webnovel

Biarkan waktu yang berbicara

Tamu undangan sudah semakin ramai.Bahkan sudah memenuhi seluru serambi terowongan itu.

Sementara di atas panggung,seorang kepala desa sedang berpidato mengucapkan terima kasih kepada semua tamu undangan atas permintaan dari tuan rumah yang mengadakan acara pesta itu.

Kiran dan yani mendengarkan saja sambil sesekali mereka berdua berbincang.Di tengah keramaian pesta itu,mereka tak menyadari,bahwa di bagian belakang mereka orang-orang pada terkesima bahkan sedikit hebo dengan kehadiran seorang tamu yang baru saja datang.

Apalagi dari kalang hawa,dari gadis-gadis mudanya sampai emak-emaknya tak bisa mengalihkan pandangannya dari tamu pria itu yang datang bersama seorang gadis.

Kiran pun tak sengaja mendengar gadis yang duduk di sampingnya tengah berbincang dengan teman.Entah siapa yang mereka bicarakan.

"Coba kamu lihat pemuda itu yang baru saja datang bersama gadis itu,,!! sunggu gantengnya.Aku ora bisa mengalihkan pandanganku."Kata gadis itu pada temannya sambil menengok kebelakang.

"Iya ya,,,,ganteng sekali orang itu.Sepertinya pemuda itu orang baru deh,soalnya aku baru pertama melihatnya.Kalau gadisnya kan anak kampung sebelah."Jawab gadis yang satu yang ikut memandang ke belakang dengan pandangan terpesona.

"Ya iya lah bukan orang desa ini.Wajahnya saja seperti orang bule-bule gitu."Timpal temannya.

Dua gadis itu tak henti-hentinya membicarakan pria itu.Bahkan hampir semua orang di tempat itu.

Kiranpun merasa penasaran.Dia mengerutkan keningnya mendengar para gadis-gadis itu terus memuji pria yang entah siapa itu.Sedangkan yani tetap fokus ke atas panggung mendengarkan kepala desa yang masih berbicara.

"Segitunya mereka memuji orang itu.Emang siapa sih pemuda tampan itu..?"batin kiran kemudian perlahan mengalihkan kepalanya menengok kebelakang.Matanya mencari-cari siapa orang itu karna terhalang dengan keramaian para tamu undangan.

Seketika saja matanya terbuka lebar dengan butiran bening di kedua kelopak matanya.Dengan segera kiran mengalihkan pandangannya kedepan kemudian menundukan kepalanya karna air matanya tak bisa di tahan lagi."Mas Arjun,,,,,"Lirih kiran.

Reyhan sedari tadi melihat kiran dan juga pria yang baru saja datang itu.Dia mengetahui siapa pria itu.Reyhan merasa sangat prihatin terhadap kiran walaupun sebenarnya perasaannya saat ini sedang di uji.

Tak lama kepala desa sudah selesai berpidatonya dan segera turun dari atas panggung.Acarapun di lanjutkan ke acara selanjutnya.

Suara elekton dan penyanyinya kembali menghibur para tamu.

"Eh ki,,,,"Yani menengok ke samping ke arah kiran.

Dengan buru-buru kiran menghapus air matanya dan mengangkat kepalanya sambil tersenyum dengan terpaksa ke arah yani.

Namun yani tetap mengetahuinya walau bagaimanapun kiran menyembunyikannya karna terlihat sangat jelas mata kiran yang sembab.

"Ei ki,,,kamu kenapa,,? kamu seperti orang habis nangis.Ada apa ki,,,?" Tanya yani dengan raut wajah khawatir sambil memegang tangan kiran yang berada di atas pahanya.

Bibir kiran gemetar menahan tangis,dia tak bisa menyembunyikan kesedihannya yang membuat yani semakin khawatir.

"Kamu kenapa,,,?"Tanya yani lagi.Karna suara musik yang kuat,sehingga hanya kiran yang mendengar perkataan yani.

"Kamu lihat ke belakang,,!!" Kata kiran kemudian menunduk untuk menyembunyikan air matanya yang sudah mau keluar lagi.

Yani segera melihat ke belakang dan sangat terkejut siapa yang di lihatnya.Diapun baru sadar ternyata orang itu sedang menjadi pusat perhatian di tempat itu.

"Kamu jangan sedih !! Aku akan bicara dengannya.Aku akan buat pria itu meminta maaf padamu dan membuat dia mengingat siapa kamu."Ucap Yani dengan perasaan sangat kesal saat melihat pria yang mirip Arjun itu.

Kiran menahan tangan yani yang hendak mau berdiri.Yani pun menghentikan gerakannya dan kebali duduk.

Kiran menggeleng sambik menghapus air matanya.Kiran menarik dan menghebuskan napasnya beberapa kali agar hatinya sedikit tenang.

"Tidak yan,,,,biarkan saja,Biar waktu yang berbicara.Apa aku akan kembali lagi kepada mas Arjun atau kami akan terpisa."Kata kiran.

Yani terdiam dengan suara penyanyi yang masih menghibur.

Reyhan terus memperhatikan ke arah kiran dan yani,namun dia tak bisa melakukan apa-apa saat melihat kesedihan orang yang sudah mengisi hatinya beberapa hari ini.

Namun tiba-tiba yani seperti memikirkan sesuatu.Diapun berdiri dan hendak pergi namun kembali di hentikan oleh kiran.

Kiran menatap yani dengan tatapan memelas berharap yani tak berbuat sesuatu.

"Aku mau ke atas panggung ki,,,aku mau ketemu ka Rey dulu.Ada sesuatu yang mau aku katakan ke ka Rey"Jelas yani memegang tangan kiran yang menahan tangannya sambil tersenyum.

Kiran melepas tangan yani dan membiarkannya pergi.Yani segera berjalan ke atas panggung dan mengobrol sesuatu dengan Reyhan.

Terlihat Reyhan sesekali melihat ke arah kiran yang juga melihat ke arah mereka sambil tersenyum tipis.

Tak lama yani kembali lagi dan segera duduk bersama kiran.

"Apa yang kamu bicarakan dengan ka Rey,,?" Tanya kiran ingin tahu.

yani tersenyum menatap kiran."Kamu bisa nyanyi,,?"Tanyanya.

Kiran mengangguk dengan kening berkerut-kerut.Dia merasa ada yang sedang di rencanakan yani.

"Itu bagus,,,,sebentar lagi kamu akan di panggil ke atas panggung.Kamu harus menyanyikan lagu buat nyinggung hati mas Arjun.Kita lihat reaksinya seperti apa."Jelas yani dengan penuh semangat.

Kiran terkejut dan mengeleng dengan kuat."Ga yan,,,aku ga mau.Aku malu,soalnya aku bukan warga desa ini."Tolak kiran.

Yani mendengus sambil menghela napasnya."Kamu harus lakuin ini ki,,,emang kenapa kalau kamu bukan warga desa ini,kamu kan datengnya bareng aku.Aku udah ngomong dengan ka Rey.Kamu harus nyanyi titik."Kata yani dengan tegas tak ingin di tolak.

"Tapi yan,,,"

Yani mengangkat tangannya tak ingin mendengar penolakan kiran.

Kiran menghela napas berat tak tau mau berkata apa.Dan benar saja,tak lama namanya di sebutkan dari atas panggung oleh penyanyi wanita yang baru saja selesai bernyanyi atas permintaan Reyhan.Kiran menjadi gugup dan bingung.

"Ayo sana,,,,!!" Yani menyuruh kiran untuk berdiri.

"Tapi yan,,,"

"Sudah ki,,,,ayo sana naik ke panggung."

"Nona kiran teman dari mas Reyhan di minta untuk menyumbangkan satu buah lagu."Kata penyanyi wanita itu lagi dengan alat mikrofon karna kiran tak kunjung menampakan dirinya.

Dengan ragu kiran berdiri dan berjalan ke arah panggung dengan kaki gemetar.Kini kiran yang menjadi pusat perhatian para tamu-tamu undangan itu,terlebih oleh para kaum pemudahnya yang menatap kiran dengan tatapan terpesona.Termaksud Pria yang mirip seperti Arjun itu juga memperhatikan kiran dengan tatapan tak di mengerti.

Begitu sampai di atas panggung kiran melihat ke arah Reyhan terlebih dahulu.

Reyhan hanya memberikan isyarat kepada kiran dengan menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Kiran menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya.Dia melakukannya beberapa kali agar mengurangi rasa gugupnya.Setelahnya dia mengambil alat mikrofon dengan tangan yang bersuar dingin.

Kiran memberi tahukan judul lagu yang ingin di nyanyikannya kepada pemain kayboar.

Reyhan mendengarkan sambil sesekali menatap kiran yang terlihat jelas masih begitu gugup.

😊😊😊😊😊

aku merasa bab ini seperti sedikit alay deh.Aku senyum-senyum nulisnya.

Maaf ya kalau kurang menghibur.😘😘