webnovel

PANGERAN UNTUK ELLA

Ella putri seorang bangsawan kaya yang harus tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal, sampai suatu ketika seorang pemuda terluka ditolongnya dan ternyata dia seorang pangeran dari negeri seberang ...

pangeran_Biru · Fantasy
Not enough ratings
27 Chs

Bersama Kembali

Angin berhembus lembut, aku mengeluarkan sebuah kotak makanan berisi Sandwich buatanku sendiri.

"Mau ?" tanyaku kepada Jeff, dia terkejut karena sedang melamun dan mengangguk.

"Jadi perusahaan papamu sudah berada di tanganmu kembali ?" tanyanya aku mengangguk.

"Iya, sudah ! bahkan perusahaan milik Sir Henry juga menjadi milikku sebagian ! Daniel memberikan harta warisannya kepadaku, sisanya aku ambil alih ketika perang tiba karena mereka meninggalkan Woodchester setelah mendengar isu kota akan di bom ! dan itu terjadi, untunglah bagiku dan tidak semua hancur termasuk perusahaan papaku ! kasihan para pekerja tentu kehilangan pendapatan karena perang ! Syukurlah aku bisa mengatasinya !" jelasku sambil mengeluarkan termos minuman dan dua gelas.

"Lalu perkebunan Anggurnya ?" tanya Jeff, aku tersenyum.

"Aku sudah menjual winenya walau terbatas ! cukup lumayanlah, sebenarnya aku ke London dengan suamiku sedang mengadakan bulan madu ! setelah ini aku akan pergi ke Scotlandia, Austria dan mampir ke Perancis untuk mengikuti pameran dagang minuman anggur dan kompetisi !" jawabku. Jeff mengangguk. Setelah itu kami pun mengobrol tentang keluarganya dan lain-lain dengan akrab serta dekat. Seakan kembali seperti dahulu.

"Kamu masih cantik seperti dulu Ella ! bahkan aura kebangsawananmu terlihat !" Jeff memujiku, aku tersenyum.

"Kamu juga Jeff, lebih dewasa ! bibi Samantha banyak mengajariku Jeff !" jawabku.

"Maafkan aku Ella, saat itu bibi menanyakanmu tapi karena aku marah setelah melihatmu tak jadi ! aku justru dimarahi olehnya ! tak lama keesokan harinya dia meninggal setelah melihat bayi ku !" Jeff tertunduk sedih, aku memegang tangannya dan turut terharu kami sedang menuju perjalananan pulang.

"Aku juga baru tahu seminggu kemudian setelah bangun dari komaku !" jawabku, Jeff mengeratkan tangannya. "Aku sangat sedih sekali, dia sudah ku anggap pengganti kedua orang tuaku !".

Jeff menghentikan langkahnya dan menghadapku, dia menyentuh wajahku yang kemudian memelukku erat. Kurasakan kembali kehangatan yang dulu sempat hilang.

"Jadi itu ya pacarnya ?" tanyaku tiba-tiba, Jeff melepas pelukanku dan menatapku heran.

"Kamu ngomong apa sih !" aku menunjuk kearah seseorang, Jeff membalik tubuh dan tertegun. Kami melihat Arthur dengan seseorang perempuan cantik.

"Tak disangka ya, waktu terus berlalu ! kini Arthur sudah menginjak menjadi seorang pemuda ! dulu dia masih kecil ketika kulihat !" kataku.

"Ya, aku berasa tua sekarang !" Jeff menjawab sambil tertawa, " Ketika aku melihat dia seperti melihat diriku sendiri !".

"Betul, sikapnya pun sama !" aku setuju, "Apa kamu tidak keberatan dengan wanita pilihannya sendiri ?" tanyaku kepada Jeff, "Dan apa kamu mau menerima dia sebagai anak kandungmu sendiri ?". Jeff terdiam, aku tahu kedua orang tuanya lah masalah yang sebenarnya.

"Tentu saja, Arthur adalah putraku !" jawabnya.

"Baiklah, tapi bila ibumu ikut turut campur maka harus berhadapan denganku Jeff !" kataku, Jeff tersenyum.

"Tenang saja ! aku sudah siap dengan segala resikonya !" Jeff menatapku menyakinkan, " Ayo kita datangi dia !".

"Kamu yakin ?" tanyaku dia mengangguk.

---------------------

Kami pun mendatangi Arthur, dia terkejut dan sangat gugup begitupun juga dengan perempuan cantik bersamanya. Aku dan Jeff hanya tersenyum.

"Aurel, kenalkan ini ... kedua orang tuaku !" ujar Arthur memperkenalkan kami sebagai kedua orang tuanya, membuat aku dan Jeff berbahagia.

"Bukankah kedua orang tuamu Daniel dan Erica ?" tanya perempuan cantik itu heran.

"Betul, tapi mereka hanya kedua orang tua angkat ! papaku Daniel pernah menikah demgan mamaku ini dan berpisah, kemudian menikah lagi untuk kedua kalinya !" jelas Arthur.

"Oh, maafkan saya kalau tidak sopan !" dia membungkukkan tubuhnya tanda hormatnya kepada kami, aku dan Jeff hanya tersenyum.

"Apa yang dikatakan Arthur benar, nona Aurel kami pun bukan suami istri ! dia sudah mempunyai keluarga sendiri begitu pun aku ! Arthur adalah buah cinta kami di masa lalu ! jadi kami berdua tetap terhubung dengan Arthur sebagai kedua orang tuanya !" jelasnya. Aurel hanya mengangguk.

"Kalian berdua kenapa berada ditaman ?" tanya Arthur heran.

"Banyak yang harus papa bicarakan dengan mamamu putraku !" Jawab Jeff akhirnya dia berbicara sebagai orang tuanya.

"Oh begitu !" jawab Arthur mengangguk.

"Nona Aurel kuliah juga kah bersama Arthur !" tanyaku kepada gadis itu.

"Tidak mom ! aku dan dia bertemu di Coffe shop yang tidak jauh dari kampus ! dia bekerja di sana ! dia bekerja untuk membantu ibu dan adiknya yang masih sekolah !" jawab Arthur.

"Oh, begitu !" Akhirnya aku tahu kenapa Erica berencana untuk menjodohkannya dengan orang lain.

"Maaf, saya nyonya ! saya tidak pantas untuk Arthur, aku sudah memberitahunya kita berbeda !" gadis itu menunduk, sementara Arthur terdiam. Aku melirik ke arah Jeff situasinya hampir mirip dengan kami dulu.

"Kamu mencintainya Arthur ?" tanya Jeff sambil menatap putranya itu.

"Tentu saja, papa aku begitu mencintainya ! dia cinta pertamaku, kami bertemu ketika masih sekolah ! kemudian dia menghilang dan akhirnya bertemu kembali di Coffe shop !" jelas Arthur.

"Tak kuduga, kenangan lama kembali terjadi, bukan begitu Jeff ?" tanyaku sambil tersenyum, Jeff tertawa pasti mengingat masa lalunya itu.

"Kenapa kalian malah tertawa ?" tanya Arthur dan Aurel menatap kami heran.

"Tidak apa-apa, yang kamu lakukan hampir sama ketika kami dulu jatuh cinta ! iyakan Ella ?" Jeff menatapku. Aku mengangguk.

"Arthur, nona Aurel ! kami tidak akan menghalangi cinta kalian ! kalian berdua tenang saja ! kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat ! untuk mengobrol lagi ! kami pergi dulu, sayang !" ujarku kepada mereka berdua, Jeff mengangguk dan kami pun pergi di iringi tatapan tertegun dari keduanya.

"Tak kusangka, kejadian lama terulang kembali !" Jeff tersenyum.

"Dan kali ini kita tak ingin menghalangi mereka berdua !" aku mengiyakan jeff.

"Aku akan memasukan Arthur kedalam silsilah keluargaku !" ujar Jeff.

"Dia akan menyandang nama keluarga bangsawan yang panjang !" tambahku.

"Kamu benar !" kami berdua tertawa bahagia.

-------------

Beberapa waktu kemudian aku mendengar bahwa Jeff memperkenalkan Arthur kepada keluarga besarnya dan sempat di tentang oleh mamanya karena tidak percaya dia darah daging Jeff, tapi dia tidak perduli dan kemudian tetap memasukan Arthur ke dalam silsilah keluarga Marshall. Kini Arthur menyandang gelar kebangsawanan dariku dan Jeff yaitu Arthur William Marshall Anderson.

Sementara Lauren menyandang gelar kebangsawanan dari keluarga besar Sir Henry kakeknya dari papanya Daniel dan juga aku sendiri. Sebenarnya masih ditambah dari papa tirinya yaitu suami ku sendiri Frederic. Sebelum melanjutkan perjalanan aku mengajak Arthur dan Lauren serta suamiku ke Bank of London untuk memperlihatkan sesuatu kepada mereka.

Semua terkejut ketika kuperlihatkan warisan dari kakek dan neneknya yang ku simpan khusus disini. Mereka berdua tak menyangka sejarah panjang keluargaku.

"Untuk itulah mama meminta papa Frederic untuk berkunjung ke Scotlandia serta Austria untuk melihat secara pasti sejarah kakek dan nenek kalian ! terus terang mama baru mengetahui kemudian tentang hal ini !" jelasku kepada mereka berdua.

"Kelak semua ini akan mama berikan kepada kalian sebagai warisan dariku !" lanjutku sambil menatap mereka.

"Ku kira sejarah keluarga besarku disimpan disini juga !" ujar Frederic, kami semua menatapnya.

"Aku juga ingin tahu, sebab sampai sekarang belum sempat !" lanjutnya akhirnya kami pun meminta kepada pegawai bank untuk mengambilnya. Tapi menurutnya tempat penyimpanan itu secara khusus. Frederic tidak keberatan.

Akhirnya kami pun tiba ditempat khusus penyimpanan harta milik keluarga kerajaan Austria yang berhasil diselamatkan dari kejatuhan dan peperangan dimasa yang lalu. Ternyata tempat khusus itu memiliki gudang khusus pula bukan lagi locker sepertiku. Kebetulan Frederic mengetahui kata sandinya. Ketika dibuka gudang itu semua terkejut bukan main, bagaimana tidak emas batangan, perhiasan mahal, mahkota Raja dan Permaisuri dan semua harta kekayaan yang cukup banyak disimpan disana.

"Sayang mahkota ini tak ada artinya lagi, karena kerajaan Austria sudah hilang begitu saja !" ujar Frederic sambil menggunakan mahkota yang terbuat dari emas permata yang pasti sangat mahal harganya. Kami semua tertegun.

"Tapi walau begitu, bukan berarti tidak mempunyai kerajaan ! maksudku kerajaan Austria memang sudah tidak ada, tapi kami masih mempunyai tanah yang cukup luas diantara perbatasan Jerman, Austria dan Perancis ! dan wilayah itu menjadi kerajaan kecil buat keturunan kami, karena konon semuanya pindah ke sana ! dan kebetulan aku ditunjuk menjadi raja disana !" jelas Frederic, kami semua terkejut bukan main !

Bersambung ....