webnovel

Memasuki Dunia Hiburan (2)

" ,.... , ..... , setelah membereskan kamar nona carol siapkan sarapan dan antarkan ke kamarnya. " Pagi harinya terdengar samar suara perbincangan kepala pelayan dengan para pelayan.

" Kepala pelayan, bagaimana kalau tempramental nona carol memburuk? Kemarin beberapa pelayan terluka karena tertimpa benda yang dilemparkan nona carol. " Curhat salah seorang pelayan.

" Bersihkan kamar nona carol diam-diam. Jangan sampai nona terbangun. " Tegas kepala pelayan. Para pelayanpun bergegas melaksanakan perintah yang diberikan kepala pelayan. Ketika sedang membersihkan barang-barang yang berserakan, Xue li membuka matanya dan bangun.

" Sudah jam berapa ini? " tanya Xue li kepada pelayan. Pelayan yang mendengar suara nonanya terbangun kaget mendengarkan pertanyaan yang dilontarkan kemudian menjawab dengan rasa takut.

" Nona Carol, anda sudah bangun ? " Respon pelayan

" Aku tanya sudah jam berapa sekarang? " Xue li memegang kepalanya dengan tangan kanannya. Kalau mendengar dari percakapan para pelayan. Sepertinya Carol sakit jiwa! melempari pelayannya dengan barang-barang. Yang seperti itu sudah bukan lagi morning sick.

" Saat ini sudah pukul 5.40, Nona. " Seorang pelayan laki-laki separuh baya membuka pintu dan menjawab pertanyaan Xue li. Pria itu berpakaian rapih seperti seorang butler. Sekali melihat, Xue li sudah dapat menebak siapa pria ini. Dia adalah Tuan Saxom, Gilbert Saxom kepala pelayan di kediaman Bardsley. " Maaf kalau para pelayan mengganggu waktu istirahat nona. Saya akan segera memerintahkan mereka untuk segeda mengundurkan diri. " Ucapnya mengisyaratkan para pelayan untuk kembali ke posisi.

" Tidak perlu! " Xue li menjawab dengan tegas. "Segera siapkan air hangat untuk mandi. " Perintah Xue li. " Bersihkan tempat ini, kalau untuk sarapan,.. Tidak perlu membawanya ke kamar. Hari ini aku akan turun untuk sarapan. " Xue li mulai turun dari atas kasur memerintahkan kepala pelayan dengan suara arogan.

Mendengar perintah tuannya, kepala pelayan kaget. Namun dengan sigap dia menyembunyikannya dengan poker facenya dan memberi perintah kepada beberapa pelayan untuk menjalankan perintah yang diberikan tuannya. Setelah memberikan perintah kepada beberapa pelayan Gilbert Saxom mengundurkan diri untuk menyampaikan informasi kepada kepala koki.

Karena terlalu asik mencari informasi tentang situasi sekarang Xue li hampir lupa kalau sekarang tubuh yang dia gunakan adalah tubuh Carol Bardsley. Selama berendam Xue li mengulas situasi sekarang. Carol yang dalam temprament buruk, pada situasi seperti apa hal ini terjadi?

Carol Bardsley adalah putri ke 2 dari pasangan suami istri Bardsley. Ibu Carol meninggal setelah melahirkan Carol. Dia memiliki seorang kakak bernama Edward Bardsley yang umurnya berselisih 6 tahun. Saat usia Carol 19 tahun, Tuan Bardsley memutuskan untuk menikah kembali dengan seorang perempuan dari sebuah Theater. Pernikahan ini tidak di setujui oleh Carol karena dia menganggap ayahnya sudah melupakan ibunya. Kalau saja dia tidak terlahir ke dunia ini mungkin saja ibunya masih tetap berada di sini, di samping ayah. Hal itu membuat carol mengurung dirinya sendiri di kamar selama berhari-hari setelah pernikahan ayahnya. Mungkin kondisi ini adalah kondisi yang tepat untuk menjelaskan situasi sekarang.

Kalau begitu saat sarapan nanti orang yang akan dihadapi oleh Xue li adalah ayah dan ibu tiri dari Carol. Sudah lama Carol tidak pernah turun untuk sarapan atau makan malam bersama keluarga barunya. Xue li memikirkan rencana matang untuk menghadapi kedua orang ini. Setelah selesai berendam Xue li bersiap-siap untuk pergi ke medan tempur dalam keluarga.

Di ruangan makan, satu persatu pelayan mulai mengeluarkan hidangan yang sudah dipersiapkan koki ke atas meja. Menyusun hidangan kedalam rangkaian yang indah dan elegant. Di kursi paling ujung seorang pria paruh baya mengenakan kemeja duduk sambil membaca koran harian ditemani secangkir kopi. Seorang wanita berambut pirang duduk menemani di depan meja samping kursi membantu mengidangkan makanan.

" Suamiku, sarapan dulu. " Ucap wanita itu dengan lembut. Mendengar suara wanita yang menemaninya, pria itu menurunkan koran dan menyodorkannya pada pelayan yang ada di belakangnya. Pelayan yang mengerti isyarat tuannya segera maju untuk mengambil koran dari tuannya.

" Kepala pelayan, kenapa menyajikan 3 set? " Panggil tuan Bardsley kepada kepala pelayan setelah melihat susunan perlengkapan makan " Bukankah sudah kuperingatkan. Anak itu tidak akan mau turun, jadi kirimkan makanannya ke kamarnya. " Bentak tuan Bardsley.

" Ayahanda, " Suara seorang gadis terdengar setelah suara pintu terbuka. " Hari ini aku sedang ingin berganti suasana. Sekaligus ada hal yang ingin aku sampaikan. " Ucap Xue li dengan senyum di wajahnya.

" Hoh, jadi kau sudah tahu cara berprilaku baik. Segera duduk pada tempatmu, sebelum itu beri salam pada ibu tirimu. " Perintah Tuan Bardsley.

Tidak menanggapi perintah ayahnya, Xue li duduk pada bangkunya sengaja menghiraukan keberadaan wanita berambut pirang itu. Melihat sikap putrinya yang disengaja itu, Tuan Bardsley menyindir " Huh, anak yang tidak tahu etika. Ini semua salah ibunya yang meninggalkan anak seperti ini tanpa mengajarkan sopan santun sedikitpun!. " Ucapnya, marah.

Mendengar perkataan Tuan Bardsley, Xue li membalas sambil tersenyum. " Oh ya ? Bukankah yang mengajarkanku berprilaku seperti ini adalah anda sendiri? " sindirnya. Mendengar perkataan putrinya, Tuan Bardsley semakin geram. Wanita yang ada di sampingnya mencoba meredakan kemarahan suaminya.

" Suamiku, jangan seperti ini. Kamu harus ingat kata dokter, kamu harus mengendalikan emosimu. " Ucap ibu tirinya. " Aku tidak apa-apa. Mungkin Carol membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk bisa menerimaku sebagai ibunya. Aku bisa mengerti perasaanya. " Ucapnya meyakinkan. Meskipun dari luar dia mengatakan seperti itu, namun Xue li tahu apa yang dipikirkan oleh ibu tirinya ini. ' Sudah lama aku melihat tempramen anak ini, tapi aku tidak menyangka anak ini begitu arogan! Kenapa tiba-tiba dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya ?! Seharusnya mengurung diri saja sendiri selamanya! '

Wanita yang ada di samping Tuan Bardsley adalah istri kedua dari Tn Bardsley, Annie Wiston. Mereka bertemu di theater tempat Ny. Annie bekerja saat sedang menghibur rekan bisnisnya. Setelah melihat pertunjukkan Theater Ny. Annie, Tuan Bardsley terkesima dengan kecantikannya. Sebenarnya bukan karena langsung terkesima. Ny. Annie secara kebetulan selalu muncul di hadapan Tn Bardsley. Hal itu menbuat Tn Bardsley mengira mungkin inilah yang dinamakan 'Takdir'. Setelah kejadian kebetulan bertubi-tubi itu, Tn Bardsley jadi lebih sering meluangkan waktu menonton pertunjukan di Theater. Bukan hanya itu, bahkan sampai bersedia memberikan donasi ke theater dan berinvestasi di bidang pertunjukkan untuk membesarkan nama theater. Sampai akhirnya mereka menjadi lebih dekat dan Tn Bardsley memutuskan untuk menikah dengannya.

Tapi di balik semua itu, Xue li sudah mengetahui semua kebenaran dari informasi yang system berikan. Melihat kearoganan putrinya terhadap istrinya, Tn Bardsley memutuskan untuk melepaskannya kali ini mengingat ini sarapan bersama keluarga setelah pernikannya dengan Ny Annie. Mereka menikmati sarapan yang dihidangkan dengan baik. Tidak lama setelah itu, Xue li mengatakan kalau ada yang ingin dia katakan. Sambil melotot pada putrinya Tn Bardsley mengatakan " Katakan! ". dalam hatinya ' Aku tidak tahu apa yang anak ini pikirkan meskipun dia putriku sendiri. Setelah lama dia mengurung diri di kamarnya dia ingin mengatakan sesuatu? Apa yang ingin dia katakan? '

Setelah sejenak Xue li terdiam, dia meletakkan garpu dan pisau makan kembali ke meja, mengambil gelas untuk di minum dan kemudian mengambil serbet untuk membersihkan mulutnya kemudian bersiap untuk berbicara.

" Aku ingin menjadi artis. " Dia mengatakannya.

Mendengar apa yang dikatakan Xue li Tn Bardsley kaget sampai menjatuhkan pisau dan garpu yang dipegangnya tidak percaya apa yang dikatakan putrinya dia memastikan. " Apa yang barusan kau katakan? ".

" Aku bilang, aku ingin memasuki dunia hiburan dan menjadi artis. " Jawab Xue li dengan tegas.

Mendengar perkataan putrinya Tn Bardsley mulai kehilangan kontrol emosinya memukul meja dan berdiri. " Omong kosong ! " bentaknya. " Tidak akan ku izinkan. Jadi artis ? Kau adalah putri bangsawan untuk apa menjadi artis ?! " lanjutnya.

" Kenapa ? " Xue li bertanya. " Keputusanku sudah bulat. Aku hanya ingin memberitahukan, bukan untuk meminta persetujuan. " Xue li menjelaskan.

" Anak durhaka! Sebenarnya apa salahku dalam membesarkanmu! " Tn Bardsley menempatkan tangannya pada dadanya. Ny Annie mencoba meredakan emosi suaminya dengan memopongnya. " Jangan berpikir untuk menjadi artis! Tugas seorang perempuan hanyalah duduk manis di rumah sambil melayani suami. Bahkan ibu tirimu saja mengorbankan karirnya di theater. " Ucapnya dan kembali melanjutkan " Aku sudah mempersiapkan calon suamimu. Usiamu sudah 19 tahun dan sudah cukup waktunya untuk menikah. Keluarga Bardsley akan berkembang jika kamu menikah dengan orang pilihanku. Tidak perlu mengkhawatirkan perasaan. Setelah menikah kalian akan hidup bersama dan menjalin hubungan untuk mengenal satu sama lain. Aku akan segera mendiskusikan tanggalnya. Jangan pernah memikirkan hal konyol seperti menjadi artis atau apalah itu. Apa untungnya menjadi artis, hanya memamerkan tubuh dan wajah kesana kesini di depan publik. " Jelas Tn Bardsley menekan.

" Siapa bilang kalau dia ibuku " Sebelumnya Xue li berdiri dan ingin mengatakan hal tersebut. Namun, secara bersamaan ada suara yang terlebih dulu mengatakannya dari arah pintu masuk ruang makan.

Xue li kaget dan langsung melihat ke arah sumber suara. Dua orang sosok pria masuk ke ruangan. Satu orang pria tinggi berambut hitam, bermata biru dan mengenakan Jas hitam lengkap dengan dasi seperti seorang pengusaha mengenakan baju yang dibuatkan khusus oleh profesional. Satu orang lagi seorang pria berambut merah, berkacamata, dan berpenampilan seperti seorang butler. Mereka adalah kakak Carol, Edward Bardsley dan Pelayan sekaligus asisten pribadinya, Connie Saxon.

//^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^\\

Carol Bardsley

Umur : 19

Tinggi : 169 cm

Warna Rambut : Hitam

Warna Mata : Hijau kebiruan

Keterangan : Gadis yang sekarang menjadi identitas Xue Li.

Edward Bardsley

Umur : 25

Tinggi : 182 cm

Warna Rambut : Hitam

Warna Mata : Biru

Keterangan : Kakak Carol.

Connie Saxon

Umur : 22

Tinggi : 176 cm

Warna Rambut : Merah

Warna Mata : Merah

Keterangan : Pelayan pribadi Ed. Teman masa kecil Carol.