webnovel

Pengantin Pengganti

Di hari pernikahannya calon suami Rhein tidak datang karena ditahan istrinya. Surya yang menyadari kalau istrinya tahu rencana pernikahannya segera menyiapkan orang untuk mengaku sebagai orang yang menikahi Rhein agar istrinya tak curiga. Di luar dugaan pengantin pengganti Surya ternyata adalah seorang CEO sebuah perusahaan yang cukup terkenal. Akankah Rhein kembali pada Surya apalagi setelah dia merasa dibohongi mengenai status pernikahan Surya selama ini.

AlanyLove · Urban
Not enough ratings
28 Chs

Bertemu Cassandra 3

Rhein tertegun saat Cassa memeluknya, dia bisa melihat kebencian di mata Cassandra dan senyum menyebalnya di bibirnya, Rhein tersenyum lembut sambil memeluk Keenan yang tersenyum menatap mereka. Cassandra mungkin bisa menipu Keenan tapi tidak terhadapnya, karena sebagai sesama wanita Rhein mengerti arti tatapan Cassandra, Rhein segera masuk dalam sandiwara yang dibuat Cassandra karena dia tak ingin Keenan mengetahui Cassandra membencinya.

Mereka segera terlibat dalam pembicaraan yang akrab, maksudnya antara Cassandra dengan Keenan, Rhein bisa melihat Keenan sangat perhatian pada Cassandra karena itulah Rhein bisa memaklumi kalau Keenan meninggalkannya malam itu saat tahu Cassandra mengalami kecelakaan juga saat tahu kalau Cassandra sadar dari komanya. Rhein berusaha menekan perasaan melihat Keenan mengacak rambut Cassandra dengan penuh sayang, dia hanya tersenyum kecut sementara Cassandra yang melihatnya tersenyum penuh kemenangan.

Keadaan menjadi canggung saat Keenan menemui Andy di depan dan meninggalkan Rhein hanya berdua dengan Cassandra karena manajer dan asisten Cassandra telah keluar saat dia dan Keenan masuk ke ruangan ini,

"Berapa lama kalian akan bersama?" tanya Cassandra tanpa basa-basi, dia menatap tajam pada Rhein.

Sebenarnya sebelumnya Rhein merasa bersalah kepada Cassandra karena dia telah merebut Keenan dari gadis itu tapi melihat betapa arogannya gadis itu di hadapannya membuatnya tak rela Keenan harus menghabiskan hidupnya dengan Cassandra apalagi dia mulai merasa ada sebuah rasa yang mengaduk-aduk hatinya pada Keenan.

"Menurut kamu," Rhein melipat kedua lengannya di depan dada, menatap Cassandra dengan perasaan tak suka,

"Aku yakin, Keen akan segera menceraikanmu! Mungkin gak sampai sebulan!" kata Cassandra penuh yakin.

"Bagaimana kalau ternyata dia tidak akan pernah menceraikanku?" Rhein tersenyum sinis. Dadanya berdebar kencang saat mengucapkannya. Rhein sempat melirik ke pintu memastikan Keenan tak ada di sana dan mendegar perkataannya pada Cassandra, Rhein hanya tak mau Keenan salah paham mengira dia tak mau bercerai dengannya.

"Huh! Kamu terlalu berharap nona! Kamu bukan tipe Keenan sama sekali! Kamu hanya orang asing yang kebetulan menikah dengan Keen karena aku tak bisa datang hari itu karena kecelakaan sialan itu! Ingat! Kamu cuma menggantikan aku! Istri Keen sesungguhnya adalah aku!" teriak Cassandra sewot.

"Faktanya dia memilih tidak menunggumu dan menikah denganku! Kenapa? Kau ingin kembali padanya?" sinis Rhein, dalam hati Rhein kaget dengan dengan sikap sinisnya, "Jangan harap!"

"Kamu yang jangan harap!" teriak Cassandra sambil melotot. "Keen milikku dan selamanya akan begitu!"

Rhein tertawa sinis, gadis di depannya itu sungguh membuat Rhein muak sekaligus geli, Bagaimana dia bisa begitu percaya diri, mungkin karena dia seorang model internasional jadi menganggap semua orang akan menuruti kemauannya.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Keenan tiba-tiba muncul di dalam kamar membuat keduanya terkejut, terlebih Rhein. Dia berharap semoga Keenan tidak mendengar apa yang sudah dikatakannya, dia kan malu kalau Keenan menganggapnya halu!

"Ah, kami sedikit mengobrol untuk mengakrabkan diri! Aku baru tahu ternyata istri kamu lucu juga, Keen," Cassandra tertawa sinis, matanya sedikit melotot ke arah Rhein.

Rhein cuma menatap Keenan sekilas, tampaknya Keenan percaya apa yang dikatakan Cassandra. Rhein sendiri tak mengatakan apapun, dia selalu kehilangan kata-kata di depan cowok itu.

"Kamu sudah siap Cass? Kita pulang sekarang!" kata Keenan kemudian.

Cassandra mengangguk, Keenan kemudian memerintahkan dua orang penjaganya untuk membawa barang-barang milik Cassandra. Keenan kemudian memnamtu Cassandra untuk duduk di kursi roda dan memerintahkan manajer dan asisten Cassandra untuk mendorongnya. Keenan dan Rhein berjalan di belakang

"Nanti Andy yang mengantarmu ke apartemen," kata Keenan saat mereka berada di dalam lift.

"Kenapa bukan kamu saja yang antar aku!" cicit Cassandra.

"Ada yang harus aku dan Rhein urus setelah ini kemudian nanti jam satu siang aku ada meeting klien jadi aku minta maaf gak bisa menemanimu hari ini,"

Rhein beserta asisten dan manajer Cassandra hanya diam memperhatikan keduanya. Rhein terus meminta agar Keenan mengantarnya pulang tapi Keenan menolaknya.

"Ting!" pintu lift membuka, mereka di sambut para penjaga untuk dikawal sampai mobil.

Ternyata para wartawan telah memenuhi lobby rumah sakit, begitu melihat pintu lift terbuka mereka segera menyerbu ke sana, untungnya para penjaga sigap membuat barikade untuk melindungi Cassandra sementara Keenan menarik Rhein kembali ke dalam lift dan menekan sebuah nomor di dinding lift

"Kenapa kita kembali ke atas? Tidak apa-apa membiarkan Cassandra sendiri?"

"Menjaga privasi kamu, aku tidak mau dibantai dengan kejam di media, untuk Cassandra aku sudah memerintahkan Andy dan beberapa pengawal untuk menanganinya," kata Keenan sambil memeluk pinggang Rhein dan membawanya keluar dari lift.

"Di mana kita?" tanya Rhein saat mereka sudah keluar lift.

Keenan tak menjawab, tampaknya dia sedang melakukan panggilan. Rhein segera menyadari kalau meraka ada di rooftop rumah sakit, yang menjadi pertanyaan Rhein adalah untuk apa mereka di sini. Tak sampai sepuluh menit kemudian pertanyaan Rhein terjawab ketika sebuah helikopter mendarat di hadapan mereka. Rhein merasa takjub karena baru kali ini dia melihat heli secara langsung di depan matanya.

"Ayo!" Keenan segera menggandeng Rhein yang masih bengong untuk memasuki helikopter.

Keenan membantu Rhein menaiki helikopter setelah itu dia duduk di samping Rhein dan memeluknya.

"Aku takut," kata Rhein kemudian. Jangankan helikopter, pesawat terbang saja dia belum pernah menaikinya, Rhein tak peduli Keenan akan mentertawainya.

***

AlanyLove