webnovel

Pernikahan Rumit : Terjebak dalam percintaan Mafia

Mereka adalah sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena suatu keadaan yang rumit. Keyzia Anindhita Lui ternyata mencintai musuh ayahnya sendiri. Yaitu Aiden, bos mafia nomor satu. Tentu hal tersebut di tentang keras oleh ayahnya, meskipun pada saat itu Keyzia tengah mengandung anak Aiden. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba Aiden menghilang tanpa jejak dan tidak ada satupun kabar mengenai dirinya. Keyzia frustasi mencari dimana keberadaan Aiden. Hingga ayahnya memanipulasi identitas dan alasan Aiden mendekati Keyzia.Namun Keyzia tidak langsung percaya, karena bisa saja itu adalah suatu kebohongan. Lima tahun berlalu, lalu mereka di pertemukan kembali. Namun dengan keadaan yang berbanding terbalik. Mereka saling membalaskan dendam satu sama lain.

Radika_Radika_3831 · History
Not enough ratings
15 Chs

Bertemu kembali

Jonathan menuntun gadis kecil itu masuk ke dalam area sebuah ruamh sakit. Dia akan membawa Zoi untuk menemui Keyzia. Yang mana Keyzia sendiri masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. terpaksa Jonathan membawa Zoi. Dia tidak tega ketika melihat gadis kecil itu terus-menerus menangis merindukan maminya.

"Papi, apakah mami berada di sini?" tanya Zoi dengan polosnya. Jonathan menatap gadis kecil itu dan tersenyum.

Dia membawa Zoi pada satu ruangan khusus dimana satu wanita cantik tengah berbaring lemah di atas sebuah ranjang rumah sakit. Namun sebelum masuk ke dalam ruanganya, dia bertemu dengan Malik dan Meera yang tengah berbincang di depan pintu ruang rawat Keyzia. Perbincangan mereka terlihat di iringi dengan emosi.

"Opa?" seru Zoi girang.

Gadis kecil itu langsung melepaskan genggaman tangan Jonathan pada pergelangan tangannya, dan langsung berlari menghampiri Malik yang tengah berada di depan ruangan Keyzia. Sontak pria paruh baya itu bersimpuh dan meraup tubuh mungil Zoi ke dalam gendongannya. Seketika membuat perdebatanya bersama Meera terhenti.

Meskipun Malik mengetahui jelas jika Keyzoi adalah putra dari musuhnya sendiri. Namun tetap saja Zoi adalah cucunya. Dan Malik begitu mencintainya.

"Mengapa kau di sini, Zoi?" tanya Meera heran.

"Aku ingin bertemu dengan Mami." Jawab Zoi polos dengan wajah yang berbinar.

Sekilas Meera langsung menatap Malik. Bagaimana mungkin Zoi menemui Keyzia, sementara kondisi Keyzia sendiri masih kritis dan belum sadarkan diri. Dan Meera sedikit merasa kesal kepada Malik. Karena dirinyalah semua ini terjadi. Hidup putri semata wajang mereka di pertaruhkan karena Malik terlalu berambisi melatih Keyzia agar masuk ke dalam dunia hitamnya.

Tidak lama setelah itu, Jonathan datang. Dia menanyakan perihal kondisi Keyzia yang tentunya masih sama seperti kemarin. Hanya terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Mereka hanya bisa menunggu waktu, waktu dimana seseorang yang mereka sayangi kembali terbangun.

Namun tiba-tiba beberapa orang dokter dan suster datang dan masuk ke dalam ruang rawat Keyzia. Mereka terlihat tengah memeriksa keadaan Keyzia. Lantas Jonathan pun langsung menanyakan kepada suster yang baru saja keluar dari ruang rawat Keyzia.

"Pasein sudah tersadar, Pak." Jawab suster tersebut kemudian lekas pergi dari sana dan melanjutkan tugasnya kembali.

Meera yang mendengar itupun tentunya merasa begitu gembira. Dia langsung memeluk Keyzia yang masih berada di dalam gendongan Malik. Dan Jonathan sangat bersyukur untuk itu. Akhirnya Keyzia tersadar dan bisa selamat dari ambang kematian.

Selama kurang lebih setengah jam mereka menunggu. Akhirnya dokter yang menangani Keyzia pun keluar dari ruang rawat. Dokter tersebut menjelaskan mengenai kondisi Keyzia. Keyzia sudah tersadar dari komanya, dan pihak keluarga sudah bisa bertemu. Namun dokter menyarankan agar tidak banyak bertanya kepada Keyzia. Apalagi sampai membuat perasaanya terguncang. Mereka harus berhati-hati.

Mereka mengerti saran dokter dan menurutinya. Karena itu, yang masuk ke dalam ruang rawat Keyzia hanyalah Jonathan, Zoi dan juga Meera. Sedangkan Malik mrmutuskan untuk kembali ke markas besarnya dan berniat menemui siapa saja orang yang ikut ke dalam misi bersama Keyzia dua minggu yang lalu. Karena sudah di pastikan, jika mereka mengalami kebocoran informasi.

"Papi, apakah aku akan bertemu dengan Mami?" tanya Zoi kepada Jonathan.

Jonathan mengulas senyum tipis dan menjawab. "Ya, sayang. Kita akan bertemu dengan mami. Tapi, sebelum itu. Zoi tidak boleh berisik."

"Oke, Papi. Zoi mengerti." Balas Zoi dengan nada berbisik.

Kemudian Jonathan mengajak Zoi untuk masuk ke dalam ruangan Keyzia. Di sana, Keyzia tengah berbaring di atas ranjang yang sedikit di naikan pada bagian atasnya. Wanita cantik itu menatap kea rah beberapa orang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya itu dalam diam.

Raut wajah Zoi begitu antusias ketika melihat mami cantiknya itu. Sudah dua minggu lamanya Zoi tidak melihatnya. Seketika Zoi memeluk tubuh Keyzia meskipun tanpa suara. Dia memeluk tubuh maminya erat. Namun Keyzia tidak memeluknya balik, wanita cantik itu malah mendorong Zoi menjauh.

"Siapa kau?" tanya Keyzia dengan raut wajah heran.

**

Di sisi lain dalam waktu yang bersamaan. Aiden tengah berada di sebuah minibar dan tengah meneguk minuman beralkhohol yang sudah dia pesan. Setelah rapat pentingnya bersama beberapa orangnya, Aiden merasa sedikit ragu. Meskipun pada kenyataanya dia tahu bahwa Keyzia telah mengkhianatinya. Namun hanya wanita itu yang mampu membuatnya jatuh cinta sejauh ini.

"Tidak baik untuk kesehatanmu." Ucap Juan seraya mengambil satu botol minuman beralkhohol yang tengah Aiden teguk.

Aiden sangat kacau untuk saat ini. Maka tidak ada batasan untuknya. Dan Aiden merebut kembali botol minuman keras itu. Dia akan melakukan apapun untuk membalas luka hatinya. Termasuk menghancurkan Malik serta seluruh keluarganya. Termasuk Keyzia.

"Kau tidak perlu melakukannya jika ragu." Saran Juan. Yang tentunya tidak akan di dengar oleh Aiden.

Aiden adalah pria yang memiliki ambisi yang begitu besar. Dia tidak akan pernah melepaskan seseorang yang sudah menghancurkan dirinya. Wanita? Bukankah wanita hanyalah baju yang bisa di kenakan dan di buang begitu saja? Sekarang, seperti itulah pandangannya terhadap wanita cantik yang bernama Keyzia.

Dia beranjak pergi dari sana dengan wajah yang sayu, mata memerah, dan langkah yang limbung. Dia mabuk berat. Juan memerintahkan beberapa orangnya untuk mengawal Aiden kemanapun dia pergi. Takut sesuatu akan terjadi kepadanya, atau sebaliknya. Aiden akan bertindak gegabah.

"Kalian tidak perlu mengikutiku! Aku akan membunuh kalian satu persatu jika kalian melakukan hal itu!" pekiknya. Dan beberapa pengawal itu langsung menghentikan langkahnya dan menatap satu sama lain. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menuruti perintah dari bosnya.

Dan Juan yang melihat itu hanya bisa menggeleng lemah seraya menghisap rokok miliknya. Wanita. Wanita adalah racun yang paling mematikan di dunia ini.

Setelah mengatakan ancaman kepada beberapa orang bawahanya. Aiden masuk ke dalam mobilnya dan langsung menancapkan gas. Dia melajukan kendaranya dengan kecepatan di atas rata-rata, meskipun kondisi jalanan terbilang padat. Alhasil, beberapa pengemudia lain memprotes akan tingkahnya itu.

Namun Aiden tidak menghiraukannya. Karena dia sendiri tengah dalam pengaruh alkhohol yang parah. Dia malah semakin senang menjalankan aksinya. Baginya kini, nyawa seseorang hanyalah sebuah mainan saja.

Tapi seketika dia menginjak remnya secara tiba-tiba ketika melihat seeorang gadis kecil melintas di jalanan begitu saja tanpa pengawasan orang tua. Hampir saja Aiden menabrak gadis kecil tersebut.

Dengan segera Aiden keluar dari mobil lalu menghampirinya. Samar dia melihat wajah gadis kecil itu yang terlihat mirip dengan gadis kecil yang di tolongnya beberapa minggu yang lalu.

"Mami tidak menyayangiku, mami tidak menyayangiku." Ucapnya di iringi dengan suara tangisan.

Bersambung ....