webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Puncak

Aksara menggandeng lengan Nathalie, menatapi matahari terbit yang amat indah dan sayang sekali jika dilewatkan. Walaupun udara amat dingin bak menusuk tulang, semuanya akan terbayarkan begitu melihat pemandangan ini.

Nathalie membalas, menggenggam jemari Aksara yang jauh lebih besar dari miliknya, keduanya saling melempar senyum, hirau akan angin yang masih terus berhembus, juga udara dingin yang amat menyengat.

Keduanya melangkah pelan menjauhi yang lain, tidak ingin momen seperti ini ada yang menganggu, Aksara hanya ingin berdua dengan Nathalie, berbincang tentang banyak hal hingga matahari benar terbit di langit, "Jangan senyum,"

Gadis itu menyernyit, "Kenapa?" tanyanya pelan, udara masih dingin, bahkan ketika ia berbicara, uap terlihat keluar dari mulutnya, "Bukannya bagus? Itu artinya aku bahagia sama kamu,"

Sang pemuda terkekeh, menundukkan badannya agar wajah mereka sejajar tingginya, "Mataharinya bakalan iri sama kamu karena kalah cerah sama senyummu,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com