webnovel

PELARIAN

maaah , ini aku mau pulang yah kerumah " ujra vino

" pulang mas ? heheeh seneng aku kalau denger mas pulang habisnya aku kangen mas , terus mau di masakin apa mas? " kata mecca istri vino

"terserah kamu yang penting enak " kata vino

Telvon pun di matikan oleh vino dan mecca yang kala itu terlihat senang bergegas untuk ke pasar membeli sayuran . menggunakan baju berdaster dengan tas besar wadah belanjaan .mecca yang lebih senang belanja di pasar tradisional dibanding di mall karena bagi dia di pasar  tradisional pun leboh murah hemat jadi sisa uangnya buat keperluan lainnya . ya begitu kata mecca.

Mecca yang berjalan ke pasar pun membeli sayuran untuk dimasak nantinya saat vino pulang ya tentu suaminya tersebut . semangat untuk memasak pun tiada henti . dan melihat-lihat di pasar tersebut mau masak apa nantinya . mecca yang melihat uang dari vino itu yang berkurang karena di ambil oleh ibu mertuanya itu kebingunan mau masak apa hmm .

"mau masak apa yah uang juga tinggal seginih lagi haduh" kata mecca

Mecca yang melihat dari jauh seperti tiara adik iparnya . ya tentu dari postur tubuhnya yang terlihat dari belakang seperti tiara . tak lama kemudian mecca pun menghampiri tiara kala itu dengan berjalan agak cepat karena barangkali nantinya tiara pergi .

Menepuk dengan tanggannya ke pundak tiara sambil memanggil namanya.

"tiara! " ujar mecca

Tiara pun menengok ke arah belakang . ke arah yang menepuk pundaknya tadi dan kaget ternyata ada kaka iparnya . taiara yang saat itu sedang memgang belanjaannya dengan sebanyak itu ke dua tangannya pun mencingnya kresek dengan adanya barang yang ada di kresek tersebut . entah apapun itu mecca pun tidak tahu . mecca yang melihat belanjaan tiara pun bertanya dengan muka yang sangat kesal karena dalam hati dia pasti ini uang yang dari mas vino yang jatahnya buat aku malah diambil dari ibu mertua buat tiara.

"eh kaka , kenapa hm baru pulang pasar yah.. " ujar tiara dengan rasa tidak bersalahnya dia karena menggunakan uang itu

"kamu yah malah enak-enakan belanja , uang yang ibu berikan itu buat kuliah kamu malah kamu buat senang-senang , ini kak aja irit beli belanjaan" ujar mecca

"husstt… diem ka diem plis jangan bilang ke ibu sama kak vino yah " kata tiara dengan rasa ketakutannya

Mecca pun meninggalkan tiara saat itu . kemudian berjalan menuju rumah untuk memasak karena menunggu vino pulang hari ini. Tak lama kemudian selesai masak vino pun pulang suara klakson mobil pun terdengar. Mecca pun bergegas membuka pintu depan rumahnya menyambut dengan hangat kehadiran suaminya itu .

"masss… mas pulang juga yah hehe" sembari memeluk mas vino

"iya kan aku udah janji mau pulang hari ini yaaa masa aku boong,aku mau makan nih laper , kamu masak apa hari ini" ujar vino

"bentar aku bawain dulu ke meja makan yah " kata mecca sembari menuju ke dapur untuk mengambil masakannya itu .

"iya cepetan yah aku lapar ini"

"ini massss ayo silahkan makan.. " kata mecca

Bola mata vino pun melihat sekitar tempat meja makan yang ada hidangan makanannya itu ke kanan kekiri dengan melihat sekitarnya itu .

Braaaak!"memukul meja " ini nih yang kamu hidangkan untuk suami kamu , jadi seperti ini . suami baru pulang kerja makanannya Cuma begini nggak ada daging apa! " kata vino

"nggak ada mas , ini uangnya kurang mas kemarin uang yang di kasih kamu buat aku tuh diambil ibu katanya buat nambahin uang kuliahannya tiara" kata mecca

"udah cukpu! Jangan asal nuduh ya kamu!" ujar vino

"taaa taaa… taaa…piii.. mas"kata mecca

"udah diem!" ujar vino

"bahkan tadi aku lihat pas ke pulang dari pasar tiara bawa belanjaan banyak banget mas malah buat foya-foya apa itu baik mas? Sedangkan aku ini buat makan aja harus irit banget" kata mecca dengan muka manyun nya itu .

"mana ada buktinya nggak kamu jangan asal nuduh! Udah lah aku mau makan di luar! Sumbek aku lama-lama di sini rebut cari gara-gara terus kamu!

keluar rumah.tunggu dulu mas aku beum selesai ngomong mas..  mas..  tunggu " mecca pun berusaha mengejar vino yang terus berjalan hingga sama sekali tidak menengok istrinya tersebut. mecca menangis tersedu. 

vino pun berjalan menuju cafe makan makanan kesukaan dia tentunya di cafe resto,  cafe yang terkenal rasanya yang sangat enak tersebut tepatnya di belakang rumah nya dengan berjarak sekitar 50 meteran dari rumah dengan melewati sepuluh rumah yang di situ rumahnya penuh dengan pagar semua.  ya tentu rumah yang sangat elit memang. menuju dengan berjalan kaki muka marahnya dia dengan rambut yang acak-acakan namun sembari di beresin sejenak,  ada terdapat perempuan yang memasuki cafe itu berambut panjang berkulit putih dengan memakai tas hitam manis di pakainya sontak wajah yang marah itu berubah menjadi lebih berwibawa yang sok cool itu  nampaknya sudah selingkuh satu kali ini saat nya berkenalan lagi ke perempuan lain.  hmm tak pernah berpikir akan ada dampaknya nanti vino yang seolah tidak memikirkan istrinya itu berjalan mendekati perempuan tersebut . tentu saja perempuan itu ternyata sendirian. memberanikan diri duduk di depannya kala itu namun sebelum itu vino menjulurkan tangannya kepada perempuan itu. 

" emm hey,  sendirin ya mbak boleh saya duduk di sini?  kebetulan saya juga sendirian hehe " ucap kata vino dengan tersenyum.

" iya nih sendirian hehe " kata perempuan tadi

" aku duduk disini nggak ada yang marah apa yah?  " ucap vino

" nggak ada santai aja si orang aku juga sendirian begini,  mas nya liat kan aku sendiri hehe " kata perempuan tadi dengan senyuman yang menawan

" masa sih sendirian? Biasanya kan cewe kalau di cafe selalu sama-sama bareng sama teman-temannya ngumpul gituh loh maksudnya" ucap vino

" hla mas nya lihat nggak aku disini sama teman-teman enggak kan? Emang aku sendirian lebih enak aja gituh rileks sunyi sepi kaya udah tenang aja gituh masalah yang ada terus menerus ada lebih bosan aja jadi lebih enak sendiri begini" ucap perempuan tadi

"jadi kalau aku disini jadi nggak enak gituh yah?" kata vino

"ya bukan begitu juga berarti tandanya aku ngusir kamu gituh ya bukan gituh ini kan tadi mas nya tanya gituh" ucap perempuan

"oh ya ya aku paham " ucap vino

" ngomong-ngomong pertama kali aku liat masnya kok mukanya kaya lesuh begitu , kaya ada masalah aja gituh kelihatannya dari raut wajahnya udah kelihatan hehe " ucap perempuan tadi dengan tertawa bersuara kecil

"apa iya masa sih? Ya emang iya sih ada masalah , ya masalah biasa lah" kata vino

" masalah biasa apa maksudnya? Masalah biasa atau besar masalah istri yah?" kata perempuan itu dengan penuh penasarannya

Tiba-tiba vino menutup pertanyaan yang di tanyakan perempuan itu

" eh ngomong-ngomong Kita belum saling kenal nih sampai lupa kan ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang begitu kan" tanya vino

"hmm malah tanya nama " ucap perempuan tadi

" siska " ucap siska dengan senyuman lembut

" hm siska? Yap! Nama yang indah seindah muka kamu hehehe " ucap vino dengan cengengesan nya

"biasalah cowo begitu selalu bilang begitu " ucap siska

" yaudah nih aku mau cerita , jadi begini aku bosan dengan istriku yang seringkali ngomel terus dan bosan dengan ceramah-ceramah dan penampilannya begitu-begitu aja ah gatau lagi deh aku makanya keluar dari rumah sumpek aja" kata vino

" oh jadi kamu bosan sama istrimu? Bosan ya? Kalau bosan kenapa nggak cari yang lain aja? Terus ceraiin istrimu deh gampang kan, jadi kan bisa senang-senang dengan yang lain bener kan? Hahahaha " kata siska .

Siska yang malah mempengaruhi vino untuk cari wanita lain . Iya menurut siska lebih baik cari wanita lain dari pada rasa bosannya yang terus berkeluh kesah . Melihat raut wajah vino yang laganya tersenyum entah kenapa tersenyum denganku . Ya katanya .

"nggak tahu juga maksudmu selingkuh ya? Aku takut aja ketahuan istriku , kalau ketahuan pasti marah besar, aku nggak pernah selingkuh soalnya " ujar vino dengan rasa percaya dirinya dengan rasa tidak malu sama sekali dengan ucapannya yang bohong itu .

 Vino meyakini siska bahwa vino orang yang tak pernah berselingkuh , bahkan mencoba untuk selingkuhpun tak pernah sama sekali . Ya katanya dengan jawaban yang seolah benar tentang dia . Mencoba meyakinkan agar siska tertarik kepadanya . Entah bagaimana cara berfikir vino kala itu . Menurutnya demi kesenangan dia saja .

"iya selingkuh " ucap siska

Siska sembari melihat penampilan vino kala itu . Dengan melihat dari ujung kakinya sampai ujung rambut yap! Penampilan vino yang memakai jas itu sepertinya membuat siska terkesimah . Sepatu yang bermerk malah yang pastinya berwarna hitam , Dalam hati siska berkata " hmm sepertinya ini cowo orang kaya boleh juga nih aku deketin biar dia mau sama aku , jadi kan aku juga mau apa-apa tinggal bilang ke cowo ini pasti di beliin , yaa dari pada aku kerja cape-cape begini mending aku porotin aja dia haha" dengan muka sinis dan tersenyum tipis , nampaknya vino tidak melihat raut wajah siska saat itu . Vino lalu mengambil rokok dan menyalakan api nya untuk merokok sembari pesan coffe kesukaan dia . Tak lupa siska diajak untuk memesan makanan di cafe tersebut .

Vino menepuk tangannya dengan kedua tangannya itu sembari bilang " pelayan" dengan suara kerasnya itu . Pelayan pun melangkah menuju ke tempat duduk vino dan siska seraya berkata

" iya pak mau pesan apa ya pak? Ini silahkan menunya bisa di pilih " pelayan itu menyodorkan buku yang berisi menu yang ada di cafe tersebut.

"mau pesen makanan sama minuman yang paling enak di cafe ini tolong di sajikan ya ohya jangan lama-lama ya" ucap vino

"eem oh ya kamu mau pesen apa siska? Mau pesen yang sama persis kaya aku iya?" kata vino

"emm boleh deh" jawab siska

Siska mulai tersenyum-senyum karena di traktir oleh vino yang menurut siska kaya . Nampaknya siska juga mulai menyukai vino . Vino yang masih merokok itu mematikan nya karena melihat siska yang menutup hidungnya dengan tangannya itu .

"eh maaf ya maaf aku matiin deh rokoknya , nggak tahu aku lupa kalau disini ada cewe hehe " kata vino

" hmm iya nggak papa, emang si aku kalau bau-bau rokok begitu suka nggak enak aja mau batuk asapnya itu hlo bikin sesak" kata siska sembari menutup hidungnya

"yaudah si kan udah di matiin rokoknya udah nggak bau asap lagi tenang" kata vino

Setelah beberapa menit kemudian pesanan vino pun datang , pelayan itu berjalan menujunya dengan membawa makanan menu hidangan yang sangat enak , aroma nya pun sangat lezat hmm nikmat sekali. Pelayan itu pun menyodorkan makanannya sambil berkata

"ini silahkan menu yang paling enak di sini" kata pelayan tersenyum sembari bibir tersenyum

" ohya mba trimakasih atas hidangannya" begitu kata siska .

Pelayan pun berjalan menuju ke dapur meneruskan pekerjaannya. Vino pun mencoba berbicara basa basi dengan sika kala itu . Vino mengambil garpu dan sendok untuk segera memakan makanan yang di hidangkan di meja tersebut tepat di hadapannya dan tak lupa bilang ke siska ya semacam menawarkan .

"yaudah itu makanannya di makan sis nanti dingin hlo " kata vino

" iya ini juga mau di makan ngomong-ngomong makasih nih traktirannya baru kenal langsung di ajak makan hm" kata siska

" iya nggak apa-apa si santai aja " kata vino

Menurut siska makanan itu tentu pastinya harganya mahal  dengan rasa yang enak , makanan pizza yang bertekstur begitu lembut dengan taburan sosis saos mayones dan lebar . Sepertinya cukup di makan beberapa orang rame-rame . Enak sekali rasanya aku baru kali ini nyobain piza yang lembut begini bikin pengin makan lagi dan lagi. Begitu kata siska di hatinya .

"kalau mau nambah boleh silahkan sis" kata vino dengan jelasnya menawarkan

"oh nggak usah cukup segini aja, oh ya emangnya kamu kerja apa si hehe aku pengin tahu aja kerjaannya kamu apa" ucap siska

" oh gituh nggak mau nambah yah yaudah , nggak apa -apa , kenapa? Kamu tanya pekerjaanku? Aku sebagai manager perusahaan " jawab dengan santai nya vino itu

" oh gituh ya , banyak karyawannya? " kata siska yang mulai kepo tentang vino

"iya lumayan lah , itu aku juga merintis dari bawah banget sampai bisa sekarang ini lah " kata Vino

"ya termasuk hebat ya kamu" kata siska

Vino memandang siska . Siska pun tersipu malu melihat pandangan mata vino itu . Setelah makanan pun habis vino menjulurkan tangannya ke arah siska dan mengelus tangannya yang lembut itu .bagaimana tidak vino sepertinya menyukai siska yang cantik itu make up yang tebal meriasi wajahnya membuat vino terpesona melihatnya . Siska yang merasakan nya itu pun tersenyum lalu vino pun mencium tangannya siska itu .

"hehe nggak apa-apa kali orang nggak ada yang ngeliatin juga santai aja" kata vino

" kalau tiba-tiba istri kamu lihat bagaimana coba? Pasti marah lah " kata siska

"nggak . Nggak bakalan lihat lah santai aja si, ya cari cara biar istriku nggak lihat , kata kamu main cantik kamu kan hafal hehe itu kan kata kamu biar nggak ketahuan" kata vino

"iya paham , tapi kan nggak gitu juga di sini rame tau" kata siska

Setelah selesai basa-basi dengan siska . Vino dan siska pun berjalan pulang . Vino yang memakai mobil berwarna putih Itu pun masuk ke dalam mobil dan mengajak siska .

" gimana? Kamu mau aku antar nggak? " kata vino dengan memberi pertanyaan itu .