webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Khasmaran

Arjuna menatap Karin yang duduk di sampingnya, gadis itu masih setia menatap matahari terbit yang amat indah pagi ini. Rombongan mereka sudah terpecah menjadi banyak bagian semenjak sampai di sini ngomong ngomong, tentu saja semua sibuk dengan pasangan masing masing, termasuk Arjuna dan Karin.

Jujur keduanya memang jarang memberikan interaksi manis sebagaimana Aksara dan Nathalie, atau Mas Yudhis dan Mbak Mia yang jarang menunjukkan kemesraan namun akan sangat manis jika berinteraksi. Arjuna dan Karin itu.. Keduanya hanya tidak terlalu menyukai hubungan seperti itu. Menurut mereka seperti ini saja sudah cukup. Mereka lebih suka menjadi diri sendiri.

"Kenapa lihatin gue gitu?" Karin akhirnya menoleh, menatap Arjuna dengan alis mengernyit, "Ada laba laba di muka gue?"

Arjuna menggeleng, "Nggak ada kok. Nggak ada apa apa di muka lo,"

"Terus kenapa liatin gue gitu amat?" tanya Karin kesal.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com