webnovel

Phoenix Di MHA

Bercerita tentang pemuda yang bernama Hanaoka Zen yang mati karena kesalahan dewa dan diberi kesempatan untuk bereinkarnasi ke dunia My Hero Academia -------------- Jangan Lupa beri vote untuk cerita ini dan beri Review kalian terhadap cerita ini! Follow juga akun penulis agar dapat melihat cerita lain yang akan datang di kemudian hari! ( Gua juga mengunggah Fanfic ini di Wattpad! )

Weebs_Sensei · Anime & Comics
Not enough ratings
15 Chs

Hero Costume/Battle Gear

Setelah kejadian itu, akhirnya murid disuruh berkumpul kembali. Bakugo sempat terkejut dengan fakta bahwa Deku memiliki Quirk padahal beberapa tahun yang lalu dia masih Quirkless. Dia sempat marah dan ingin menyerang Deku, nmun Aizawa menghentikannya.

Setelah itu, semua murid disuruh berkumpul untuk melihat hasil point yang mereka dapat dan berada dimanakah posisi peringkat mereka saa ini.

"Saatnya mengumumkan hasilnya!" Ucap Aizawa dengan nada malasnya.

Semua murid kembali bersemangat dan ingin melihat siapa yang mendapatkan peringkat tertinggi. Namun berbeda dengan Deku dan Bakugo. Entah apa yang dipirkan Bakugo, namun Zen yakin jika dia pasti memikirkan bagaiman dn kenapa Deku bisa memiliki Quirk.

Untuk Deku sendiri? Well, kau asti sudah tau jawabannya. Dia kembali takut dn gugup dengan hasil eringkat dan nilai yang dia dapat karena dia tau dia pasti akn berada di peringkat terakhir.

"Totalnya tidak lain adalah hasil dari keseluruhan skor kalian. Kalau mau dihitung secara keseluruhan akan memakan waktu, jadi semuanya ku singkat saja!" Jelas Aizawa sensei.

"Oh benar juga! Soal "Mengeluarkan" murid itu aku bohong saja kog!" Lanjut Aizawa.

"...Huh?" Bingung semua siswa kecuali Zen.

Aizawa pun memasang senyum diwajahnya yang terlihat menyeramkan dan berkata

"Aku sengaja menipu agar kalian bisa melakukan yang terbaik!" Jelas Aizawa sensei.

"EEEEEEEEHHHHHGG!!!!!" Jerit terkejut dari semua murid. Disini Deku lah yng paling terkejut sampai badannya menjadi pucat.

"Ayolah kawan-kawan, gunakan otak kalian sedikit dong! Tentu saja itu adalah tipuan!" Ucap Momo Yaoyorozu kepad semua murid.

Namun, pada saat itu juga Zen mengatakan sesuatu kepada Momo "Kau salah loh Momo-chan. Aizawa sensei sebenarnya benar-benar akan mengeluarkan siswa yang berada di peringkat paling bawah tadinya. Nmun dia mengurungkan niatnya karena Aizawa sensei melihat potensi yang dimiliki siswa tersebut! Jadi kesimpulannya dia benar-benar tidk berbohong jika dia kan mengeluarkan siswa!" Ucap Zen dengan senyum manis.

Mendengar Hal ini, Momo pun terkejut dan tak terkecuali semua murid yang ada. Mereka pun merinding ketakutan karena Aizawa sensei ternyata benar benar tidak bercanda soal itu.

"Ahhh, ketahuan kah?! Bodo amat lah!" Ucap malas Aizawa sensei karena kedoknya terbongkar oleh Pengetahuan Plot Zen.

"Dengan ini semua sudah selesai! Lembaran kurikulum kalian berada di dalam kelas, jadi pergilah kesana! Dan Midoriya!" Ujar Aizawa sensei llu memanggil Deku.

"Pergilah ke Recovery Girl dan obati lukamu itu. Karena mungkin saja bola matamu akan benar-benar keluar karena akibat pelajaran konyol besok!" Tambah Aizawa sensei lalu menyerahkan kertas keada semua salah satu murid.

Kertas itu adalah kertas yang dimana hasil dari point dan peringkat yang didapat murid kelas 1-A pada test kali ini.

1. Hanaoka Zen

2. Momo Yaoyorozu

3. Bakugo Katsuki

4. Iida Tenya

5. Tokoyami Fumikage

6. Shoji Hezou

7. Ojiro Mashirao

8. Kirishima Ejiro

9. Mina Ashido

10. Uraraka Ochako

.

.

.

.

.

.

20. Midoriya Izuku

Dan begitulah hari pertama sekolah selesai. Akhirnya, semua murid kelas 1-A mulai mengemasi barang-barangnya di kelas dan mulai pulang.

Saat Jiro ingin mendekati Zen untuk mengajaknya pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita yang mendahuluinya.

"Hanaoka-San, apakah ucapanmu tadi tentang Aizawa sensei yang akan mengeluarkan murid itu benar apa adanya?!" Tanya Momo yang mendekati Zen mendahului Jiro.

"Ahhh, Momo-chan. Benar loh! Apa yang ku katakan tadi benar adanya! Di kelas ini, dialah yang memiliki peraturan. Jadi segala ucapan yang dia keluarkan itu tidak main-main!" Jawab Zen dengan senyum nya seperti biasa.

Momo terlihat agak sedikit bimbang dengan jawaban Zen lalu memutuskan untuk melupakan saja hal itu.

"Ahhh, benar juga! B-Bisakah aku m-mendapatkan t-t-tanda tanganmu?!!!" Ucap Momo dengan wajah dan suara malu.

"Ahhh... Boleh loh!" Balas Zen dengan senyum lalu mengambil buku yang disodorkan Momo kepadanya dan menanda tangani buku tersebut.

Setelah selesai, diapun berterima kasih kepada Zen "TERIMA KASIH BANYAK!" Lalu dia pergi lari keluar dengan wajah memerah terpasang di wajahnya.

Jiro yang meliht ini entah kenapa dia merasa seperti ada sesuatu yang aneh di dalam hatinya. Perasaan tentang Zen yang didekati oleh wanita membuat Jiro merasa cemburu secara tidak sadar. Dia melamun memikirkan hal ini.

"Jiro-chan! oi Jiro-Chan!" Ucap Zen memegang pundak Jiro agar dia kembli sadar dari lamunannya.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Jiro tersadar dari lamunannya dan melihat Zen yang memegang pundaknya dan wajahnya yang terlalu dekat membuat Jiro menjadi sangat Gugup dan wajahnya menjadi merah seperti Tomat.

"Erm... Eto... a-aku b-baik-baik s-saja! Mari k-kita pulang!" Ucapnya dengan nada terpatah-patah lalu pergi keluar kelas mendahului Zen.

Zen hanya menghela nafas dan tersenyum manis melihat tingkah laku Jiro yang mudah gugup jika berada di dekatnya.

Ke esokan harinya

Zen berangkat sekolah lebih awal dari sebelimnya karena Jiro mengatakan jika dia akan menaiki bus dari rumahnya saja.

Saat berangkat ke sekolah, dia tidak menggunakan transportasi umum untuk sampai di UA, namun dia merubah wujudnya menjadi Phoenix dan terbang ke UA dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya disana, dia mendarat dengan mulus dan diperhatikan seluruh murid UA. Mereka kagum sekaligus iri dengan Quirk yang dimiliki Zen.

Sesampainya dikelas, Zem melihat sudah ada beberapa murid yang berangkat pagi hari ini.

Pada saat Zen memasuki kelas, tiba-tiba ada salah satu murid yang mendekatinya.

"Ohayou, Hanaoka-San!" Salam Momo kepada Zen.

"Ohh, Ohayou, Momo-Chan! dan juga panggil aku Nao! Tidak usah terlalu formal saat berbicara denganku!" Balas Zen.

Momo mengangguk mengerti dan blushing sesaat sebelum kembali sadar dengan realita.

Zen pun duduk di kursinya dan mulai membaca novel di tasnya yang sudah di siapkan tadi pagi oleh Zen.

Beberapa jam kemudian, akhirnya seluruh murid sudah sampai di UA dan pelajaran pertama pun dimulai. Kali ini adalah pelajaran Bahasa Inggris yang di gurui oleh Present Mic.

"BAIKLAH KELAS, BERITAHU AKU LETAK KESALAHAN PADA KALIMAT BAHASA INGGRIS BERIKUT INI!!!" Ucap Present Mic

Diapun menulis kalimat bahasa inggris dipapan dan mulai menanyakan siapa yang bisa menjawabnya.

"SIAPA YANG TAU JAWABANNYA? SEMUANYA, ANGKAT TANGAN TINGGI-TINGGI!!!!!!" Teriak Present Mic dengan nada hardcore!

"Normal Banget!" Batin seluruh siswa kelas 1-A.

Beberapa jam kemudian, Saat siang hari akhirnya jam istirahat pun tiba. Zen memutuskn untuk pergi ke kantin dan memakan sesuatu disana bersama dengan Bakugo, karena saat ini mereka berdua lagi bosan.

"Deku sialan itu, dia mencoba membodohiku ya!!! Bangsat, ku kira dia Quirkless, ternyata... Aahhhhh!!! Dia menipuku selama ini!!!" Ucap Bakugo dengan kalimat penuh Frustasi.

"Ararara, tenangkan dirimu Bakugo! Mungkin alasan kau tidak mengetahui jika Deku memiliki Quirk karena mungkin dia Late Bloomer?!" Ujar Zen menenangkan Bakugo sambil menjelaskan sesuatu kepadanya.

Bakugo diam namun masih terlihat frustasi di wajahnya karena memikirkan teman masa kecilnya itu.

Setelah istirahat makan siang di kantin, Zen dan Bakugo kembali ke kelas dengan wajah Bakugo yang masih frustasi dan sering mengatakan kalimat sesuatu yang tidak bisa di mengerti oleh Zen saat berjalan ke kelas.

Pada saat demuanya sudah duduk di kelas, tiba-tiba seseorang yang ditunggu-tunggu muncul di pintu kelas 1-A.

"INI AKUUUU.... MELEWATI PINTU SEPERTI ORANG NORMAL!!!!" Ucap seorang pria berbadan besar yang lain dan tak bukan dia adlah All Might!

Semua muridpun langsung heboh karena mereka tidak menyangka jika All Might akan menjadi guru di UA.

"Uwahh, Sulit dipercaya! All Might benar benar akan mengajar kita" Ucap salah satu Murid.

"Desain kostum heronya itu keren banget! Gaya seninya itu membuatku berdebar!" Teriak Mina saatmelihat All Might.

"Baiklah, baiklah, kalian bisa diam dahulu! Kali ini aku akan mengajar kalian tentang pelajaran Dasar Pahlawan!" Ucap All Might sambil melakukan postur tubuh aneh.

"Untuk kelas ini, kami membangun dasar dasar sifat kepahlawanan kalian melalui berbagai macam ujian! Ayo langsung lakukan ini!" Ucap All Might penuh semangat lalu menyodorkan sebuah benda yang bertuliskan 'Battle' di tangannya.

"UJIAN PERTEMPURAN!!" Ucap All Might.

Mendengar hal ini, Bakugo yang dari tadi merasa bosan akhirnya menjadi bersemangat.

"Ujian Pertempuran!!!" Ucap nya dengan senyum menakutkan terukir di wajahnya.

"Dan untuk pertempuran pertama kalian, kami sudah menyiapkan Gear yang kalian minta agar cocok dengan Quirk kalian!" Jelas All Might.

"Ohhh!! BATTLE GEAR KAMI!!!" Ujar Sero

"Luar Biasa!!!" Ucap Kirishima.

"Kalau begitu, cepat ganti baju kalian dan kita akan berangkat menuju ke gedung B!" Ucap All Might.

Kosyum yang dimiliki Zen ada di sini -->

( Gua enggak jelasin secara detail karena susah untuk jelasin nya, awokwowkok! )

Setelah selesai mengganti Kostum pahlawan atau Battle Gear, semua murid mulai berjalan dn berkumpul di Gedung B.

'Akhirnya sesuatu yang menyenangkan akan dimulai Yoi!' Batin Zen.