webnovel

7. Dua Sisi Koin yang Berlawanan

Meskipun telah berusaha sekeras yang dia bisa Lace hanya mendapat penolakan oleh sekelompok besar petualang pemula yang dia bantu sebelumnya.

Tentu saja, mengapa orang ini berpikir petualang pemula seperti mereka yang kesulitan mencari Herlic Grass akan menyerahkan ladang uang seperti itu? Dia benar-benar idiot sampai ke batang otak.

Lalu, karena hal tersebut sekarang pasangan Kelompok Idiot Kocak ini mengekoriku diam-diam dari belakang berniat menemukan lahan baru untuk menggantikan lokasi pengumpulan Herlic Grass ideal mereka yang hilang.

"Hei, kalau kalian memang ingin mengikutiku diam-diam maka jangan sampai aku menyadari keberadaan kalian," kataku memperingati mereka yang sejak tadi membuatku penasaran bagaimana cara mereka naik tingkat menjadi peringkat E.

Mereka—yang sedang sembunyi di balik semak-semak merasa teknik bersembunyi mereka sangat sempurna sampai mengira burung pun tidak menyadari keberadaan mereka—muncul sambil menggenggam sepasang dahan di kepala seperti orang bodoh.

"Ah, ketahuan, deh," ujar Rose tertawa kering berusaha menutupi keterkejutannya, sementara Lace memasang ekspresi kalah seakan dia bersaing denganku atas suatu hal yang tak kasat mata.

Aku mendenguskan nafas sebelum meminta mereka keluar dari semak-semak dan mereka menuruti perintahku begitu saja tanpa perlawanan, bahkan dengan wajah lesu.

Apa yang terjadi dengan harga diri sebagai senior kalian?

Aku masih ingat jelas Lace sempat menyinggung tentang senioritas di hadapan puluhan petualang pemula yang menjajah lahan berburu Herlic Grass mereka namun saat para petualang pemula tersebut bersatu dan menarik senjata, Lace langsung bersimpuh minta maaf.

Bukankah itu terlalu menyedihkan? Sebenarnya bagaimana cara mereka naik tingkat?

Aku memandangi mereka yang menundukkan wajah bergantian sebelum menghela nafas, "Aku tak keberatan berbagi tempat berburu Herlic Grass dengan kalian jika ketemu, tapi setidaknya jangan mengendap-endap seperti pencuri bodoh."

"Maaf." Mereka dengan kompak meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Sungguh, pasangan ini benar-benar Kelompok Idiot Kocak yang serasi, bukan?

Pada akhirnya Lace dan Rose mengikutiku dari belakang namun kali ini tidak bersembunyi di balik semak, mereka mengekori langkahku dengan hati-hati sambil memperhatikan area sekitar agar lebih cepat menemukan Herlic Grass.

Tidak butuh waktu terlalu lama bagi kami sampai akhirnya menemukan sebuah tempat di mana terlihat sejumlah Herlic Grass tumbuh meski tak sebanyak lahan berburu Lace dan Rose sebelumnya.

"Oh, tak kusangka benar-benar ketemu. Padahal aku mengira tidak akan menemukan mereka kurang dari satu jam," gumamku berdecak kagum terhadap keberuntunganku.

Kau tahu kesialanku selalu lebih besar dari keberuntungan, meskipun dengan kekuatan [Master of Misfortune] aku masih merasa asing terhadap keberuntungan yang langka ini.

Aku kemudian berjongkok dan mulai mencabuti Herlic Grass satu per satu, lalu memasukkannya ke dalam kantong dimensi. Lace dan Rose mengikutiku setelah aku memperbolehkan mereka ikut mencabut.

Mungkin karena aku yang menemukan tempat ini dan mereka hanya mengekor di belakang mereka merasa tidak berhak mendapat bagian.

Benar, kan? Mereka adalah tipe idiot kocak pembuat onar yang tidak bisa dibenci.

"Omong-omong, Chandra. Apa kau benar-benar petualang peringkat F?" tanya Rose tiba-tiba selagi mencabut Herlic Grass.

Aku mengangkat sebelah alis tanpa menghentikan tanganku mencabuti rumput demi rumput, "Apa maksud pertanyaanmu? Jelas-jelas aku pemula sampai harus mencari Herlic Grass demi mendapatkan beberapa keping Ars."

"Tidak, seharusnya tak banyak pemula yang tahu mengenai karakteristik Herlic Grass terlepas dari penampilan fisiknya." Rose mengerutkan dahi dan menoleh ke arahku, "Terlebih lagi kau menemukan tempat memanen Herlic Grass dalam jumlah seperti ini dalam hitungan menit."

Huh? Apa ini? Kenapa Rose mendadak menjadi pintar? Apa sesungguhnya mereka ini tidak bodoh? Tidak tidak, jika itu Lace maka dia sudah positif idiot namun yang membuatku penasaran adalah si gadis ini.

Aku ini benar-benar seratus persen seorang petualang pemula. Memangnya menemukan Herlic Grass itu hal sulit, ya? Meskipun tidak ada bantuan [Master of Misfortune] aku yakin dapat menemukan beberapa lembar dalam waktu setengah hari.

"Aku tahu kau petualang senior, Chandra...." Rose berhenti mencabut rerumputan dan menatap mataku dalam-dalam, "Karena...."

Karena...?

Rose menarik nafas dalam sejenak sebelum berucap, "Kami bahkan memerlukan empat hari untuk menemukan tempat memanen Herlic Grass itu!"

Begitu, ya. Kalian membutu—tunggu, berapa hari?

"Kalian butuh berapa hari sampai menemukan ladang Herlic Grass itu?"

"Kurang lebih empat hari."

"Berapa lembar yang kalian dapat selama itu?"

"Mungkin sekitar enam atau delapan helai?"

Huh? Apa mengumpulkan Herlic Grass memang sesulit itu? Seingatku tidak. Bukankah justru pencarian Herlic Grass dipasang sebagai misi berkelanjutan untuk petualang peringkat F karena mudah dicari?

"Omong-omong berapa durasi kebanyakan petualang pemula mendapatkan sepuluh lembar Herlic Grass?"

"Hmm, aku tak begitu ingat tapi mungkin sekitar satu sampai tiga jam? Mungkin juga kurang," jawab Lace.

Aku yang sedang mencabuti rerumputan tanpa sadar mengambil kerikil di dekat tangan dan melemparnya menuju kepala keduanya. Lemparanku tepat sasaran sampai membuat mereka menjerit kecil.

"Kalau itu kalian saja yang kelewat bego!" seruku sembari menunjuk mereka berdua yang tengah berguling di rumput meringis kesakitan, "Bisa-bisanya kalian menghabiskan empat hari dan hanya mendapatkan enam atau delapan helai!"

Aku ingin mengatakan sesuatu lebih jauh namun sebelum aku sempat membuka mulut, pandanganku terarah menuju keranjang yang mereka gunakan untuk memungut Herlic Grass.

Aku mengambil keranjang milik Rose dan menemukan rerumputan biasa memenuhi keranjang tersebut. Hanya beberapa lembar Herlic Grass yang berhasil dia kumpulkan sejauh ini.

Setelah itu aku juga memeriksa keranjang Lace dan hasilnya tidak jauh berbeda.

Aku diam-diam menarik nafas perlahan sampai maksimal, lalu membanting keranjang keduanya sambil berseru, "Goblok!"

***

Beberapa jam berlalu semenjak aku mulai mengumpulkan Herlic Grass bersama si duo idiot, akhirnya aku memutuskan untuk menyudahinya.

"Tuan Chandra, apa kau benar-benar pemula? Rasanya sulit melihat seorang pemula mendapatkan Herlic Grass sebanyak ini di hari pertama," ujar resepsionis serikat saat aku menyerahkan seluruh Herlic Grass hasil panenku.

Aku mengibaskan tanganku menolak kata-kata resepsionis yang entah sedang memuji atau meragukanku, "Aku benar-benar pemula, hanya saja aku telah membaca beberapa hal tentang Herlic Grass."

Si resepsionis tersenyum kering menanggapi perkataanku, "Hanya membaca beberapa hal tentang Herlic Grass tidak mungkin membuatmu mampu memperoleh ratusan daun dalam sehari...."

Yah, apa yang harus kukatakan?

Selain aku memang membaca satu atau dua hal mengenai Herlic Grass, kebetulan kekuatan [Master of Misfortune]-ku sedang aktif saat memetik rerumputan tersebut dan berakhir membawaku menuju wilayah lain yang ditumbuhi banyak Herlic Grass.

Mungkin aku akan ditanya-tanya lebih jauh jika aku menjelaskan [Master of Misfortune] jadi, lebih baik aku diam saja.

Resepsionis serikat terlihat sedikit terbelalak saat memeriksa kartu petualangku, "Kau sungguh mengumpulkan lebih dari 300 lembar Herlic Grass dari tanah...."

Huh? Apa memang sebanyak itu yang kucabut? Aku sempat menghitungnya tapi ketika mencapai lebih dari lima puluh, aku berhenti setelah menyadari tidak ada gunanya menghitung sebanyak itu karena sebenarnya misi awalku telah jauh dari kata selesai.

Omong-omong, kartu petualang punya fitur merekam misi yang kulakukan, ya? Kalau begitu bilang sejak awal agar aku tak perlu repot-repot menghitung!

Seusai memeriksa kartu petualangku si resepsionis memproses Herlic Grass dan menyerahkan kembali kartu petualang beserta imbalanku sejumlah kurang lebih 1.000 Ars, "Terima kasih atas kerja samanya dan selamat, Chandra Pratama, anda telah naik tingkat dari peringkat F menjadi E!"

Aku yang baru saja hendak mengambil kartu petualang dan imbalanku sontak membeku.

Eh? Apa? Aku langsung naik tingkat menjadi petualang peringkat E hanya dengan menyelesaikan satu misi? Kenapa bisa begitu?

"Maaf, bisa kau jelaskan mengapa aku mengalami kenaikan tingkat?" tanyaku menggaruk kepala tidak mengerti.

Resepsionis tersebut menjelaskan bahwa untuk petualang peringkat F sepertiku sebenarnya hanya butuh sepuluh misi tingkat F agar dapat naik tingkat menjadi peringkat E dan secara teknis aku telah menyelesaikan 30 misi sekaligus karena telah mengumpulkan 30 kali lebih banyak dari jumlah yang tertera.

Itu sama sekali tidak kuduga....

Maksudku, siapa yang mengira aku akan langsung mengalami kenaikan tingkat di hari yang sama dengan hari pendaftaranku? Aku sendiri masih bertanya-tanya apakah ini sungguh terjadi pada diriku sendiri.

Oh, omong-omong mengenai kenaikan tingkat....

Aku menoleh ke belakang—tepatnya pada duo idiot yang mengantri di belakangku, "Berapa lama waktu yang kalian butuhkan sampai bisa naik tingkat menjadi peringkat E?"

"Dua bulan." Lace dan Rose dengan kompak menjawab secepat kilat tanpa perubahan ekspresi.

Ya, aku tahu... aku sudah tahu.... Duo idiot ini sudah tak tertolong.

Jika mereka memiliki nasib buruk sama sepertiku ketika di bumi maka aku pasti bersimpati pada mereka, tapi masalah mereka ini benar-benar di otak bukan dikuntit Dewi Kesialan. Kepintaran mereka jauh di bawah standar hingga sulit membedakan Herlic Grass dan rumput biasa.

Dua jenis rumput ini sekilas mempunyai bentuk yang mirip namun sangat berbeda dari segi warna. Jika harus dijelaskan lebih dalam daun Herlic Grass mempunyai warna ungu gelap di batang daunnya, sementara rumput biasa, ya... terlihat seperti rumput biasa. Tidak ada keistimewaan apapun.

Aku mengerti jika orang tidak berpengalaman atau berpengetahuan memang bisa salah membedakan dua rumput ini tetapi, aku belum pernah melihat monyet yang tak dapat membedakan pisang segar dan pisang busuk seumur hidupnya.

Apa aku masih bisa membela mereka yang setelah berminggu-minggu mencari Herlic Grass dan masih tak mampu membedakannya dengan rumput biasa? Tidak, aku angkat tangan atas kebodohan mereka.

Aku menyerah! Duo idiot ini memang sudah tak tertolong lagi keidiotannya!

***

Hal pertama yang kulakukan setelah kembali ke penginapan adalah menenggelamkan diri ke dalam kasur, membiarkan tubuhku beristirahat—setidaknya sampai makan malam siap.

Sejujurnya, berkat pelatihanku sebagai pahlawan di istana selama sebulan terakhir fisikku tidak terlalu lelah hanya dengan pekerjaan mengumpulkan daun seperti ini tetapi jika itu mental maka lain lagi ceritanya.

Aku lelah, sangat lelah bersama duo idiot yang kebodohannya tak tertolong itu.

Selain lelah mengajari mereka perbedaan Herlic Grass dan rumput biasa, aku juga lelah melihat ataupun menanggapi semua kebodohan mereka satu per satu.

Apa? Aku tidak bisa membiarkan mereka selalu bodoh seperti itu karena selain membahayakan diri sendiri, mereka juga dapat membahayakan orang lain di sekitar mereka.

Setidaknya mereka harus tahu bagaimana caranya membedakan Herlic Grass dan rumput biasa, meskipun memakan waktu kurang lebih tiga jam sampai mereka paham.

Itu melelahkan.... Aku ingin segera tidur dan mengistirahatkan pikiranku tetapi perutku tak mengizinkan. Cacing gua dalam perutku mulai menyerukan sangkakala pertempuran sekarang.

Aku turun ke lantai restoran dan seperti biasa tempat ini dibanjiri oleh pelanggan setiap malamnya.

"Ah, Chandra. Mau makan malam?" tanya seorang pelayan penginapan begitu aku duduk di kursi makan.

"Ya, aku cukup kelaparan setelah mengerjakan misi petualang seharian." Aku kemudian mengambil papan menu dan mulai memesan, "Aku pesan ini, ini, lalu ini juga...."

Pelayan tersebut segera pergi menyampaikan pesananku kepada koki di dapur sesudah memastikan pesananku sekali lagi.

Apa? Kau pikir Valeria akan mencatat pesananku seperti kemarin lagi? Hehehe, tidak untuk hari ini, kawan. Hari ini aku dilayani oleh gadis pelayan cantik yang bekerja di sini.

Kurasa hari ini gelar [Master of Misfortune]-ku bekerja dengan baik. Aku belum melihat Valeria satu kalipun sesudah aku pergi menuju serikat petualang tadi pagi.

Ah, apakah ini rasanya dicintai oleh keberuntungan? Aku cukup menikmati ini.

"Hola, diriku kembali, putri-putri manisku! Apakah kalian merindukanku?"

Ya, sudah kuduga. Di mana ada keberuntungan di situ terdapat kemalangan.

Baru saja aku berpikir Valeria tidak akan kembali dalam waktu dekat dan semuanya hancur berantakan. Makhluk bergender tak jelas itu masuk dari pintu depan dengan wajah berseri-seri yang membuatku spontan memasang ekspresi jijik.

Sial, aku harusnya bisa melihat hal ini akan terjadi!

Kelihatannya aku terlalu menikmati kekuatan [Master of Misfortune] dan lengah karena terlena oleh keberuntungan yang kudapat seharian ini, padahal aku sudah tahu kesialanku terlampau kuat sampai dapat menembus dunia.

Haih, aku perlu membiasakan diri terhadap rasio keberuntungan dan kemalanganku yang baru ini. Jangan berharap terlalu tinggi dan cepat lega ketika semua berjalan mulus, pastinya terdapat satu atau dua hal yang akan kacau pada hari itu.

Ya, sebaiknya aku mengingat kalimat tersebut setiap kali mendapat keberuntungan. Itu akan lebih cepat mempersiapkan diriku terhadap kemalangan yang mengikuti.

Ketika pesanananku datang aku menghabiskan semuanya secepat mungkin agar tak terlibat oleh Valeria yang kini telah mengganti pakaiannya menjadi seragam pelayan penginapan yang membuatku semakin jijik melihatnya!

"Hei tampan, pelan-pelan dan nikmati saja makananmu. Aku tidak akan pergi ke mana-mana malam ini," ujar Valeria menyadariku melahap makanan secepat mungkin.

Aku yang sedang sibuk melahap habis makananku seketika tersedak berkat perkataannya. Aku mengambil dan meminum air mineral sebelum menunjuk makhluk setengah jadi itu, "Hei, kau jangan memfitnahku! Aku tak sudi menunggumu baik siang ataupun malam!"

Valeria bukannya marah atau terdiam, dia justru tersipu oleh kata-kataku, "Aih, si tampan satu ini memang tidak bisa jujur dengan perasaannya terhadap diriku yang cantik nan anggun ini. Tenang saja, kau tak perlu menungguku kembali sampai larut malam."

Dia mengedipkan sebelah matanya setelah menyelesaikan kalimat tersebut, lalu mulai melayani pelanggan di balik konter penginapan.

Cobaan apa lagi ini, ya tuhan....

Apakah ini efek samping kekuatan [Master of Misfortune] yang aktif sepanjang hari? Karena mendapat keberuntungan yang luar biasa dalam jumlah banyak, aku juga mendapatkan ketidakberuntungan yang luar biasa juga?

Jika efek sampingnya hanya kemalangan biasa seperti hampir tertimpa pot dari lantai dua atau tiga aku tak keberatan tapi kalau begini sih, lebih baik aku tidak menerima kekuatan [Master of Misfortune].

Ternyata keberuntungan dan kemalanganku itu bagaikan dua sisi koin yang berlawanan.

Ugh, ini menyiksa mental dan kewarasanku....