webnovel

Pelajar Kisah

Nath yang mulai merasakan keanehan hati sejak menjadi perantara hati. Klub cerdas cermat, drama, sanggar musik, hingga perkuliahan, mempertemukannya dengan berbagai macam pribadi, yang entah mengguncangkan perasaannya. Membuat keanehan di dalamnya. Serta persahabatan sejak kecil hingga sekarang yang sangat berharga untuknya. Kisah yang dilalui Nath membuatnya belajar hingga dia mengerti makna sesungguhnya dari semua yang dia alami. ~ Sama seperti magnet, ketika kutub yang sama di pertemukan maka akan saling menolak satu sama lain ~ Nian, Januari 2020

Nian_ · Teen
Not enough ratings
7 Chs

BAGIAN 3

"weeeeh.. bentar lagi dia ultah kan?!", kata Sara dengan hebohnya.

Mendengar kehebohannya hampir saja membuat mie yang sedang ku makan keluar dari mulutku, haha bercanada.

"gak usah heboh napa sih", kataku agak kesal.

"yee, sorry.. btw aku kasih hadiah apa yah", katanya penuh semangat.

Aku jadi merasa agak kasihan, karena kisahnya bertepuk sebelah tangan, *wkwk.. aku berencana akan memberi tahu apa yang Delon katakan walaupun dia melarangku untuk mengatakannya kepada siapapun, tapi itulah misinya untuk mengungkap yang sebenarnya. (yaelaahh bocaah wwkwk)

**

Aku jadi lebih sering chat an sama Delon. Kadang kadang aku mencari topik pembahasan supaya bisa chat an, yang kadang itu garing, konyol, atau basi banget. Pas ultah nya udah dekat aku dan Sara berencana memberikannya hadiah, tapi aku pun bingung mau kasih apa, yang ku pikirkan dia sangat menyukai voli tapi yang pasti kami tidak bisa meberikannya bola voli, uang dari aman coba haha. Aku pikir aku akan memberikannya gantungan bentuk bola voli, tapi sempat ku cari dan gak ketemu di mana mana, aku jadi bingung. Jadi ku cari saja petunjuk ke orangnya langsung.

--

Ehem.. 11 hari lagi nih

11 hari apa?

yaelah, ultahmu lah

ohh haha kamu inget yah..

makan mkan dong hehe

gak bakal ngerayain :)

yee masa?

--

Waktu chat an lumayan lama, aku sampe nebak warna kesukaannya, terus hal yang tak pernah terpikirkan olehku dia minta gambar yang aku post di bbm status, begini isinya

Happiness isn't about getting what you want all the time.

Its about loving what you have and being grateful for it.

Aku tanya sama dia buat apa dia minta, terus dia bilang 'biar status kita samaan' aku jadi yang kayak 'ha' 'he' 'apa', disitu langsung ada rasa kebaperan *yaelaah baper wkwk.. yaudah ku kirimkan saja. Ada beberapa temanku yang komen 'statusnya samaan, ada apa nih' pada komen tanya status kita yang sama. Entahlah apa yang dia pikirkan.

**

"Zio temenin aku beli sesuatu yah", ajakku kepada Zio sesaat setelah kami pulang sekolah.

"mau beli apa? Kado buat aku yah", katanya sambil tertawa.

Sara memberikan uang kepadaku, karena dia tidak bisa ke pusat kota untuk mencari kado, jadi aku akan pilihkan kado yang akan Sara berikan. Kami pergi keluar masuk toko, aku punya ide untuk memberikannya skipping karena volikan olahraga jadi kurasa itu pasti akan dibutuhkannya, dan untuk punya Sara ku belikan gantungan logam dengan kombinasi warna silver dan biru.

"kamu ngapain emangnya beli begituan, setauku kau punya skipping di rumah, emangnya udah rusak?", kata Azio

"udah gak usah banyak nanya", kataku tanpa melihatnya.

Sepertinya Azio mulai kesal karena merasa diacuhkan, aku meliriknya dan ingin kukerjai, aku mengacunkannya selama mencari kado, haha. Tapi tak berselang lama, saat aku sibuk mencari barang aku tak menemukannya di sekitarku, aku agak panik jangan- jangan dia ngambek karena sikapku, tapi dia bukan orang seperti itu jadi aku pergi mencarinya.

Tak ku sangka aku menemukannya di bagian rak boneka dan sedang berbicara dengan anak perempuan yang memakai seragam SD. Dia seperti menghibur anak kecil itu dengan memegang sebuah boneka dan berbicara dengannya. Aku jadi terharu melihat sisinya yang seperti itu.

Aku berjalan mendekatinya, saat aku hampir sampai di sampingnya anak kecil itu melihat ke arahku.

"ini kakak cantik yang kak Zio ceritakan yah", kata anak kecil itu sambil tersenyum sebelum ia kembali menatap Azio, dan Azio pun langsung berbalik ke arahku.

'kakak cantik' ? apa sih yang Azio katakana pada anak kecil itu. Aku merasa itu sebagai pujian, tapi aku tidak terlalu nyaman karena aku tidak merasa begitu.

"eh Nath? Udah ketemu barangnya?", tanya Azio.

"mamah kamu udah selesai bayar tuh, ayo kesana nanti kamu dicariin", kata Azio kepada anak kecil itu.

Setelah anak itu pergi, Azio berdiri sembari mengembalikan boneka yang dia pegang kembali ke raknya semula. Aku menatapnya heran sambil terpikir 'apa dia kesal denganku'. Dan juga ada kalimat yang diucapkan anak kecil itu kepadaku 'kalau sudah besar aku ingin memakai seragam SMA seperti kakak dan sekolah di sana, aku juga ingin menjadi seperti kakak' itulah yang anak itu ucapkan. Bingung.

Azio hanya menatapku heran.

"kamu kesel yah aku cuekin?", tanyaku.

"apasih, gak lah, aku kan orangnya gak kayak gitu", katanya sambil mengelus puncak kepalaku.

"aku Cuma bosen aja ngikutin kamu terus gak ngapa-ngapain, jadi aku jalan deh cuci mata bentar", tambahnya sambli tertawa.

Begitulah, Azio terkadang jadi orang yang sangat membuatku tersentuh, 'layaknya seorang kakak yang sangat sayang kepada adiknya' itu anggapanku.

Kami pun kembali ke tempat dimana aku mencari kado. Aku sudah menemukan apa yang aku cari yaitu skipping berwarna biru.

"aku yakin itu buat kado kan, kado buat siapa sih? Tega amat gak kasih tau aku", katanya dengan wajah memelas.

Aku pun memberi tahukan rencanaku dengan Sara, dia memahaminya. Dan aku mengajaknya untuk mencari satu barang lagi, karena aku sudah tau tempatnya dan aku sangat yakin di sana pasti ada barang itu jadi akan ku lakukan ini dengan cepat. Dan ketika sampai memang benar barang selanjutnya yang aku cari ada di sana, jadi kami tak berlama-lama dan langsung pulang setelah membelinya.

**

Sara membungkus barang yang sudah kuberikan, dan akupun membungkus barangku. Setelah terbungkus masing-masing, kubungkus lagi keduanya secara bersamaan.

"Sar? Gimana cara ngasihnya? Gak mungkin kan ke rumahnya langsung", kataku.

"waduh iya juga yah..", katanya.

"hmm, berhubung dia bilang keluarganya bakal ngumpul, berarti kita kasihnya di tempat lain aja", usulku.

"boleh tuh, mm tapi aku ngerasa agak canggung nih", katanya dengan ekspresi agak khawatir.

"udah tenang aja gpp kok", aku pun chat an sama Delon untuk kasih tau tempat buat ketemu.

Sebelum hari ini aku udah kasih tau Delon kalo kita mau kasih sesuatu, aku juga jelasin supaya dia gak usah canggung sama Sara. Delon bilang kalau ultahnya tahun ini hanya keluarga yang akan berkumpul, jadi gak ngundang siapa siapa.

--

PING!!!

Delon? Mau kado gak *emot ketawa guling

doa aja

ia, aku doain yang terbaik.. eh aku belum ngucapin selamat nih hehe

HBD Delon.. WUATB and GBU

Wkwk, iya makasih

Btw, ini beneran loh mau kasih kado

Ah, pasti becanda kan..

Ihh, beneran tau, sama Sara, ingat yang kemarin aku bilang kan

Kalian ini gak usah sebenarnya

Udah gpp, tapi gak mungkin kita ke rumahmu kan, ketemu diluar aja, tapi di mana yah

Terserah

Hhmm, gimana kalo di pertigaan dekat rumahmu, tapi pertigaan yang diatas, di ujung jalan

Ok, bentar yah, nyari celah buat kabur dulu hehe

Sip

--

Aku pun memeberi tahu Sara tempatnya, dan kami pun langsung menuju ke lokasi. Kami gak Cuma berdua, ada adik perempuannya Sara yang ikut. Entah kenapa aku agak gelisah, gak sanggup gitu kalo mau ketemu. Hadeeh.

Setibanya di lokasi, aku makin gak tenang, apalagi Delon udah chat kalo dia udah mau berangkat. Bayangin deh saking gak sanggupnya aku kabur loh. Parah.

Aku bohong bilang ke Sara kebetulan ada perlu sama temanku yang rumahnya dekat situ, dengan berbagai alasan aku pun pergi. Posisinya nih ya, kan kita ada di pertigaan, aku kaburnya lewat jalan lurus ke atas, terus dari arah lurus berlawanan di jalan yang sama aku sempat lihat ada cahaya motor yang aku yakin itu Delon. Astaga.

Kupercepat langkah kakiku, dari jalan itu ada jalur untuk pulang ke rumahku, dan akhirnya aku pulang lewat jalan itu dengan perasaan gelisah dan dadaku yang berasa dag dig dug, selama perjalanan aku matikan koneksi internet supaya Sara dan Delon gak bisa hubungi aku. Arrrghh bego. Sesampainya di rumah aku chat ke Sara

--

Sorry Sar tadi gak sempet balik, karena aku gak tau kalo urusannya bakal penting banget

Iya, tapi kok mendadak banget sih, aku sempet ngerasa canggung banget tau, Delon juga nanyain kamu aku sampe bingung tau mau jawab apa

terus kamu bilang apa?

Yah aku bilang aja, kamu mendadak ada urusan sama temanmu, untung dia gak nanya lagi.

Hehe, sorry. Tapi aman aja kan?

Hmm, iya, habis itu udah gak canggung . dia juga kasih tau alasan dia jaga jarak sama aku

Hah?! Jadi kamu udah tau

Iya. Gpp kok, kalo gini kan jelas. Aku ngerti dia mau jaga perasaannya juga perasaanku

Syukurlah kalo gitu. Emang umur kita ini masih labil kalau berurusan dengan perasaan.. hehe

--

Yah.. akhirnya orangnya sendiri yang kasih tau ke orang yang dibilangnya harus dirahasiakan. V:

Gak lama kemudian, ada pesan masuk. Haduh parah aku.

--

PING!!!

Kok kabur sih?

Hehe. Sorry. Bukan kabur tau. Kebetulan ada urusan, tapi aku juga kaget mendadak urusannya jadi penting banget, sorry

ya udah deh. Makasih ya kadonya

hehe. Ia sama sama

--

Akhirnya misi selesai juga.

**

Hah?! Akhir tahun, drama?