webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Cantik

Sepanjang perjalanan pulang, Nathalie hanya diam. Sesekali menanggapi celotehan Arziel.

Nathalie memang bukan gadis yang cerewet, tapi Aksara tau di mana perbedaan gadis itu kini dan biasanya. Nathalie selalu memulai pembicaraan ringan dan menanggapi dengan riang. Tapi siang ini, gadis itu hanya menunduk, menjawab seadanya pertanyaan Aksara dan menanggapi sekenanya. Benar membuat pemuda itu kelimpungan bukan main.

Nathalie tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Pemuda ith melirik ponselnya, terdapat pesan dari ibuk untuk membawa Arziel pulang dan membiarkan Aksara jika ingin melanjutkan jalan jalan bersama kekasihnya.

Si bungsu adyatma tersenyum puas. Setidaknya ia mempunyai cukup waktu untuk mengobrol dengan si cantik.

"Nath,"

"Hm?" Nathalie menoleh, tersenyum kecil. Aksara bukan tidak menyadari senyum sumiritu, tapi pemuda itu hanya bergumam kecil.

"Udah sampe,"

"Ah iya maaf aku ngelamun," ujarnya sebelum membuka pintu mobil dan turun dari sana dengan perlahan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com