BAB 25

***

Sinar matahari menembus renda jendela, menusuk kelopak Raisa yang berusaha membuka matanya. Dia menggeliat turun dari ranjang menuju kamar mandi. Sebuah pesan masuk dari Bela yang memberitahu kalau mereka tengah berlari pagi di sekitar pantai.

Raisa menuju ke dapur, mengisi perutnya yang keroncongan. Semalaman dia tidak makan. Sepuluh menit dia menghabiskan selai roti sebelum bergegas keluar menemui temannya. Kakinya sudah agak mendingan.

Terpaan angin laut menyambut langkahnya menginjak pasir. Meski baru pukul tujuh tapi sudah banyak para pelari pagi di sekitar pantai. Mereka tampak menikmati olahraga bersama keluarga dan orang terkasih. Sepasang kekasih melewati Raisa yang menikmati matahari terbit. Raisa berbalik menuju arah selatan, menyusuri tepi pantai dengan berjalan pelan.

Udah bangun?

-Karen-

Raisa mengetik cepat membalas pesannya.

Sudah, maaf tadi malam ketiduran.

Raisa kembali melanjutkan jalannya.

Mau minum kopi-coret, teh bareng? ^^

-Karen-