webnovel

BAB 5 . PENGAKUAN GIGI

Dari persahabatan tumbuhlah cinta.Itu yang terjadi kepada Radit saat ini.Dia yakin ini cinta.Dia telah jatuh cinta kepada isterinya.

Radit hanya mencintai isterinya.Dia sudah menghentikan aksinya sebagai seorang playboy.Dia telah menjadi playboy insyaf.

"Gina."kata Radit.

Sampai sekarang Radit belum tahu kalau gadis yang selama ini sekamar dengannya bukanlah Gina.Gadis itu ada Gigi.

"Ya."kata Gigi.

"Perceraian adalah hal yang dibenci Allah meskipun itu dibolehkan."kata Radit.

"Ya."kata Gigi.

"Apa sebaiknya kita tidak usah bercerai?"tanya Radit serius.

Gigi tersenyum kepada Radit.

"Kau tidak mau cerai karena jangan sampai aku dapat banyak harta gono gini?"tanya Gigi curiga.

Radit menggeleng.

"Atau karena kau tidak mau lagi memberikan imbalan untuk perceraian kita seperti yang engkau janjikan?"tanya Gigi lebih curiga lagi.

Radit menggeleng.

"Lalu kenapa?"tanya Gigi penasaran.

Radit menatap Gigi erat.

"Apa kau bisa memaknai tatapanku?"tanya Radit penuh cinta.

"Aku bukan dokter mata."jawab Gigi tak paham akan ekspresi Radit tersebut.

"Gina...aku mencintaimu."kata Radit tulus.

Gigi langsung tertawa.

"Ini prank,ya?"tanya Gigi merasa lucu.

"Bukan.Ini serius."jawab Radit sungguh-sungguh.

Gigi menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa salah jika seorang suami jatuh hati kepada isterinya?"tanya Radit.

"Kita bukan pasangan normal,Radit."jawab Gigi.

"Aku tahu kita adalah pasangan kontrak tapi aku sudah jatuh cinta kepadamu."kata Radit jujur.

"Sejak kapan?"tanya Gigi seperti bercanda.

"Entahlah.....yang jelas aku mencintaimu.Aku tidak ingin bercerai.Aku sudah jadi playboy insaf dan hanya kau satu-satunya dalam hidupku."jawab Radit.

"Serius?"tanya Gigi setengah bercanda.

"Ya." jawab Radit sungguh-sungguh.

Gigi membuka cadarnya.Mereka berdua sedang berada di ruang perpustakaan rumah saat ini.Pintu terkunci dari dalam.

"Perhatikan aku baik-baik."kata Gigi serius sambil menunjukkan wajahnya kepada Radit.

Radit memperhatikan wajah itu dengan seksama.Radit kagum dengan kecantikan yang sedang dipandanginya ini.

"Kau cantik."kata Radit memberikan pujian kepada Gigi.

Gigi tersenyum.Dia kemudian menunjukkan sebuah foto yang ada di handphonenya kepada Radit.

"Kau kenal perempuan di foto ini?"tanya Gigi.

"Itu kau...atau...bisa jadi itu Gigi.Karena kau punya saudara kembar aku sulit membedakanmu dengan Gigi.Apalagi aku belum pernah bertemu dengan Gigi."jawab Radit."Aku sulit membedakan wajah orang hanya dengan melihat foto."

Gigi menunduk.Dia kemudian meletakkan handphonenya di atas meja.Setelah itu dia kembali menatap Radit.

"Radit."kata Gigi serius.

"Ya."jawab Radit lebih serius lagi.

"Dalam sebuah akting seorang aktris harus mendalami dan memerankan karakter yang dia perankan dengan baik.Bisa jadi seorang aktris tidak memiliki karakter yang sama dengan tokoh yang dia perankan."kata Gigi.

"Kenapa kita malah membahas aktris?.Apa kau mau jadi aktris?"tanya Radit tak memahami arah pembicaraan Gigi saat ini.

"Aku sudah jadi aktris sesaat sebelum menikahimu sampai saat ini."jawab Gigi.

"Kenapa tak ada satupun filmmu yang bisa kulihat di bioskop?"tanya Radit heran.

"Aku memerankan peran sebagai Gina selama ini."jawab Gigi jujur."Aku bukan Gina.Aku adalah Gigi."

Pengakuan itu jelas.Radit mendengarnya dengan jelas.

"Jadi selama ini kau mencintai sosok Gina yang sedang aku perankan."kata Gigi menjelaskan."Aku yakin jika kau tahu karakterku yang sebenarnya,engkau tidak akan jatuh cinta kepadaku."

"Ini prank,kan?"tanya Radit seolah tidak percaya.

"Bukan,Radit."jawab Gigi serius."Ini serius."

Radit terdiam.

"Aku sangat berbeda dengan Gina."kata Gigi."Kemiripan kami yang sulit dibedakan hanyalah fisik semata,yang lainnya kami bagaikan planet Bumi dan Mars."

Gigi kembali memasang cadarnya.Radit hanya bisa menatap mata indah Gigi.

"Kumohon rahasiakan ini kepada semua orang."kata Gigi."Aku memerankan tokoh Gina bukan tanpa sebab.Gina sudah menikah dengan lelaki pilihannya.Aku bisa membayar utangku karena Gina memberiku imbalan atas kemampuanku sebagai aktris dadakan."

"Kalau begitu tunjukkan karaktermu yang sebenarnya kepadaku."kata Radit."Agar aku bisa belajar mencintaimu."

"Maafkan aku,Radit."kata Gigi."Aku tidak bisa mengubah peranku.Aku tidak mencintaimu.Kau adalah sahabatku dan selamanya tetap begitu."

Jawaban itu terdengar sangat meyakinkan.Seumur hidupnya Radit baru saja merasakan ditolak cintanya oleh seorang wanita.Dan wanita itu adalah isterinya sendiri.Radit tidak mungkin memaksa Gigi untuk mencintainya.

Biarlah jika memang mereka adalah jodoh

tentu perceraian yang sangat diharapkan oleh Gigi

tentu tidak akan terjadi untuk selamanya,pikir Radit.

.......