webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Nyanyian

Nathalie bersandar pada bahu Aksara, menikmati penampilan Mas Abim di depan sana bersama kawan kawannya. Di samping mereka Karin dan Arjuna juga sama menikmatinya.

"Pesanan atas nama Sarah Larasati,"

Aksara mendengus namun tetap menyahut, "Sini Mbak,"

"Oh halo Aksa. Ini pacarnya Aksa kan? Nathalie Agnesia?"

"Oh iya," Nathalie menegakkan tubuhnya, tersenyum ramah pada pelayang yang membawakan pesanan mereka itu, "Nathalie kak,"

"Gue Anesh temen satu fakultasnya Juna,"

Arjuna menoleh, "Oi Nesh,"

"Oi Juna sama siapa tuh? Cewek baru?"

Lelaki itu mendengus, "Cewek baru cewek baru. Ini pacar gue. Pacar beneran,"

Anesh menaikkan sebelah alisnya, memindai Karin dari atas hingga bawah, "Not bad sih kalo dibilang cewek lo yang asli. Tapi awas aja barongsai ngamuk. Awas aja mantan mantan lo ngamuk kalo tau cewek baru lo modelan kaya dia," perempuan itu tersenyum sekilas lalu melengos pergi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com