webnovel

Putri & Putra

My dear lovely... Did you remember me? Arkana Cahaya Putra? Arkana Cahaya Putra. Seorang anak remaja sekaligus ketua osis disekolahnya. Semua berjalan seperti biasa tapi tidak setelah ia mendapatkan mimpi aneh dimana mimpi itu membawa ia kepada sebuah kejadian masa lalu yang selalu ditutupi kedua orang tuanya Miasyah Arika Putri. Seorang remaja putri yang cantik jangan diragu kan lagi. Tapi mempunyai masa lalu yang Kelam dan bahkan hampir mengorbankan nyawa seseorang. Di Sma nya kali ini, ia dipertemukan kembali dengan masa lalunya. Bintang Alex Dirga. Seseorang yang ada dibalik masa lalunya putri. Kemudian kembali ingin menghancurkan kehidupan putri Apakah putra berhasil mencari tahu masa lalunya itu? Apakah putri juga berhasil mencegah masa lalu terjadi? Dan apakah yang terjadi kepada mereka bertiga? "Gw sekarang udah tau semua!" "Hah?! Apa yang bisa lo lakukan putri?" "Gw nggak akan biarin itu terjadi lagi!"

ErinSyafitriani159 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Kembali

Pagi berjalan dengan baik dan waktu menujukkan pukul 2 siang. waktunya mempersiapkan mental, mulut dan hati untuk berkata yang sebenarnya, menceritakan semua kepada satu orang yang berharap bisa membantu. Putri tiba dicafe ceria. Tempatnya lumayan jauh dari gedung sekolah, jadi aman untuk bercerita.

Putri baru saja sampai didepan pintu café dan memasukinya. Lambaian tangan mengarah padanya. Putri berjalan ke lambaian tangan itu, Misyella Anastasia. Putri duduk dikursinya dan mereka memesan minuman untuk mencairkan suasana tegang. Minuman mereka datang dan itu akan dimulai.

"sudah siap?" tanya syella

"Siap kak." Jawab putri siap lalu meneguk strawberry floatnya dan menarik napas bersiap.

"jadi seperti ini kak ceritanya, dulu..

Flash Back

Awan begitu indah dan langit begitu cerah. Cuaca hari ini sangat mendukung untuk perkemahan pramuka SMP Dirinda, sekolah putri,putra dan alex. Sampailah mereka ditempat bermalam, tanah lapang penuh rerumputan rindang. Hari sudah menjelang malam, karena itu dengan cepat Putri, putra, dan alex membangun tenda team mereka .

Malampun tiba, api unggun dinyalakan. Semua orang mengitari api unggun dan bernyanyi bersama. Tak lupa makanan seperti sosis bakar dan jagung dihidangkan beserta minum masing-masing. Putri dan putra menikmati jagung bakar sedangkan alex hanya diam memikirkan sesuatu sambil tersenyum licik.

"ada apa lex? Lo nggak makan?" tanya putri

"iya lu, sombong amat kagak mau gabung" timpal putra

"nggak papa. Gw cuman lagi nggak mau makan aja. Gw mau ke kemah duluan ya" ujarnya lalu meminta izin Pembina dan pergi ke tenda mereka.

"Si Alex agak aneh sikapnya put. Jadi ngeri gw" ujar putra

"ngeri kenapa tra?" tanya putri

"takut kenapa-napa aja. Filing gw nggak enak soalnya"

"yaelah tra, Cuma pikiran lo aja kali. Udah ah lu, Bikin panik aja. Kita nikmati aja dulu jagung bakar, api unggun, dan langit malam ini" ujar putri kemudian melanjutkan memakan jagung bakar.

"iye iye" jawab putra walaupun hatinya gundah dan resah akan seseuatu dan tak tahu itu apa. Putra hanya sibuk meredakan hatinya dari kegelisahan. Sedangkan disisi lain Alex tersenyum melihat dari kejauhan Putri dan putra yang duduk berdampingan.

"Lihat! Besok lo berdua nggak akan bisa duduk bersama lagi" ujar alex tersenyum licik merencanakan sesuatu.

Pagi telah tiba, matahari telah naik ke permukaan bumi menyinari. Setelah menjalani malam yang sangat panjang dengan sebuah misi, semua tertidur sedari jam 5 subuh setelah menjalankan ibadah. Jam menunjukkan pukul 12 siang, Pembina membangunkan mereka dengan paksa agar mempersiapkan diri untuk pulang.

Semua orang sibuk menyiapkan diri dan barang bawaan mereka termasuk Putra, putri, dan Alex. Mereka sibuk menyiapkan dengan barang bawaaan yang begitu banyak sehingga mereka paling terakhir mengikuti acara penutupan.

"ehh gw duluan ya" ujar putra menggendong tasnya

"tungguin gw tra, gw masih mau ke tebing bentaran" jawab alex

"yodah iye…eh putri dimana?" tanya putra

"masih ditebing keknya, makanya gw mau nyusul"

"yodah susul gigih. Suruh cepetan"

"iya" jawab alex lalu berlari menuju tebing

Putra dengan kegelisahan yang sama tak bisa berbuat apa apa selain menuggu. Tapi ia menemukan ide bagus dan menemui Pembina untuk berbicara empat mata dengannya.

Disisi lain alex tiba di tebing. Ia melihat putri yang sedang mengumpulkan bunga dandelion untuk dirinya karena ia sangat menyukai bunga itu. Putri sibuk dengan bunga dandelion hingga tak sadar alex datang dari arah belakang putri. Dan itu terjadi.

"AAA!!" teriak putri karena ada yang mendoronganya ke jurang. Untung saja tangannya masih bisa meraih ujung jurang sebelum terlambat.

"apa yang lo lakuin alex? Bantu gw" pinta putri

"buat apa lu gw bantu?, Gak guna. Lu kan yang sudah buat bapak gw berada difase terburuknya!"

"Apa maksud lu lex? Gw nggak ngerti" tanya putri

" Iyap. Bapak gw cerita bahwa gegara bapak lo. Perusahaan bapak gw hancur dan mulai dari nol lagi. Itu semua karena bapak lo! PAHAM?!"

"itukan bukan salah gw! Tapi kenapa lu lampiasin ke gw. Gw nggak tau apa apa lex" ujar putri.

"BOHONG! Anak sepinter lo nggak tau masalah bapak lu? MANA BISA HAH ?!" bantah alex dan terus melangkah mendekati putri.

"GW NGGAK TAU APA APA ALEX!! Gw sudah bilang gw nggak tau apa apa."

Alex hanya terdiam lalu tersenyum licik. Sudah muak dengan kalimat putri, alex berniat ingin mendorongnya agar ia lebih baik. Tapi sebuah tangan menghalangin langkah alex mendorong putri.

"PUTRA!" ucap alex kaget lalu mundur. Putra dengan sigap menolong putri dan mengangkatnya kembali ke tepi.

"put, penggang tangan gw put, pengang cepat!"

"gw nggak bisa tra, gw udah nggak kuat lagi"

"put, gw nggak bakalan biarin lo jatuh di mata gw, lo kuat put! cepat pegang tangan gw!"

Putri dengan sedikit tenaganya, berhasil memegang tangan putra dengan erat lalu putra menariknya ke atas

"putri lo nggak papa kan"

"nggak kok gw nggak papa tenang aja. Yuk sekarang kita-"

"mo kemane kalian? tunggu dulu. Gua belum selesai ama kalian berdua" ucap seseorang dari belakang mereka

"mau lo apa si lex? Lo mau bunuh putri?" Tanya putra geram

"nahh tuh tau"

"Kenapa? Karena masalah bapak lo dan bapaknmya putri? HAH?!"

"Gw nggak peduli dan gw nggak perlu menjelaskannya lagi kan? Lu juga udah tahu. Gw males bertele tele ett ya. Mendingan langsung eksekusi" ujar alex sambil mengangkat pistolnya mengarah ke putri.

"Lo jangan gila dah?!"

" Gw peringatin lagi. Lo itu nggak tau apa-apa masalah bapak lo dan pak putri dan itu bukan urusan lo" lanjut putra

"TAU APA LO?! Lu yang harusnya kagak usah ikut campur urusan gw dan putri"

"Dahlah gw nggak tahan" lanjut alex

2 3

Dar Dar

Suara itu membuyarkan putri dan putri hanya menutup mata bersiap tertembak. Putri diam dan masih menuggu dengan posisi yang sama, tapi tidak merasakan apa apa. Putri terkaget ketika ada seseorang yang memeluknya dari depan entah siapa itu. Dengan rasa gugup bercampur penasaran, ia membuka matanya dan terkejut dengan apa yang ia lihat.

"tra…putra..PUTRA" air mata lolos begitu saja ketika melihat orang itu adalah putra.

"tra lo jangan mati tra…!"

"PUTRAAA!!" tangisan putri pecah melihat kondisi putra penuh darah dalam dekapannya. Alex sendiri terkejut dan berlari melarikan diri.

Disisi lain Pembina pramuka mereka, pak dio mengkhawatirkan mereka karena putra dengan kata katanya membuat ia gugup dan gelisah setengah mati. Karena merasa gelisah tak karuan, pak dio mencari mereka dibantu beberapa siswa lainnya sampai ia mendengar dan menemukan putri dengan putra di tebing.

"apa yang terjadi disini putri? Kenapa putra ini?" tanya pak dio

"pak dioo.." tangis putri

"jangan nangis put. Kenapa bisa begini?" tanya pak dio sekaligus menenangkan putri dari tangisannya. Setelah sedikit tenang, putri menceritakan semuanya yang terjadi. Setelah mendengarnya, pak dio bergegas memanggil bantuan dan menahan darahnya terus keluar. Putra dibawa dengan tandu lalu ke rumah sakit. Pak dio dan putr5i ikut dengan mobil membawa putra.

Sampai dirumah sakit, putra segera dibawa para dokter dan warga rumah sakit ke UGD dan saat itu juga mereka langsung mengambil tindakan untuk mengorasi putra. Putra dibawa ke ruang operasi dan operasi dimulai. Pak dio dan putri duduk menugggu didepan ruang operasi.

"Tenang saja put. Semua akan baik baik saja."ujar pak dio menenangkan putri yang masih saja menangis. Putri hanya mengangguk.

" tapi tadi kenapa pak dio bisa menemukan kami dan tahu?" tanya putri

"itu karena putra mendatangi bapak untuk meminta izin pergi menemuimu. Tapi putra juga mengatakan bahwa jika ia lama kembali, ia meminta tolong untuk bapak dan yang lain mencari kalian. Putra sudah menceritakan tentang kegelisahannya, jadi bapak mengerti. 30 menit setelah putra pergi, bapak jadi gelisah kenapa sampai 30 menit hanya untuk mencarimu, jadi bapak minta tolong kepada yang lain untuk mencari kalian dan menemukannya." Jelas pak dio. Tangisan putri pecah mendengar cerita pak dio mengingat putra. Tiba-tiba keluarga putra datang ke rumah sakit dan bertanya apa yang terjadi. Pak dio menjelaskan semua kepada orang tua putra.

Back to topik.

" Jadi gitu kak ceritanya" Ujar putri

"hmm… tapi kenapa kamu tiba-tiba jadi menghindar gitu ke putra?" tanya syella penasaran.

"itu karena…

Flash Back

Mendengar penjelasan pak dio kedua orang tua putra, david dan rena syok berat. Membayangkan bagaimana anaknya itu merasakan sakit dan kini masih dalam operasi, membuat air mata rena tak tertahan lagi. Rena melihat ke arah putri yang masih terduduk lesu.

"Kamu putri kan? Temannya putra?" tanya rena

"Oh jadi kamu yang telah membuat anak saya seperti ini, IYA?!" lanjut rena

"Jika bukan karena putra anak saya, kamu tidak bisa selamat TAU ?! Tapi kamu yang menyebabkan putra seperti ini. Senang kamu sekarang HAH?! Puas kamu menyusahkan anak saya bahkan mempertaruhkan nyawa untuk kamu? Senang ?!" Marah rena tak tertahan.

" ini bukan salah putri bu. Mohon untuk bersabar dan tabah." ujar pak dio menenangkan rena. Rena sudah tenang walapun masih harus dikontrol oleh suaminya david. Putri diam mendengarkan amarah ibu putra sambil menahan tangis. Ia menganggap bahwa putra terluka itu karena dirinya yang sebenarnya bukan itu. Putri berdiri dengan kepala tetap menunduk mengagetkan semua orang.

"Maaf tante. Sepertinya ini memang semua salah saya" ujar putri

"Mulai saat ini,kamu tidak akan saya izinkan menemuinya kembali, pergilah dari kehidupan anak saya putra, menjaulah kamu." Jawab rena dengan tegas

"baik,Terima kasih tante. Saya pamit, Assalamualaikum."pamit putri lalu pergi.

Back to topik.

"jadi gitu kak" ujar putri

"menurut kakak kamu harusnya nggak begitu put. Itukan bukan salahmu, itu salah alex. Dan kamu harusnya tak perlu menyalahkan diri sendiri atas semua yamg terjadi. Memangnya kamu tau bagamana putra tanpa kamu setelah ia keluar dari rumah sakit?" tanya putri. Pertanyaan terakhir misyella membuat putri penasaran.

"kenapa kak?"

" Semenjak keluar dari rumah sakit dan hilang ingatan sementara, ia menjadi bingung dan linglung. Seakan-akan ia mencari seseorang entah siapa ia juga tak tahu. Ia pernah bilang ke gw kalau dia pernah mimpi tentang kejadian dimana ia ditembak, Dan gw yakin itu kejadian kalian bertiga. Ia bahkan sering mengigau mengucapkan nama lu put. Ia pernah bilang bahwa ia akan cari siapa putri itu dan ia akan melindunginya." Jelas misyella. Putri terkejut mendengar semua yang telah terjadi setelah 3 tahun ia pergi dari kehidupan putra.

"Maafin gw kak. Gw sebenarnya nggak mau jauh dari putra. Tapi, jika ia dekat sama gw, gw takut ia akan dalam bahaya. Dan gw nggak mau ia sampai dalam bahaya seperti kejadian 3 tahun yang lalu." Ujar putri.

"menurut gw,lu nggak harus begitu put." Ujar misyella menenangkan putri.

"Tapi kalau gw lihat sebagai seorang teman lama, alex itu tak seperti itu. Ia adalah seorang anak yang baik dan halus. Mungkin karena hasutan ayahnya ia jadi seperti itu." Lanjut misyellah.

"memang apa yang terjadi pada alex kak?" tanya putri penasaran

"sebenarnya, dulu ayah dan ibunya alex bertengkar hebat. Dan ibu alex melarikan diri dan mengajukan perceraian. Dan setelah itu, ayah dan ibu alex bercerai dan keluarganya tercerai-berai. Disaat bersamaan perusahaan bapaknya alex sedang mengalami penurunan dan butuh dana. Kebetulan ayah kamu sedang menjulang tinggi dan ayahmu adalah salat satu pesaing dirinya. Suatu ketika ada sebuah proyek yang memungkinkan akan membuat perusahaan ayah alex bangkit lagi. Tapi ayahmu terlebih dulu mengambil proyek itu. Karena itu mungkin ayah alex sakit hati dan stress. Dugaan gw mungkin alex sebagai pelampiasaan ayahnya berkeluh kesah, karena itu ia jadi sangat dendam dengan lu put. Dugaan gw sih itu." Jelas misyell

"hmm gitu. Pantas saja ia dendam sekali sama aku. Tapi dia lolos ya dari hukum?"

"iya dia lolos karena ia masih dibawah umur kalau nggak salah."

"ouh gitu."jawab putri lalu menyuruput Strawberry floatnya.

"menurut gw, mendingan lu jujur aja siapa lu put. Kasian juga putranya kalau kamu tutupi terus. Gw harap semoga ada jalan terbaik untuk lu, putra, dan alex. Aamiin"

"Aamiin. Makasih ya kak sudah mau dengerin cerita gw."

"iya, masama. Gw juga jadi tahu masalahnya. InshaAllah akan gw bantu juga jika Tuhan menghendakinya. Gw pamit duluan ya, mau ada kerkom. Byee Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam bye kak hati hati." Jawab putri. Misyella pergi dari café tersebut sedangkan putri sendirian termenung diam dalam pikirannya. Rasa ingin kembali muncul dalam benak putri.

'Apakah ini saatnya kembali ?'