webnovel

Bertemu Nenek Yang Kejam

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Yan Susu tanpa sadar langsung menggengam tangan Lu Xingguang dengan erat lalu berdiri tegak dan dengan suara pelan berkata, "Nenek…"

Lu Xingguang merasa sedikit kesakitan karena genggaman Yan Susu, tapi saat dia ingin menarik tangannya dia malah merasakan tubuh Yan Susu yang gemetar hingga ia melihat Yan Susu dengan kebingungan.

"Dari mana memangnya asalmu, beraninya memanggilku nenek! Kamu ingin memanfaatkan keluarga Yan atau kamu ingin menghancurkan nama baik keluarga Yan?"

Perkataan itu membuat Yan Susu tidak dapat menahan amarahnya dan berkata. "Aku adalah anak dari putra anda. Darimana asal putra anda maka itu juga adalah tempat asalku."

Sejak kecil neneknya tidak pernah menyukai Yan Susu dan ibunya, setiap hari dia selalu memperlakukan mereka dengan kejam.

Tapi nenek Yan tidak menyangka Yan Susu berani membalas perkataannya, itu membuatnya sangat marah dan berkata, "Dasar perempuan bajingan, kamu sudah membuat kekacaun yang begitu besar dan masih berani bicara denganku dengan sikap seperti itu?"

"Anda siapaku? Kenapa aku tidak bisa bicara dengan sikap seperti itu?"

"Aku adalah nenekmu!"

Yan Susu tertawa sinis dan berkata, "Maaf, aku tidak layak menjadi keluarga Yan jadi aku semakin tidak berani merusak nama baik keluarga Yan. Aku tidak akan berani mengakui anda sebagai nenekku. Aku takut anda akan meracuniku dengan racun tikus lagi sama seperti yang anda lakukan saat aku masih kecil. Bukankah begitu nenek Yan?"

Semua orang di sekeliling langsung berdecak keheranan karena setelah mendengar percakapan Yan Susu dan nenek Yan mereka dapat mengetahui hubungan kedua orang itu tidak baik tapi mereka tidak menyangka bahwa sang nenek tega meracuni cucunya sendiri...

"Tutup mulutmu! Anak yang tidak memiliki mama sepertimu selalu saja bersikap barbar, kamu bahkan menggoda berbagai laki-laki di luar sana lalu melahirkan anak laki-laki tidak jelas tanpa mengatakan apa-apa dan sekarang kamu menjadi mama tiri orang lain. Mamamu tidak tahu malu, tapi kamu lebih buruk darinya!"

"Anda yang sebaiknya tutup mulut!" mata Yan Susu memerah dan dia merasa sangat sangat marah seperti ingin meledak. Seluruh tubuhnya berusaha menahan semua makian itu dan membuatnya berteriak seperti orang gila.

"Salah siapa aku tidak memiliki mama? Itu karena anda dan perempuan selingkuhan itu menindasnya dan memaksanya bercerai. Setelah itu tidak sampai 3 hari anda langsung membawa selingkuhan papaku dan anak yang dia lahirkan masuk ke dalam rumah keluarga Yan. Sebulan kemudian anda menyiapkan pesta pernikahan yang besar untuknya. Apa itu hal yang bisa dilakukan oleh manusia? Putramu yang salah karena dia tidak bisa memberikan keturunan laki-laki tapi anda menyalahkan mamaku. Apa anda sejak kecil tinggal bersama dengan anjing hingga tidak tahu manusia tidak bisa menentukan dia ingin melahirkan anak laki-laki atau perempuan? Putra anda tidak bisa mengendalikan hasratnya dan tidur dengan berbagai perempuan di luar sana di balik istrinya, lalu membuat perempuan lain hamil tapi anda malah memaki mamaku dan mengatainya tidak tahu malu. Orang yang tidak tahu malu adalah kalian, mama dan anak serta selingkuhan dan anak-anaknya!"

"Tutup mulutmu, dasar perempuan bajingan…" nenek Yan dipermalukan oleh Yan Susu di tempat umum sehingga membuat orang-orang menunjukkan jari ke arahnya membuat tubuhnya gemetar karena marah hingga bibirnya menjadi pucat.

"Siapa anda? Atas dasar apa anda memintaku untuk menutup mulutku? Walaupun aku bersikap kejam aku juga tidak akan bisa melampaui sikap kalian. Anda memasukkan pecahan kaca hingga racun ke dalam makananku. Apa anda kira aku tidak mengetahuinya? Lalu mengunciku di dapur serta membocorkan tabung gas agar aku mati keracunan, apa anda kita aku tidak tahu? Di tubuhku mengalir darah anak anda tapi anda berulang kali berusaha untuk membunuhku…"

Saat ini Yan Susu sudah tidak mempedulikan apapun lagi, matanya merah dan raut wajahnya terlihat menakutkan.

Dia sudah cukup dengan semua hal yang dia alami selama ini. Dia merasa jijik mendengarkan semua hal yang dikatakan oleh orang-orang seperti nenek Yan!

Semakin banyak Yan Susu bicara, orang-orang di sana merasa semakin terkejut. Nenek Yan juga mulai merasa panik dan ingin memukul Yan Susu dengan tongkatnya.

"Berani-beraninya!" teriak Lu Xingguang sambil berdiri di depan Yan Susu untuk melindunginya.

Lu Xingguang merasa tidak senang, dia berkata dalam hati, 'Hanya aku yang boleh menindasnya, lagi pula siapa siapa nenek tua jelek yang kejam itu dan dari mana asalnya?'

"Anak bajingan, kamu juga tidak lebih baik darinya!" nenek Yan tanpa mempedulikan bahwa Lu Xingguang adalah anak-anak langsung mengayunkan tongkatnya dengan keras.

Yan Susu dengan cepat langsung melindunginya dengan memeluk Lu Xingguang dengan erat.

Tongkat itu memukul tubuh Yan Susu dengan sangat keras hingga menimbulkan suara yang keras.