webnovel

Pacarku Ketua BEM

Taera, mahasiswa yang terkenal sebagai mahasiswa kupu-kupu alias mahasiswa yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang bertemu dengan seorang calon ketua BEM yang akan merubah hidupnya. New cover by : @lehh.art_ (HANYA BISA DIBACA DI WEBNOVEL)

mirnanata · Teen
Not enough ratings
267 Chs

Baper

Selama di jalan Taera lebih banyak diam. Sesekali dia melirik Ardilo yang sedang menyetir. Sama seperti sejak awal mereka berangkat, senyum Ardilo nggak pernah surut. Taera jadi mikir, ini anak apa emang murah senyum atau lagi kenapa sih?

"Kamu jarang pergi sama cowok ya?" tanya Ardilo tiba-tiba membuat Taera kaget.

"Nggak jarang juga sih. Tapi kalau semobil berdua sih nggak pernah," jawab Taera.

Ardilo manggut-manggut. "Nanti ada rencana mau masuk BEM?" tanya Ardilo tiba-tiba.

Taera berpikir sejenak, "Lihat nanti, kak," jawab Taera.

Iya lihat nanti siapa yang terpilih jadi ketua BEM, kalau lo yang kepilih gue bakalan daftar kak, batin Taera.

"Dulu pernah ikut organisasi apa?" tanya Ardilo lagi.

"Hmm aku nggak pernah ikut organisasi apapun kak," jawab Taera.

"Kalau pas SMA? Atau SMP?"

"Sama, nggak pernah juga," Taera kemudian tersenyum masam.

Ardilo hanya tersenyum memahami kemungkinan-kemungkinan alasan kenapa Taera nggak pernah ikut organisasi.

Tak lama kemudian mereka sampai di mall. Ardilo dan Taera kemudian turun. Ternyata mereka yang terakhir sampai. Entah karena emang mobilnya jalannya lambat atau Ardilo yang sengaja ngelambatin nyetir mobilnya. Bahkan sesampainya di mall, Ardilo masih aja sempat-sempatnya ngelambatin jalannya.

"Kamu suka ke toko buku?" tanya Ardilo saat Taera fokus ke hpnya karena Stefa sudah nge-chat dia berkali-kali.

"Ah...apa kak?" tanya Taera.

"Kamu suka ke toko buku?" ulang Ardilo.

"Suka kak. Kalau kakak?"

"Sama. Aku biasanya seminggu sekali ke sini. Kapan-kapan kesini bareng yuk," ajak Ardilo.

Taera bengong sebentar, "Ha? Ah...iya ayo kak."

Taera masih bingung. Ardilo gampang banget akrab sama orang.

Sambil jalan Ardilo ngobrolin ini itu sama Taera. Taeranya hanya menanggapi seperlunya aja. Dia masih belum terbiasa. Mungkin bagi Ardilo yang extrovert, ngobrol dengan orang baru baginya sudah biasa dan menyenangkan.

"Lama banget lo. Hampir mulai nih filmnya," protes Yuna pada Ardilo yang baru aja sampai di depan bioskop.

Ardilo hanya tersenyum manis dan kemudian menerima selembar tiket.

"Maaf ya kak," kata Taera yang juga kemudian menerima tiket dari Alex tanpa melihat judul filmnya.

"Bukan salah lo kok, dek. Ardilo pasti nyetirnya dilambatin," kata Yuna kemudian berjalan ke dalam bioskop.

Alex dan Hano cekikikan. Disambut dengan senyum-senyum di wajah Ardilo.

"Lo kalau pdkt jangan kelihatan banget dong. Ntar dia risih," bisik Hano pada Ardilo.

"Iya, santai aja," bisik Ardilo.

Mereka kemudian masuk ke dalam bioskop. Alex duduk disebelah Yuna, kemudian ada Stefa, Hano, Ardilo, dan Taera. Sebelah Taera kursi kosong. Begitu filmnya di mulai, dia baru sadar kalau mereka nonton film horor. Taera paling takut kalau nonton film horor. Seharusnya Stefa mengatakan kepada mereka kalau Taera takut nonton film horor, tapi karena terlalu bersemangat mau nonton bareng Hano, Stefa jadi kelupaan.

Sepanjang film diputar, Taera menutupi matanya. Asli dia ingin keluar tapi nggak enak sama Alex yang membelikannya tiket. Sesaat kemudian, Ardilo menyadari kalau Taera takut.

"Kamu takut?" bisik Ardilo.

Asli ya, dibisikin Ardilo dengan deep voice-nya bikin Taera makin merinding. Taera kemudian hanya mengangguk.

"Keluar yuk," ajak Ardilo.

"Tapi nggak enak kak sama yang lain," kata Taera.

Kali ini Ardilo yang merinding. Suara Taera merdu dan lembut banget.

"Gapapa. Yuk," ajak Ardilo. Dia kemudian menggandeng tangan Taera dan mengajaknya keluar. Sementara yang lain cuek aja. Masih asyik nonton.

"Kak, nggak enak sama kak Alex, dia kan udah mahal-mahal beliin kita tiketnya," kata Taera begitu keluar dari bioskop.

"Gapapa, nanti biar aku yang ganti. Kamu belum makan kan?" tanya Ardilo mengalihkan pembicaraan.

"Belum kak," jawab Taera yang tangannya masih digenggam oleh Ardilo.

"Makan yuk," ajak Ardilo.

Taera mengangguk. Dia emang laper. Black forest yang tadi dia makan emang belum bikin dia kenyang.

Mereka kemudian mencari restoran yang ada di sekitar bioskop. Setelah menemukan restoran yang cocok, mereka segera menentukan menu dan memesan makanan. Kini mereka berdua duduk di balkon restoran.

"Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu takut nonton film horor?" tanya Ardilo setelah makanan mereka datang.

"Belum sempet ngomong udah dibeliin tiketnya, kak. Ya udah mau gimana lagi," jawab Taera.

Ardilo kemudian tertawa kecil.

"Kenapa kak?" tanya Taera heran.

"Gapapa. Kamu lucu orangnya," jawab Ardilo kemudian melanjutkan makan.

Wajah Taera memerah. Kemudian dia makan. Sementara Ardilo cuma senyum-senyum aja. Setelah mereka selesai makan, mereka kembali ke dekat bioskop untuk menemui Alex, Yuna, Stefa, dan Hano.

"Bagus ya kalian berdua. Makan kagak ajak-ajak," protes Alex.

"Kan kalian lagi asyik nonton, masa ikutan makan," jawab Ardilo santai.

"Maaf ya kak. Sejujurnya aku takut kalau nonton film horor," kata Taera nggak enak.

"Selow, Tae. Ini salah Ardilo," kata Alex.

Yuna dan Stefa tertawa.

"Lha? Kok bisa salah kak Ardilo?" tanya Taera bingung.

"Dia selalu salah, Tae. Udah jangan dipikirin," kata Hano.

"Dasar kalian semua," celetuk Ardilo.

"Udah ah, makan yuk, laper nih," rengek Yuna pada Alex.

"Kamu laper juga nggak Stef?" tanya Hano.

"Anak belum makan pakek ditanya laper apa kagak. Ya jelas laper lah," kata Ardilo nggak mau kalah, dia mau membalas ejekan Hano tadi.

"Ye...gue nanya dia juga," kata Hano.

"Udah udah. Makan yuk, kak," ajak Stefa.

"Ya udah, kita pisah aja. Gue mau makan sama Yuna. Biar Hano bareng Stefa. Ardilo sama Taera pulang aja gapapa. Biar Taera nggak kemaleman baliknya," kata Alex.

"Gapapa nih kak? Aku pulang duluan?" tanya Taera.

"Gapapa kok. Selow sama kita-kita," kata Hano.

"Ya udah, aku balik dulu ya kak. Makasih traktiran nontonnya," pamit Taera.

"Hati-hati ya, dek," kata Yuna.

"Iya, kak," kata Taera kemudian berjalan duluan.

"Eh...kak Ardilo jangan ditinggal," kata Stefa mengingatkan Taera.

"Oh iya lupa, hehe," kata Taera, "Yuk kak."

Ardilo kemudian pamit ke mereka dan mengikuti Taera.

"Baru aja pdkt, udah dilupain," celetuk Hano kemudian tertawa kecil.

***

Kali ini Taera yang menyetir mobilnya. Sebenarnya, tadinya Ardilo yang mau bawa mobilnya tapi Taera nggak enak.

"Kamu suka buku genre apa?" tanya Ardilo saat perjalanan pulang.

"Aku suka buku genre fantasi kak. Kadang aku juga baca komik," jawab Taera.

"Oh ya? Komik apa?" tanya Ardilo lagi.

"Komik manga kak," jawab Taera.

Taera ngerasa dia kayak lagi wawancara. Ditanya mulu. Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan kostan Ardilo. Kostannya mewah. Kayaknya yang tinggal disini mahasiswa yang tajir-tajir.

"Makasih ya kak," kata Taera.

"Kok kamu yang bilang makasih? Kan harusnya aku," kata Ardilo.

"Kan kakak tadi pas berangkat yang nyetir, terus ngajak aku keluar dari bioskop karena aku laper, dan bayarin tiketnya ke kak Alex ntar," jelas Taera.

Ardilo tersenyum dan melepas seat beltnya, "Santai aja sama aku."

"Ya tetep aja kak, makasih banyak."

Ardilo tersenyum lagi, "Oh ya, boleh minta ID chat kamu nggak?" Ardilo menyodorkan hpnya.

"Oh iya kak," Taera mengetik ID chat-nya.

"Makasih. Add back ya," kata Ardilo.

Taera mengeluarkan hpnya, "Udah kak."

"Oke. Makasih ya, Taera. Kapan-kapan jalan-jalan lagi ya. Hati-hati di jalan," kata Ardilo kemudian turun dari mobil Taera dan melambaikan tangannya.

Taera mengangguk dan kemudian pulang, "Asli senyumnya kak Ardilo bikin kobam."

***

"Darimana lu, dek? Tumben jam segini baru pulang?" tanya kak Hyona yang sedang asyik nyemil sambil nonton TV. Ada juga Sella yang lagi belajar disamping Sonia yang lagi serius ngetik draft skripsi di depan laptopnya. Mereka adalah teman sekostan Taera.

"Habis diajak Stefa jalan, kak," Taera kemudian duduk di samping Hyona dan ikut nyemil.

"Nggak bawa oleh-oleh?" tanya Sella yang matanya masih fokus ke slide kuliah yang sedang dia baca.

"Kagak. Orang gue ditraktir," jawab Taera.

Tiba-tiba hp Taera bergetar. Ada Chat dari Ardilo.

Ardilo : Tae, udah nyampek kostan?

Taera langsung masuk kamar. Sementara yang lain pada heran.

"Tuh anak kenapa dah?" tanya Hyona bingung.

"Tahu. Pusing gue, draft skripsi belum kelar, besok gue harus bimbingan," kata Sonia kemudian ke dapur mengambil minuman.

Taera yang di dalam kamar tiba-tiba jadi deg-degan dapet Chat dari Ardilo.

Taera : Udah kak

Ardilo : Ya udah, kalau udah selesai ngerjain tugasnya, buruan tidur ya. Jangan begadang. Makasih buat hari ini :)

Taera : Iya kak. Sama-sama :)

"Duh chat pakek emoticon ini bisa bikin baper ya?" kata Taera.

Terima kasih sudah membaca chapter ini. Jangan lupa vote dan commentnya ya :)

mirnanatacreators' thoughts