webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Latihan

Nathalie berjalan beriringan bersama Aksara memasuki lapangan indoor sekolah mereka. Beberapa anggota tim mereka sudah berkupul. Juga terdapat sejumlah anggota cheerleader di sana. Nathalie mau tidak mau mendengus. Ia jadi teringat pada Alice. Ah mengingatnya saja sudah membuat mood Nathalie menjadi begitu buruk. Menyebalkan sekali.

Menyadari raut suram kekasihnya ketika menatap para anggota cheerleaders membuat Aksara terkekeh dan sontak mengacaj rambut gadisnya dengan gemas, "Ayo dong sayang. Siapa tadi yang minta buru buru ke lapangan buat latihan basket hm? Bentat lagi turnamen loh. Katanya kamu pengen menang kan? Ayo makanya semangat latihannya jangan loyo. Sebentar lagi kok.  Ayo semangat sayang," Aksara menarik tangan Nathalie untuk ia genggam. Memberikan ketenangan yang membuat gadis itu santai dan rileks tidak seperti tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com