webnovel

PANGERAN UNTUK ELLA

Ella putri seorang bangsawan kaya yang harus tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal, sampai suatu ketika seorang pemuda terluka ditolongnya dan ternyata dia seorang pangeran dari negeri seberang ...

pangeran_Biru · Fantasy
Not enough ratings
27 Chs

LIECHTENSTIEN

Author, semuanya di cerita ini fiksi alias khayalan dari penulis kecuali ada beberapa tempat yang benar-benar ada dan juga sejarahnya.

*******

Liechtensien adalah sebuah wilayah berbatasan Swiss dan Austria, tapi lebih masuk ke wilayah negara Swiss, bisa disebut sebuah negara paling kecil di dunia setelah Vatikan. Luasnya 160 kilometer persegi bahasa sehari-hari adalah Jerman, dengan penduduk kurang lebih 37.000 jiwa.

Aku dan Frederic pergi dahulu ke sana karena ada beberapa yang harus kami selesaikan sebelum pengangkatan dan di sumpah menjadi pemimpin baru disana. Dan nanti yang lainnya akan menyusul kemudian. Aku dan Frederic sampai juga di Liechtenstien dengan ibu kotanya Vaduz, kita berdua disambut meriah ketika turun dari pesawat kecil oleh rombongan anak kecil sambil melambaikan bendera negara. Ditambah seorang jendral kerajaan menyambut kami, salah seorang anak perempuan memberikan buket bunga untuk aku.

"Selamat datang yang mulia Raja dan Ratu di Liechtenstien !" sambutnya sambil membungkuk. Frederic hanya mengangkat tangan menghormat. Aku melambai tangan sambil tersenyum kepada anak-anak sambil berjalan ke arah mobil khusus kerajaan yang akan membawa kami ke istana kerajaan.

Dari bandara menuju ibu kota Vaduz hanya berjarak 30 menit, suasana kota seperti kota Eropa pada umumnya tidak ada gedung moderen disini, dan yang mengejutkan para penduduk kota menyambut kita berdua, jendela kiri kanan aku dan Frederic di buka tangan kami melambai. Umbul-umbul bendera dan lambang kerajaan terpasang di sepanjang jalan menuju ke istana di atas bukit.

Kastil ini punya 4 menara di keempat sisinya, dengan benteng kokoh yang mengelilinginya. Istana kerajaan memang bergaya Eropa besar dan luas. Di pintu gerbang tanpak prajurit kerajaan berdiri berjejer menyambut kami. Bukan hanya itu para tamu undangan yaitu para bangsawan turut hadir ingin mengetahui calon Raja dan Ratu bagi kerajaan mereka yang baru.

Kami pun tiba di depan pintu utama ada 10 anak tangga beralaskan karpet tebal merah menyambut kami. Dan para tamu undangan, pejabat dan para bangsawan berjejer di depan pintu utama kerajaan.

"Yang Mulia Calon Raja dan Ratu Frederic dan Isabella telah tiba di Istana !" seseorang memberikan pengumuman, sontak semua membungkuk hormat kepada kami berdua ketika kami melewatinya.

Kami di bawa ke Lobby istana yang sangat luas serta penuh barang antik dan lukisan serta lampu kristal yang menggantung. Setelah itu barulah Baleriung atau aula tempat Raja dan Ratu menerima tamu atau rapat dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan, kiri dan kanan ada kursi berjejer. Di depan ada singgasana kerajaan yang besar dengan nuansa emas, lengkap dua kursi tempat Raja dan Ratu duduk. Kami pun menuju singgasana sementara para tamu undangan duduk di tempat yang telah di sediakan.

Ini adalah tugas pertama calon Raja dan Ratu untuk memperkenalkan diri sebelum acara penobatan yang di langsungkan 2 bulan lagi. Frederic dan aku duduk di singgasana tanpa mahkota dan baju khusus.

"Perkenalkan saya Sir Smith ketua dewan dari kerajaan Liechtenstien yang mulia ! saya ucapkan selamat datang ! kami akan berbakti kepada pimpinan yang telah dipilih untuk kerajaan kecil kami !" sambutan dari ketua dewan kerajaan.

Setelah itu Frederic pun memberikan kata sambutan kepada semua yang hadir di baleriung istana.

"Terima kasih sebelumnya kepada mendiang paman saya, yang akhirnya memilih saya sebagai penerusnya ! saya harus banyak belajar tapi akan berusaha untuk membawa kerajaan ini lebih baik lagi ! saya minta maaf kalau jalan saya seperti ini karena ini oleh-oleh dari perang dunia ke dua yang lalu ! hormat saya dan istri kepada semua yang hadir dan juga seluruh rakyat Liechtenstien !" sambutan itu diakhiri dengan tepuk tangan bergemuruh.

------------

Setelah kami makan siang bersama dan kemudian istirahat. Kami menempati kamar sangat luas di lantai 2 dengan pemandangan indah.

"Ternyata menjadi Raja itu melelahkan !" Frederic pun duduk di tempat tidur, aku mengerti dia harus banyak berdiri padahal kakinya cukup menyakitkan.

"Itu sudah resiko sebagai seorang pemimpin sayang ! mau aku buka ?" Dia mengangguk, aku pun membuka kaki palsu Frederic. Tiba-tiba pintu di ketuk.

"Masuk !" perintah Frederic, pintu terbuka seseorang laki-laki dan 2 pelayan berdiri.

"Yang mulia perkenalkan saya William ketua pelayan ! saya membawa dua pelayan khusus untuk permaisuri ! dan saya minta maaf anda berdua kamarnya berbeda tapi kami persilahkan dan tidak melarang untuk tidur bersama ! tapi itu peraturannya ! saya hanya menjalankan tugas !" ujarnya sambil membungkuk dengan hormat, aku dan Frederic saling pandang, tapi akhirnya menerima. Setelah saling kecup aku pamitan pergi ke kamarku. Ternyata letaknya bersebelahan, sama luasnya hanya perbedaan lambang mahkota satu Raja dan kamarku Ratu di atas tempat tidur kami.

Dua pelayan perempuan melayaniku, dari ganti baju, mandi dan juga aku memiliki asisten khusus untuk kegiatan Ratu sehari-hari, seluruh aktifitas dalam istana diserahkan kepadaku. Aku harus terbiasa dengan berbagai aturan dan protokoler yang terjadi di istana kerajaan, ada tugas dan peraturannya masing-masing. Dan memang tidak mudah menjadi Raja atau Ratu itu.

---------------

Begitulah waktu terus berlalu 2 minggu menjelang penobatan semua anggota keluarga dari Frederic dan aku sudah berkumpul. Mereka seakan tak percaya dengan semuanya tapi nyata. Dari keluargaku selain kedua putra putriku juga keluarga di WoodChester juga hadir mereka adalah para pelayan yang sudah ku anggap sebagai keluarga sendiri. Arthur dan Lauren lah yang mengajak mereka semua kesini.

Kini perusahaan milikku di pimpin oleh Arthur, aku menyerahkan semuanya kepadanya. Itu karena bulan depan dia akan di wisuda dari Universitas Oxford, memang masih muda tapi Daniel pasti mengajarinya untuk menjadi pengusaha sukses begitu pun Jeff ayah kandungnya sendiri. Arthur memang masih tinggal bersama Daniel tapi sesekali dia tinggal bersama ayahnya, walau istrinya kurang menyukai Arthur begitu pun neneknya, tapi Jeff tidak perduli.

Sedang Lauren dia memilih kebun anggur serta tinggal di WoodChester, bersama Arthur mereka mengelola perusahaan bersama. Bila Arthur harus ke London maka Lauren lah yang menggantikannya. Para pegawai menerima dia dengan baik, tingkahnya membuatku teringat ketika masih muda.

--------------------

Akhirnya upacara penobatan pun dimulai. Penobatan dilakukan di gereja terbesar di kota Vaduz yang termasuk tertua disana, kami akan dibaptis oleh Kardinal di sana. Kami berdua memakai pakaian kebesaran kerajaan. Frederic sendiri memakai baju tentara berwarna hitam lengkap dengan lencana dan selempang lambang kerajaan Liechtensien, celana putih dengan jubah merah di pundaknya yang berwarna merah. Sementara aku memakai gaun putih dengan rok lebar dengan dihiasi batu permata termasuk kalung khusus kerajaan.

Setelah upacara pebaptisan kami menuju Istana kerajaan untuk upacara penobatan yang sebenarnya, kami duduk di mobil sedan terbuka, sepanjang jalan penduduk kota mengelukan kami semua, aku dan Frederich hanya bisa melambaikan tangan, kiri kanan kami di jaga oleh para pengawal.

Kami pun tiba istana kerajaan, disambut oleh bunyi terompet dan tabuhan genderang di aula istana yang luas sudah datang para tamu undangan, baik itu para bangsawan, pejabat negara atau undangan keluarga yang ikut hadir. Termasuk Jeff dan Daniel serta keluarga mereka, serta udangan masyarakat.

Sesampainya di singgasana kami berdiri menghadap ke arah hadirin para tamu, setelah itu Hakim Agung membacakan surat keputusan yang sah secara undang-undang untuk pengangkatan Frederich sebagai pengganti pamannya sebagai Raja baru di Liechtensien lengkap dengan gelarnya sekarang, begitu pun juga aku sebagai istrinya dinobatkan sebagai Ratu pendamping Sang Raja. Semua di akhiri dengan sumpah setia dan pemasangan Mahkota Raja dan Ratu di kepala kami serta tongkat kekuasaan baru kepada Frederich dan secara resmi kami menjadi pemimpin Kerajaan Liechtensien sebagai Raja dan Ratu, serta secara otomatis Arthur dan Lauren menyandang pangeran dan putri kerajaan.

Bersambung ...