webnovel

Episode 3

Di kamar Kamil dan Titah..

"Mas..", seru Titah.

"Iya sayang, kenapa ?", tanya Kamil.

"Mbah Sakiman kan tinggal sendiri di Bandung, boleh gak sebelum kita ke pesantren darussalam kita jemput dulu mbah Sakiman, tinggal bersama di pesantren darussalam juga mas ?", tanya Titah juga.

"Boleh.., nanti sebelum kita berangkat kita ke Bandung dulu ya untuk menjemput mbah Sakiman", jawab Kamil.

"Benar mas ?", tanya Titah lagi.

"Iya sayang, benar..", jawab Kamil lagi.

"Alhamdulillah, terimakasih ya mas", kata Titah.

"Sama-sama sayang", sambung Kamil.

Sukabumi

Pesantren Darussalam

Di rumah pak ustaz Ubaidillah..

"Sudah saatnya kamu menjalankan tugas ini anakku, yaitu mengurus pesantren darussalam dan abah yang membimbing Kamil untuk mengurus pesantren yang di Bandung, di pesantren Al-Hikmah", kata pak kyai Abdullah.

"Iya abah, saya akan menjalankan abah untuk mengurus pesantren darussalam bersama dengan anak saya, Fitroh", sambung pak ustaz Ubaidillah.

"Assalamu'alaikum", Rivan dan istri memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan pak ustaz Ubaidillah.

"Wa'alaikumussalam", pak kyai Abdullah dan pak ustaz Ubaidillah menjawab salam dari Rivan dan istri.

"Maaf pak kyai Abdullah memanggil saya ?", tanya Rivan.

"Iya Rivan, sini, ada yang ingin bapak omongin bersama denganmu", jawab pak kyai Abdullah.

"Inggih pak kyai Abdullah"

(Iya pak kyai Abdullah), seru Rivan.

"Jadi seperti van, bapak mau kamu dan keluarga ikut dengan bapak dan umi Fatimah ke pesantren Al-Hikmah di Bandung, dan kamu membantu Kamil di sana, bagaimana ?", tanya pak kyai Abdullah.

"Iya pak kyai Abdullah, kalau memang itu keinginan dari pak kyai Abdullah saya bersedia untuk ikut bersama bapak ke pesantren Al-Hikmah di Bandung bersama dengan keluarga", jawab Rivan.

"Alhamdulillah, ya sudah nanti habis sholat ashar kita berangkat", kaya pak kyai Abdullah.

"Oh baik pak kyai Abdullah, kalau begitu saya dan keluarga saya bersiap-siap dahulu", sambung Rivan.

"Iya, bapak juga mau siap-siap dahulu, nanti kita bertemu di depan pesantren darussalam ya", seru pak kyai Abdullah.

"Baik pak kyai Abdullah, kalau begitu saya pamit", kata Rivan.

"Assalamu'alaikum", Rivan dan istri memberikan salam pada pak kyai Abdullah.

"Wa'alaikumussalam", pak kyai Abdullah menjawab salam dari Rivan dan istri.

Satu jam kemudian..

Di depan pesantren darussalam..

"Ya sudah abah pamit, ingat pesan abah ya", kata pak kyai Abdullah.

"Muhun bah.."

(Iya bah..), seru pak ustaz Ubaidillah.

"Assalamu'alaikum", pak kyai Abdullah, umi Fatimah, Rivan, dan keluarga memberikan salam pada pak ustaz Ubaidillah dan keluarga.

"Wa'alaikumussalam", pak ustaz Ubaidillah dan keluarga menjawab salam dari pak kyai Abdullah, umi Fatimah, Rivan, dan keluarga.

Jakarta

Di rumah Kamil

Di depan rumah Kamil..

"Pak Kamil mana sih lama banget, emm ngek..", kata Paijo.

"Iya, kenapa jo ?", tanya Cengek.

"Pak Kamil kok lama ya ?", tanya Paijo juga.

"Henteu nyaho abdi, antos wae meureun sakedap deui kaluar ti imah"

(Tidak tau saya, tunggu saja mungkin sebentar lagi keluar dari rumah), jawab Cengek.

"Oh inggih, maturnuwun Cengek.."

(Oh iya, terimakasih Cengek), kata Paijo.

"Muhun sami-sami Joya"

(Iya sama-sama Joya), sambung Cengek.

"Jo taruh di bagasi ya koper ku", pinta Titah.

"Inggih bu Kamil"

(Iya bu Kamil), Paijo melaksanakan perintah dari Titah.

"Jo, sebelum kita ke pesantren Al-Hikmah kita ke rumah mbah Sakiman dulu ya, jemput mbah Sakiman", pinta Kamil.

"Laksanakan pak Kamil", Paijo melaksanakan perintah dari Kamil.

Bandung

Di rumah mbah Sakiman

Di depan rumah mbah Sakiman..

"Siapa yang datang, kok ada suara klakson mobil", kata mbah Sakiman.

"Assalamu'alaikum", Titah dan Kamil memberikan salam pada mbah Sakiman.

"Wa'alaikumussalam", mbah Sakiman menjawab salam dari Titah dan Kamil.

"Oh kamu, tah, mil..", seru mbah Sakiman.

"Iya mbah..", seru Titah dan Kamil kemudian mencium tangan mbah Sakiman.

"Masuk yuk ke dalam", kata mbah Sakiman.

"Iya mbah..", seru Kamil dan Titah.

Di ruang tamu..

"Mau liburan ya ke sini ?", tanya Mbah Sakiman.

"Enggak mbah", jawab Titah.

"Lah kok enggak sih, maksudnya bagaimana mbah Sakiman enggak ngerti ?", tanya mbah Sakiman.

"Kita ke sini mau menjemput mbah, mbah tinggal bersama saya dan keluarga ya di pesantren Al-Hikmah", jawab Kamil menjelaskannya pada mbah Sakiman.

"Tinggal dimana tadi ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Di pesantren Al-Hikmah mbah..", jawab Titah dan Kamil.

"Aja teriak-teriak mbah Sakiman ora budek tah, mil, haduh.."

(Jangan teriak-teriak mbah Sakiman tidak tuli tah, mil, haduh..), keluh mbah Sakiman.

"Apura mbah.."

(Maaf mbah..), kata Titah dan Kamil.

"Emm iya, ya sudah kamu beresin bajunya mbah Sakiman gih, ini semua foto taruh di koper atau di kardus ya, mbah Sakiman tunggu di depan rumah ya", kata mbah Sakiman.

"Inggih mbah Sakiman"

(Iya mbah Sakiman), seru Titah dan Kamil.

Di depan rumah mbah Sakiman lagi..

"Uyut akung..", seru Citra.

"Iya..", sambung mbah Sakiman.

"Yuk masuk ke dalam mobil, uyut", kata Silvy.

"Iya..", seru mbah Sakiman lagi.

Di kamar mbah Sakiman..

"Sudah belum sayang ?", tanya Kamil.

"Sudah mas, yuk..", jawab Titah.

"Ya..", seru Kamil.

Di depan rumah mbah Sakiman lagi..

"Jo tolong ya", pinta Kamil.

"Laksanakan pak Kamil", Paijo melaksanakan perintah dari Kamil.

Di mobil Kamil..

"Tah..", seru mbah Sakiman.

"Iya mbah, kenapa ?", tanya Titah. .

"Mau tanya, tadi kita mau kemana ?", tanya mbah Sakiman juga.

"Mau ke pesantren Al-Hikmah, mbah, kenapa memangnya ?", tanya Titah lagi.

"Oh yang di Sukabumi ya ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Bukan mbah, di Bandung, pesantren yang baru, kalau yang di Sukabumi aa Fitroh dan ayah yang ngurus pesantren darussalam", jawab Kamil menjelaskannya pada mbah Sakiman.

"Oh pesantren yang baru, kalau begitu kita foto dulu yuk", kata mbah Sakiman.

"Haa.., untuk apa mbah uyut akung ?", tanya Citra.

"Untuk mbah uyut akung apload di Ig dong..", jawab mbah Sakiman.

"Oh..", seru Silvy.

"Upload kali mbah uyut..", sambung Kamil junior.

"Nah iya itu maksudnya mbah uyut akung, yuk foto..", kata mbah Sakiman lagi.

"Yuk..", seru anak-anak Kamil.

"Cucu-cucu mbah uyut akung punya Ig gak ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Punya dong..", jawab anak-anak Kamil.

"Oke, di mulai dari anak pertama, emm junior apa nama Ig nya ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Junior Ig nya, @Kamil_ThabraniJR43, mbah uyut akung", jawab Kamil junior.

"Mana kok gak ada ?", tanya mbah Sakiman.

"Mas carikan kenapa..", kata Renal.

"Iya, ada kok mbah uyut akung, sini hpnya biar junior carikan", jawab Kamil junior lagi.

"Nih.., oh ya sekalian follow yang lain juga ya", mbah Sakiman memberikan hpnya pada Kamil junior.

"Siap mbah uyut", kata Kamil junior.

"Kalau Ig nya Renal, Silvy, dan Citra apa ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"@RenalBatara43", jawab Renal.

"Kalau Silvy, @_FiandariFatimah43", jawab Silvy.

"Kalau aku @SucitraTitahMukhtar43", jawab Citra.

"Tolong ya Junior", kata mbah Sakiman.

"Siap mbah uyut akung", sambung Kamil junior.

"Sudah belum Junior ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Sudah..", jawab Kamil junior lagi.

"Sekalian upload ya", pinta mbah Sakiman.

"Siap mbah uyut akung", Kamil junior melaksanakan perintah dari mbah Sakiman.

"Nih sudah ya mbah..", kata Kamil junior lagi memberikan hpnya pada mbah Sakiman.

"Oke, terimakasih ya", sambung mbah Sakiman.

"Iya sama-sama mbah uyut akung, emm tidur ah", kata Kamil junior.

"Kok tidur sih", kata Kamil.

"Biar mas, masih jauh kan pesantren nya, dan masih macet juga, sudah kamu tidur saja Junior", sambung Titah yang membela Kamil junior.

"Iya mi..", seru Kamil junior.

"Manjakan saja terus anakmu, hemm..", keluh Kamil.

"Tunggu dulu jangan tidur dulu, mbah mau tanya lagi sama kalian", kata mbah Sakiman.

"Mau tanya apa mbah ?", tanya Kamil junior.

"Iya mbah mau tanya emangnya ?", tanya Renal juga.

"Emm mbah Sakiman ingin bertanya, mbah Sakiman sudah follow kalian kan, di Ig nya mbah uyut akung ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Ya sudah mbah uyut akung", jawab anak-anak Kamil.

"Oke, ya sudah kalau begitu di unfollow ya", pinta mbah Sakiman.

"Haa.. kok di unfollow sih mbah uyut akung ?", tanya Kamil junior dengan heran.

"Iya, iih masa kalian gak ngerti sih, itu loh kalau kita follow terus orang yang kita follow mengikuti kita kembali, unfollow kan namanya ?", tanya mbah Sakiman.

"Bukan mbah Sakiman, itu namanya follow back", jawab Kamil.

"Nah benar tuh apa yang abi bilang, itu namanya follow back mbah Sakiman", kata Renal.

"Oh.., mbah uyut akung kira unfollow, emang unfollow apa sih ?", tanya mbah Sakiman lagi.

"Unfollow itu artinya berhenti mengikuti orang yang tadi mbah Sakiman follow, gitu..", jawab Kamil lagi.

"Oh gitu..", seru mbah Sakiman lagi.

"Iya, sampai sini paham kan mbah ?", tanya Kamil.

"Enggak..", jawab mbah Sakiman.

"Haduh capek deh..", keluh Kamil dan keluarga.