webnovel

Putri & Putra

My dear lovely... Did you remember me? Arkana Cahaya Putra? Arkana Cahaya Putra. Seorang anak remaja sekaligus ketua osis disekolahnya. Semua berjalan seperti biasa tapi tidak setelah ia mendapatkan mimpi aneh dimana mimpi itu membawa ia kepada sebuah kejadian masa lalu yang selalu ditutupi kedua orang tuanya Miasyah Arika Putri. Seorang remaja putri yang cantik jangan diragu kan lagi. Tapi mempunyai masa lalu yang Kelam dan bahkan hampir mengorbankan nyawa seseorang. Di Sma nya kali ini, ia dipertemukan kembali dengan masa lalunya. Bintang Alex Dirga. Seseorang yang ada dibalik masa lalunya putri. Kemudian kembali ingin menghancurkan kehidupan putri Apakah putra berhasil mencari tahu masa lalunya itu? Apakah putri juga berhasil mencegah masa lalu terjadi? Dan apakah yang terjadi kepada mereka bertiga? "Gw sekarang udah tau semua!" "Hah?! Apa yang bisa lo lakukan putri?" "Gw nggak akan biarin itu terjadi lagi!"

ErinSyafitriani159 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Berjalan

Hari kamis adalah hari dimana semua warga ghifari high school sangat sibuk. Tak terkecuali putri, yang saat ini sedang berlari membawa begitu banyak buku ditangannya.

Putri

Nggak ngerti gw sama sekolah ini, kenapa setiap hari kamis orang pada sibuk semua, pada bawa banyak buku. Termasuk gw walaupun murid baru. Mungkin karena kegiatan sekolah banyak kali yak hari ini,jadi pada sibuk. Dan well done akhirnya sampai juga gw di kelas gw, Kelas XI IPA 2.

Putri memasuki kelas dengan setumpuk buku sehingga menutupi wajahnya, sampai seseorang membantunya mengangkat buku yang menghalangi wajahnya

"PUTRA!" kaget putri

"sini biar gw bantu"

"oo"

"tumben lu,ngapain bawa buku sebanyak itu?" tanya revan

"jadi sebenernya hari ini…" ujar putri menceritakan kejadian pagi ini

Pagi hari

"ma,pa aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum"

"ehh kamu nggak bareng kita put?" tanya chika

"nggak kok ma, aku naik motor hari ini" jawab putri

"ok hati hati ya sayang, waalaikumussalam" jawab Chika dan arfan

Putri pun bergegas menaiki motor putih miliknya dengan tas yang begitu banyak buku. Dengan cepat ia bergegas pergi dan tak lupa tancap gas karena ia hampir saja telat masuk. Saat dipertengahan jalan, terdengar suara aneh yang mengalihkan pikirannya dari jalan dan sekolah menjadi dari mana asal suara itu. Ia mengalihkan pandangannya ka tas yang ia bawa. Dan benar saja itu sudah rusak alias sobek dibawahnya karena terlalu berat membawa buku.

Dengan cepat ia menepi dan menyelamatkan buku-bukunya itu. Ia mengikat tumpukan bukunya dengan seutas tali lalu menaruhnya didepan bawah kaki agar tak terjatuh,lalu kembali menuju sekolah sambil menjaga buku dan keseimbangannya.

"jadi gitu ceritanya man teman" jelas putri sambil duduk merapihkan buku-bukunya

"oouh gitu, kirain lu kerajinan angkat buku segini banyak dari rumah" ceplos dio

"gile lu, tekor gw entar disekolah"

"btw rumah lu dimana put?" tanya revan

"ohh rumah gw? Mau tau aja apa banget?" jail putri

"mau tau bangettt beb" jawab dio

"bab-beb, bab-beb aje lo!" ucap rehan

"yaelahhh han sensi amat. Suka lu yaa sama putri? Hayo ngaku!" tanya dio

"yehh gile. Kagak lah cok. Gw tuh mengantisipasi hal itu terulang lagi gegara lo ngomong bab-beb bab-beb aja!" ujar rehan

"yang ma-"

"shut, shuttt diem lu" lanjut dio

"ahahaah kena kau! Makanya jangan asal bicara rempongkan jadinya entar"

"iye iye maaf" maaf dio. Rehan hanya cengar cengir melihat dio.

"emaang kejadian apa han?" tanya putri

"ohh enggak kok putri. Kagak ada apa apa" jawab dio cengir

"lu mau tau put? Nihhh jadi ceritanya dio tuh-" putus rehan karena mulutnya didiekap dio

"ehh apaan ceritanya?" tanya putri penasaran

"enggak kok put. Enggak ada apa apa" jawab dio lalu melepaskan tangannya dari mulut rehan

"ahhh gila lu ya. Gw nggak napas nyet" kesal rehan

"iya iya maaf han. Habisnya lu mau cepu didepan gw sih" maaf dio

"yehh bambang" ujar rehan masih kesal

"iyaa maaf rehannn guatengg ayang embeb kuhh" maaf dio

"Dih aneh lu dio, geli gw. Iye gw maafin" jawab rehan disambut pelukan lengan dio

"ehhh pak putra" sapa dio melihat putra yang baru saja datang dari toilet.

"gw bukan bapak bapak dio" jawab putra dingin

"lo kenapa tra? Badmood?" tanya rehan

"nggak"

"kedinginan?"

"kagak lah"

"beser lagi?"

"udah tadi"

"ngeram telur?" tanya dio ceplos

"ish..ngapain gw ngeram telur diooo? Emang lu kira gw ayam?" jawab putra kesal

"ya kagak. Habisnya lo gitu" jawab dio

"nggak. Masih pagi,gw males" jawab putra dingin sambil melamun dimejanya.

"ouhhh gituuu"jawab dio dan rehan bersamaan lalu terdiam terbawa pikiran mereka masing masing. Putri hanya tertawa kecil yang aslinya ngakak bukan main sambil melanjutkan aktivitasnya merapihkan buku. Hingga bel masuk berbunyi.

Kring,kring,kring

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan kelaur kelas untuk istirahat sejenak. Ada yang ke taman, perpustakaan, duduk dikursi depan kelas, dan mayoritasnya di kantin sekolah. itulah kenapa kelas menjadi sangat sepi bahkan tak berpenghuni di jam seperti ini.

Sama seperti halnya putri. Ia termasuk baru disekolah,jadi ia bingung harus kemana. Ia keluar hanya berjalan jalan dikoridor sekolah dengan kepala tertunduk kebawah. Dari bawah ia melihat sepasang sepatu hitam didepannya. Putri melihat siapa yang berada didepannya dan ia terkejut kala melihat siapa itu.

"Kak Misyella!" ucap putri kaget

"Putri?!" jawab seorang bernama misyella itu lalu mereka berpelukan layaknya saudara kandung.

"kamu kemana aja putri? Kakak nyariin kamu?" tanya misyella sambil terharu melihat putri yang kini sudah besar.

"nggak kemana mana kok kak. Karena ayah diknas mulu jadi pindah pindah aku tinggalnya." Jawab putri

"apa kabar kak? gimana kabar om heman dan tante lusi?"

"Alhamdulilah baik put. Om herman sama tante lusi baik juga Alhamdulilah"

"kabarmu selama ini gimana put? Oh iya om arfan sama tante chika gimana kabarnya?" tanya misyella

"Alhamdulilah baik juga. Ayah sama ibu baik baik juga."

"ke kantin yuk bareng. Kakak mau ngobrol banyak sama kamu put!" ajak syella

"hayuk kak. Aku juga sendiri wkwwk" jawab putri lalu mereka berdua bersama ke surganya sekolah. Lebih tepatnya kantin

Kanti Sekolah

Kantin memang merupakan tempat dimana semua warga sekolah pasti pernah berada disana. Layaknya pasar,kantin ini juga tak kalah ramai. Syella dan putri sampai dikantin dengan wajah yang sungguh melelahkan, ketika melihat begitu ramai disana.

Mereka berdua dengan cepat membeli makanan plus minum lalu segera pergi kekursi yang ada. Dan untung saja seseorang melambaikan tangan seperti biasa ke misyella. Putri dan Misyella menghampiri dibalik lambaian tangan tersebut.

"seperti biasa ya tra" cengir syella

"iya kak" jawab putra. Putri dan misyella duduk disamping putra membawa makanan mereka.

"lahh ini siapa putra? Cewek lu?" tanya dio penasaran

"ehh ada putri juga" ujar rehan

"kenalin ini kak Misyella. Kakak sepupu dari mak gw. Nah kalau samping gw lu tau lah. Ini putri. Tapi kak, kok lu bisa kenal sama putri? Kok kayaknya akrab yak?" tanya putra.

Pertanyaan itu seketika membuat putri berkeringat dingin. Ia bingung harus menjawab apa karena misyella adalah satu satunya orang yang tahu tentang segala yang terjadi antara putri, putra, dan alex.

"ohh gw kenal putri ditempat les gw. Lu tau kan tra? Tempat les gw itu lohh. Gw lupa namanya. Dulu Gw sama putri ada ditempat les itu. Iya kan put?"

"i-iya tra. Gw sama kak misyella pernah satu tempat les. Cuman sekarang gw udah nggak les lagi disitu."

"ouh gitu. Yowes" jawab putra santai lalu menyantap makanannya begitu pun yang lain.

Pulang Sekolah

Sekarang jam menunjukkan pukul 4 sore. Dimana semua warga sekolah sudah pulang terkecuali Putri yang kini terjebak karena hujan yang begitu deras. Ia menyesali kenapa ia bisa bisanya tertidur diperpustakaan tadi. Sekarang mungkin hanya tinggal ia seorang yang menuggu hujan reda dihalte depan sekolah. berharap Bus atau kendaraan apapun datang agar ia bisa cepat pulang.

1 jam berlalu dan kini ia masih menuggu hujan yang tiada henti mengguyur bumi. Putri hanya bisa melamun menatap hujan namu seketika buyar karena suara clakson motor mengagetkannya.

"eh putri! Lu masih disitu?" tanya pengendara motor tersebut yang ternyata adalah putra

"bikin kaget lo tra. Iye gw masih disini nuggu hujan reda"

"yakin lu nunggu hujan reda? Masalahnya biasanya hujan didaerah sini bisa ampe malem kalau hujannya sore."

"dihh sotoy"

"mbanya yang sotoy! Emang siapa yang baru didaerah ini?"

"gw sih"

"nah berarti siapa yang sotoy?"

"ya gw sih. Ya tapi kan-"

"udah udah. Karena gw baik hati dan tidak sombong,jadi gw mau nawarin nebeng dimotor gw ini. Lo mau kagak?" tawar putra

"gw masalahnya juga bawa motor mba"

"yaudah kenapa nggak naik motor lu sendiri?"

"karena dimotor gw nggak ada jas hujan dan buku gw bakalan basah semua"

"ouh yaudah ntar gw urusin. Lo bawa diri sama buku lu aja sama gw"

"emang gw terima tawaran lo?"

"yaudah kalau gitu gw cabut. Dah-"

"ehh jangan"

"yeehhh jadi terima nggak nih tawaran gw?"

"yaudah gw terima. Tapi motor gw gimana?"

"ntar gw urus gampang. Malam udah ada tenang" jawab putra meyakinkan putri

"ok deh" jawab putri lalu bersiap dengan bukunya

"sini bukunya gw tarus didepan gw"

"basah kagak?"

"kagak. Ouh ya nih" ujar putra lalu memakaikan jaket hitam tebal ke badan mungil putri.

"ehh apaan nih?" spontan putri kaget

"nggak papa. Biar lo nggak kedinginan

"apaan si tra. Gj deh lo"

"heh bu. Lu itu dari tadi kedinginan tau nggak. Gw nggak mau lo kedinginan apa lagi sakit. Dah gc naik. Banyak cincong anda" jawab putra. Putri hanya terdiam lalu menaiki jok motor putra dengan duduk menyamping.

"siap?"

"hmmm" jawab putri. Dengan cepat putra menancapkan gasnya menuju rumah putri.

Putri hanya terdiam,sedangkan putra focus pada jalanan yang penuh dengan butiran air mengenang. Hingga putra teringtat sesuatu yang belum ia tanyakan

"ehh btw rumah lo dimana put?"

"rumah gw? Dijalan Soka 2"

"ouh itu. Gw juga disitu.lu dimananya?" jawab putra sontak membuat putri kaget

"ntar gw tunjukkin"

"ouh iya. Besok lu dating ke rumah gw ya. Nanti ada acara penyambutan lo sebagai murid baru dari warga kelas"

"iy gw udah tau"

Putra kembali focus dan putri tetap diam. Hujan kini membuatnya bahagia dan senang. Putri saat ini hanya focus menahan rasa malu yang terlihat dipinya juga hatinya yang terus berdegub kencang.

Putra dan putri memasuki jalan soka 2, tempat dimana rumah mereka berdua ada disana.

"rumah lo yang mana put?"

"itu pagar hitam" tunjuk putri dengan tangannya

"ouh disitu."

"rumah lo?" tanya putri

"gw dari sini masih terus, diperumahan soka 2."

"ouh situ" jawab putri. Putra menurunkan putri didepan pagar rumahnya.

"terima kasih ya tra. Mau nebengin gw"

"iya nggak papa"

"ehh lu nggak mau masuk dulu?" tawar putri

"nggak gw mau langsung pulang aja. Nih buku lu" ujar putra lalu memberikan setumpuk buku putri kembali.

"yowes gw pulang dulu. Byee, Assalamualaikum"pamit putra

"Waalaikumussalam. Hati hati tra!" jawab putri yang hanya diancungi jempol dari putra.

Putri segera memasuki rumahnya dengan setumpuk buku yang ia bawa. Tanpa ia sadari jaket seseorang masih melekat dibadannya. Ia bahkan hampir lupa dengan jaket itu sampai ia selesai mandi dan mengganti bajunya. Lalu ia terduduk di meja sambil terus memandangi jendela. 'indahnya hujan ini' gumannya lalu melihat sebuah jaket tergantung rapih dibelakang pintu kamarnya.

"Ya Allah gw lupa jaketnya putra. Yasudah gw balikin besok aja disekolah" ujarnya lalu membaringkan tubuhnya dikasur dan menuggu waktu sholat datang.

Malam tiba begitu cepat. Putri termenung dikasurnya merenungkan sesuatu dan mempersiapkan mentalnya untuk kali ini. Mengingat hari itu, dimana ia harus bertemu dengan alex kembali setelah 3 tahun lamanya. Ia bahkan juga beretmu dengan putra, sahabatnya sedari lama hingga bisa ia katakan Dia adalah cinta pertamanya. Putri menggengam ponselnya dan menekan salah satu nomor di kontaknya.

"Assalamualaikum kak. Haii"

"waalaikumussalam put. Hii juga. Ada apa kamu malam malam? Gabut ya?" tanya seseorang itu

"nggak kok kak."

"aku sudah siap kak" lanjut putri

"ok kalau gitu. Semoga ini bisa menjadi langkah terbaik yang kakak bisa bantu.���

"kalau janji harus ditepati kan?" tanya putri

"iya dong..wkwk. Itu kakak anggap bukan janjimu. Sebenarnya kakak cuman mau nolongin. Karena kakak merasa bertanggung jawab atas kejadian kamu, putra, dan alex"

"Besok mau ketemu dimana?"lanjut seorang itu

"kalau di Café ceria jam 2 siang bisa kak?"

"bisa kok. Oke sampai jumpa besokk. Dah put" jawab seorang itu lalu menutup telefonnya.

Bersambung…

Here I'm back..

sorry for waiting a long time due to technical problems but today it has been updated again

yeyy ^^

I hope you like it

Don't forget to stay healthy and keep up the spirit

Thank you and see you in the next chapter

Bye bye...

ErinSyafitriani159creators' thoughts