BAB 6 . PERPISAHAN

Dan

Perceraian itu pun terjadi.Gigi dan Radit resmi bercerai di Pengadilan.Hal itu tentu mengundang reaksi dari banyak pihak namun semuanya tidak bisa menghentikan perceraian tersebut.

"Apa kau bahagia bercerai dariku?"tanya Radit kepada Gigi saat mereka berdua sudah ada di dalam kamar.

Gigi sedang mengemasi barang-barangnya yang ada di kamar pengantin itu.Waktu 3 tahun terasa sangat singkat.Banyak kenangan indah tercipta di dalam kamar tersebut,kenangan tentang persahabatan dirinya dengan Radit.

"Tentu saja."jawab Gigi sambil meletakkan baju-bajunya di dalam koper.

Sementara Radit duduk di sampingnya tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Gigi.

"Setelah itu kau akan kemana?"tanya Radit,dari nada bicaranya terdengar seperti susah baginya untuk melepaskan kepergian Gigi.

"Sebagai aktris yang berperan sebagai mantan isterimu aku tidak berkewajiban untuk memberitahumu tentang dimana keberadaanku."jawab Gigi santai.

"Beritahu aku karena aku sahabatmu."kata Radit memohon."Apa setelah bercerai kita juga putus persahabatan?"

"Aku akan memberitahukan alamat baruku kepadamu ketika kau sudah siap mengirimkan undangan pernikahanmu."jawab Gigi tersenyum.

"Jangan harap aku akan menikah lagi."kata Radit."Aku hanya mencintaimu,jika harus menikah lagi maka itu denganmu."

Gigi mengabaikan perkataan Radit.Dia memilih fokus untuk tetap berkemas dan pergi dari hadapan Radit secepatnya.Gigi sama sekali tidak mencintai Radit dan dia ingin Radit bisa menikah lagi dengan seorang wanita yang jauh lebih baik dari dirinya.

Dari rumah Radit,Gigi langsung menuju ke bandara.Dia tidak pulang ke rumah orang tuanya.Gigi tidak memberitahu Radit kemana dia akan pergi.Radit pasrah melepas kepergian Gigi dengan linangan airmata.

Dengan harta gono gini yang begitu banyak diterimanya serta pemberian-pemberian lain dari Radit,Gigi bisa hidup nyaman sampai akhir hayatnya meski tidak bekerja sama sekali.Dia bisa hidup mewah dan berkeliling dunia kapanpun dia mau.

Gigi memutuskan untuk umrah terlebih dahulu.Dia menyewa sebuah apartemen di Mekkah.Di hadapan Ka'bah Gigi memanjatkan do'a.Salah satu do'anya adalah untuk Radit.Dia berharap agar Radit lekas mendapatkan jodohnya.Gigi juga mendo'akan kedua orangtuanya,Gina,Bertrand,dan kemenakannya.

Usai berdo'a,masih di Masjidil Haram,Gigi mendapatkan video call dari Gina.Gina terlihat sehat sambil menggendong puterinya yang bernama Ginanda.Ginanda sudah berusia 1,5 tahun.

" Apa ayah dan ibu sudah tahu kalau kamu menyamar sebagai aku?"tanya Gina kepada Gigi.Saat ini Gina melepas cadarnya.Terlihat jelas betapa miripnya dia dengan Gigi.

Ginanda nampak tersenyum kepada Gigi.Dia sudah Gina dudukkan di kursi bayi yang ada di sampingnya.Gina juga duduk di samping kursi Ginanda.

" Entahlah....aku langsung umrah setelah cerai."kata Gigi."Setelah itu aku menonaktifkan nomor hpku yang ayah dan ibu tahu."

"Aku rasa sudah waktunya kita memberitahu mereka berdua."kata Gina.

"Apa itu tidak berbahaya untuk kakak?"tanya Gigi khawatir.

"Maksudmu?"tanya Gina tidak memahami maksud perkataan Gigi.

"Aku khawatir ayah dan ibu akan memisahkan kakak dengan Bertrand kalau tahu tentang semuanya."jawab Gigi menyampaikan isi hatinya.

"Aku dan Bertrand tidak akan terpisahkan.Lagipula sekarang sudah ada Ginanda dalam kehidupan kami."kata Gina tanpa kekhawatiran apapun."Ayah dan ibu mungkin mau memaafkan aku setelah melihat kehadiran Ginanda."

"Kita akan dimarahi habis-habisan oleh ayah dan ibu."kata Gigi takut.

"Selama ini aku merasa bersalah telah menipu mereka."kata Gina mencoba menghilangkan ketakutan di hati Gigi."Jangan takut.Sudah waktunya kita minta maaf."

"Baiklah kalau begitu."kata Gigi pasrah.

Gina tersenyum kepadanya.

"Tapi,kakak saja yang sampaikan."kata Gigi."Aku belum mau ke Indonesia.Dan tolong rahasiakan keberadaanku dari siapapun."

"Baiklah."kata Gina."Dalam waktu dekat aku,suamiku,dan Ginanda akan ke Indonesia untuk menemui ayah dan ibu."

"Semoga semuanya berjalan lancar."kata Gigi.

"Aamiin."kata Gina.

Setelah umrah dia kemudian membeli sebuah rumah di Dubai.Dia pun tinggal di Dubai dengan hati bahagia.Setelah melepas penat di Dubai selama 1 bulan Gigi memutuskan untuk keliling dunia terlebih dahulu.Tiga tahun menjadi Gina tentu penuh tantangan.Beruntung kedoknya tidak terbongkar di masa-masa itu.Wajar baginya untuk bisa refreshing seperti sekarang ini.

Selama keliling dunia Gigi bebas menjadi Gigi yang seutuhnya.Dia mengunjungi banyak tempat yang indah.Menikmati aneka kuliner halal dunia dan berkenalan dengan banyak orang.Gigi mensyukuri semua itu sebagai karunia dari Allah untuknya.

Lalu bagaimana dengan Radit?

Radit tetap merindukan Gigi.Meskipun dia belum tahu seperti apa karakter Gigi yang sebenarnya namun Radit tetap merindukan sosok itu.Radit tahu Gigi bukan Gina saat 6 bulan lagi sebelum perceraian mereka.Saat itu Gigi tetap konsisten memerankan tokoh Gina dihadapan Radit meskipun Radit sudah tahu kalau itu hanya akting semata.

Pernah menikahi seorang wanita yang memerankan tokoh lain tentu terasa berbeda.Radit tetap penasaran seperti apa karakter sebenarnya dari mantan isterinya itu?

Mantan isteri?

Radit paham bahwa saat ijab kabul dia tidak sedang menikahi Alevigi Giana Andriana alias Gigi.Dia dengan fasih menyebut nama Alevigi Naira Andriana alias Gina di hadapan penghulu,wali nikah,dan saksi nikah.Lalu apa status Gigi selama ini sebenarnya?.Tentu dengan fakta bahwa Gigi sedang menyamar sebagai Gina tidak membuat Gigi adalah isteri sahnya kala itu.

Jadi,Radit berkesimpulan bahwa dia dengan Gigi sebenarnya tidak pernah menikah.Mereka bukanlah suami isteri.Saat perceraian Radit bukan sedang menceraikan Gigi karena Gigi hanya memerankan tokoh Gina yang namanya ada di dokumen perceraian.Ini sangat rumit tapi ini terjadi dalam kehidupan Radit.

Jadi sebenarnya Gigi itu berstatus apa untuknya?

Bagi Radit,Gigi adalah gadis yang dicintainya.Hanya itu.Bukan mantan isteri.Apalagi isteri,karena selama menjalani pernikahan Gigi sedang berperan sebagai Gina.

Lalu,apa salah jika Radit tetap mencintai gadis yang sudah lama mengenal karakter Radit namun tak Radit kenali karakternya sama sekali itu?

..........