webnovel

Queen of The Dawn

‘Didalam pandangan yang gelap, aku mendengar suara seorang pria. Suaranya menggema ditelingaku. Aku merasa badanku terhuyung-huyung seperti sedang di gendong. Aku perlahan membuka mataku yang berat. Dengan pandangan kabur aku melihat pria dengan rambut berwarna emas, bulu mata yang panjang dan wajah yang berkulit putih. Dengan pandangan kabur, aku tau pria ini sangat tampan. Bagaimana bisa ada seorang pria tampan sedang menggendongku ? Apakah aku bermimpi ? Aku melihat mata birunya yang mengerah kepadaku, dengan pandangan kabur aku menatapnya. Mereka mengatakan sesuatu, tetapi aku tidak bisa mendengarnya. Mataku terasa semakin berat dan mulai menutup. Kesadarankupun hilang. Itulah ingatanku saaat pertama kali bertemu denganya. Jika bukan karena kejadian itu, aku tidak akan menjadi seperti sekarang. Aku tidak akan mengerti siapa diriku, bagaimana aku dilahirkan, dan apa yang ingin aku lakukan. Angin bertiup dengan lembut. Suara lonceng yang berbunyi menggema ke seluruh Kerajaan. Kelopak bunga yang bertebaran di langit. Burung merpati yang berterbangan. Gaun megah yang menghiasi tubuhku. Dan tangan Ayah yang menggapaiku. Aku berjalan dengan Ayahku. Dan di depan sana ada seorang Pria yang sudah menungguku. Dia melihat kearahku dan menyambutku dengan senyuman.

woosh_er · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Aku Sayang Ayah

*

Party Bert telah berada di Kota. Para rombongannya pergi masing-masing mengurus keperluannya. Sebagian ada yang tinggal di kota dan sebagian ada yang pulang ke Desa. Sementara Bert, Lisa dan beberapa orang tinggal karena harus mengantar buah ke beberapa tempat yang ada di Kota. Sehingga, mereka berencana akan pulang ke Desa pada besok hari. Lisa juga ikut membantu Ayahnya menghampiri beberapa toko/tempat pelanggan untuk mengantar buah. Ada beberapa toko yang mereka hampiri, ada toko buah, toko roti dan toko kue. Termasuk toko makanan paling terkenal dikalangan bangsawan. Nama toko itu adalah Toko Isabel. Toko itu menjadi langganan tetap Bert, karena makanan dan beberapa desserts yang dijual di toko itu berbahan dasar dari buah yang Bert bawa.

Saat berada di toko Isabel, Bert dan Lisa mengangkut kotak-kotak buah yang sudah dipesan. Setelah selesai, asisten toko datang membawa buku catatatn untuk mengecek jumlah kotak yang ada. Bert melihat asisten itu dan menghampirinya. Bert bertanya dengan sopan apakah jumlah barang yang ada sesuai dengan jumlah yang di pesan. Asisten itu menatap Bert dengan sinis dan mengatakan bahwa mereka diminta keruangan kerja kepala toko. Namun, karena Bert masih ada keperluan, Bert meminta Lisa untuk pergi duluan sebagai perwakilan. Lisa pun pergi bersama dengan asisten itu. Setelah sampai di dalam ruangan, Lisa diminta untuk menunggu, karena kepala toko masih sedikit sibuk. Asisten itupun keluar, sedangkan Lisa sendirian di dalam. Karena bosan, Lisa berjalan melihat sekeliling ruangan. Ruangan itu tertata dengan rapi walau banyak rak-rak buku di dalamnya. Lalu angin bertiup kencang masuk melewati jendela dan menghamburkan kertas-kertas di atas meja. Lisa yang melihat itu, mengambilnya dan merapikan kembali ke atas meja. Lisa tidak sengaja melihat isi kertas tersebut. Setelah melihat lembar per lembar, Lisa mengetahui bahwa kertas itu berisi data budget dan anggaran toko setiap tahun. Dan Lisa melihat data yang dilingkari tinta merah. Itu adalah data kalkulasi bahan pokok buah Ayahnya. Lisa melihat di dalam anggaran tersebut terdapat jumlah bahan, dana produk, dana jual, pemasukan, laba dan keperluan lanjutan. Lisa melihat keseluruhan data dan mengetahui bahwa ada kejanggalan didalamnya. Lisa berpikir, mungkin ini yang akan dibicarakan oleh kepala toko.

Lisa meletakan berkas tersebut dengan rapi di atas meja. Lisa kembali ketempat awal, kemudian Ayahnya datang bersama dengan kepala toko.

Kepala Toko itu melihat Lisa dan bertanya kepada Bert "Bert, apakah ini anakmu ? aku tidak pernah melihat Dia sebelumnya"

"Iya Madam, Dia adalah satu-satunya anakku. Baru sekarang aku mengajaknya ke luar Desa" jawab Bert

"Dia sangat cantik, wajahnya mirip denganmu. Kau harus sering mengajaknya kemari" ucap Kepala Toko dengan ramah

"Terimakasih Madam" jawab Bert tersipu malu

Lisa memperhatikan mereka yang membicarakannya. Bagi Lisa Madam ini sikapnya bersahabat dengan kliennya. Ayahnya juga bisa bicara rileks dengannya. Namun Lisa mengetahui ada masalah yang akan disampaikan oleh Madam/Kepala toko ini.

Kepala toko mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa. Kemudian Bert bertanya kepada kepala toko, menanyakan kebutuhannya.

"Madam Isabel, ada keperluan apa memanggil kami ke kantor anda ?" tanya Bert

Isabel (Kepala toko) mengambil berkas di atas meja kemudian ikut duduk di sofa. Isabel berkata kepada Bert "Kita telah bekerja sama kurang lebih 10 tahun. Dan Aku telah memeriksa kalkulasi pendapatan pertahun, khususnya dalam tahun ini dari produk-produk kami yang terbuat dari bahan dasar buah yang kamu bawa"

"Lalu apakah ada masalah dari data tersebut ?" tanya Bert penasaran

Dengan wajah serius Isabel berkata "Pada tahun ini hasil laba yang di peroleh setiap bulan terus menurun, dan untuk bulan ini hampir tidak ada. Jadi kami tidak bisa membagikan hasil kepada kalian. Kami meminta maaf"

Bert bingung dengan penjelasan dari Isabel. Memang, perjanjian kerjasama mereka yaitu Bert akan dibayar setelah maknan dari buah bert laku terjual, dan laba akan dibagi hasil sebagai bonusnya. Tetapi, Isabela berkata bahwa mereka tidak bisa mendapatkan apapun. Yang berarti bisa dikatakan menjadi rugi. Namun anehnya, Bert tahu bahwa toko Isabel adalah toko yang besar dan banyak dikunjungi para bangsawan. Sangat tidak mungkin bagi toko ini untuk mengalami kerugian.

Bert yang tidak menyangkanya. Dia berkata kepada Isabel "Madam, apakah hasil kalkulasi itu benar ?"

Isabel menyerahkan berkas itu kepada Bert "Kau bisa memeriksanya sendiri" Isabel tahu bahwa Bert adalah orang biasa. Orang kalangan biasa tidak bersekolah tinggi, dan pasti tidak akan bisa membaca data tersebut. Tetapi Isabel tetap memperlihatkannya karena itu keharusan sebagai bentuk hubungan kerjasama.

Bert mengambil berkas itu dan melihatnya tiap lembar. Lisa yang mendengarkan pembicaraan mereka tidak bisa duduk diam. Lisa mengetahui kejanggalan dari data tersebut. Lisa tidak ingin Bert merasa merugi, karena selama ini Ayahnya sudah berjuang keras. Lisa membuka suaranya dan berucap

"Madam Isabel, izinkan saya berbicara" ucap Lisa dengan sopan

"Ya silahkan Lis" Isabel mempersilahkan Lisa

"Sebelumnya saya memohon maaf atas kelancangan saya karena telah melihat data ini sebelumnya"

Bert menatap Lisa dengan wajah bingung, karena tidak tahu sejak kapan Lisa melihatnya.

"Ah, saya tidak sengaja melihatnya saat merapikan lembaran kertas ini yang berantakan karena tertiup oleh angin" jelas Lisa kepada Bert dan Isabel

"ehm,... Saya sudah melihat keseluruhan data. Dan menemukan beberapa kejanggalan di dalamnya" lanjut Lisa

Elly terkejut dan penasaran maksud perkataan Lisa. Dia ingin tahu lebih rinci "Coba kamu jelaskan"

"baik madam. Pertama, Hasil data pengunjung tiap tahun nampak stabil, kalau kita ambil logika yang mana laba juga berjalan secara stabil. Kedua, budget yang anda siapkan untuk kami juga sudah cukup, dan kami membawa buah sesuai dengan itu. namun untuk tahun ini jumlah barang menurun tiap bulan. Yang berarti kebutuhan lebih banyak daripada ketersidaan buah" Lisa menjelasakan kepada Isabel

"aku tahu hal itu, jumlah barang yang kalian bawa menurun karena harga yang naik. Aku dengar pemasaran buah menjadi naik karena banyak yang mengalami gagal panen ditahun ini" jawab Isabel

"iya itu benar, tetapi yang perlu Madam ketahui bahwa, Di desa kami tidak mengalami gagal panen. Dan kami menjualnya dengan harga biasa" jelas Lisa

Isabel terkejut mendengar itu. Lisa melanjutkan penjelasannya

"lalu jumlah buah yang kami bawa kesini sama seperti biasa" Lisa mengatakannya dengan yakin

"bagaimana kau mengetahuinya ?" kata Isabel untuk meyakinkan pernyataan itu

"Saya tahu karena setiap panen saya selalu menghitung jumlah panen dan membaginya perkotak untuk diantar kebeberapa tempat termasuk di sini. Saya sudah membantu Ayah sejak kecil" jelas Lisa

Isabel terkejut dengan kecerdasan Lisa, lalu lanjut menanyakan "jika kalian membawa buah dengan jumlah tetap, lalu kemanakah buah itu pergi ?"

"mohon izin Madam, kami telah membawa semua buah ketempat penyimpanan dan sebelum kesini saya telah memengecek kembali jumlahnya.... jika data yang Anda terima tidak sesuai dengan perhitungan kami. Maka, data tersebut telah dimanipulasi" jawab Lisa

Mendengar penjelasan Lisa, Isabel tersentak dan tiba-tiba mendapat gambaran bahwa ada seorang yang selama ini bekerja dibagian pendataan. Dan orang itu adalah asisten Isabel. Isabel terkejut tidak menyangka bahwa selama ini asistennya berbohong padanya. Isabel memegang kepalanya yang merasa pusing "Aahh... baiklah, sekarang aku sudah tahu"

"Apa kau baik-baik saja Madam ?" tanya Bert yang khawatir

"Yaa aku baik-baik saja. Terimakasih kalian berdua" kata Isabel

"Maaf jika saya banyak bicara Madam" kata Lisa dengan sopan dan khawatir melihat respon Isabel

"Tidak apa-apa, kau sudah banyak membantu" kata Isabel yang tersenyum kepada Lisa karena merasa kagum dengan kemampuannya. Isabel menatap Lisa dan bertanya "Namun Lis, bagaimana kamu bisa membaca data-data itu ? kau tidak hanya membaca data tahun ini. Tetapi mengerti data tahun lalu. Apa kau bersekolah ?" Isabel penasaran

Lisa menjawab "Aku tidak bersekolah Madam. Semua pengetahuan yang aku dapat adalah pemberian dari Ayahku. Dari kecil Ayah selalu mengajarkanku tentang pengetahuan. Ayahku sangatlah hebat" Lisa memuji Bert

Isabel terkejut, tidak menyangka bahwa Bert bisa mengajarkan anaknya pengetahuan yang tinggi. Isabel malu karena dia salah mengira bahwa Bert hanya orang biasa.

"Ah, aku minta maaf telah merendahkan kalian" kata Isabel berkata yang bergumam

"maaf ?" kata Bert dan Lisa yang bingung dengan perkataan Isabel.

Isabel lanjut berkata "Tidak apa-apa, Aku akan mengurus sisanya. Sebagai wujud terimakasih, Aku akan tetap membayar kalian seperti biasa" kata Elisa. Bert dan Lisa tersenyum mendengar hal itu.

"Baiklah, kurasa pembicaraan kita selesai. Kalian boleh pergi" kata Isabel

"Terimakasih Madam" jawab Bert dan Lisa dengan menunduk

Bert dan Lisa izin pamit dan keluar dari toko itu. Saat diluar terlihat matahari yang sudah di atas kepala. Tak terasa hari sudah siang. Bert melihat Lisa yang kepanasan. Bert berterimakasih kepada Lisa karena telah membantunya. "Terimakasih Lis, kau terlihat sangat pintar tadi" puji Bert

"Kepintaranku ini dari Ayah. Jadi Ayahlah yang paling pintar" balas Lisa

Bert tertawa mendengarnya, Lalu perut Lisa berbunyi dengan keras "kruyuuuk~"

Rupanya, Lisa kelaparan, karena mereka bekerja dari pagi dan tidak sarapan. Bert yang mendengar suara itu pun tertawa dan mengelus kepala Lisa.

"hahaha... Kau sudah sangat membantu Ayah hari ini. Ayah akan membawamu makan siang di kedai makan yang paling enak disini" kata Bert

"Benarkah !? Tapi bagaimana dengan orang-orang party Ayah ?" tanya Lisa

"Ah, karena urusan kita sudah selesai lebih awal, mereka langsung pulang ke Desa" jawab Bert

"mereka tidak jadi pulang besok ? Lalu kenapa kita juga tidak langsung pulang ?" ucap Lisa

��Apa Kau akan senang jika kita langsung pulang ?" tanya Bert meyakinkan Lisa

Lisa mengerti apa maksud Bert dan berkata "Ah! Bisakah kita tinggal lebih lama ? Aku ingin pulang setelah festival ini selesai"

"haha... jika begitu kita akan tinggal selama seminggu disini ?" ucap Bert

"ah, apakah perayaan ini dilakukan selama seminggu ?" tanya Lisa dengan semangat

"Hmmm tidak, tapi dalam seminggu kota ini masih ramai pengunjung dan ada beberapa pertunjukkan yang ditampilkan ? akan sangat menyenangkan nanti" ucap Bert

"Benarkah ? Benarkah ? Hore ! Kita akan bersenang-senang disini Ayah !" ucap Lisa denga wajah cerianya

Bert sangat senang melihat Anaknya bahagia. Bert teringat perkataan Billy ada benarnya juga. Bahwa Dia sesekali harus beristirahat dan menyenangkan putrinya.

"Orang-orang party telah mendapatkan bayaran mereka dan segera pulang karena ingin merayakan hasil pendapatan mereka dengan keluarganya. Sedangkan Ayah hanya punya kamu. Dan kita merayakannya disini. Kita akan bersenang-senang" ucap Bert

Lisa terharu mendengar ucapan Ayahnya dan memeluknya "Terimakasih Ayah. Ayah yang terbaik. Aku sayang Ayah"

"Haha.. baiklah, kita akan pergi makan setelah itu kita mencari penginapan" kata Bert yang tersipu malu

"Baik !" jawab Lisa

Sementara di tempat lain.

"Kau menemukannya ?"

"Ya, mereka sedang berada di kedai makan"

"baiklah, tetap awasi mereka sampai waktunya tiba"

"baik"

*