webnovel

BAB 22

Pemandangan pantai Gili Tarawang begitu memanjakan mata. Pasirnya terasa lembut menyentuh kaki telanjangku, berdiri di tepi pantai menyaksikan mereka bermain banana boat, wakerboarding, flying board, rolling donut. Dengan kelemahanku, aku hanya bisa menjadi penonton saja meski Yuda sudah berulang kali mengajakku tapi tetap kutolak.

Aku suka pantai tapi aku takut masuk ke air. Bela dan kedua sahabatku tampak menikmati liburan mereka. Mereka bertiga sangat menggilai pemacu adrenalin. Tidak ingin melewatkan momen indah ini, aku segera membidik kamera berkali-kali, memotret mereka yang tengah asyik bermain air. Sesekali menghindari cipratan air yang sengaja

-ikutan, aku memilih berbalik menjauh dari mereka.

"Ah, kalian nyebelin," teriakku pura-pura cemberut, "gue ke WC dulu, ya," pamitku melambai pada mereka, tak kecuali pada Yuda. Dia begitu hebat dalam selancar.

"Aww."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com