webnovel

Pain in Love

Cinta... cinta.... apaan sich...cinta... emank makan cinta bisa kenyang...??? emank punya cinta bikin bahagia??? cinta.... gua ga pernah berharap dan bermimpi bakal punya kemewahan yang namanya cinta?? Cinta.... ha.. ha... ha... yang ada cinta bikin sakit... bikin ga bahagia... bikin gua menderita... cinta dalam bentuk apapun.... ga ada cinta dalam kamus GUE...

yuyundjuhari · Urban
Not enough ratings
7 Chs

BAB 5 Rendy

Sudah lama sekali dia tidak kembali kerumah...

pergi kesana kemari membereskan setiap perusahaan yang mengalami kemunduran, membereskan setiap perusahaan yang bermasalah...

yach... itu yang Rendy lakukan setelah hidupnya ditinggalkan oleh orang - orang yang dikasihinya... ibunya yang paling disayanginya sudah pergi meninggalkannya sejak 5 tahun yang lalu, sejak mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sekretaris nya yang tertutupi dengan rapi, sampai memiliki anak yang berbeda 5 tahun usianya dengan dirinya. Bayangkan berapa lama ibunya dibohongi ayahnya yang berselingkuh diluar, dan menjadi suami dan ayah idaman dirumah???

Sementara Reza tunangannya....yang sangat disayanginya menduakan dia memilih bersama sahabat dekatnya yang katanya lebih care, lebih romantis, daripada Rendy yang dingin dan ga berperasaan , karena ga pernah mau bercumbu dengannya....

baru dia menginjakkan kaki kembali kerumah sudah disuguhi kejadian yang sama berulang terjadi dirumah ini dengan lakon yang berbeda.

ditinggalkannya taman yang bikin dia bete...

diambilnya kunci mobil, bergegas dia meninggalkan rumah yang ga pernah bikin dia nyaman... menuju kafe tempat dia nongkrong.

Rendy memasuki cafe saat memasuki kafe, Tiba-tiba dia melihat gadis yang dibawa Raka sedang duduk sendiri dimeja yang menghadap keluar sambil menyesap mocha lattenya...

sesekali pandangannya mengarah keluar, namun jika diperhatikan dengan seksama pandangannya terlihat menerawang tanpa memperhatikan sekelilingnya...

Rendy menghampiri meja tersebut karena posisi mejanya memanjang menghadap keluar dengan kursi yang berjajar, dia duduk tepat disebelah gadis itu... kebetulan kursinya kosong... tanpa gadis itu menyadarinya.

Rendy memperhatikan gadis itu.... matanya...hidungnya... bibirnya... rambutnya.

keseluruhan wajahnya.... cantik... tidak ada kekurangan sedikitpun dengan kulit wajahnyang putih bersih tanpa polesan make up tebal, bulu matanya panjang lentik alami tanpa bulu mata palsu yang berkibar , mulutnya merah segar kecil,

Heran gue sama si Raka... kurang apanya sampe selingkuhin ni cewek... pikir Rendy ga ngerti...

eeehhhh... kok nangis... pikir Rendy setelah memperhatikan dengan seksama, rapi banget yach... ni cewek, nangis aja rapi, ga kedengeran setannya, cuma air matanya yang terus mengalir ga brenti kaya sungai... Rendy mengangsurkan sehelai tissue... maaf... sahut nya.... sambil. mengambil tissue yang diberikan oleh Rendy...

lalu dihapusnya air matanya...

maaf.... kalau boleh saya tahu kamu kenapa nangis sendiri disini? tanya Rendy...

Ara... yang sedang menangis, kaget mendengar pertanyaan Rendy....

nih orang kepo banget yach.... nanya-nanya... Ara berkata dalam hati...

Ara menarik nafas panjang.... menghela nafas lalu memandang orang yang bertanya kepadanya, maunya sich nyuekin tapi ga enak udah ngasih tissue....

waduhhh busset dah.... nie orang cakep bener seru Ara dalam hati...

makasih mas, buat tissue nya.... maaf.... hahaha... saya ga nangis mas, mata saya kelilipan sahut Ara... gila aja kalee... ga kenal ga apa... masa gue mau curhat ma orang selewat apa... dasar juga ni cowoq... runtuk Ara dalam hati...

cepat -cepat dihabiskannya minumannya... udah yach mas saya duluan sahut Ara sambil berdiri meninggalkan cafe tersebut...

Rendy memandangi kepergian Ara dengan senyum simpul... matanya terus memperhatikan sampai Ara pergi hilang dari pandangannya.

Sambil meruntuki dirinya Rendy mengusap -usap dadanya karena merasa tidak nyaman....

knapa gue jadi baper gini yach.... kenal aja kaga... cuma tau dia pacar nya Raka yang baru putus tadi... itu doank... aneh gue... sungut Rendy sambil memukul kepalanya...

Dengan kesal Rendy memijit lift lalu memasuki ruangan yang ada dilantai 4 tersebut yang merupakan apartemen tiga kamar tidur, Satu kamar tidur Rendy, satu punya Arga dan satu lagi kamar tidur tamu, satu ruang kantor sebagai tempat kerjanya dengan satu meja kerja, satu sofa bed dan home teater mini dengan pernak pernik yang simple elegan... dan satu bar mini.

yach... ini cafe tempat dia nongkrong untuk lepas dari rutinitas yang menyesakkan, cafe miliknya sendiri tanpa diketahui siapapun selain Arga sahabatnya sekaligus penanggung jawab cafe nya selama dia tidak ada, tempat yang dia rintis bersama Arga dengan niat sebagai tempat untuk melepas lelah... tanpa tau akan berkembang dengan baik dan banyak diminati orang dari berbagai kalangan... Arga seorang multitalent, sebagai chef, sebagai barista, sebagai bartender... dan yang lainnya, kecuali yang berhubungan dengan angka-angka dan investasi-investasi serta laporan-laporan keuangan dan kemajuan perusahaan beserta pemasaran dan inovasi-inovasi itu bagiannya Rendy... yach... disinilah Rendy memeriksa semua laporan yang ada dimeja kerjanya, selama dia pulang, dia selalu menyempatkan untuk mengerjakannya di cafe nya, kecuali saat dia di luar kota atau diluar negri, baru laporan-laporan itu dia kerjakan via email...

Cafe nya Rendy merupakan cafe yang menyediakan semua sarana, yup.... ada 4 lantai... lantai dasar adalah basement parkir, lantai 1 cafe, lantai 2 gym, lantai 3 club... dan lantai 4 adalah tempat tinggalnya bersama Arga.

setelah berkutat dengan kesibukanya akhirnya pekerjaannya selesai... dia merenggangkan badannya...dengan terseok dia menghampiri mini bar lalu menuangkan segelas martel... disesapnya minuman itu yang mampu membuat dia kembali segar.... abil duduk setengah berbaring di sofa bed nya... tanpa disadari teringat kembali satu sosok gadis yang menangis tanpa suara... teringat kembali dengan wajah cantiknya... terutama bibir segarnya yang sangat ingin dia cium...

... sudah.... jangan menangis Ra.... sahut Rendy sambil mengelus kepalanya... sementara Ara terisak pelan tanpa berbicara sedikitpun... Rendy tak tega... ia terus menghibur Ara.... mengusap usap rambutnya.... tanpa dia sadari tangannya meluncur ke tengkuk Ara... yang membuat Ara kaget dan merinding... tanpa dapat dicegah kepalanya terdongak keatas.... Rendy terpaku melihat mata Ara yang terbelalak karena kaget sementara bibirnya sedikit terbuka... Rendy terhipnotis memandangi kedua mata Ara.... dan tatapannya turun ke bibirnya yang berwarna merah segar yang sedikit terbuka... Secara reflek tangan Rendy yang berada di tengkuk Ara menariknya mendekat samentara Rendy menundukkan kepalanya mendekati wajah Ara... bibirnya secara perlahan mendekati bibir Ara yang terbuka... Rendy ingin sekali mengecup bibir Ara yang menggiurkan... ingin mencecap kemanisan bibirnya yang terasa mengundang....Rendy dengan perlahan mempersempit jarak antara bibirnya dengan bibir Ara.... dengan memejamkan mata... bibir Rendy mendekati bibir Ara...dan.... Kemudian

.... TOK... TOKK... TOK.... Mas Rendy.... Mas...

samar- samar kudengar ketukan pintu dan seseorang yang memanggil- manggil... achhhh.... shitttt.... Rendy mengumpat.... terlonjak ketika membuka matanya... diusapnya wajahnya.... sial... sungutnya... ternyata aku cuma mimpi....

Rendy bingung selama ini tidak pernah ada seorang wanita pun masuk kedalam pikirannya apalagi sampai terbawa mimpi... semenjak dia mengalami penghianatan.... tapi seorang Ara sanggup menyelinap kedalam benaknya... kedalam mimpinya dan sanggup membuat dia merasakan keinginan untuk menyentuhnya...

achhh.... sialan.... umpat Rendy... sambil bangkit membuka pintu yang sedari tadi terus menerus diketuk orang...

.... ku buka pintu.... Arga dengan cueknya nyelonong masuk... eloe yach ganggu gue aja... runtuh Rendy.... awww.... sorry bro.... ni udah jam berapa...???? loe ga balik....? atau mau tidur disini tanya Arga... kulihat jam dipergelanganku... sebelas malam... achhh.... dasar.... balik kerumah juga udah kemaleman...

gue tidur disini dech Ga....!!!