webnovel

Berpura-pura,,,,,

Kiran kembali menarik napasnya dalam-dalam sebelum dia bernyanyi dan mengatur suaranya.Dia membawahkan lagu Cut Zuhra-Mengalah.

Musik,,,,,

Kini tiada lagi yang dapat ku rasakan

Tulus cinta dari dirimu sayang.

Aku telah kau sisihkan tanpa ada kesalahan

Dan terpaksa ku harus merelakan.

Mungkinkah takdirku selalu dalam kesedihan

yang ku harap menjadi kenyataan

Sia-sia ku korbankan cinta dengan perasaan

Tapi sakit kini yang engkau berikan

Cukuplah sudah aku ini kau sakiti

Biarkan ku pergi

Agar tak menjadi duri didalam cintamu

Reef,,,,,,

Harusnya aku dari mula dulu menyadari

Bahwa diriku bukanlah yang terbaik untukmu

Perihnya hati ini tiada siapa yang tahu

Cintamu bagaikan angin berlalu....

Musik,,,,,,,,

Kiran bernyanyi begitu menghayati lagu itu.Bahkan dia harus bersusa paya menahan tangisannya.Matanya tak henti memandang ke arah pria yang mirip Arjun itu.Pria itu juga menatapnya tak henti.Sorot matanya begitu dalam menatap ke arah kiran entah mengapa.

Semua orang memandang ke atas panggung seakan ikut terbawah oleh lagu yang menurut mereka begitu menyentuh.Bahkan yani kini tak bisa menahan air matanya mendengar kiran bernyanyi.Dia memandang kiran dengan rasa penuh prihatin.

Sedangkan Reyhan sedari tadi tak bisa berkata-kata.Dia ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh kiran.

Musik,,,,,,

Cukuplah sudah aku ini kau sakiti

Biarkan ku pergi

Agar tak menjadi duri di dalam cintamu

Reef,,,

Harusnya aju dari mula dulu menyadari

Bahwa diriku bukanlah yang terbaik untukmu

Perihnya hati ini tiada siapa yang tahu

Cintamu bagaikan angin berlalu.

Musik,,,,

Takan ku sesali cintaku berakhir begini

Suatu saat nanti kau jua pasti merasai.

Begitu lagu hampir selesai,saat itu juga air mata kiran tak tertahankan.Air matanya menetes begitu saja dan suaranya bergetar namun kiran menghapusnya dengan segera sampai dia menyelesaikan lagunya.

Reyhan memberikan tepuk tangannya dan di ikuti yani kemudian seluruh tamu undangan.Bahkan pengantinpun ikut memberikan tepuk tangan dan ikut terhanyut juga mendengar suara kiran yang merdu dan lagu yang di bawahkan begitu menyentuh.Suasana pesta begitu ramai dengan suara tepuk tangan.

Kiran hanya tersenyum tipis seraya sedikit membungkuk untuk memberi hormat dan memberikan kembali mickrofon ke pembawah acaranya.Diapun turun dari atas panggung dan kembali duduk di samping yani.

"Suaramu begitu bagus,dan lagu yang kamu nyanyikan begitu menyentuh."Kata yani dengan matanya yang sembab kemudian memeluk kiran dari samping.

Kiran tersenyum tipis.Tapi ada yang membuatnya gelisa dan tak mengerti.Saat dia bernyanyi dan menatap ke arah pria yang mirip Arjun,tatapan matanya begitu sulit di artikan,akan tetapi terlihat sangat jelas begitu besar kesedihan dari tatapan itu.Dia sangat yakin ada sesuatu.

"Oh iya,,,kamu lihat tadi saat kamu bernyanyi,mas Arjun tak hentinya menatap ke arahmu.Aku semakin yakin,itu benar mas Arjun."Kata yani dengan penuh semangat.

"Iya yan,,,,aku juga sangat yakin dari awal itu mas Arjun.Pasti ada sesuatu yang terjadi dengan mas Arjun,entah dia memang tak mau bertemu denganku atau memang mas Arjun sedang tak mengingatku."Jawab kiran memikirkan sesuatu.

Yani mengangguk mengiyakan perkataan kiran.

Sementara di atas panggung pembawa acara sudah menyuruh para tamu untuk menikmati hidangan yang telah di siapkan.

Semua tamu berdiri untuk mengambil makanan masing-masing.Sedangkan kiran dan yani baru mengambil makanan saat sudah tak terlalu ramai.

Reyhanpun menghampiri yani dan kiran dan juga mau mengambil makanan.

"Hay ka Rey,,," sapa yani.

Reyhan tak menjawab hanya tersenyum saja.

"Suara kamu bagus."Kata Reyhan sambil mengambil nasi untuk di taruh di piringnya.

Kiran tersenyum mendapat pujian dari Reyhan."Makasih ka,,,,"

"Apa kamu masi mau nyanyi. ? Soalnya aku lihat para tamu begitu terhibur saat kamu bernyanyi."Kata Reyhan.

Kiran menggeleng dengan tangannya mengambil laut di atas meja.

"Ga ka Rey,,,,Tadi aja aku begitu gugupnya."Kata kiran yang sudah selesai mengambil makanan.

"Baiklah.Aku kesana dulu."Reyhan kembali lagi ke atas panggung dan makan bersama dengan teman grup musiknya.

Kiran dan yani juga duduk kembali dan tak menyadari bahwa pria yang mirip Arjun itu terus melihat ke arah mereka saat berbincang bersama Reyhan.

*****

Sekitar hampir jam 12 akhirnya acara pestanya selesai dan memberikan doa selamat ke kedua mempelai.

Kiran dan yani berjalan keluar dari serambi menuju ke parkiran.Dan saat di parkiran ada wanita menghampiri mereka dengan wajah galak dan langsung mendorong kiran hingga membuat kiran tersungkur ke belakang.

"Kamu apa-apaan sih,,,datang-datang main dorong-dorong saja."Omel yani dengan kesal ke arah wanita itu yang tak lain adalah wanda teman wanita yang datang bersama pria yang mirip Arjun itu.

Wanda memang begitu kesal sedari tadi saat melihat kiran bernyanyi di atas panggung dan terus menatap ke arah pria yang mirip Arjun.

"Kamu kalau jadi cewe punya malu sedikit ya.Kenapa kamu natap-natap ka Aditia tadi ha..? kamu pikir ka Adi akan menyukaimu.Ciihhh,,,dasar wanita murahan."Kata wanda memandang rendah ke arah kiran.

Yani merasa greget mendengar kata-kata wanda.Rasa-rasanya dia ingin sekali mengulek mulut wanda dengan tumbuh-tumbuh rica.

Berbeda dengan kiran,Kini dia malah tertawa."Aku bilang sama kamu sekali lagi ya,Dia bukan Aditia tapi mas Arjun suamiku.Aku akan buktikan ke kamu kalau dia memang mas Arjun."Kata Kiran menatap wanda dengan tatapan kasihan.

"Oh ya,,,,kamu jangan terlalu pede.Kamu tahu,kalau terjatuh dari atas ketinggian itu begitu menyakitkan.Jadi kamu jangan merasa percaya diri.Ka aditia sudah cerita ke aku,kalau dia memang sudah punya istri.Tapi istrinya itu sudah meninggal."Kata wanda dengan percaya diri sambil tersenyum remeh.

Seketika kiran terdiam tak tahu mau berkata apa.

"Kamu jangan asal ngomong.kamu mau aku ulekin bibir kamu itu biar semakin pedas.Ingat ya,tak baik mengambil milik orang lain.Karna memang jatuh dari ketinggian itu rasanya begitu menyakitkan,tapi itu bukan untuk kiran tapi untukmu."Ucap yani dengan penuh penekanan.

Wanda menatap yani dengan kesal sambil tangannya ingin sekali mencakar wajah yani.

Kini mereka bertiga menjadi pusat perhatian orang-orang yang ingin pulang dari kondangan.

"Kamu mau bukti,,,? aku ada." kata kiran kemudian segera mengambil ponselnya dari dalam tas bembengnya.

Kiran mencari fotonya bersama Arjun dan menunjukannya ke pada wanda.

Mata wanda terbelalak menatap layar ponsel kiran yang menunjukan fotonya bersama Arjun.Foto itu terlihat kiran yang sedang di peluk Arjun dari belakang dan menaruh kepalanya di pundak kiran.

Namun wanda tak ingin mempercayainya dan tanpa terduga wanda kembali mendorong kiran dengan kuat hingga kiran tersungkur dan terjatuh.

"Kamu apa-apaan,,,"Yani membalas wanda,mendorong wanda namun tidak sampai terjatuh.Setelahnya yani membantu kiran berdiri.

Orang-orang terus memperhatikan mereka dan tak lama muncul Aditia.

Aditia melihat kiran terjatuh dan segera menolongnya.

"Kamu tak apa-apa,,?" tanya Aditia sambil memegang tangan kiran membantunya berdiri.

Kiran menggeleng sambil terus menatap Aditia.

"Maafkan atas sikap tunangan saya."Kata Aditia lagi.

Melihat itu wanda merasa geram.Dan yani menatap dengan tak percaya.

"Mengapa kamu mendorongnya wanda? sikap kamu ke kanak-kanakan."Aditia merasa kesal sampai tangannya terlihat terkepal dengan kuat.

Kiran yang merasa sudah tidak tahan akhirnya melepaskan hak tingginya dan tanpa terduga.

Duuggg,,,,

"Aawwww,,,,"Aditia meringis memegang kepalanya yang terasa sakit akibat pukulan dari sepatu hak kiran.

Yani dan wanda sangat terkejut begitu juga orang-orang yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Ki,,,,apa yang kamu lakukan,,?" ucap yani tak mengerti dengan sikap kiran.

"Mengapa kamu memukul kepalaku,,? kamu kira itu tak sakit."Kata Aditia masih dengan menggosok-gosok kepalanya.

"Aku akan memukulmu sampai kamu mengingatku.Kamu itu mas Arjun."Kata kiran kembali memukul Aditia dengan hak tingginya.

"Aw aw,,,,sakit."Aditia berusaha menghindar dan berusaha menahan tangan kiran.

"Kamu ya,,,dasar cewek gila."Bentak wanda namun seketika terdiam saat kiran menatapnya dengan bringas sambil mengangkat sepatu hak tingginya.

Yani kini malah menahan tawanya melihat kiran yang terlihat begitu galak tak seperti kiran yang kalem.

Kiran kembali menatap Aditia dan bersiap untuk memukulnya.

"Kamu pikir bisa bohongin aku,aku bisa melihat dari sorot matamu saat menatapku di atas panggung.Tatapan itu,terlihat jelas ada sesuatu yang kamu sembunyikan.Aku akan terus memukulmu sampai kamu tersadar."Kiran kembali memukul Aditia namun dengan cepat Aditia menahan tangan kiran.

"Lepasin tanganku,,! aku akan memukulmu."Kiran berusaha melepaskan tangannya.

Aditia merasa ini sudah cukup dan melepaskan tangan kiran dengan kasar.

"CUKUP KIA,,,,,,,!!" Bentak Aditia.

Kiran terdiam begitupun dengan yani dan wanda.Yani begitu takut melihat wajah Aditia yang terlihat begitu marah.Begitu juga dengan wanda yang tak menyangka jika Aditia bisah menakutkan jika sedang marah.

"Kamu sebut aku dengan sebutan kia,,? aku benar,kamu mas Arjun."Kata kiran dengan mata berkaca-kaca dan ingin menyentuh wajah Aditia dengan kedua tangannya.

Namun dengan kasar Aditia menepisnya.

"Iya AKU ARJUN,,,,,dan aku tak mengira akan bertemu kamu di desa ini.Aku berpura-pura tak mengenalmu karna aku begitu sangat MEMBENCIMU kia."Kata Aditia yang ternyata Arjun menatap kiran dengan penuh amarah.

Tubuh kiran terasa lemas,kakinya gemetar mendengar perkataan Arjun membencinya.Apa salahnya,,,?

Yani sangat terkejut begitupun dengan wanda yang tak kalah terkejutnya..

😊😊😊😊😊