webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

14.) Menikah

Latihan berlanjut

Sensei kami kembali bergabung kembali ke gedung setelah jam ajarnya selesai, dia ingin melihat anak murid dibawah bimbingan pelatih ukai.

Sesuai perkaraan Ukai sensei tadi

Kageyama, Suga, Hinata, Ennoshita, Kinishita, Yamaguchi, Tsukishima, Tanaka melakukan 3 on 3 dengan salah satu bergantain jika ada yang kelelahan.

Sementara aku dan Asahi san berlatih jump servis, untuk Daichi dan Nishinoya mencoba mengcover hasil pukulan servis.

"Haruka mulai duluan, arahkan area ke Nishinoya kun" perintah Sensei

Bagian bertahan dibagi menjadi dua dimana area Nishinoya dan yang satunya Daichi

"Servis keras?" Tanyaku

"Iya servis keras dan usahakan servis paling sulit di tangkis" ucap Ukai

"Oke Sensei"

Aku mundur ke belakang mengatur nafas lalu ku lempar bola ke atas.

Aku melompat kedepan dengan tangan kanan sudah siap melakukan Spike.

Boomm

"Keluar" ucap Nishinoya

Bammmm

Bola masuk ke area belakang dan jatuh di dalam kotak yang berati masuk.

"Akhhhhh kukira itu keluar sial" teriak Nishinoya

"Hahaha apa kamu lupa dari pelajaran lalu Nishinoya kun, bahwa servis keras Haruka semuanya masuk, rata rata akan mendekati garis luar" ucap Daichi

"Oy Nishinoya, kamu cukup terima saja servis dari Haruka, jangan pernah beranggapan bahwa itu keluar karena kita disini belajar untuk menangani servisnya" teriak Ukai Sensei

"Ukai san apa servis itu tidak rusak? Kecepatan itu, kekuatan ledak itu, dan ketepatan masuk juga" tanya Takeda sensei

"Kamu benar Takeda san, itu adalah servis yang sangat rusak dan sangat merusak bagi lawan, selain combo cepat Hinata Kageyama kita juga punya kartu as lain yaitu Haruka" ucap Ukai sensei

"Apa itu tidak melukai tangan Haruka kun?"

"Kurasa tidak karena tadi selama latihan satu set tanganya masih terlihat baik baik saja"

"Oy Haruka kun selama kamu melakukan servis keras apa tangan mu sakit?" Tanya Ukai Sensei

"Tidak Sensei tanganku normal paling hanya terlihat merah untuk sementara waktu"

"Ok itu hal yang normal" balas Ukai Sensei

"Asahi lakukan hal yang Sama Haruka lakukan" teriak Ukai Sensei

"Oke Sensei akan ku coba"

"Kalian berdua siap siap" ucap Ukai ke Daichi dan Nishinoya

Asahi mundur kebelakang, dia memegang bola dengan tangan kanan lalu dia lempar ke depan dengan tinggi normal.

Dia mulai berlari sedikit lalu melompat lalu memukul bola sekeras mungkin tapi arahnya masih buruk.

Bola mengarah ke Daichi

"Bola jauh jadi pasti di sini" ucap Daichi agak mundur lalu menerima pukulan Servis dengan tangan mengepal kebawah dengan kaki yang satu di tekuk dan yang lain lurus

Bola masih hidup tapi bukan mengarah ke area Setter.

"Oke baik Asahi kun, gunakan servis seperti itu terus saat kamu bertanding, gunakan status mu sebagai ace karasuno dengan bangga" teriak Ukai Sensei

"Baik Sensei" teriak Asahi san

"Haruka arahkan ke Daichi, gunakan Pukulan pendek ke arah tengah lapangan"

"Oke sensei"

Aku mulai mundur ke depan, ku lemapar bola ke atas agak tinggi aku berlari sedikit lalu lompat setinggi mungkin.

Asahi yang melihat lompatan tinggiku dari samping agak terkejut karena terlalu tinggi kelihatannya.

Boomm pukulan tinggi membuat bola jatuh ke tengah lapangan dengan kuntungan sudut turun luamayan tajam dan kekuatan pukulan lebih bisa dimaksimalkan.

Daichi bersiap menerima bola, dengan posisi tubuh yang pas dan tangan yang pas.

Blom

Bola menyentuh tangan Daichi namun bola tidak dapat di kendalikan olehnya yang menyebabkan bola langsung memantul ke samping dan hampir mengenai Nishinoya.

"Sial gagal lagi" teriak Daichi

"Kenapa ya kita selalu gagal dalam mengcover pukulan Haruka" tanya Nishinoya

"Jawaban dari pertanyaan mu ada di Haruka sendiri Nishinoya kun" ucap Ukai sensei

"Eh Haruka tau?"

"Coba kamu terangkan Haruka kun" perintah Ukai sensei

"Eh kok harus aku?"

"Sudah lakukan saja"

"Baiklah baiklah" aku mendekat ke arah Daichi dan Nishinoya

1. Kunci dari keberhasil mengcover pukulan keras atau servis keras adalah posisi tangan yang berada di tengah tubuh, jangan sampai menangkis serangan keras dengan tangan di ayunkan ke kiri atau ke kanan karena kalian dalam menghadapi itu hanya bisa bertahan

2. Jangan melawan balik, cukup bertahan dan kira kirakan pantulan akan mengarah kemana, aku sarankan untuk arahkan ke atas saja biarkan si setter lakukan tugas nya walapun harus berlari agak ke belakang

3. Kalian boleh melakukan serangan balik tapi bukan dengan tangan tapi dengan seluruh tubuh kalian, untuk mengurangi pantulan berlebih dari bola

Aku mempraktekan nya yaitu tangan tetap posisi dibawah dan yang ku gerakan adalah lutut dan pinggul ku.

4. Jika pukulan Keras ada rotasi tambahan aku langsung sarankan untuk bertahan dan pastikan pantulan bola melambung ke atas, sebab dengan rotasi dan pukulan keras jika salah menerima saja bola bisa langsung berubah arah ketika mengenai tangan, parahnya akan mengenai kawan sendiri.

5. Jika pukulan keras tanpa rotasi kamu bisa lakukan hal pertama

6. Percaya pada takdir karena jika ku nilai kesempatan kalian mampu menangkis adalah 40 % dan kemungkinan berhasil mengcover dengan sempurna hanya sekitar 10%, itu untuk pukulan ku loh ya.

"Baik kalian sudah mengerti bukan, sekarang coba lihat lah aku, akan ku praktekan" ucap Ukai Sensei

"Haruka lakukan Servis keras padaku ke tengah" perintah Ukai

"Oke Sensei"

Aku melakukan jump servis dengan pukulan bola pendek.

Boomm suara keras dihasilkan dari bola itu.

Blesss

Bola tepat jatuh di tengah kedua tangan Ukai Sensei.

Bola langsung memantuk keatas sangat tinggi hingga hampir meyentuh atap gedung.

"Ittai" teriak Ukai Sensei

"Keras Haruka kun" ucap Ukai Sensei

"Memang lah keras kan kamu yang pinta" balas ku

Pergelangan tangan Ukai sensei langsung memerah.

"Begitulah yang terjadi, jangan kamu paksa arahkan ke Setter, cukup pastikan saja bola memantul ke atas, biarkanlah setter mengejar bola lalu melakukan toss ke penyerang" ucap Ukai Sensei

"Baik sensei akan kami ingat itu" teriak Daichi dan Nishinoya secara bersamaan

Latihan terus berlanjut hingga jam 12 kami di suruh istirahat dan diberikan makanan oleh Kiyoko dan Takeda sensei.

"Sayur dan daging ayam"

Itu lauk nya dengan di temani minuman jus jeruk.

Kami makan bersama dan tentunya aku juga memakan bekal yang di buatkan oleh Saki.

Kumakan Sandwich dulu setelah habis baru ku makan Makanan dari Kiyoko san.

Selesai makan kami di persilahkan untuk istirahat hingga pukul 3 yang artinya free time untuk mengisi kembali tenaga.

Aku buka hp untuk menginfokan pada Saki bahwa aku sedang istirahat.

Namun saat ku buka hp ku banyak panggilan saki yang tidak terjawab.

Aku mulai agak khawatir sepertinya.

Di manga Saki masih harus terkena bulian dari teman sekelas dan siswa laki laki, paling parah Saki dimanfaatkan sebagai pemuas nafsu mereka.

Panggilan terlakhir yaitu pukul 12.30 yang artinya baru semenit yang lalu.

Kucoba menelpon ulang dirinya setelah beberapa saat berdering teleponku diangkat olehnya.

"Halo Saki chan apa ada masalah?"

"Halo Haruka kun, aku ada masalah disini, waktu aku datang di kelas semua orang menatap ku dengan tatapan tidak senang, kutahan hingga jam istirahat, lalu saat aku kembali dari kantin kulihat meja ku sudah di penuhi coretan spidol permanen"

"Meraka menulis kan bahwa aku adalah lacur yang menggoda ayahku sendiri, sok jual mahal dll Haruka kun" ucap Saku lalu menangis

"Tenang Saki jangan menangis, menangislah saat aku di sampingmu saja oke?"

"Dan taukah kamu Haruka kun ketika aku akan pulang karena aku tak tahan akan Bulian mereka melempari diriku dengan telur, oaling parahnya lagi saat aku membuka loker sepatu miliku, mereka memasukan silet kedalam sepatu ku, dan ada selembar surat yang menyebutkan bahwa aku harus menuruti mereka agar Bulian berhenti, aku harus bagaimana Haruka kun?"

"Jika kamu ingin melihat buktinya aku sudah memfotonya Haruka kun"

"Umm nanti saja kulihat"

"Sekarang kamu dimana?" Tanya ku

"Di apartemen, aku pulang tadi pukul 9 setelah istirahat pertama"

"Kamu membolos?"

"Ihhhh kamu kejam"

"Oke ok aku tidak akan bercanda, Kamu tunggu dulu di apartemen, aku akan kesana dan kamu tidak perlu khawatir, apa kamu sudah makan siang?"

"Belum"

"Oke, kamu mau makan apa biar ku bawakan"

"Kamu akan membolos?"

"Tidak, aku masih masa dispensasi jadi aku bebas dan sekarang juga latihan voli telah usai" jawab ku

"Oh jika begitu aku ingin risol dan puding labu dari toko Okazaki"

"Huh Okazaki san membuka toko makanan?" Tanya ku

"Kata Nagisa san, dia membukanya baru ini, sudah berjalan 1 bulan semenjak okazaki dipecat dari pln"

"Oh seperti itu, dimana alamat toko itu?"

"Katanya sih dari taman tinggal ke arah barat lalu belok ke kanan, Tokonya dekat dengan toko bunga"

"Oh kurasa aku tau itu sampai jumpa di apartemen, aku datang dalam 30 menit"

Aku berjalan ke arah Sensei untuk pamit pulang dulu karena ada urusan mendadak.

"Ok ku izinkan tapi kembali sebelum jam 3,30 Haruka kun" ucap Takeda sensei

Aku mengambil barang ku dan ku pamit dengan teman klub ku lalu berjalan keluar gedung.

Karena ini sudah masuk lagi jam pelajaran sekolah terasa sepi.

Ketika aku sampai di depan pintu masuk Sekolah aku menyerahkan surat dispensasi ku kepada Satpam agar aku di perbolehkan keluar sekolah.

"Terimakasih Pak"

"Hati-hati di jalan"

"Oke pak"

Kulanjutkan perjalan tak lupa aku mampir ke toko Okazaki untuk membeli permintaan dari Saki chan.

"Selamat siang apa ada yang bisa saya bantu"

Ucap an suara perempuan saat aku membuka pintu toko.

"Oh ternyata pacar Saki san" ucap Nagisa

"Aku Haruka Shinomiya maaf saat kemarin bertemu tidak memeperkenalkan diri"

"Oh ternyata nama mu Haruka kun"

"Iya benar" ucap ku

"Kamu mau pesan apa Haruka kun?"

"Umm aku ingin pesan Puding labu dan Risol jika ada"

"Berapa banyak?"

"Harganya berapa?"

"Risol satunya 100yen dan Puding labu nya per kotak 250 yen"

"Oke aku pesan Risolnya 5 buah dan puding labunya 2 kotak"

"Pesanan akan segera datang silahkan kamu duduk dulu" ucap Nagisa

Sembari membungkus pesanan ku aku bertanya dimana Ushio chan anaknya itu.

"Ushio sekarang sedang bersama Tomoya Kun di belakang untuk menidurkannya"

"Semuanya jadi 1000 yen"

Kuserahkan uang 1000 yen padanya.

"Silahkan datang kembali Haruka kun"

"Tentu Nagisa san" jawab ku

Aku keluar toko dan berjalan lagu menuju ke apartemen tak sampai 5 menit aku telah tiba di depan pintunya.

Kubuka pintu nya dan kulihat Saki sedang menunggu ku di ruang tamu.

"Uwaaaa Haruka kun akhirnya kamu datang" teriak Saki lalu memeluk ku

"Saki lepaskan dulu aku masih bau keringat" ucap ku

"Tidak aku nyaman seperti ini" balasnya

"Turun dulu aku tidak bisa bergerak ini"

"Uhh kamu pelit"

"Lah kok pelit" tanya ku

"Bodo"

"Hmmm dasar kamu ini, ini risol mu dan pudingnya, silahkan makan dulu"

"Yey kamu membawanya"

Dia kembali duduk ke sofa lalu memakan risolnya dulu.

"Haruka kun sebaiknya apa aku pindah sekolah saja ya" tanya Saki

"Lebih baik sih seperti itu tapi sebelum pindah sekolah mari kita tuntut mereka yang membuli mu agar mereka jera" ucap ku

"Bagaimana caranya?"

"Kamu punya foto kan sekarang serahkan itu pada ku"

Ini silahkan kamu lihat sendiri Haruka kun, ucap Saki yang menyerahkan hp nya padaku.

Ku kirimkan foto itu ke ponsel ku lalu ku kontak Pengacara top yang pernah ku kenal dulu.

"Halo Suki san, selamat siang ini aku Haruka"

"Oh Haruka kun, sudah lama kamu tidak menghubungiku ada apa gerangan"

"Ini aku punya masalah, apa kamu masih jadi pengacara"

"Tentu masih, malah sekarang aku jadi pemimpin di kantor ku sendiri" ucap Suki san

"Jadi apa yang bisa ku bantu sekarang Haruka kun?" Tanya Suki

"Aku ingin sebuah tuntutan terhadap suatu kasus pembulian siswa, apa kamu bisa melakukannya?"

"Tergantung Haruka kun, jika kamu tidak punya bukti hanya ada korban dan tidak ada saksi akan susah membuat tuntutan"

"Aku hanya punya Korban dan Bukti di sini apa kamu bisa?"

"Jika ada bukti tentu bisa ku lalukan"

"Oh baguslah tapi bukti yang ku punya masih belum kuat, aku masih perlu beberapa penunjang yang mampu membuktikan pelaku bersalah"

"Tenang saja itulah tugas kami juga yaitu mencari kebenaran bukti"

Ku kirimkan foto dan laporan menganai Saki yang di buli, mulai dari meja, sepatu dimasuki silet dan Ancaman di surat.

"Aku ingin kamu mencari orang orang ini dan cari kebenaran bahwa tulisan ini mereka yang membuat" ucapku

"Ok dalam 2 hari kamu akan melihat hasilnya Haruka kun" balas Suki san

"Ok terima kasih, dan urusan biaya berapa yang perlu ku keluarkan

"Eh tidak perlu tidak perlu apa kamu lupa apa yang kamu bantu padaku ketika aku sedang terpuruk, kuakui dulu kamu memang melakukan kesalahan tapi aku harap kamu sekarang sudah berubah Haruka kun"

"Gratis jadinya?" Tanya ku memastikan

"Gratis tanpa biaya"

"Terima kasih atas bantuan mu Suki san"

"Tidak masalah"

Lalu aku memutup teleponnya.

Setelah ku tutup teleponnya panggilan lain masuk lagi sekarang dari no yang tidak du kenal.

"Halo selamat siang apa ini dengan Haruka Shinomiya" tanyanya

"Benar dengan saya sendiri dan ini siapa"

"Saya adalah manager promosi perusahaan Nasa elex, saya ingin mengatakan kepada anda bahwa anda berhasil memenangkab perlombaan logo dan disain untuk produk baru kami"

"Eh aku menang?"

"Benar sekali tuan Haruka, logo anda sangat imajinatif dan mengandung makna yang amat mendalam namun pola yang digunakan simpel"

"Sesuai dengan slogan perusahaan kami yang mementingkan keratifitas dan efisiensi"

"Untuk hadiah kamu dapat mengambilnya sekarang di perusahan kami Haruka san"

"Ok akan ku ambil sekarang" balas ku

Lalu kututup teleponnya

"Saki chan ayo pergi sekarang" ajak ku padanya.

"Kemana?"

"Mengambil hadiah lomba di perusahaan Nasa san"

"Lomba apa dan berapa hadiahnya"

"Lomba disain logo perusahaan dan disain bentuk produk baru, hadiahnya 5jt yan dari yang di katakan Nasa san"

"Eh 5 juta yen?"

"Benar 5 juta jadi ayo cepat"

"Bentar kamu mandilah dulu Haruka kun, kamu bau"

Kucium bau tubuh ku dan memang aku agak bau.

Aku bergegas ke kamar mandi 10 menit berlalu dan kami berdua siap menuju ke perusahaan Nasa san.

10 menit perjalan dengan taksi.

Sesampainya di sana aku bertanya ke resepsionis bahwa aku adalah pemenang lomba.

Selanjutnya dia menbawa ku dan Saki bertemu dengan manager promosi.

Aku di persilahkan masuk keruanganya sementara Saki menunggu di luar ruangan.

Disitu kami agak ngobrol menangai logo yang ku buat, seperti di wawancara untuk memastikan bahwa itu memang karya asli milik ku.

"Ini dokumen penyerahan hadiah Haruka san tolong di tanda tangani"

"Ok tapi akan kubaca sekilas dulu tidak Masalah kan?"

"Tentu saja"

PT Nasa Elec .jp

Dengan surat kuasa ini kami menyatakan bahwasanya pemanang lomba disain logo adalah Haruka Shinomiya, dengan hadiah yang dia dapat antara lain

1. Disain logo mendapat 15 jt yen

2. Disain produk baru 5 jt yen

3. Motor terbaru yang telah lolos uji

Tambahan karena disain yang di hasilkan olehnya, Selaku pemimpin perusahaan sekaligus founder dan pemilik yaitu Nasa Yuzaki menambahkan sebanyak 5 jt yen

Tertanda tangan Nasa Yuzaki

"Pak apa ini benar?, Hadiah ini berbeda dengan yang saya dengar" tanya ku

"Memang apa yangvkamu dengar Haruka san?"

"Ku dengar hadiahnya hanya motor dan uang 5 jt yen, tapi sekarang ini malah jadi 20 jt yen tambah 5 juta lagi" tanya ku.

"Kurasa kamu salah mendengar, pertama kali kami membuat lomba memang sudah di sepakati bahwa untuk logo 15 jt dan 5 jt untuk disain produk baru, dan kebetulan kamu menenangkan keduanya, karena logomu yang bagus Ceo kami menambahkan hadiahnya"

"Umm jika seperti itu maka akan ku terima"

Aku menandatangani pernyataan itu dan keserahkan kembali dokumen itu padanya.

"Transfer uang akan dikirmkan paling lambat 1*24 jam Haruka san"

"Ok terimakasih"

.

.

Akhirnya urusan ku di kantor itu selesai

"Ayo Saki san kita kembali ke apartemen, tentunya dengan motor baru ini" ucap ku menepuk kepala motor matic seperti nmax namun lebih keren dan lebih sangar

"Oke mari pulang" ucap Saki

"Ini pakai helm mu"

"Pegangan Saki chan aku akan ngebut"

"Umm" Saki melingkarkan tangannya di perut ku

Tak sampai 8 menit kami kembali ke Apartemen.

"Haruka Kun kurasa aku akan mengambil uang dari akun Yt ku untuk dana ku pindah sekolah, boleh kan?"

"Tentu boleh tapi kamu mau pindah ke sekolah mana?"

"Tentu saja ke Sma Karasuno sepertimu"

"Kamu yakin?, Disana paduan suara atau klub tentang bernyanyi masih jelek loh"

"Maka aku yang akan membesarkannya lewat suara ku ini Haruka kun"

"Baiklah tapi kamu tidak perlu mengambil uang itu dulu, lihatlah sekarang rekening ku ini"

Tunjuk ku pada m banking milik ku.

Tertulis sisa saldo 26,145,000 ¥

"26 juta yen?" Ucap Saki tak percaya

"Hehe hebat bukan, saat aku di kantor tadi ternyata hadiahnya bukan 5 jt melainkan 20 jt, selain itu karena logo ku bagus aku di beri tambahan 5 jt oleh Nasa san"

"Wow tak kusangka Perusahaan Nasa san sangat baik"

"Benar sekali"

"Saki aku perlu kembali ke Sekolah, sudah jam 3.00 sebabnya"

"Apa kamu mau ke Sma Aoba Johsei untuk tanding voli?"

"Iya kan aku udah bilang kemarin juga"

"Aku boleh ikut?"

"Eh apa kamu suka voli?"

"Tidak terlalu tapi aku suka melihatmu bermain voli"

"Eh maafkan aku Saki, Saat nanti aku tidak akan bermain kemungkinan karena aku terlalu kuat dan tim menyimpan ku sebagai kartu as mereka"

"Jadi kamu akan bermain bukan jika keadaan memburuk"

"Secara teknis benar"

"Maka tidak apa aku ikut, kupertaruhkan kemungkinan kecil kamu dapat bermain"

Aku menghubungi Sensei untuk bilang bahwa aku tidak akan ikut mobil mereka, melainkan aku akan kesana dengan kendaraan umum.

Sensei mengizinkan ku dan jadilah aku naik motor baru dengan Saki.

Jarak antara apartemen dengan Aoba johsei tidak jauh hanya 15 menit atau sekitar 8km.

Aku mengambil dulu Jersy ku di apartemen, lalu mulai mengendarai motor ku menuju ke Sma Johsei

Tak lupa juga Saki memeluk ku dari belakang😘

.

.

.