webnovel

Promise to you

2025, tahun awal kehancuran dunia, di mana pulau mengapung mulai bermunculan di seluruh dunia, dan bersamaan dengan itu banyak fenomena aneh dan berbagai bencana lain mengikuti di belakangnya, jim verndarinn, seorang survivor yang telah kehilangan nyawanya saat bertarung dengan monster, menyalakan api keinginan nya yang terakhir, janji yang pernah dia buat dengan seseorang.

Winter_Enfold · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

episode 1

Darah mengalir deras dari lubang dari dadanya, darah itu tidak merah, tapi berwarna emas, menandakan ini bukanlah darah dari manusia.

Ini adalah darah dari manusia yang berhasil masuk dalam tahap tubuh yang telah di konstruksi ulang, dengan menggunakan kekuatan celestial, dari atas pulau terapung.

Dan darah ini, adalah darah dari laki-laki yang bahkan tidak bisa menggerakkan ujung jarinya, seorang yang di anggap lemah oleh beberapa orang, tapi juga di anggap pahlawan oleh beberapa orang lain.

Jim verndarinn, seorang tentara reguler yang di angkat dari milisi di awal era kehancuran.

"Sial...monster itu..., Bukan main kuatnya..."

Dengan sisa kekuatan terakhirnya dia menggumamkan kalimat itu, memang tidak berguna, dan pasti tidak akan ada orang yang akan mendengarnya, hanya ada monster kecil di sekitarnya saat ini, dan gumaman nya yang kecil itu, di saat seperti ini, dimana bahkan suara jarum jatuh akan terdengar, membuat monster2 kecil mulai menyadari keberadaanya, dan mulai bergerak seperti banjir ke arahnya.

Monster berbentuk belalang, nyamuk,  lalat, dan hewan kecil seperti tikus dan juga kadal, tapi dengan bentuk yang lebih mengerikan, terus berlari ke arah Jim dengan langkah cepat, seakan Jim adalah makanan terakhir di dunia ini yang bisa mereka makan.

"Haaah...inikah akhirnya?"

Sambil bergumam seperti itu, jim menggerakkan lengan kirinya yang masih utuh, di saat dia menggerakkan tangannya, dia merasakan sakit teramat sangat saat melakukan nya, tapi dia sudah tidak peduli, lagi pula, kehidupannya akan segera berakhir.

"Arne...maafkan aku, lagi-lagi aku gagal memegang janjiku..."

Dia melihat ke arah tangannya yang kosong, di sana ada sesuatu yang seharunya sangat berharga baginya, sesuatu yang dia janjikan akan dia jaga dengan nyawanya sendiri.

"Maafkan aku Arne..., Aku bahkan gagal melindungi bukti cinta kita"

Dan terakhir kalinya, tapi tidak paling  terakhir, kalimat itu keluar dari mulutnya, dan saat dia mengatakan itu, air mata mengalir keluar dari mata hitamnya yang jernih.

Lautan monster sudah semakin dekat, hanya beberapa meter lagi sebelum sampai ke tubuh Jim.

Tapi bagi monster yang lebih kecil, mereka dapat bergerak lebih cepat, dan mereka sudah lebih dulu sampai di tubuh Jim.

Mulai hinggap di atas luka di sekujur tubuhnya, mencari celah di mana mereka bisa masuk, karena kulit yang belum terbuka terlalu keras bagi mereka untuk menembus kulit manusia yang sudah masuk ke dalam celestial.

Mereka mulai menggerogoti tubuhnya dari dalam, mengunyah daging nya yang tersisa.

Tapi, itu sama sekali tidak di pedulikan oleh Jim, yang dia pikirkan hanyalah janji yang sudah dia langgar.

Sebuah janji yang lebih berharga dari hidupnya sendiri.

"Arne...*hiks*...Arne....."

Jim sudah tidak tahan, dari pada rasa sakit yang dia dapat dari daging nya yang di kunyah, dia lebih merasa sakit dan menangis dari rasa sakit yang dia rasakan dari dalam hatinya.

Rasa sakit karena telah kehilangan orang-orang yang dia cintai, adiknya, keluarganya, teman-temanya yang selalu mendukungnya...dia, yang selalu di kelilingi oleh orang yang dia sayangi, lalu, satu persatu dari mereka di renggut darinya.

Di mulai dari keluarganya yang dia cintai lebih dari nyawanya, lalu temanya yang dia anggap saudara, lalu gurunya yang dia anggap seperti orang tua kandung nya sendiri, satu persatu dari mereka pergi dari sisinya.

Lalu yang terakhir, yang selalu membuat dirinya bertahan sampai sekarang, yang selalu berada di sisinya, dan membuatnya tegar dalam menghadapi apapun.

Orang yang paling dia cintai dan hargai lebih dari apapun, yang lebih berharga dari segalanya.

Cintanya, cinta sejatinya, Arne Kahetsusva.

"Aku...minta maaf..."

Air mata mengalir deras dari matanya, membasahi pipi yang tidak lagi utuh, yang memperlihatkan tulang dan gigi nya, rasa perih saat air mata membasahi lukanya sudah tidak terasa lagi baginya.

Monster sudah tiba, banjir monster sudah sampai ke tubuh Jim, menutupi seluruh tubuhnya seperti sebuah air.

Tubuhnya mulai di robek, di kunyah dan di telan sedikit demi sedikit.

"Sial..."

Di saat saat terakhir nya, hanya ini yang bisa dia katakan.

*Crin

Tapi..., Saat dia menatap lagi ke arah tangannya, dia melihat rantai emas kecil yang terbelit di sekitar telapak tangannya.

Dia tersentak, rantai emas yang indah, yang orang paling di cinta nya berikan padanya.

"Ar...ne..."

Lalu, waktu di sekitarnya seakan berhenti untuknya, dia merasakan ada sesuatu di dalam dirinya yang bangkit, yang dia kira sudah mati jauh dalam dirinya, dia Merakan panas yang sudah lama tidak dia rasakan.

"Arne..., Apa yang aku lakukan.."

Dia merasakan amarah, amarah pada dirinya sendiri karena menyerah begitu saja, dia sangat marah pada dirinya yang dengan mudah melupakan janji yang dia buat dengan cinta sejatinya.

"Aku...Arne...."

Dia mengepalkan tinjunya.

"JANGAN BERCANDA!!"

lalu sebuah gelombang kejut energi merah muncul keluar dari dalam tubuhnya, mengentalkan semua monster kecil yang menimbun nya.

tapi, mereka segera bergerak kembali ke arah tubuhnya, merayap dan kembali lagi ke atas tubuh Jim, menggerogoti tubuhnya.

"JANGAN BERCANDA DENGANKU!!, KALIAN HANYALAH MONSTER KOTOR YANG HANYA BISA MENGHANCURKAN!!, BERANINYA KALIAN MERENGGUT SEMUANYA DARIKU!!, BERANINYA KALIAN MENGHANCURKAN KEBAHAGIANKU!!, KALIAN AKAN MERASAKAN AKIBATNYA, AKAN KU CONGKEL INTI KALIAN DAN KUMASUKAN DALAM TUNGKU PANAS DAN KU LEMPAR KE DALAM LAUTAN!!, DAN UNTUKMU!!!"

Jim menunjuk ke arah langit, dimana sebuah pulau terbang melayang tepat di atas kepalanya.

"AKU AKAN PASTIKAN, KAU MEMBAYAR SEMUA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA MANUSIA DI SELURUH DUNIA!!!"

Lalu, tubuhnya segera di tutup oleh ribuan monster kecil, dan suaranya hanya tenggelam dalam suara kunyahan daging yang memenuhi udara.