webnovel

Pain in Love

Cinta... cinta.... apaan sich...cinta... emank makan cinta bisa kenyang...??? emank punya cinta bikin bahagia??? cinta.... gua ga pernah berharap dan bermimpi bakal punya kemewahan yang namanya cinta?? Cinta.... ha.. ha... ha... yang ada cinta bikin sakit... bikin ga bahagia... bikin gua menderita... cinta dalam bentuk apapun.... ga ada cinta dalam kamus GUE...

yuyundjuhari · Urban
Not enough ratings
7 Chs

BAB 6 ARA... Raka

Semenjak perselingkuhan yang dilakukan Raka, Ara memfokuskan dirinya sepenuhnya untuk penyelesaian skripsinya, berdua Tasya, mereka sibuk mempersiapkan semuanya...

Tidak ada lagi dalam kamusnya yang namanya Raka... Riri.... mereka berdua sudah terkubur dalam-dalam didalam memori gelapnya.

cukup sudah kesakitan yang mereka berikan... Ara tidak mau lagi tersakiti oleh apapun dan oleh siapapun.... bertekad memadamkan setiap rasa yang dulu pernah ada dihatinya... buat Ara... tidak ada lagi dalam kamusnya untuk berharap lebih kepada siapapun, kecuali satu tali kepercayaan yangbtersisa yang dia pegang... yang bernama Tasya...

Ara yang dulunya ramah, ceria... sekarang berubah...menjadi Ara yang Semakin cantik tapi dingin...

Tanpa terasa enam bulan sudah dia lewati bergulat dengan buku, dosen, presentasi - presentasi, akhirnya tibalah saatnya menyongsong akhir perjuangannya....

Ara.... Ara.... Tasya dengan berisik memeluk Ara dengan antusias.... HOREEE.... AKHIRNYA... MELETUS JUGA BiSUL GUE....

sambil berjingkrak-jingkrak Tasya keluar dari ruangan yang membuat sport jantung mereka berdua.... GOOD BAY... SIDANG.... HAHAHA...

Tasya dengan gokil nya berteriak kencang...

Ara... gue mau makan Ramen yang asem... pedes... gue mau lepasin ni stress yang bikin gue... kurus...

Ara... ayuk.... cepetan... gue.. LAPEEERRR...

melihat tingkah laku gokil dari sahabatnya... sudut bibir Ara tertarik membentuk senyuman...

senyum yang sudah lama tidak pernah hadir di bibirnya.... yach... inilah Tasya.... satu orang yang masih Ara simpan di hatinya... dengan kasih sayang yang tulus... tanpa pernah bertanya... hanya menemani Ara... dalam setiap situasi apapun...

Ok... Sya... kita ke mall yang deket aja yach... soalnya gue mesti ke kantor, gue mau beresin kerjaan gue... and resign... gue mau cari suana baru... gue ogah satu atap sama itu manusia yang bikin kantor jadi club...

yach.... guys.... loe tau kan klo semenjak Ara cabut dari rumahnya dan tinggal diapartemennya, Ara sudah mandiri, dia ga mau lagi ketemu bokap dan selingkuhan nya plus 2 benalu nya yang disayang banget ama bokapnya...

Ara kuliah sambil bekerja....

Ara bekerja dikantor yang dipegang Raka...

dulu.... its... oke.... ga masalah.... karena mas Raka pacarnya.... sekarang itu jadi masalah besar.... karena penghianatan Raka....

hilang aja mau ditaruh dimana muka Ara... ngadepin semua karyawan kantor.... dengan kelakuan Raka.... selama ini...

betapa bencinya Ara.... dengan tingkat loyalitas karyawan Raka yang tinggi sampai menutupi semua perselingkuhan dia selama ini....

kalian lihat.... uang menutupi segalanya... karena posisi mas Raka... sebagai pimpinan... mereka menutup mata semua.... aachhh yang penting hie aman.... hahaha.... itu mungkin yang ada dalam pikiran mereka, klo ga.... mereka bakalan dpecat tanpa pesangon.... klo mengurusi urusan pribadi bos mereka....

Ara merasa menjadi orang yang paling bodoh...

Ara berjalan memasuki kantor dengan langkah mantap dan angkuh... dia memasuki lift menuju ruangannya kerjanya... tanpa menyapa mba Anie yang. menatapnya bengong....

ketika tersadar.... dengan terburu-buru menghubungi ruangan Bapak Raka ...

Halo.... pa... mba Ara barusan dateng... dan langsung masuk ke ruangannya....

mba Ani berbicara terbata-bata...

tanpa menunggu Anie menyelesaikan pembicaraannya Raka menutup tlpnya..

dan dengan tergesa-gesa berlari menuju ruangan Ara...

aachhh.... Ara.... Ara.... bisik rindu pilu hati Raka

setelah sekian lama....akhirnya aku bisa bertemu dengan kamu...

Raka benar-benar bahagia akhirnya bisa melihat Ara kembali setelah sekian lama tidak mendengar kabar darinya... selain Ara sibuk dengan skripsinya...

Ra... Ara.... sayang.... Raka memanggil Ara dengan kerinduanbyang terpancar di sorot matanya...

Raka memasuki ruangan Ara... hatinya berdenyut sakit melihat respon Ara... yang tak bergeming sedikitpun... Ara duduk dengan tenang menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda...

selama ini Ara selalu bisa menghindari pertemuannya dengan Raka, baik dikantor ataupun di kampus...

Dan ada sedikit keberuntungan di pihaknya karena mas Raka dikampus hanya tinggal menunggu wisudanya saja... dan sibuk dengan urusan Perusahaannya...

Maunya Raka... dia mengejar se antusias mungkin, namun kondisinya tidak memungkinkan karena dia sibuk dengan urusan perusahaannya, sementara media tercepat nya... untukenjalin komunikasi dengan sadisnya diblokir Ara... dan ketika Raka menghubungi dengan nomor yang lain... tetap tidak bisa, karena Ara mengganti nomor ponselnya.. tanpa siapapun mengetahui nomor barunya termasuk orang tuanya...kecuali Tasya... yach... taulah gimana Tasya... macan... dia mah apalagi klo ketemu Raka and Riri...

Raka serba salah... inginnya dia memeluk Ara...

tapi seolah ada dinding yang membatasi langkahnya... suhu diruangan Ara terasa dingin untuk Raka...

Akhirnya Ara bangkit dari duduknya, membereskan mejanya kemudian dengan perlahan Ara menghampiri Raka...

Mas... ini semua laporan akhir dari semua pekerjaanku, dan ini surat pengunduran diriku...

Terima kasih buat semua yang pernah mas Raka lakukan untukku, untuk semua bantuan yang mas Raka kasih.... maaf kalau aku tidak bisa menjadi yang mas Raka mau, klo mas Raka engga puas sama aku... sekali lagi aku minta maaf... dengan tenang Ara berbicara perlahan... tanpa amarah... tanpa ada rasa kecewa... dan benar-benar tanpa perasaan.... yang ada hanya rasa dingin yang membuat beku...

Raka kaget.... ditariknya tangan Ara, digenggamnya erat telapak tangannya... takut saat dia melepaskan.... akan terlepas selamanya...

dia tidak menyangka harga yang harus dibayar untuk perselingkuhannya adalah kehilangan Ara...

perselingkuhan yang tak berharga yang membuat dia tertipu... yach... tertipu dengan barang bekas... kehilangan mutiara suci yang belum tersentuh Sa sekali...

Raka... menyesal... sungguh-sungguh menyesal..

Raka lupa... meskipun Riri menawarkan gratis tanpa tuntutan... dia lupa kalau Ara adalah seorang yang berpendirian teguh dan amat sangat membenci penghianatan... Raka lupa kenapa Ara pergi dari rumah... Raka lupa kematian mamanya Ara karena apa..., semua itu karena satu penghianatan ayahnya... dan Raka yang tau semua hal tentang Ara...memperlakukan Ara sama seperti ayahnya meperlakukannya...

lalu dari mana celah untuk maaf itu...???

aku sudah memaafkan mas Raka... Ara berbicara... mungkin kesalahan bukan hanya dari mas Raka, mungkin aku juga ikut andil,karena aku ga bisa memenuhi keinginan mas Raka, mas ga puas Sa aku, sama hubungan kita... jadi kita sudahi hubungan kita baik- baik mas...

Mas Raka juga harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatan mas Raka.

Engga... Ra... aku ga mau putus sama kamu... Raka lirih menyahut... Raka ingin menangis menghadapi situasi ini

tapi... aku mau putus dari mas Raka... aku ga mau hidup dengan bayangan penghianatan ini, dan aku ga bisa menerima mas Raka lagi... maafkan Ara..

Ditariknya tangan yang masih digenggam Raka...

lalu Ara meninggalkan mas Raka yangasih terpaku... yang tidak mau percaya menerima kenyataan ini

kalau dipikir dengan akal... apa sich yang dilihatnya dari Riri.. dibandingkan dengan Ara... jauhhh banget.... ga sebanding banget... dari wajah... latar belakang... body.... acchh... apalagi dari segi ketulusan hati... Raka tak henti-hentinya meruntuki kebodohannya... kebodohan kepala dan area tengahnya.... SIALAN.... SEMUA INI GARA-GARA RIRI.... SIALAN...

Raka menjambak keras rambutnya... sambil menangis... menyesali kebodohannya... yang super... super bodoh...

guys... gue mau nanya... kelakuan Raka... apa karena pengaruh dari kelakuan ibunya atau bukan??? PR buan kalian yach... saya tunggu koment nya... tengkiu guys...

Ara berjalan dengan membusungkan dadanya, tenang, anggun, tidak menggubris orang-orang disekitarnya, tidak menghiraukan pergunjingan disekelilingnya... melangkah dengan ringan meninggalkan semua kepahitan masa lalunya...

yach... semua yang ditinggalkan dibelakang adalah masa lalunya yang ga akan pernah dia tengok kembali... mulai detik ini dia akan berjuang sendiri untuk hidupnya tanpa bantuan siapapun...