webnovel

Pernikahan Rumit : Terjebak dalam percintaan Mafia

Mereka adalah sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena suatu keadaan yang rumit. Keyzia Anindhita Lui ternyata mencintai musuh ayahnya sendiri. Yaitu Aiden, bos mafia nomor satu. Tentu hal tersebut di tentang keras oleh ayahnya, meskipun pada saat itu Keyzia tengah mengandung anak Aiden. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba Aiden menghilang tanpa jejak dan tidak ada satupun kabar mengenai dirinya. Keyzia frustasi mencari dimana keberadaan Aiden. Hingga ayahnya memanipulasi identitas dan alasan Aiden mendekati Keyzia.Namun Keyzia tidak langsung percaya, karena bisa saja itu adalah suatu kebohongan. Lima tahun berlalu, lalu mereka di pertemukan kembali. Namun dengan keadaan yang berbanding terbalik. Mereka saling membalaskan dendam satu sama lain.

Radika_Radika_3831 · History
Not enough ratings
15 Chs

GADUH

Ratusan bahkan ribuan orang sudah terkapar tewas dan darah berceceran dimana mana, membuat ruangan menjadi berbau darah khas yang membuat orang awam akan mual jika menciumnya. Namun berbeda halnya bagi Malik Lui, yang mengartikan aroma ini sebagai aroma kemenangannya. Bahkan Ia sendiri masih belum merasa puas setelah membantai habis orang orang yang kini sudah terkapar menjadi mayat tepat di hadapannya.

"Kau, " Seraya telunjuknya menunjuk kepada seorang bawahan atau tangan kanan yang sangat Ia percayai.

Zeto Mahessa, seorang pria yang tak lain adalah orang kepercayaan Malik selama lima tahun ini. Kekompetenannya dan gerakannya yang cepat dalam melakukan tugasnya, membuat Malik menujuknya sebagai tangan kanannnya.

Zeto selalu menjadi orang kepercayaan Malik dalam mengatasi hal apapun, bahkan Ia mempercayakan seluruh pekerjaan gelapnya kepada Zeto. Namun lain halnya hari ini, pembantaian Demon Killer benar-benar di luar dugaan. Zeto begitu terkejut ketika Malik memanggilnya untuk membereskan segala kekacauan yang telah dirinya perbuat.

Setelah mendapatkan panggilannya, Zeto bergegas menuju markas Demon Killer. Tidak pernah main-main dengan perkataannya, hal itu benar-benar terjadi. Pembantaian dan pembuhunan keji antara sesama mafia.

Memang sudah bertahun tahun Malik mengincar Demon killer untuk di bantainya, karena pertahanannya yang kokoh, yang akan menjadi ancaman baginya untuk menjadi mafia nomor satu di negaranya.

"Panggil Aiden kemari, lalu segera kirim orang-orangmu untuk mengurus wanita itu kesini! Pastikan semua berjalan dengan sempurna tanpa cacat sedikitpun. Cepat atau lambat dia harus menyerah, menyadari bahwa dirinya memang tidak layak untuk berada di dalam dunia bawah! Dan hal yang paling penting, tidak akan ada lagi yang menghalangi jalanku lagi! " perintahnya tegas, Ia tersenyum simpul menyaksikan kehancuran lawannya

Selang beberapa menit, suara mobil datang dengan menerobos pintu masuk markas besarnya. Dari dalam mobil, Aiden benar-benar menyaksikan kehancurannya. Orang- orangnya di bantai habis, di tambah kerusakan besar di dalam markasnya. Ia mengepalkan tangannya erat, lalu beberapa orang memaksanya keluar dari dalam mobil.

"Haha! " suara itu menggema ke setiap sudut ruangan, "Bagaimana perjalananmu? " Ia menyimpulkan senyumnya, menatap remeh ke arah Aiden. Sementara Aiden hanya tersenyum tipis, seolah balik meremehkan Malik.

Wajahnya tampak begitu tenang meski dengan kekacauan di depan matanya, Ia bisa mengatasinya walau harus sedikit menekan amarahnya. Aiden bukan tipe orang yang akan berpikiran pendek, dengan kecerdasannya Ia mampu mengendalikan pikiran dan tetap bisa berpikir dengan jernih ketika menghadapi situasi sesulit apapun.

Hari ini, Ia tersenyum ke arah Malik, membalas penghinaan akan dirinya, seolah semua keributan dan kekacauan yang telah Malik perbuat tidak berarti apa-apa baginya. Membuat Malik menjadi murka dan sangat marah. Amarah Malik memuncak, itulah yang Aiden harapkan. Menghancurkan musuhnya dari dalam, merendahkan harga dirinya.

Malik mengayunkan telunjuknya, beberapa orang datang dan langsung menyerang Aiden. Tidak tinggal diam, Ia balas menghajar beberapa orang tersebut. Seseorang melayangkan kepalan jemarinya, sigap Aiden menangkis lalu balik memegang erat lengan orang tersebut dan memutarkan badannya lalu menedangnya hingga tersungkur ke belakang. Tidak sampai di situ, pertempuran terus berlanjut hingga puluhan orang-orang Malik habis di pukulnya.

Nafasnya terengah-engah, Ia berjalan mendekat ke arah Malik, mengeluarkan senjata dan di arahkan kepadannya.

Malik terkekeh, "Tidak heran jika kau ketua mafia terkuat di negara ini, ketangguhanmy bertarung sungguh membuatku sangat kagum! " Malik menepuk kedua telapak tangannya, memberikan apresiasi kepada Aiden.

"Bagaimana jika bernegosiasi, bergabunglah denganku, maka aku akan mengampunimu. " ujar Malik, yang di tanggapi dengan tawa lantang seorang Aiden

"Haha! Kau bergurau! Cih! �� Aiden meludah ke samping, menatap Malik dengan tatapam mengejeknya, wajahnya sudah tak berupa, memar dengan bercak darah memenuhi setiap inci wajahnya.

Malik mendengkus, "Lihatlah, " Malik mengibaskan sebelah telapak tangannya, dan langsung di angguki tanda mengerti oleh beberapa orangnya.

Satu orang pesuruhnya, membanting tubuh seorang wanita tepat di hadapan Aiden, dengan mata tertutup kain dan mulut di bekap lakban hitam. Tangan dan kakinya sudah terikat, dan wanita tersebut di bawa dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Bagaimana? Apa sekarang kau masih bisa menampilkan keangkuhanmu itu? " Malik terkekeh, di ikuti oleh anak buahnya. "Lihatlah, betapa malangnya wanita yang mengencanimu, "

"Aku tidak mengenalnya, " ujar Aiden dengan nada tenang

"Sungguh? " Malik mengangkat kedua halisnya sembari tersenyum simpul. "Malanglah nasibnya, maka anak buahku yang akan mengurusnya. " Malik memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menggeret tubuh wanita, menyingkir dari hadapannya.

"Bunuhlah, bunuh dia di hadapanku. " ujar Aiden

Malik mengangkat sebelah telapak tangannya, mengisyaratkan tunggu kepada anak buahnya yang hendak menggeret tubuh wanita itu menjauh.

"Buka kain dan lakban dari wajahnya, buatlah pria sombong ini melihatnya dengan seksama! " perintahnya, anak buah Malik langsung mengerjakan apa yang Malik perintahkan.

Wajah itu tampil begitu jelas, wajah cantik seorang wanita yang tengah terkapar tidak sadarkan diri di hadapannya. Keyzia, Aiden sudah tahu bahwa itu adalah Keyzia, sebelum beberapa orang itu membuka penutup pada wajahnya. Sedangkan Aiden, meminta Malik untuk menghabisi Keyzia di hadapannya, itu hanyalah sebuah trik belaka, hanya agar Aiden dapat memantau kondisi Keyzia dari dekat. Jika anak buahnya itu membawa Keyzia menjauh, pikiran Aiden akan sangat terganggu dan mungkin Ia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.

Mata Malik terbebelak, melihat seorang wanita yang tengah terkapar di hadapannya itu tak lain adalah Keyzia, putrinya. Ia menggeram, seluruh tubuhnya bergetar karena amarah. Malik menatap ke arah anak buahnya yang bertugas untuk membawa seseorang yang bisa membuat Aiden gusar, namun mereka malah dengan berani membawa putrinya kemari. Melihat sikap Aiden yang tenang, tentu saja membuat dirinya marah, di tambah bahwa wanita yang selama ini tengah di incarnya tak lain adalah putrinya sendiri.

"Sialaaan! " Malik mengangkat pistolnya, di arahkan kepada anak buahnya,

DOOR!DOOR!!!DOOR!! Ia membidiknya langsung, mengeluarkan sebagian isi pelurunya, beberapa anak buahnya langsung tumbang dan tewas seketika. Aiden yang menyaksikan semuanya tampak bingung dan merasa heran, mengapa iblis di hadapannya ini malah membunuh satu-persatu anak buahnya.

Kemudian, salah seorang anak buahnya yang lain memberitahukan kepada Malik, bahwa memang benar, putrinya Keyzia lah yang tengah dekat dengan Aiden, bahkan menjadi kekasihnya. Malik semakin terkejut, Ia menatap marah ke arah Aiden. Ternyata sejauh ini persiapan untuk menghancurkan dirinya, sehingga Aiden dengan berani melibatkan keluarganya dalam hal ini.

"Lancang kau! " teriak Malik, murka amarah semua rasa kesalnya meluap

DOOOR!!! Ia menembakan pelurunya tepat di bagian dada kiri milik Aiden, seketika Aiden tumbang dan terkapar di samping wanita yang di cintainya.