webnovel

Permainan Kematian 2121

Yoraieray · Horror
Not enough ratings
2 Chs

The Rules

Aku membuka mata secara perlahan dan aku melihat sinar matahari begitu terik menyilaukan penglihatan ku.

Aku terbangun dari tidurku yang terasa begitu panjang.

Aku melihat banyak pepohonan di sekelilingku.

" Aku ada dimana ? ", ucapku kebingungan dengan apa yang terjadi di sekitarku.

Aku adalah seorang siswa SMK negeri 4 Tanah Grogot. Sekolah kejuruan di kota kecil dimana aku berada.

Apa yang aku lihat saat ini bukanlah pemandangan yang ada sering aku lihat. Aku seperti berada di tengah hutan yang tak berpenghuni. Sejauh mataku memandang, aku hanya melihat hutan belantara.

"Ngeeeeeeeung.....Ngeeeeeeeung.....", suara sebuah alarm begitu nyaring terdengar. Aku pun menutup telingaku karena suara tersebut begitu keras dan nyaring , hingga membuat telingaku terasa sakit.

Sesaat setelah itu, pun terdengar suara wanita yang menyapaku

" Selamat Datang Survivor, Selamat datang di Greendie , Pulau kecil di segitiga bermuda tahun 2121".

" Segitiga Bermuda... ?", ucapku terkejut setelah mendengar sebuah pulau yang penuh misteri ini, sebuah pulau yang sampai detik ini masih belum bisa terungkap fakta yang ada di pulau itu, dan kini aku pun kini berada di pulau itu.

" Apa yang sebenarnya terjadi ? dan apa maksudnya dengan bahwa saat ini adalah tahun 2121"?

Tentu menjadi pertanyaan besar bagiku karena , walaupun aku merasakan tidur yang cukup panjang namun aku masih ingat bahwa saat ini adalah tahun 2021 bukanlah tahun 2121.

Greendie, untuk pertama kalinya aku mendengar sebuah nama pulau itu yang berada di teritori segitiga bermuda. Segitiga bermuda adalah sebuah wilayah yang masih diselimuti dengan misteri. Banyak kejadian aneh dan mengerikan terjadi di area ini sehingga oleh pemerintahan dunia, area ini sangat terlarang untuk di lintasi baik melalaui laut maupun udara.

"Mengapa aku berada di sini? apa benar aku berada di segitiga bermuda? Atau jangan-jangan aku sedang ditipu?"

"Sebagian dari kalian akan bertanya-tanya mengapa kalian ada di pulau ini?"

"Kalian? Apakah aku tidak sendiri ? ", gumamku karena penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Pertama-tama, lakukan swipe up di udara sejajar dengan mata kalian, kalian akan melihat status kalian"

Aku tidak tahu apa yang dia katakan, namun karena penasaran aku lakukan apa yang dia katakan, namun tiba-tiba muncul sebuah proyeksi transparandi hadapanku, sebuah proyeksi mengenai informasi tentang diriku. Ini seperti yang terjadi pada game-game online atau teknologi tingkat tinggi. Ya, benar.. semua informasi tentangku tercatat dalam proyeksi ini.

"Itu adalah status kalian, kemampuan kalian, penyimpanan kalian, semua yang ada pada diri kalian semua tercatat dalam sistem digital tersebut "

Aku semakin tidak paham dengan semua ini, apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku.

"Kedua, lihat di samping kalian sudah tersedia tas besar berisikan makanan dan minuman serta beberapa senjata yang dapat kalian gunakan untuk bertahan hidup"

Aku mengambil tas tersebut dan melihat apa yang ada di dalamnya dan melakukan swipe up. Ternyata, di penyimpanan berisikan sama persis dengan apa yang ku lihat didalam tas tersebut.

"Bagaimana bisa terjadi?", ucapku yang semakin tidak paham dengan apa yang terjadi. Apa maksudnya bertahan hidup?, apakah ini semacam ujian bertahan hidup?

"Ketiga, manfaatkanlah apa yang ada di sekitarmu, jika makanan kalian telah habis kalian bisa mencari sumber makanan di pulau ini, semua tersedia di pulau ini"

"Keempat, jangan berkeliaran di malam hari, jika kalian masih sayang dengan nyawa kalian "

" Kelima, hanya satu dari kalian yang akan selamat dari pulau ini, jadi bertahanlah hingga kalian menjadi satu-satunya "

"Ini benar-benar tidak masuk akal, apakah aku sedang berada dalam posisi battle royal? Survival? Atau apa ? Aku harus mencari cara untuk kabur dari pulau ini", gumamku sambil berlari tanpa arah dan tujuan di pulau ini.

"Keenam, Jika kalian menemukan orang lain yang menjadi target kalian, ucapkan Death Game untuk melakukan permainan kematian, gunakan kemampuan kalian, kecerdikan kalian dan sumber daya kalian"

"Ketujuh, lihatlah pada proyeksi milik kalian di pojok bawah kanan, itulah jumlah kalian saat ini di pulau ini "

"100/100 ? apakah artinya kami ada 100 orang berada di pulau ini? ", gumamku sambil melihat proyeksi.

"piiippppp ", terdengar suara entah dari mana yang tiba-tiba terdengar oleh telingaku. Namun sebuah kenyataan yang tak ingin ku lihat. Jumlah kami menjadi 99/100, artinya sudah ada yang terbunuh. Ini benar-benar gila.

"Kedelapan, jika kalian tidak mengucapkan Death Game, maka hukuman akan diberikan kepada kalian yaitu kematian instan"

" Selamat berjuang Survivor"

"Biippp ...."

Ini bukan mimpi, ini nyata. Entah apa yang terjadi denganku, aku merasa telah tertidur panjang dan ketika aku tebangun aku sudah berada di sebuah pulau yang brutal ini. Ini bukan mimpi, akan ada banyak terjadi pembunuhan di pulau ini.

Aku harus tenang, pertama-tama hal yang harus aku lakukan adalah mencari tempat persembunyian. Aku berlari, berlari dan berlari hinggai sampailah aku di ujung pulau ini yaitu tepi laut.

"Laut ? ", sejauh mataku memandang aku hanya melihat air laut berwarna biru pekat, berbeda dengan warna laut seperti biasanya.

" Apakah ini adalah laut di segitiga bermuda ?", ucapku kebingungan.

Aku pun kembali masuk kedalam hutan dan mencari tempat persembunyian, matahari masih begitu terik. Seperti peringatan yang kudengar, aku tidak boleh berkeliaran dimalam hari, tentu saja itu bukan sebuah peringatan main-main. Aku sedang berada di sebuah pulau kematian, setiap informasi yang ku dapatkan, tidak boleh aku anggap remeh. Sebelum matahari tenggelam, aku harus bisa menemukan tempat persembunyian.

2 Jam sudah aku berlari , akhirnya aku menemukan sebuah gua kecil yang bisa ku gunakan sebagai tempat persembunyianku kala malam datang.

Aku kelelahan dan kelaparan, beruntung aku mendapatkan tas berisi makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saat aku sedang makan tiba-tiba saja proyeksi ku muncul, padahal aku tidak melakukan swipe up.

" Apa enie ?", ucapku sambil makan dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Tiba-tiba sebuah layar muncul, yaitu terlihat 2 orang yang saling berhadapan.

" Live ? apakah ini benar-benar Live ?", ucapku kaget bahwa 2 orang yang saling berhadapan akan disiarkan secara langsung.

"Apakah akan ada pembunuhan lagi? apakah harus di siarkan langsung seperti ini ".