimana Sasuke?" tanya ku

"Ia sedang mencari barat desa" jawab Naruto

"Buruan tangkap sebelum kucingnya lari lagi" ucap ku

"Baik sensei"

.

Jam 3 sore misi baru berhasil di taklukan, dengan banyak gambaran garis di muka Naruto.

"Kamu baik?" tanya ku ke Naruto

"Ini bukan luka serius sensei, mari ke tempat misi" ucap Naruto

"Oke kalau begitu" balas ku

.

Jam 4 sore kami menerima hadiah misi, yaitu sebanyak 20 rb Ryo, ku bagi uangnya 6000 ryo tiap murid, sisanya untuk ku 2000 ryo.

.

"Haruka sensei mari kita ajak makan ganti, kami yang traktir" ucap Sakura padaku

"Tidak usah, kalian jajakan saja hasil misi kalian pertama, belilah sesuatu untuk diri kalian sendiri atau untuk orang terkasih kalian" ucap ku

"Tapi sensei orang penting bagi kami" ucap Sasuke

"Hmmm baiklah, mari kita makan di kedai yakiniku" ucap ku

.

Makan malam di kedai yakiniku.

"Pesan sesuka mu sensei" ucap Naruto

"Hileh kamu ini, kemarin saja makan di rumah sensei, sekarang malah mentraktir" komentar ku

"Hehe, namanya juga susah uang, besok aku juga ikut makan lagi di rumah sensei ya" ucap Naruto

Aku menatapnya dengan tatapan bingung.

.

Jam 6 petang makan sudah selesai.

"Totalnya 15 rb Ryo" ucap pelayan

Uang mereka bertiga langsung digunakan, sisa seribu diberikan padaku.

Karena aku menghargai usaha mereka ya ku terima saja uang itu.

"Terima kasih ya" ucap ku

"Sensei apa Naruto tinggal bersama mu?" tanya Sasuke dan Sakura

"Iya, katanya ia di usir dari apartemennya, jadi ia menginap dulu di tempat sensei" ucap ku

"Oh begitu ceritanya" kata dua orang itu

"Sudah dulu ya, rumah kalian ada di sebrang kan, hati hati ya" ucap ku

"Sensei juga hati hati di jalan" ucap Sakura

"Tentu" balas ku

.

Jam 7 malam di apartemen ku.

"Haruka sensei, kamu apa tau siapa orang tua ku?" tanya Naruto setelah berdoa pada mending orang tua ku di dunia ini

"Orang tua mu ya kamu apa tidak tau?" tanya ku

"Tidak, kakak Hokage saja tidak pernah cerita padaku, saat ku tanya pun ia selalu menghindari pembicarannya" ucap Naruto

"Orang tua mu sebenarnya adalah orang hebat, namun maaf aku belum bisa mengatakan siapa mereka juga" ucap ku

"Kenapa memangnya? Apa serahasia itu?" tanya Naruto

"Iya rahasia desa, kamu bisa ku beritahu namun aku tidak bisa, sebab aku masih terikat ninja Konoha yang harus patuh pada aturan, maaf ya" ucap ku sambil menepuk kepalanya

"Umm tidak masalah, pasti ada alasan di balik ini semua bukan?"

"Tentu saja ada, selain melindungi kamu dari penjahat, serta agar kamu tidak jadi bulan bulanan warga lagi" ucap ku

Jam 9 malam.

"Selamat tidur Haruka sensei" ucap Naruto

"Selamat tidur Naruto" balas ku

.

Besoknya jam 6 pagi.

"Naruto pergi ke luar beli sarapan" ucap ku

"Mana uangnya?" tanya Naruto

"Ini, beli yang murah saja ya" ucap ku

"Oke" ucap Naruto

.

Jam 6.30 kami sarapan.

Jam 8 kami berangkat menuju tempat ambil misi.

.

"Sensei ambil yang misi D" ucap Sasuke

"Tidak tidak kita ke sini bukan ambil misi, tapi buat laporan misi kemarin" balas ku

"Eh harus buat laporan?" tanya Sakura

"Iya, harus buat, agar kita tidak mendapat sanksi yang akan membuat kita tidak boleh mengambil misi lagi, aturan tim itu maksimal ambil 1 kali misi selama satu minggu, tapi jika ada misi khusus aturan itu tidak berlaku" ucap ku

"Oh aku baru paham" ucap Sakura

"Ya memang itu tidak di ajarkan di akademi ninja, tapi langsung di paraktekan saat sudah bertugas"

"Lalu hari ini kita ngapain?" tanya Naruto

"Tentu saja berlatih" ucap ku membuat tiga murid ku senang

.

Jam 9 kami di TG 7.

"Sensei kita berlatih apa?" tanya Sasuke

"Mau mencoba sesuatu yang baru?" tanya ku

"Mau!" teriak mereka bertiga

"Baiklah, namanya ini adalah pedang chakra, kalian berlatih mengalirkan chakra pada benda, pertahankan sampai 30 menit" ucap ku

"Tujuan latihan ini apa?" tanya Naruto

"Tujuannya agar kapasitas chakra kalian bisa bertambah, sensei yakin jika kalian bisa selama 30 menit, kapasitas chakra di tubuh kalian akan meningkat"

"Praktekan dulu"

.

Ku praktekkan pedang chakra.

Cahaya biru mulai menyelemuti pedang yang ku pegang.

"Waw itu bersinar" ucap Sakura

"Hati hati ini tajam Sakura, memotong kapas saja seperti tanpa beban, apalagi memotong daging" ucap ku

"Oh oke oke sensei" ucap Sakura paham

"Pedang ini biasanya di gunakan untuk memotong senar, memotong banang chakra juga bisa, namun jangan pernah coba coba untuk mematahkan serangan jutsu dengan pedang ini, sebab tidak akan mempan" ucap ku

.

Ku berikan 3 pedang pada mereka.

Naruto mencoba duluan, chakra bisa mengalir ke pedang namun kurang rata.

"Kurang banyak itu Naruto chakra yang kamu salurkan" ucap ku

.

Sasuke mencoba dan berhasil, namun baru 10 detik cahaya chakra sudah padam.

Sementara untuk Sakura ia bisa namun hanya beberapa detik saja.

10 menit berlalu.

Ketiga murid sudah kelelahan.

"Susah ya, jika masih sudah mari belajar lebih ke dasar" ucap ku

"Maksudnya lebih ke dasar?" tanya Sakura

"Simpan pedang itu, itu untuk kalian, sekarang cobalah berjalan di pohon" ucap ku

Aku mempraktekannya, karena Iq ku tinggi saat aku latihan sendiri walaupun sempat gagal beberapa kali, akhirnya bisa juga setelah percobaan ke 5 atau ke 6, teknik ini kuncinya ada di fokus dan banyak chakra yang di keluarkan di telapak kaki saja.

.

"Kalian cobalah langsung pakai sandal ya, sebab saat pertarungan tidak mungkin kan kalian lepas sandal" ucap ku

"Baik sensei" balas mereka bertiga

Naruto gagal langsung padahal baru satu langkah.

Ku katakan lagi pada mereka kuncinya, yaitu fokus dan jumlah chakra yang di keluarkan, jika terlalu sedikit maka tidak akan menempel, jika terlalu banyak pohon akan hancur.

"Jadi kira kira sendiri, tiap orang beda berat bisa juga di jadikan alasan jumlah chakra yang di keluarkan" ucap ku

"Baik sensei" ucap mereka

.

Aku pergi dulu meninggalkan mereka untuk pergi mencari makan siang untuk mereka nanti.

"Haruka, bergabunglah dengan kami, jangan jadikan kekuatan mu sia sia di desa ini" ucap Zetsu putih yang tiba tiba muncul di depan ku

Aku langsung mundur ke belakang.

"Asli tubuhnya menjijikan bangke" pikir ku saat melihat tubuh zetsu

"Maaf aku tidak mau, sudah pergi sana sebelum ku musnahkan dirimu" ucap ku padanya

"Khi khi khi baiklah, namun tawaran ku masih berlaku hingga kapan pun, kamu hebat, sebaikan jadikan dirimu orang untuk menjaga perdamaian dunia ini"

"Apanya yang menjaga, kalian menghancurkan" ucap ku dalam hati

Zetsu perlahan tenggelam kembali ke dalam tanah.

.

Aku kembali melanjutkan perjalanan ke warung makan.

"Pak beli paket makan siang komplit 4 buah" ucap ku

"Minumnya sekalian?" tanyanya

"Iya berikan satu botol ocha" balas ku

"Baik, totalnya 12 rb ryo"

Ku bayarkan sejumlah uang itu.

Note : gaji Haruka sebagai ninja hanya 600 rb ryo, jadi jika mau makan sebaiknya sehari kurang dari 20 rb ryo.

.

Baru juga membayar aku sudah di datangi oleh pesuruh Hokage.

"Haruka sama kamu di panggil oleh Sandaime ke kantornya" ucap salah satu antek

"Baik, aku akan datang" balas ku

Next....