webnovel

Summer Come Early

Io, Lapis dan Gany berangkat pagi ke sekolah. Tetapi mereka tidak segera masuk ke kelas dan malah menunggu di depan sekolah. Tidak berlalu lama setelah mereka mulai menunggu, Akhirnya datanglah Leo bersama dengan Khan dan August. Ini adalah pertama kali bagi Io dan menjadi sangat gugup karenanya. Oleh karena itu, Gany menyeret August dan Khan ke tempat lain sementara Lapis tetap disana untuk memberi dukungan kepada Io. Beberapa waktu berlalu setelah Training Camp diadakan. Dalam waktu-waktu itu Io belajar bersama dengan Lapis untuk membuat bekal. Io adalah anak yang sangat penurut, dia mengikuti arahan Lapis dengan baik. Alhasil Io berhasil memberikan bekal buatannya kepada pada Leo. Usaha Io berbuah manis.

Tidak ada yang menyangka dengan apa yang terjadi baik August, Leo dan Khan. Teruntuk August dan Khan, mereka berdua curiga kenapa Gany menyeret mereka dan meninggalkan Leo. Awalnya mereka sedikit memberontak namun tidak bisa karena Gany memaksa. Mereka berdua menyimpan rasa penasaran mereka sampai-sampai sedikit melamun saat pelajaran. Namun tidak butuh waktu lama sampai semuanya terbongkar. Saat istirahat siang, mereka mengetahui bahwa Io memberikan bekal kepada Leo. August dan Khan menjadi sangat cemburu terhadapnya dan sedikit kecewa kepada Gany membiarkan hal itu terjadi.

Tidak hilang akal, August langsung mengajak Leo berbicara tepat setelah membuka Leo membuka bekalnya. Leo lengah dan Khan sedikit demi sedikit mencuri bekal itu. Tidak hanya Khan, namun August juga melakukan hal yang sama saat Khan mengalihkan perhatian Leo. Begitulah duet Khan dan August untuk membalas dendam karena membuat mereka cemburu. Leo mengetahui makanannya yang dicuri kabur dari August dan Khan. Leo menjadi sedih karena bekalnya yang menjadi sedikit. Beruntung Gany mengetahui kejadian itu dan memberikan bekalnya kepada Leo. Gany berkata kalau Bekal dari Io juga sama dengan miliknya karena Lapis dan Io membuatnya bersama.

"Lalu kamu makan apa?" Tanya Leo.

Gany tidak menjawab pertanyaan itu, malahan dia hanya tersenyum lebar dan lari. Leo sadar mungkin Gany akan makan bekal bersama Lapis. Tetapi dia sudah tidak memperdulikan kemesraan Gany lagi karena dia sudah punya hal itu. Saat ini Leo merasa sangat senang karena menjadi lebih dekat dengan Io. Khan dan August yang sebelumnya mengejar Leo kini hanya bisa melihat dari kejauhan. Mereka berdua bersedih karena tidak memiliki kemajuan dengan perempuan-perempuan di sekitar mereka. Mereka sekarang meringkuk di pojok taman meratapi nasib mereka.

"Apa yang kalian lakukan?" Rahul tak sengaja menghampiri August dan Khan.

"Oh ketua…. Tidak ada, kami hanya sedang terluka." Walau sedikit terkejut tetapi rasa sedih masih menutupi diri August.

"Iya… dan dengan melihat mereka yang punya pasangan, seakan luka kami ditaburi dengan garam." Khan menambahkan argumen August.

"Konyol sekali, kalian seharusnya malu dengan sikap kalian ini!" Jawab Rahul. "Kita para pemuda harusnya lebih fokus memikirkan masa depan Kerajaan." Tambahnya.

"Masa depan yang seperti apa yang diinginkan kerajaan?" Tanya Khan.

"Tentu saja masa depan yang lebih baik." Jawab Rahul.

"Aaahh…. Rancu sekali." Pikir August dan Khan.

"Ingatlah! Wanita itu hanya sementara, tapi kejayaan terukir selamanya." Nasihat terakhir sebelum Rahul pergi meninggalkan mereka berdua.

Perkataan Rahul hanya memperparah keadaan August dan Khan. Karena mereka berdua hanya ingin menikmati masa muda yang biasa saja. Akhirnya waktu istirahatpun berakhir dan mereka semua masuk kelas. Leo yang berbunga-bunga menjadi semangat dalam pelajaran namun tidak dengan kedua temannya. August dan Khan sedikit murung karena tidak bisa berkembang seperti Leo. Sebagai teman yang baik, sepulang sekolah Gany menyeret dua orang yang murung itu dan mengajak mereka bersenang-senang. Mereka bertiga pergi ke kolam kecil di dekat sekolah mereka. Gany mengajak August dan Khan untuk memancing agar bisa melupakan rasa cemburu mereka.

"Hei Gany! aku punya sesuatu untukmu." Tiba-tiba Arche datang.

"Bagaimana kamu tahu aku disini?" Tanya Gany.

"Jangan pikirkan hal itu… ini untukmu." Arche memberi sepucuk surat.

"Ohh…. Tidak kusangka akan secepat ini." Gumam Gany.

"Ada apa Gany?" Tanya August.

"Aku ada urusan mendadak, maaf aku harus segera pulang." Gany bangkit dan berjalan pergi.

"Itu surat dari kerajaan ya?" Khan sekilas melihat lambang pada amplop surat itu.

"Sepertinya Pahlawan memang sibuk." Ujar August.

Benar kata August, saat ini Pahlawan sedang sibuk-sibuknya. Arche, Io dan Gany tiba-tiba pergi ke ibukota memenuhi panggilan mendadak dari Raja. Hanya ada 6 orang pahlawan yang masih sekolah Ganymede, Arche, Io, Herse, Elara dan Carme. Mereka secara langsung ditemui oleh sang Raja untuk dimintai pendapat soal acara tahunan yang akan datang. Acara itu akan melibatkan pemuda-pemuda di kerajaan Praha jadi pendapat para pahlawan muda sangatlah ingin didengar oleh Raja. Selain itu mereka juga diajak untuk turut andil dalam perencanaan dan penyelenggaraan acara kerajaan itu.

Rapat dihadiri oleh banyak menteri dan bangsawan-bangsawan di Istana. Tidak hanya itu Panglima militer Europa juga ikut andil dalam rapat itu. Rapat yang mereka lakukan sangat intens dan memakan waktu yang tidak sebentar. Karena tak kunjung mendapat jalan temu, akhirnya mereka semua menyudahi hari dan hendak melanjutkan lagi besok. Saat malam hari, Arche mengumpulkan para pahlawan muda untuk berdiskusi. Sebenarnya bukan diskusi namun Arche ingin teman-teman pahlawannya untuk menyempurnakan idenya. Dia memilih mereka karena para bangsawan di istana adalah kumpulan orang-orang kolot. Untungnya teman-temannya setuju dengan ide Arche dan berhasil menyempurnakan idenya.

Bisa dibilang sang Raja juga berjiwa muda, jadi dia juga setuju dengan ide Arche. Selain itu sang Raja sendiri yang akan meyakinkan para menteri dan bangsawan tentang ide itu. Arche mengendalikan sang Raja? Tidak juga. Karena sang Raja juga tidak suka hal yang mainstream dan ingin hal baru. Dan hal baru itu kebetulan dimiliki oleh Arche. Akhirnya Arche dan yang lain pergi untuk menyelesaikan perintah dari sang Raja.

"Jadi maukah kamu bekerjasama dengan kami?" Gany menemui 'Partner Bisnis' untuk acara kerajaan.

"Tentu saja aku mau…. Jika kamu bisa mengalahkanku!" Jawabnya. "Aku Umbaraka sang raksasa gunung…. Siap bertarung!" Ujar Umbaraka.

Mahluk yang dekat dengan tanah dan batu anak dari bumi. Itulah yang sering digunakan sebagai deskripsi dari Raksasa Gunung. Tingginya mungkin 12-20 meter dan biasanya semakin tua umurnya maka akan semakin kuat dan tinggi. Gany seorang manusia bertarung satu lawan satu menghadapinya. Dengan perbedaan ukuran yang sangat luar biasa itu, Umbaraka langsung mengangkat kakinya dan menghentakkannya kepada Gany. Niat untuk menginjak tidak bisa dilakukan dengan mudah karena Gany langsung mengeluarkan golem batu dari dalam tanah. Golem itu menahan kaki Umbaraka dan tidak hanya itu, Golem Gany mendorong kaki itu. Umbaraka yang tidak siap dengan serangan itu langsung jatuh seketika.

Ego Umbaraka membuatnya bertindak ceroboh. Kenyataan bahwa Boneka batu yang bergerak (Golem) bisa menjatuhkannya membuatnya sedikit marah. Dia langsung mengambil gadanya dan memukul Golem Gany dengan keras. Tapi Gany seakan tidak peduli malah menyerang secara langsung. Dibalik puing-puing Golem Gany yang hancur, Gany mengeluarkan sihirnya untuk mengeluarkan pilar batu. Pilar itu mencuat dari tanah dengan cepat dan mendorongnya dengan kuat. Gany meluncur dan memukul dagu Umbaraka. Pukulan berlian sangat kuat dan tidak bisa diremehkan. Karena serangan itu, Umbaraka terdongak kepalanya.

Pertarungan baru saja dimulai, Umbaraka langsung menangkap Gany yang ada di udara dengan satu tangannya. Gany memang tidak bisa bermanuver di udara jadi dia tertangak begitu saja. Umbaraka mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mencengkram Gany. Dia berusaha meremukkan Gany seperti meremukkan biskuit. Tetapi trik yang dimiliki Gany belumlah habis. Ternyata Golem yang dihancurkan Umbaraka tidaklah mati. Salah satu tangan dari Golem itu masih hidup dan mencengkram kaki Umbaraka. Namun seonggok tangan tidaklah mampu menahan Umbaraka. Dengan mudah dia mengayunkan gadanya lagi dan menghancurkan tangan itu. Kini dia memastikan tangan Golem itu hancur tak bersisa.

Pernahkah terpikirkan bagimu mencengkram seekor tikus? Itulah hal yang paling menggambarkan kondisi Umbaraka dan Gany sekarang. Hanya saja sekarang sang tikus meronta dan cukup kuat untuk membuka cengkramanmu dengan kedua tangannya. Umbaraka yang kaget mencoba lebih keras untuk mencengkram Gany tetapi Gany mencoba lebih keras lagi untuk membuka cengkraman itu. Baru kali ini Umbaraka sadar kalau ada manusia yang lebih kuat darinya. Merasa hendak kalah dalam adu kekuatan, Umbaraka mengayunkan Gadanya untuk memukul Gany.

Gany sadar akan gerak gerik Umbaraka yang hendak memukulnya tetapi dia sedikit kerepotan menghadapi cengkraman Umbaraka. Akhirnya dia merubah sebagian dari badannya menjadi berlian. Bukan untuk bertahan namun untuk menyerang. Dia memantulkan cahaya dan mengarahkannya kepada Umbaraka. Umbaraka menjadi silau dan mengalihkan pandangannya tetapi dia tidak membatalkan serangannya. Gada Umabaraka tetap berayun dengan cepat dan memukul telapak tangannya dengan kuat.

"Kamu cerdik tetapi tidak cukup cerdik untuk mengalahkanku." Umbaraka melihat lagi keadaan telapak tangannya. "Hilang?!" Umbaraka terkejut.

Saat cahaya membutakan mata Umbaraka, dia menjadi sedikit lengah dan melonggarkan cengkramannya. Gany langsung terjun ke bawah untuk menghindari gada Umbaraka. Sekarang Gany berlari dengan cepat dan memukul kaki Umbaraka. Tangan berliannya memberi serangan yang sangat membekas untuk Umbaraka. Tulang kakinya retak karena serangan itu yang membuatnya menggerang dengan keras. Reflek, Umbaraka langsung tersimpuh dan hendak memegang kakinya yang sakit itu. Tetapi serangan Gany belum selesai, dia mengeluarkan pilar batu dan menghantam dagu Umbaraka. Sekali lagi Umbaraka jatuh telentang. Gany langsung berlari di dadanya dan memukulnya dengan keras. Seakan ada batu besar yang menimpanya, Gany memukul berkali-kali sampai akhirnya Umbaraka menyerah.

"Memang pahlawan itu levelnya beda." Arche bertepuk tangan.

"Sudahlah…. Katakan saja padanya apa rencananya dan kita bisa segera pulang." Jawab Gany.

"Serahkan saja padaku! Dengan begini Event Kerajaan berhasil diputuskan." Jawab Arche dengan percaya diri.

Akhirnya Setelah acara tahunan berhasil diputuskan, keesokan harinya berita itu disebarkan ke seluruh kerajaan. Jumlah tahun pertama ada 120 murid yang dibagi rata menjadi 4 kelas. Guru Rakan masuk ke masing-masing kelas dan mengabarkan berita tentang acara tahunan itu. Sekitar sebulan lagi, setelah liburan musim panas akan ada Turnamen sihir yang disebut Mana Spirit di Central. Perlombaan itu diikuti para murid sekolah sihir tahun pertama di bagian timur kerajaan yaitu Provinsi Atla, Aelaine, Tetra dan Ibukota kerajaan. Atau dengan kata lain akan ada 7 sekolah sihir akan mengikuti Turnamen ini.

Mana Spirit adalah acara bergengsi yang disukai oleh seluruh orang di kerajaan. Pemenang akan mendapat banyak hadiah dan penghargaan dari kerajaan. Lebih jauh lagi, sebenarnya Mana Spirit hanyalah seleksi untuk acara yang lebih besar lagi yaitu Mana Tournament. Mana Will adalah sebutan untuk turnamen di bagian barat kerajaan, Mana Power untuk bagian Utara kerajaan dan Mana Wisdom untuk bagian selatan kerajaan. Lalu pemenang dan beberapa murid yang terpilih akan bertanding di acara puncak yaitu Mana Tournament itu sendiri. Seluruh murid berdebar-debar menantikan acara itu.

Penjelasan berlanjut, Pada awalnya akan ada Triathlon untuk menguji perlombaan fisik dan babak penyisihan. Dalam Triathlon itu mereka akan berenang melewati danau Rottenburg, Lalu berkuda melewati Savanah dan setelah itu berlari marathon sekitar 10 km untuk mencapai garis finish. Seratus peserta paling cepat akan masuk ke Babak kedua yang mana mereka akan bertahan hidup di kaki gunung Siz. Peserta akan dibagi menjadi 25 kelompok dengan jumlah sama rata dan selama 5 hari mereka akan mencari gulungan yang sudah disembunyikan. Hanya akan ada 4 gulungan yang tersedia dan 4 kelompok yang akan lanjut ke babak selanjutnya.

Bertahan hidup dan menyelesaikan misi di hutan memanglah melelahkan. Oleh karena itu peserta akan diberi waktu seminggu untuk beristirahat sebelum dilanjutkan ke babak ketiga. Hal yang paling dinanti oleh seluruh orang di kerajaan adalah babak terakhir ini. 16 orang yang tersisa akan bertarung di Arena yang akan disaksikan oleh seluruh penduduk kerajaan Praha. Rangkaian acara yang panjang dan melelahkan, tidak heran Arche dan yang lain melakukan pertemuan yang panjang pula.

"Oh iya, mungkin dia sedang tidak ada disini tetapi Gany tidak boleh ikut serta." Ujar guru Rakan.

"Benar juga…. Dia akan membantai kita kalau dia ikut…. kita tidak akan punya kesempatan jika harus menghadapinya." Seluruh kelas bergumam.

"Satu lagi, babak ketiga akan diadakan dalam dua hari. Hari pertama peserta akan bertanding sampai tersisa 4 peserta (semi-final) dan Hari kedua adalah kelanjutan dari semi final itu." Ujar guru Rakan.

"Kenapa tidak langsung dalam satu hari saja?" Tanya Chow si ketua kelas.

"Hal itu dilakukan untuk memberi jeda waktu istirahat bagi peserta semi-final." Jawab guru Rakan.

"Sepertinya banyak istirahat dalam acara ini." Gumam Khan.

"Karena di akhir hari pertama, akan ada intermseso dimana Peserta semi-final akan menjadi satu tim dan menghadapi Ganymede dan Io." Guru Rakan melanjutkan penjelasannya.

Akhirnya keluar, orang yang paling tidak ingin mereka hadapi. Mungkin bisa dibilang Gany dan Io adalah mini boss sebelum boss utama. Mungkin juga pertarungan tim antara Gany dan Io melawan peserta semi-final adalah yang paling dinanti oleh seluruh orang di kerajaan. Setelah panjang lebar menjelaskan, guru Rakan bertanya siapa yang akan mengajukan diri. Memang tidak ada batasan untuk mendaftar namun tetap saja Seluruh kelas gugup untuk mengajukan diri.

Disaat-saat yang hening itu Khan langsung berdiri mengangkat tangan dan mengajukan diri. Wajah serius dan semangat berapi-api tampak jelas pada diri Khan yang menyulut semangat teman-teman lainnya. Ketua kelas Chow ikut mengangkat tangan dan mengajukan diri dan diikuti oleh teman-teman lainnya. Akhirnya guru Rakan puas dan pergi untuk mendaftarkan mereka. Sekolah sihir Tetra mendaftarkan 50 murid.

Beberapa hari setelah pengumuman itu, para peserta Mana Spirit sering pulang terlambat karena ingin berlatih di sekolah. Oleh karena itu Calisto menjadi tidak bisa pulang ke rumahnya dan terpaksa tinggal di sekolah. Walau bukan dia yang memberi pelatihan tetapi dia tetap ikut mengawasi. Pada suatu malam Calisto mendapati ada tamu yang menunggu di depan pintu ruangannya. Calisto berpikir bahwa dia adalah wali murid jadi dia membukakannya pintu dan mempersilakannya masuk. Sayang sekali pemikirannya salah, 'Wali murid' itu menusuk Calisto dari belakang.

"Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?" Tanya Calisto.

"Tidak perlu kamu tahu akan hal itu. Sebentar lagi kamu akan mati." Jawab Wali Murid.

"Sebaiknya kamu lihat lagi seranganmu itu." Jawab Calisto.

Si Wali Murid menarik pisaunya keatas seketika memotong baju Calisto. Punggung Calisto terbuka dan dari sana terlihat dengan jelas apa yang terjadi. Punggungnya tidak terluka sama sekali malahan pisau yang dikira menancap ternyata patah. Bukan karena Calisto yang kuat namun di punggungnya terdapat tato dari senjata magis bernama Six Eyes Red Cakram. Tentu itu bukan tato biasa melainkan senjata magis yang tertanam dalam dirinya. Atau dengan kata lain yang ditusuk oleh Wali Murid adalah senjata magis Six Eyes Red Cakram.

"Sebaiknya kamu bawa pasukan jika kamu ingin melawanku." Calisto berbalik dan bersiap menyerang.

"Tentu saja…" Jawab si Wali Murid.

PUSH

Sebelum bisa menyelesaikan kata-katanya, Calisto langsung menyerang musuhnya itu. Dari tangannya keluar pilar besi yang memanjang dan memukul si Wali Murid. Pilar itu memanjang dengan cepat dan tak terhentikan sampai si wali murid terdorong menembus tembok-tembok sekolah. Calisto berjalan keluar dari ruangannya untuk melihat keadaannya. Sikap tenangnya sedikit membuat musuhnya gentar karena dia sama sekali tidak ragu dan takut ketika melihat bahwa dia sudah dikepung puluhan orang.

ROAR

Dari tangan Calisto keluar meriam besar yang menyala-nyala. Nyala api itu bukanlah aura dari kekuatannya melainkan meriam itu sedang melakukan pengapian. Atau dengan kata lain Calisto sedang menembakkan bola meriam kepada musuhnya. Kerumunan musuh itu langsung mengacir ke segala arah namun sebagian dari mereka tidak berhasil melakukannya. Bola meriam itu meledak dengan ledakan yang besar sehingga memanggang orang-orang yang tidak berhasil kabur.

"Memang pahlawan tidak bisa diremehkan." Gumam si Wali Murid. "Semuanya.. Serang!" Seru si Wali Murid.

Six Eyes Red Cakram, Sebuah Cakram besar dengan enam gerigi di sisinya dan lubang ditengahnya. Yang membuat senjata itu spesial adalah karena setiap gerigi melambangkan kekuatannya masing-masing. Setiap gerigi bisa membuat penggunanya mengeluarkan senjata sihir. Push, Pilar Magis yang mencuat secara tiba-tiba disekitar penggunanya. Roar, Meriam besar dari tangan pengguna dengan kekuatan penghancur yang sangat besar. Siapa tahu senjata magis apalagi yang akan keluar dari Six Eyes Red Cakram. Maka dari itu musuh-musuhnya sekarang mengerahkan seluruh sihirnya. Bola api, Tornado, Golem batu, semua serangan jarak jauh meluncur menuju Calisto secara bersamaan.

PATH… MASH… WAVE….

Kaki dan tangan Calisto bercahaya, hal itu membuatnya dapat bergerak dengan cepat dan meluncur diudara. Dengan begitu dia bisa menghindari serangan sihir berupa Bola api dan Tornado. Namun ditengah jalannya, dia dihadang oleh Beberapa Golem Batu yang sudah bersiap menghancurkannya. Sayang sekali tidak ada yang hancur melainkan golem-golem batu itu. Sebuah kepala Iblis raksasa tiba-tiba muncul dari tanah dan menggigit golem-golem itu secara bersamaan. Kepala iblis itu mengunyah batu seperti orang-orang mengunyah sarapannya. Tidak terhentikan, Calisto langsung mengeluarkan cambuk besi dari tangannya dan mengayun-ayunkannya. Diujung cambuk itu ada pedang yang mencincang musuh-musuhnya. Gerakan yang cepat dan senjata yang fleksibel, musuh-musuh Calisto tertebas dari arah-arah yang tidak terbayangkan.

Tidak diduga musuh-musuh malah semakin berdatangan entah dari mana. Tidak hanya manusia, tetapi hewan-hewan magis pun juga menyerangnya. Pertarungan terjadi semalaman, walau kombinasi serangan Calisto tidak terkalahkan tetapi lama-lama dia merasa kelelahan. Musuh benar-benar ingin menghabisi Calisto sehingga ratusan pasukan rela dikerahkan. Jangan tanya lagi soal korban yang berjatuhan, kehancuran sekolah pun tidak bisa dihindarkan. Untungnya kepala sekolah merasakan keanehan di sekolahnya. Di saat-saat terakhir dia datang dan membantu Calisto. Akhirnya saat matahari terbit, musuh-musuh tidak lagi berdatangan. Kemenangan sudah Calisto dapatkan.

"Kepala sekolah… bagaimana kita menjelaskan ini kepada yang lain?" Tanya Calisto yang bernafas dengan terengah-engah.

"Entahlah…. Aku juga tidak tahu…" Kepala sekolah juga bernafas dengan terngah-engah. "Ah! Aku tahu! Kita bilang saja kalau sekolah direnovasi." Kepala sekolah mendapatkan ide.

"Haahh?? Apa orang-orang akan menerima alasan itu begitu saja?" Calisto sedikit ragu.

"Tentu saja, karena…. Anggap saja murid-murid akan mendapatkan liburan musim panas lebih awal." Jawab Kepala Sekolah.

Begitulah alasan yang dikemukakan kepala sekolah dalam menghadapi murid-muridnya. Kebanyakan murid akan menerimanya begiu saja karena libur adalah libur. Sementara sebagian murid yang lain khususnya peserta Mana Spirit tidak percaya begitu saja. Selain karena pengumuman yang mendadak itu, mereka jadi tidak bisa latihan disekolah. Mereka tidak bisa mempersiapkan diri untuk Mana Spirit. Kepala Sekolah merasa senang melihat semangat murid-muridnya itu jadi dia memberikan alternatif untuk para murid itu.

Waktu berlalu beberapa hari. Gany yang sudah pulang, pergi menuju rumah Lapis. Disana dia Gany disambut oleh Jade yang berlari menghampirinya. Setelah dipersilakan masuk, ternyata disana juga ada Io yang duduk menunggu. Jade berkata kalau Lapis sedang tidur pulas dikamarnya karena kelelahan setelah berlatih seharian kemarin. Mendengar itu mereka ingin menunggunya sebentar agar dia bisa tidur lebih lama lagi. Setidaknya itulah rencananya. Tiba-tiba mereka mendengar suara benda terjatuh dari kamar Lapis. Mereka semua langsung bergegas masuk ke kamar Lapis. Ternyata Lapis terjatuh dari kasurnya. Tidak hanya itu, dia masih tertidur dan mengigau.

"Heyy…. Perempuan pengantuk…" Gany mencoba membangunkan Lapis.

Lapis terkejut dan langsung mencengkram tangan Gany. Sepertinya Lapis berada dalam mode bertempur. Perlahan dia membuka matanya dan kesadaran Lapis pulih sedikit demi sedikit. Setelah melihat Gany dan Io, dia langsung melepaskan cengkramannya menutupi dirinya dengan selimut. Dia merasa malu mengetahui Gany dan Io melihatnya meracau saat tidur.

Jade berpikir kalau Lapis hendak tidur lagi, jadi dia menghentikannya. Dia mengingatkan Lapis kalau hari sudah mulai siang dan sudah waktunya berlatih. Lapis tekejut mendengar perkataan Jade lalu langsung keluar dari persembunyiannya. Namun karena tergesa-gesa kakinya terselip oleh selimutnya dan terjatuh di lantai. Kepalanya terbentur dengan keras membuatnya terdiam di lantai beberapa saat begitu pula orang-orang disekitarnya.

"Apa yang dia lakukan?" Mereka hanya diam memandangi Lapis dan bertanya dalam batin.

Untungnya Lapis bisa segera bangkit dan mengusap-usap dahinya yang terantuk ke lantai.

"Kenapa begitu terburu-buru?" Tanya Gany.

"Aku ingin pergi ke rumah guru Shan untuk belajar berkuda." Jawab Lapis.

"Sepertinya kamu bermimpi jatuh dari kuda. Itulah alasannya kamu bisa jatuh dari kasurmu dan memegang tanganku dengan erat." Ujar Gany.

Karena kata-kata Gany tepat, Lapis merasa malu dan langsung mencubitnya.

"Oh iya kenapa Io disini?" Tanya Lapis yang sedang mencubit Gany.

"Karena sekarang liburan jadi aku ingin bermain di rumahmu tapi sepertinya aku tidak datang di waktu yang tepat." Jawab Io.

"Tidak juga, aku bisa saja libur sehari untuk bersamamu." Sahut Lapis

"Jangan begitu aku tidak enak kalau kamu meninggalkan latihanmu hanya untukku." Io merasa tidak enak.

"Iya kamu latihan saja, aku dan Io bisa melihatmu dari jauh." Sahut Gany.

"Kamu hanya ingin menertawakanku dari jauh bukan?" Cubitan Lapis semakin Intens

"Aaaww… maaf maaf." Gany memohon pengampunan.

"Kalau kalian tidak keberatan menemaniku tidak apa-apa." Ujar Lapis.

"Kamu tidak keberatankan Io?" Tanya Gany.

"Iya aku tidak apa-apa." Jawab Io dengan tersenyum lebar.

Akhirnya setelah Lapis bersiap-siap, mereka semua berangkat menuju ke peternakan guru Shan. Disana Gany dan Io mendapati bahwa semua murid peserta Mana Spirit juga berada disana. Mereka semua datang untuk berlatih berkuda. Ada yang sudah mahir namun banyak juga yang harus belajar dari nol. Gany cukup kagum dengan peternakan guru Shan yang menampung cukup banyak kuda. Dia juga terkagum karena guru Shan cukup telaten dalam mengajari mereka semua.

Bagi yang belajar dari nol, Mereka memulai dengan mengusap-usap kuda mereka masing-masing untuk menjinakkan mereka. Setelah itu mereka perlahan menaiki kuda mereka masing-masing. beberapa masih ada yang menaikinya terlalu kasar sehingga sang kuda kaget dan membuat mereka terjatuh. Tapi karena sudah lama berlatih, sebagian besar dari mereka sudah bisa menaikinya dengan baik. lalu mereka dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang berjalan perlahan dan berlari.

Hanya ada tiga orang yang sudah memasuki kelompok berlari yaitu Lapis, Khan dan Seara. Selain dari mereka bertiga adalah kelompok kuda berjalan. Mereka bertiga memacu kuda mereka untuk balapanmengitari peternakan. Walau sering terjatuh tapi mereka selalu bangkit lagi. Tapi yang paling berbakat diantara mereka adalah Seara. Dia sepertinya punya sentuhan ajaib dengan kuda. Akhirnya pemenang balapan itu adalah Seara yang disusul oleh Khan. Lapis berada di posisi terakhir karena paling sering terjatuh.

Sembari melihat Lapis yang berlatih, Io dan Gany duduk dibawah pohon yang besar. Mereka menggelar sebuah alas dan membuka bekal makanan seperti sedang piknik. Tiba-tiba Io mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan.

"Gany, aku baru ingat sesuatu. Ternyata aku sudah dikejar Oleh Shallow semenjak kecil." Ujar Io.

"Apa maksutmu?" Gany terkejut.

"Sejak aku kecil aku selalu berlari dari kejaran Shallow. Sampai Akhirnya aku bertemu dengan Calisto dan diberi buku harian itu. Jadi ingatanku sebelum bertemu Calisto sudah banyak yang hilang. Aku bahkan tidak tahu aku berasal darimana." Jelas Io.

"Hhmm…." Gany terdiam sejenak. "Untung saja Lapis sudah menghabisinya." Hanya itu yang bisa dikatakan Gany.

"Sepertinya itulah alasan kenapa aku sangat berterimakasih padamu." Sahut Io.

Disaat mereka berdua mengobrol, Teman-teman Gany yang sedang beristirahat datang menghampiri mereka. Lapis dalam keadaan lusuh dan berantakan langsung memeluk Gany dengan erat.

"Ada apa Lapis? Kamu begitu manja hari ini." Tanya Gany.

"Mungkin aku hanya rindu padamu." Jawab Lapis.

"Benar katanya… Kenapa kamu lama sekali di ibukota? apa saja yang kamu lakukan?" Tanya August.

Kurang lebih seminggu lamanya Gany tidak masuk sekolah. Semuanya sebenarnya tahu kalau itu adalah panggilan dari kerajaan tetapi mereka ingin tahu lebih detail lagi. Akhinya Gany bercerita panjang soal perjalanannya dan pertemuannya dengan raja. Soal rapat yang panjang dan menteri-menteri yang berdebat tidak masuk akal. Walau bercerita panjang, Gany tetap merahasiakan beberapa hal yang tidak boleh diketahui oleh publik. Karena itu dia sedikit kesusahan bagaimana harus menceritakannya. Untungnya teman-teman Gany tidak terlalu memperhatikan. Karena mereka fokus untuk mencuri makanan-makanan yang dibawa Gany. Selain itu seperti biasanya, mereka akan dilanda rasa ngantuk yang sangat parah saat Gany mulai bercerita. Akhirnya mereka semua tertidur di atas alas yang sudah dipersiapkan Gany.

Gany tidak lagi kaget ketika teman-temannya mencuri makanannya dan tertidur karena ceritanya. Yang membuat Gany terkejut adalah kenyataan bahwa Io yang biasanya terlihat rajin juga ikutan tertidur dipangkuannya bersama dengan Lapis. Sejenak Gany berpikir kalau dia memiliki kemampuan terpendam lain selain berubah menjadi berlian. Tapi dia tidak terlalu memikirkannya karena sepertinya itu sedikit mustahil. Seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar, dia bahkan melanjutkan ceritanya saat pulang kembali ke Tetra. Saat-saat dimana dia terkejut karena sekolah yang hancur dan menemui kepala sekolah untuk bertanya. Bukan alasan kaleng-kaleng tetapi dia bersama Arche dan Io diberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi sekali lagi dia terhenti karena harus merahasiakan penyerangan yang ditujukan kepada Calisto.

Saat berhenti bercerita, Gany baru sadar kalau Khan masih terjaga dan memperhatikan peternakan. Gany tidak pernah melihat Khan yang begitu serius. Merasa ada yang aneh, akhirnya Gany menanyakan apa yang membuat Khan seperti itu. Tanpa menatap Gany, Khan berkata kalau dia baik-baik saja. Merasa terganggu atau malu? Terkadang keduanya sangat sulit dibedakan. Memang perasaan manusia tidak ada yang tahu. Jangankan orang lain, bahkan seseorang seringkali tidak memahami perasaannya sendiri.

"Pastinya akan ada yang berubah jika bisa memenangkan Mana Spirit. Aku harap akan terjadi perubahan yang baik." Ujar Gany.

Mendengar jawaban Gany, Khan merasa kalau dia tidak bisa berbohong pada Gany. Akhirnya dia mengatakan apa yang sedang mengganggunya. Dia ingin mengalahkan seseorang di perlombaan itu. Mendengar Khan punya ambisi yang seperti itu membuat Gany terkejut. Teman-temannya sedang tidur jadi Khan berpikir ceritanya tidak akan banyak didengar. Dengan begitu dia bisa lebih terbuka dan leluasa menceritakan masalahnya. Dia mempunyai dendam dengan seseorang bernama Temujin.

Khan menceritakan tentang silsilahnya yang berhubungan dengan salah satu orang terpenting di kerajaan. Orang itu adalah panglima militer Europa dan salah satu pahlawan kerajaan sama seperti Ganymede. Europa adalah orang besar, dia memiliki banyak istri. Temujin adalah salah satu anak dari istri utama. Sementara Khan adalah anak dari seorang selir. Saat ibunya sedang mengandungnya, ibunya sering dirundung oleh istri resminya. Lalu adik sepupu dari Europa yaitu Euporie merasa kasihan, dia membawa ibu Khan menuju Atla dan tinggal disana. Semua orang di rumah Euporie dibuatnya bungkam soal asal-usul Khan yang asli.

Suatu saat Euporie mempunyai suatu urusan di ibukota dan Khan ikut bersamanya. Itulah pertama kali dia bertemu Temujin. Sama seperti orang tuanya, Temujin juga merundung keberadaannya. Khan merasa bingung dan depresi. Siapa sebenarnya dirinya, kenapa ini terjadi padanya. Lalu dia dengan sangat memaksa, menanyakan kebenaran kepada ibunya. Setelah tahu kebenaran, Khan ingin pergi ke tempat yang jauh agar tidak bertemu dengan Europa dan keluarganya. Akhirnya dia pergi ke Tetra, tempat paling jauh dari Ibukota. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang Khan ingin membuktikan kekuatannya kepada semua orang agar tidak lagi berada dalam ketakutan.

Gany bersimpati dengan impian Khan dan menawarkan bantuan kepadanya. Dia menawarkan diri sebagai mentor untuk melatih Khan. Awalnya Khan sedikit bingung apa yang dimaksud dengan Gany. Gany kembali menjelaskan kalau dia punya senjata rahasia yang bisa digunakan oleh Khan. Selain itu Gany pernah masuk dalam militer jadi dia kurang lebih paham tentang pertarungan antar Magus. Teman-teman Gany terbangun karena pembicaraan itu. Mereka juga ingin mengikuti latihan milik Gany. Gany mempertanyakan keputusan mereka yang sebelumnya berkata ingin liburan.

"Kalau ada waktu untuk bersama teman-teman, kami lebih memilih itu." Jawab teman-teman Gany.

"Baiklah kalau begitu, ayo pergi ke tempat yang jauh sebagai tempat latihan kalian. Ada saran?" Tanya Gany.

Mereka semua bingung kemana seharusnya mereka pergi. Dimana tempat latihan yang bagus untuk mereka. Bethony menyarankan ke gunung tempat diklat akbar, tapi disana tidak ada tempat untuk berlatih berenang. Lalu Leo menyarankan ke Cichlid kampung halaman ayah Leo. Disana ada hutan dan danau yang luas. Teman-teman Gany langsung menolak karena berpikir kalau Leo hanya ingin liburan ke rumah keluarganya.

Berbeda dengan teman-temannya, Gany menerima usulan Leo itu karena kampung halaman Leo juga kampung halaman Io. Gany diminta oleh Calisto untuk menjaga Io, jadi dengan ini Io juga bisa ikut bersama mereka. Io merasa tidak enak karena merasa menjadi beban bagi mereka. Lalu Leo dan Lapis memberinya dorongan agar mau ikut. Tapi masalah tidak hanya itu, August meminta syarat agar Leo tidak mendapatkan kenyamanan dan kemewahan di rumah orang tuanya.

"Tentu saja! kalian semua akan berkemah di hutan." Ujar Gany.

"Kalau begitu sudah diputuskan." Sahut Bethony.

"Benar… Persiapkan diri kalian! mulai besok kita akan latihan di Cichlid." Ujar Gany