webnovel

Pen House

Sebuah kelompok yang terdiri dari empat "Dewa" berkeliaran sebagai wajah baru kriminal

SiNegatif · Action
Not enough ratings
3 Chs

Makanan Penutup

"DORR!!" bunyi dentuman peluru senapan laras panjang Via dari gedung sebelah terdengar jelas dari lantai atas, di susul suara kaca yang pecah,

"Oooh...sepertinya ada yang sudah bermain kasar di bawah..." ucapku,

"Rendahan" ucapku di susul tawa penonton,

"Ya mungkin pertunjukan Saya hanya sampai sini, silahkan menyantap makanan yang akan di hidangkan pihak hotel sebentar lagi"ucapku memberi hormat lalu turun dari panggung,

"Hermes clear" ucapku di alat komunikasi ku,

"Apollo, giliran mu" ucap Tita,

"Baik" ucap Sam,

Sam naik ke panggung dan berdiri di depan mikrofon,

"Mohon maaf secara misterius seluruh sendok dan garpu kami menghilang, Kami telah mencoba menghubungi vendor tapi Mereka belum punya stok untuk di kirim kemari, mohon maaf atas ketidak nyamanan nya" ucap Sam lalu turun,

"Apollo clear" ucap Sam,

"Apllo stand by, Lihat apakah racun nya berhasil atau tidak" ucap Tita,

"Copy, Aphrodite" ucap Sam,

kini giliran ku menuju lantai bawah,mencari kamar-kamar yang kosong untuk di periksa terhadap beberapa spesifikasi yaitu bom, kamera, gas, bahkan memeriksa lemari apakah ada peralatan penyamaran.

"Halo manis" ucap seorang wanita di dalam kamar yang ku masuki,

"Ha.., lo, bukankah kamar ini harus nya kosong?" tanya ku,

"Memang, tapi coba kemari, pemandangan kamar ini lumayan indah" ucap nya sambil menyender ke jendela,

Aku mneghampiri nya tanpa takut lalu duduk di samping nya menghadap ke arah jendela,

"Kau tahu, Aku tak pernah mau ikut acara ini" ucap nya sambil menghela nafas dan menunduk,

"Tapi anak buah ku memaksa untuk ikut" ucap nya lagi,

"Kau ketua kelompok?" tanya ku,

Dia mengangguk,

"Kau mau skor gratis?" tanya nya,

"Tentu" ucapku,

"Kau boleh bawa Aku ke tempat perhitungan skor nanti nya" ucap nya memulai tawaran,

"Tapi Kau tidak boleh keluar dari kamar ini" ucap nya,

"Tidak, itu tidak mungkin" ucapku,

"Kalau begitu silahkan kembali keluar dan berharap Aku tak berubah pikiran" ucap nya,

"Kau yakin tak punya tawaran lain?" tanya ku,

"Bercinta lah dengan ku sampai Aku tak sadarkan diri" ucap nya,

"Hermes" ucap Via di alat komunikasi,

"Tinggalkan wanita itu" ucap nya lagi,

"Maaf, Nona" ucapku,

"Aku akan keluar" ucapku pamit lalu berjalan ke arah pintu,

"DOOR!" Tanpa ku perhitungkan Via dan senapan laras panjang nya telah menghabisi wanita itu,

Walau telah tertembak, wanita itu sempat tersenyum di saat-saat terkahir nya,

"Bawa tubuh nya"ucap Via,

Aku masih terpaku, se akan perasaan ber-salah menjalar ke seluruh tubuh ku,

"Hermes! Cepat!" ucap Via,

Dengan tangan bergetar Aku mengangkat tubuh wanita itu dan membawa nya ke tempat semua tubuh ketua yang berhasil Kami kumpulkan berada,

"Apollo, laporkan kondisi" ucap Tita,

"Para peserta di sini mulai panik dengan berjatuhan nya para ketua kelompok yang telah Kita racuni tadi" ucap Sam,

"Aphrodite, matikan listrik gedung itu" ucap Via,

"Copy, mematikan daya dalam tiga..." ucap Tita memulai hitung mundur,

"Dua.."

"Satu!" seketika seluruh isi gedung gelap,

Aku masih terus berlari membawa tubuh wanita tadi, kondisi di setiap lorong mulai gaduh,

"Peringatan, tidak ada yang boleh mendekati jendela" ucap Via,

"Copy" ucap Aku, Sam dan Tita serempak.

Aku segera berlari ke atas setelah menaruh tubuh wanita itu di tempat nya, dengan sepucuk pistol di tangan ku Aku berlari ke tempat tubuh lima ketua kelompok itu berada sebelum orang lain yang mengambil nya. Di lantai itu sudah ricuh, Sam dan Aku berusaha keras membawa semua tubuh ketua kelompok itu dan akhir nya berhasil.

"Makanan penutup clear" ucapku.

Lantai ini selesai.