BAB 52

Lelaki yang mengenakan jas hitam dan kemeja putih itu merasa tersindir dengan ucapan Nico. Sofia menguatkan genggamannya pada lengan Sam yang telah mengeras. Sekuat tenaga Sofia mencegah Sam agar tidak murka.

"Tenang Sam, jangan sampai terpancing amarah!" bisik Sofia. Rahang lelaki berdarah asing itu semakin mengeras, giginya bergemelutuk menahan kesal.

"Apakah aku salah berbicara?" Nico menaikan kedua alisnya, menatap pada Sam.

Beberapa teman yang berkumpul perlahan memundurkan langkah kakinya menjauh. Mereka sadar jika keadaan sedang tidak baik-baik saja.

"Anda benar, benar sekali Tuan Nico," tegas Sam menyungingkan senyuman sinis. "Tenyata anda belum berubah ya, selalu tidak pandai memilih pasangan," hina Sam dengan nada mengejek. Melirik pada Rahel yang berdiri di samping Nico.

Nico tidak bergeming. Tidak ada perubahan ekspresi sedikitpun dari wajahnya.