Sementara pasukan pemberontak atau pasukan Kontu masih menahan rasa sakit penyiksaan pasukan ratu, Waruka memasuki kehidupan bawah, namun ia tidak berubah seperti mahluk hidup lain yang mengalami perubahan bentuk sesaat setelah masuk kedalam kehidupan bawah, bahkan ia menjadi lemah. Ia tidak bisa melakukan apa-apa dikehidupan bawah. Ia merasa asing disana.
Kedatangannya dikehidupan bawah tidak ada yang tahu-menahu. Sesampainya dipesisir pantai, ia begitu ketakutan dengan segala keanehan kehidupan bawah yang dilihatnya, apalagi ketika mengintip dari balik pepohonan melihat Para Bolonti yang sedang berkerumun membicarakan Okud yang semakin jarang ditemukan.
Ia sangat takut melihat bentuk Para Bolonti yang aneh, tanpa disadarinya saat ia perlahan mundur menjauh dari balik pohon, ia menginjak kayu hingga terdengar bunyi retak. Para bolonti melihat kearahnya. Waruka terdiam, namun perlahan pergi. Salah satu bolonti berjalan mendekati pohon, tidak ada yang dilihatnya disana. Waruka telah pergi bersembunyi di gua yang tidak jauh dari situ.
Waruka menggigil ketakutan saat berada dalam gua yang gelap. Ia tidak tahu dimana keberadaanya dan bagaimana cara keluar dari tempat aneh ini. Ia lupa pada semua keadaan yang telah terjadi pada dirinya. Ia lupa bahwa sebelumnya ia tertarik arus pusaran air laut hingga tiba ditempat ini. Semenjak berputar-putar pada pusaran air, ia tidak sadarkan diri dan lupa pada semua yang telah terjadi. Yang ia tahu saat ini hanya berada di dalam gua, sendiri dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya.
Sementara dalam diamnya, ia mendengar bunyi "krak kruk krak kruk" dibelakangnya. Spontan ia menoleh kebelakang, melangkah memastikan bunyi apakah disana. Betapa kagetnya saat melihat Okud. Ketakutan menyelimutinya hingga pingsan ditempat. Tak lama berselang, ia terbangun namun kembali pingsan saat melihat Okud yang duduk diam disampingnya. Ia terbangun dan kembali pingsan. Padahal Okud tidak melakukan apapun padanya. Okud adalah hewan baik, bahkan Okud mengusap keringatnya, membawakan air minum dan makanan buat Waruka.
Waruka tersadar, melihat perilaku Okud padanya, ia mulai merasa tenang, ia tidak takut lagi, diusapnya kepala hewan unik ini. Bersamaan, tiba-tiba bagian badan Okud menjadi terang hingga menjadi penerangan Waruka di gua yang gelap ini. Ya, Waruka akhirnya berteman dengan Okud di gua ini. Ia pun tahu makanan yang disajikan Okud padanya adalah makanan yang dimakan oleh Okud. Makanan inilah yang bisa membuat Okud dapat berkembangbiak, bukan dengan berkembangbiak bertelur atau berkembangbiak dengan melahirkan melainkan dengan membelah diri.
Okud akan membelah diri menjadi dua pada 3 bulan pertama, dua pada bulan ke 6, 1 pada bulan ke 9 dan 1 pada bulan ke 12. Sementara pada tahun-tahun berikutnya terkadang Okud berkembangbiak, terkadang tidak.
Selama satu tahun Waruka didalam gua hidup bersama Okud-Okud. Ia keluar hanya untuk mencari makanan Okud dan makanannya, walau makanan mereka sama namun bagi waruka masih bisa memakan makanan lain. Sementara Okud hanya bisa memakan makanan khususnya. Tidak ada yang tahu makanan Okud selain waruka dan okud sendiri.
Pada waktu berbeda, Waruka dan 6 Okud keluar dari gua mencari makanan. Bersamaan, ada sekelompok Kontu berada tidak jauh dari gua yang telah ditutupi agar tidak diketahui para bolonti. Tanpa sepengetahuan Waruka, salah satu Kontu melihat Waruka bersama Okud-okud sedang berjalan. Melihat pemandangan ini, "Yincema yitu (siapakah dia)?", pikir salah satu Kontu ketika melihat Waruka yang memiliki ciri tidak sama dengannya. "mboaenolah kabaridua Okud noa (bagaimana bisa dia memiliki Okud yang banyak)? Oana mofonandono Okud (apakah dia yang selama ini menciptakan Okud)?", pikir salah satu Kontu yang melihat pemandangan yang jarang ditemuinnya. Kontu penasaran, mengikuti Waruka hingga masuk ke dalam gua. Dia pun tahu keberadaan mahluk yang juga tidak pernah dilihatnya selama hidupnya disini.