webnovel

Ganymede’s Story

Gany berjalan kembali ke kelas dengan membawa tumpukan dokumen dari gurunya. Dia melihat dokumen itu sekilas sembari berjalan menuju kelas. Gany berpikir kalau isi dari dokumen itu sangat rumit dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat tapi dia sangat ingin cepat memahami isi dokumen itu.

"Sepertinya tidak ada pilihan lain." Pikir Gany.

Pelajaran berikutnya yaitu pelajaran sejarah akan dimulai tapi Gany tidak kunjung kembali. Untuk pertama kalinya, Gany membolos dalam suatu pelajaran. Teman-temannya dan guru yang mengajar pun bingung kenapa dia membolos. Berbeda dengan mereka, Lapis bersikap biasa saja. Menanggapi Gany yang membolos.

"Itulah yang membuatnya menarik. Dia suka melakukan sesuatu yang tidak terduga." Ujar Lapis menanggapi pertanyaan dari teman-temannya.

Gany tidak benar-benar membolos, dia pergi ke perpustakaan untuk mempelajari dokumen milik gurunya. Ditengah belajarnya, dia didatangi oleh pria misterius.

"Aku sudah menunggumu." Ujar Gany.

"Oh benarkah? Bagaimana kamu tahu aku akan datang?" Sahut pria misterius.

"Guruku berharap aku mempelajari kekuatan baru, kira-kira apa maksudnya?" Jawab Gany. "Untuk menghadapi tantangan baru." Tambahnya.

"Hebat sekali!! Pahlawan memang beda." Ucap pria itu sambil bertepuk tangan. "Benar sekali kekuatanmu itu sangat mengganggu kami, jadi daripada menyingkirkanmu aku berpikir untuk kamu bergabung dengan kami. Walau organisasi kami lebih suka langsung menyingkirkanmu." Tambahnya.

"Apa tujuan kalian?" Tanya Gany.

"Kami ingin menyukseskan rencana kami dulu. Coba bayangkan, kamu berjalan sambil menyentuh dinding istana. Dinding yang kamu sentuh berubah jadi arang dan hancur dengan mudah." Jawab pria misterius.

"Apa yang terjadi kalau aku menolak? Jangan bilang kamu akan menggunakan Lapis sebagai sandera." Ucap Gany dengan nada tinggi.

"Tentu saja tidak, aku juga tidak sebodoh itu. Kamu bisa saja membantai organisasiku jika aku melakukan itu. Yang benar-benar jadi masalah kami adalah kamu bukan yang lain." Jawab pria misterius.

"Syukurlah jika kamu bisa mengerti hal itu." Jawab Gany dengan perasaan sedikit lega.

"Intinya aku kesini hanya untuk mengajakmu." Ujar Pria misterius itu.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku, apa tujuan kalian?" Gany mulai menaikkan nada bicaranya.

Aku harap kabar baik darimu." Ujar pria itu sambil berjalan pergi.

Gany yang tidak mengerti situasi tidak ingin berbuat melakukan hal-hal yang sembrono. Dia tidak mengejar pria itu karena tidak ingin membuat kegaduhan dan kecemasan dari para murid lain yang tidak diperlukan. Walau begitu di ruang klub dia mencoba membicarakan itu kepada Arche. Sayang sekali informasi yang diberikan Gany terlalu sedikit untuk bisa mengambil kesimpulan. Jadi untuk sementara Gany hanya bisa diam dan mencari informasi dengan perlahan.

Sekolah berakhir, seperti biasa Gany pulang bersama dengan Lapis. Sembari berjalan, Lapis menanyakan kenapa Gany bolos pelajaran tadi. Gany menjelaskan kalau dia mendapat dokumen yang berisi penemuan baru gurunya. Dokumen-dokumen itu sangat banyak sehingga dia membolos agar dapat dengan cepat mempelajarinya. Lapis terkejut mendengar itu dan langsung menanyakan kabarnya. Sepertinya Lapis sangat merindukan guru Gany.

"Sepertinya dia baik-baik saja." Gany mencoba menghibur Lapis.

"Oh iya sebentar lagi kita akan sangat sibuk." Lapis tiba-tiba teringat sesuatu.

"Kenapa?" Tanya Gany.

"Sebentar lagi seluruh klub yang ada disekolah akan melakukan diklat yang dibawahi oleh badan eksekutif. Dan juga setelah itu akan ada perlombaan dengan sekolah lain." Jawab Lapis.

"Waah… Sepertinya merepotkan." Sahut Gany.

"Iya benar-benar merepotkan." Keluh Lapis.

"Semangat bertugas badan eksekutif." Gany tersenyum dan mencubit pipi Lapis.

Keesokan harinya Gany kembali membolos pelajaran untuk mempelajari dokumen milik gurunya. Guru yang mengajar saat itu mulai geram. Tiba-tiba kepala sekolah datang ke kelas Gany dan memberikan ijin kepada Gany untuk tidak mengikuti pelajaran. Jika kepala sekolah sampai datang untuk mengizinkan Gany berarti memang ada sesuatu yang harus diurusnya. Bukan mengeluh tetapi hal itu membangkitkan rasa penasaran teman-temannya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sekali lagi mereka menanyakan hal itu pada Lapis yang masih terlihat santai menanggapinya.

"Kalau kalian penasaran kalian bisa menemuinya di kantor kepala sekolah nanti." Ujar Lapis.

Seperti kata Lapis, Rasa penasaran membuat teman-temannya pergi ke ruang kepala sekolah disela waktu istirahat. Ruangan kepala sekolah adalah ruangan yang paling mewah disana. Sofa yang panjang melingkar mengitari sebuah meja kecil yang cantik. Model meja dan kursi itu memang biasa digunakan untuk pertemuan oleh orang-orang penting. Ada juga meja besar yang indah disertai kursi kantor beroda yang mewah sebagai tempat kepala sekolah mengerjakan tugasnya. Ditambah lagi ada tempat untuk menyeduh teh, rak-rak buku yang megah dan juga karpet hangat yang menutupi seluruh ruangan. Dengan ruangan yang seperti itu, sepertinya kepala sekolah tidak akan kedinginan saat musim dingin.

Setelah memasuki ruangan, mereka semua terkejut dengan apa yang mereka saksikan disana. Gany sedang duduk di kursi kepala sekolah dan berputar-putar, meluncur kesana-kemari menggunakan kursi itu sembari membaca selembar kertas. Tidak hanya itu, sang kepala sekolah terlihat meringkuk di ujung ruangan.

"Hey kepala sekolah apa kamu punya minuman?" Tanya Gany.

"Tentu saja tuan Gany, aku akan menuangkan teh untukmu." Jawab kepala sekolah.

"Tidak usah repot-repot aku bisa mengambilnya sendiri." Ujar Gany.

"Tidak tuan, anda lanjutkan saja belajarnya." Sahut kepala sekolah.

"Baiklah kalau begitu, Terimakasih." Jawab Gany.

Teman-temannya kaget bukan main melihat kepala sekolah yang bersikap seperti itu pada Gany.

"Gany!! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kepala sekolah bersikap seperti itu padamu!?" Khan berteriak kepada Gany.

"Oh teman-teman. Aku menunjukan surat ini padanya dan dia langsung bersikap seperti itu." Jawab Gany dengan santainya dan menunjukan sepucuk surat.

"Surat apa ini?" Bethony mengambil surat tersebut.

"Itu dari guruku, kepala sekolah kita pernah menjadi murid guruku. Walau guruku lebih muda tapi sepertinya dia memberi pelajaran yang tidak pernah bapak kepala lupakan." Jawab Gany sembari masih berputar-putar dengan kursi mewah itu.

"Siapa gurumu itu?" Tanya Yeonhong.

"Dia adalah Profesor Bort Van Hubert, kakak dari Lapis." Jawab Gany.

Profesor Bort Van Hubert adalah salah satu orang terpenting di kerajaan Praha. Sejak berumur 12 tahun dia berhasil masuk ke Universitas paling ternama di ibukota. Saat berumur 15 tahun dia mendapatkan gelar profesornya berkat penemuannya yaitu baterai listrik, lampu dan masih banyak yang lainnya di bidang yang berbeda-beda. Semenjak saat itu temuannya dirpoduksi masal di ibukota. Dan untuk menghormatinya, provinsi tempat kelahirannya yaitu provinsi Juno mendapat perlakuan khusus dari kerajaan. Setelah mendapat gelarnya, dia mengajar di Universitas tempatnya belajar disanalah kepala sekolah menjadi muridnya. Dan sepertinya bukan pengalaman yang baik bagi bapak kepala sekolah. Teman-teman Gany kagum kepadanya karena bisa mendapat guru sehebat itu. Kemudian mereka menanyakan bagaimana bisa Gany bertemu dengan kakak Lapis.

"Ini akan menjadi cerita yang sangat panjang. Kalian yakin ingin mendengarnya?" Gany memberikan peringatan kepada teman-temannya.

"Tidak apa, tidak apa… sungguh itu adalah yang terbaik." Jawab Leo.

"Benar, lebih lama akan lebih baik." Sahut August.

"Sepertinya aku merasakan niat buruk dari mereka." Yeonhong curiga dengan antusiasme Leo dan August.

"Baiklah kalau kalian bersikeras." Gany menggeser kursi rodanya ke dekat teman-temannya. "Hhmmm….. sebaiknya darimana aku memulai ceritanya?" Gany mencoba berpikir.

"Dari saat kamu lahir saja!" Sahut Bethony dengan semangat.

Gany menganggap jawaban itu sebagai tantangan. Setelah teman-temannya duduk di sofa panjang melingkar, Gany memulai dakwahnya. Sekitar 15 tahun yang lalu ada sepasang suami istri yang kebetulan berjalan di sekitar hutan Dryad. Entah apa yang terjadi mereka terluka cukup parah. Sungguh kebetulan yang luar biasa ada seorang Tabib dari hutan Dryad yang menemukan mereka. Tentu sang tabib langsung datang dan berusaha menolong mereka namun hal itu dihentikan oleh sang suami.

"Tidak ada waktu lagi, selamatkan saja anak kami." Ujar sang suami.

Awalnya sang tabib bingung bagaimana dia akan menyelamatkan anak mereka karena tidak melihat ada orang lain. Setelah memperhatikan lebih detil lagi, diketahuilah kalau sang Istri sedang hamil. Tanpa memperdulikan lukanya dan dengan seluruh kekuatannya yang tersisa, sang Istri melahirkan anaknya secara prematur. Dalam saat-saat terakhirnya, sang Istri yang telah menjadi ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Sang Tabib mencoba menolong sang suami namun dia sudah meninggal mendahului sang Istri.

"Ganymede… itulah nama yang diberikan sang istri." Ujar Gany. "Dan itulah bagaimana ayahku bertemu dengan ibuku yang bersama suaminya." Tambahnya.

"Gany… jangan tambah kalimat yang aneh dan membuat cerita itu rancu." Sahut Khan.

"Hahaha…. Aku hanya bercanda. Aku hanya ingin menyanggupi tantangan Bethony." Gany tersenyum dengan reaksi teman-temannya.

"Sebenarnya aku tidak berniat menantangmu tapi tidak apa, Jadi bagaimana kelanjutannya?" Tanya Bethony.

Kelahiran Ganymede membawa masalah baginya dan sang Tabib. Memang sudah hamil tua namun kelahiran yang dipaksakan tidak begitu baik untuk kesehatannya. Selain itu sang Tabib juga mendapatkan kabar tidak enak bahwa yang dia bawa adalah anak luar nikahnya. Selain itu sebenarnya sang Tabib memiliki reputasi unik dimana dia tidak suka kerepotan. Dia malas berurusan dengan orang lain dan memilih untuk tidak menikah karena merasa hal itu merepotkan. Bagaimana orang seperti itu bisa jadi Tabib? Karena sebenarnya dia apa yang di hati tidak sepenuhnya tercermin keluar.

Mengurus orang lain memanglah merepotkan. Jika sedang mengurus orang lain, dia benar-benar mengerahkan segalanya. Sebelum menjadi tabib, dialah orang yang tidak bisa diam saat mendengar orang lain sakit. Anggap saja seperti malu-malu kucing, dia sebenarnya sangat peduli dengan orang lain. Maka dari itu dia sering keluar dari hutan agar tidak perlu banyak memikirkan orang lain. Namun takdir mengantarkannya menjadi orang yang paling penting di hutan Dryad. Dia salah satu dari sedikitnya Tabib atau ahli kesehatan disana. Orang-orang hanya bercanda ketika berkata Ganymede adalah anak dari hubungan gelapnya.

Ganymede dibawa menuju hutan Dryad dan dibesarkan disana. Sejak umur dua tahun dia sudah membangkitkan sihirnya. Namun dia menjadi sangat dekat dengan kematian karenanya. Kekuatan Gany adalah merubah dirinya menjadi berlian, dan hal yang pertama yang dia rubah adalah kepalanya. Saat tubuhnya berubah menjadi berlian, tubuh itu akan tidak berfungsi dan akan murni hanyalah batu berlian biasa. Jadi saat kepalanya berubah jadi berlian dia tidak bernafas.

Pada umumnya saat orang menahan nafas, orang itu akan pingsan setelah beberapa lama. Untungnya hal itu juga terjadi pada Ganymede. Setelah tidak bernafas beberapa lama, Gany pingsan dan kepalanya kembali menjadi manusia normal. Ada kalanya dia merubah jantungnya menjadi berlian. Tentu otot jantung tidak mampu mendetakkan berlian. Lalu dia tidak bisa bergerak dan pingsan. Hal itu terjadi berulang-ulang pada masa kecilnya dan membuatnya sangat dekat dengan kematian.

Para tetua di hutan Dryad merasa iba melihat keadaan Gany. Mereka memikirkan cara agar dia dapat hidup seperti manusia biasa. Setelah itu mereka memutuskan untuk melatihnya agar dapat mengendalikan sihirnya. Latihan itu cukup membantu tapi Gany tetap sering membuat anggota tubuhnya menjadi berlian. Karena memang yang mereka latih adalah kemampuan bertarung dan sihir elemen tanah milik Gany, bukan sihir pembatuannya.

Seakan menjadi takdir bagi Gany. Sama seperti sang Tabib, Suatu ketika Gany menemukan Bort yaitu kakak Lapis terluka parah didekat hutan Dryad dengan kondisi yang terluka. Dia langsung membawanya ke hutan Dryad untuk diobati. Melihat kejadian itu, semua orang mengingat kembali akan kedatangan Gany. Mungkin itu adalah keberuntungan bagi Bort karena dengan begitu penduduk hutan Dryad cukup menerima kedatangan orang luar. Saat tinggal disana dia melihat Gany yang sering membuat tubuhnya menjadi berlian. Bort sangat tertarik dengan kekuatan unik milik Gany. Dia mempelajari kekuatan itu dan berhasil melatihnya agar dapat mengendalikan kekuatanya. Semua orang di hutan sangat senang dan merayakannya semalaman.

Bort memutuskan untuk kembali pulang ke Praha setelah setahun disana. Dia mengajak Gany untuk pergi ikut dengannya. Walau Gany ingin pergi tapi para penduduk hutan menolak dan menyuruh Gany untuk tetap tinggal. Memang Gany adalah orang luar tapi dia sudah dianggap keluarga bagi Dryad. Namun setelah beberapa hari para tetua mengijinkan Gany untuk pergi.

"Gany adalah manusia mungkin akan lebih baik kalau dia pergi dan mengenal sesamanya." Pikiran seperti itu membuat para tetua berubah pikiran.

Setelah keluar dari hutan Gany menemukan bahwa di daerah itu terjadi perang. Gany masih belum begitu mengerti dengan cara hidup manusia. Dia hanya berkata kalau ingin ke Praha. Sepertinya yang dia ajak bicara adalah kerajaan yang memiliki hubungan baik dengan kerajaan Praha. Dengan senang hati, prajurit itu mengantarkannya ke Praha. Ada sedikit kesalah pahaman saat Gany datang ke Ibukota Praha. Gany malah mendaftar menjadi prajurit di kerajaan Praha. Bort menertawakan kesialan yang dialami Gany. Kemudian dia meminta kepada Jendral kerajaan yaitu Europa agar Gany menjadi pengawalnya. Saat itulah Gany sering bersama dan banyak belajar dari Bort.

Gany menceritakan kisah hidupnya dan sangat menghayati setiap prosesnya sampai-sampai tidak memperhatikan teman-temannya. Setelah bercerita tentang kisah hidupnya, Gany mendapati teman-temannya yang sedang tertidur lelap. Dia menghela nafas panjang melihat kelakuan teman-temannya itu. Gany merasa kesal karena diabaikan namun juga bercampur dengan rasa ingin tertawa. Rasa-rasa itu muncul karena karena melihat teman-temannya seperti anak-anak yang tertidur pulas setelah dibacakan dongeng. Bahkan kepala sekolah tertidur di kursinya dan juga Lapis dalam keadaan setengah sadar berada di pangkuan Gany seperti kucing.

"Bukankah setelah itu aku bertemu denganmu?" Ujar Lapis.

"Iya benar, mungkin itu cerita untuk lain waktu. sekarang lanjutkan saja tidurmu." Jawab Gany.

Saat terbangun ternyata hari sudah sore. Mereka semua tertidur dan membolos setengah hari.

"Gawat sudah sore!!" Leo tiba-tiba bangun dan berteriak.

"Kita terlambat ke pertemuan Klub!" Ujar August.

"Kami juga terlambat ke rapat badan eksekutif. Lapis ayo bangun kita harus berangkat sekarang." Sahut Bethony.

"Kamu benar August, Yeonhong ayo kita berangkat!" Seru Khan

"Oh kalian satu klub? Memangnya ada apa? Kenapa terburu-buru?" Tanya Gany.

"Ada pertemuan untuk membahas keperluan diklat akbar." Jawab Yeonhong.

"Gany bukannya kamu juga harus membahas itu dengan klubmu?" Tanya August.

"Klub ku tidak ikut diklat. Karena banyak alasan mereka menganggap itu tidak perlu." Jawab Gany.

"Oh begitu, baiklah kami pergi dulu." Ujar Leo.

"Sampai besok Gany." Ucap semua teman-temannya sembari pergi berlari keluar ruangan.

"Kamu punya teman-teman yang baik." Ujar Kepala sekolah.

"Sepertinya anda benar pak kepala. Aku beruntung memiliki mereka." Jawab Gany.

Lelah setelah belajar dan bercerita seharian, Gany pergi menuju ke ruangan klubnya untuk beristirahat. Tidak disangka, disana dia mendapati anggota klubnya yang sedang bermalas-malasan.

"Ada apa ini?" Tanya Gany.

"Yaahh kamu tahu, setelah mengawasi badan eksekutif saat diklat lalu kotak hitam Io. Kita terlalu banyak bekerja padahal kita baru saja masuk dua bulan, jadi kita memanfaatkan momen ini dengan baik." Jawab Houdini dengan malas.

"Oh begitu, kalau begitu aku juga ikut bersama kalian." Gany juga ikut tidur di meja klub.

"Iya iya itu benar….. Bersantai itu baik." Venus mendukung Gany untuk bersantai.

"Oh iya Gany, Kamu tahu kan klub kita tidak ikut diklat akbar?" Tanya Arche.

"Iya aku tahu, semua murid sedang mempersiapkannya."Jawab Gany.

"Jadi begini, Badan Eksekutif tidak menerima itu begitu saja kalau kita tidak ikut. Jadi kami memberikan kamu teka-teki ini sebagai formalitas masuk klub. Sebenarnya kamu hanya perlu memberi jawabannya pada kami saat akhir acara itu saja." Ujar Arche.

"Baiklah aku terima teka-tekimu." Gany mengambil kertas berisi teka-teki yang dibawa Drona.

Keesokan harinya Gany kembali masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Beberapa guru sepertinya tidak suka Gany tidak mengikuti pelajarannya walaupun sudah mendapat ijin dari kepala sekolah. Dia mendapat tugas tambahan yang sangat banyak dari para guru. Tidak hanya Gany, teman-temannya juga mendapat tugas tambahan karena membolos setengah hari. Gany dan Lapis tidak begitu ambil pusing dengan tugas-tugas tambahan itu. Mereka berdua sudah diberi pengajaran dari orang terpintar di kerajaan sejak kecil. Tapi tidak bagi teman-temannya, mereka sangat kesusahan karenanya.

Melihat Gany yang begitu santai, August mempunyai rencana agar dia bisa seperti itu juga. Dia mengajak Gany dan Lapis untuk mengajarinya di rumahnya saat akhir pekan. Tak hanya itu, Khan sedikit membumbui rencana August. Dia mengajak Yeonhong untuk ikut ke rumah August dengan alasan mempersiapkan diklat mengingat mereka bertiga ada di klub yang sama. Gany mengetahui rencana licik August dan Khan. Mereka hanya ingin mendekati Yeonhong. Tapi Gany membiarkan hal itu dan menyetujui rencana August. Ajakan mereka berjalan dengan lancar dan semua yang mendapat hukuman setuju untuk mengerjakan tugas itu di rumah August saat akhir pekan.

Seperti yang dijanjikan, hari sabtu pagi mereka semua datang ke rumah August. Rumah yang besar dan sangat luas, lebih luas dari rumah bangsawan pada umumnya dan dipenuhi barang-barang antik. Sepertinya orang tua August suka mengkoleksi barang-barang antik tersebut bahkan dia punya semacam museum pribadi. Tidak hanya itu, disana juga terdapat gudang penyimpanan yang sangat besar dan Luas. Mereka tidak belajar di kamar August melainkan di gudang. Karena di gudang lebih banyak peralatan yang dapat digunakan untuk persiapan klubnya. Sembari menunggu yang lain, Gany, Khan dan August sedang mempersiapkan gudang.

"Sebenarnya klub apa yang kalian ikuti?" Gany dengan antusiasme dari August.

"Kami ikut Klub Drama." Jawab Khan.

"Kalian ikut kesana bukan karena senior cantik yang ada disana kan?" Gany sedang memikirkan segala kemungkinan.

"Tentu saja karena ada dia!" August menjawab dengan yakin dan pasti.

"Huh… jadi apa yang harus kalian siapkan?" Gany menghela nafas melihat kelakuan teman-temannya.

"Kami perlu menyiapkan kostum untuk pentas drama saat diklat." Jawab August.

"Kenapa tidak membeli kostum saja?" Tanya Gany.

"Aduh aduh Gany… kamu tidak mengerti sama sekali." Jawab August sembari merangkul Gany dan menggelengkan kepala.

"Jika kita tidak membuatnya bagaimana kita bisa mendekati Yeonhong?" Sahut Khan.

"Apa kalian benar-benar serius mendekatinya? Bukannya langsung melamar di keluarganya lebih cepat?" Tanya Gany karena begitu penasaran.

"Gany, Kita sudah tidak lagi pada yang seperti itu." Jawab Khan dengan halus.

"Benar, sayembara memenangkan wanita atau perjodohan itu sudah kuno. Jaman sekarang anak bangsawan bisa menghancurkan keluarganya sendiri jika dipaksa seperti itu." Sahut August.

"Dan juga jika tidak memenangkan hati wanita sedari awal maka banyak masalah yang akan terjadi. Sudah banyak catatan sejarah yang membuktikannya." Ujar Khan.

"Iya kamu benar, Jaman sekarang rakyat biasa saja bisa belajar bersama dengan bangsawan seperti kalian. Bahkan di benua sebelah sudah meninggalkan sistem kerajaan." Sahut Gany.

Mereka sampai di gudang rumah August. Walau dikatakan bahwa itu gudang, tapi gudang itu tetap sangat mewah dan rapi. Ada beberapa pelayan dan penjaga yang selalu merawat gudang itu. Mereka juga disediakan makanan dan minuman di gudang tersebut. Sama sekali tak tampak seperti gudang penyimpanan dan malah seperti salah satu bagian rumah seperti biasanya. Setelah menggeser beberapa kursi dan meja, akhirnya tempat itu siap. Teman-teman yang lain pun sudah datang dan mereka siap belajar.

Tugas yang diberikan cukup banyak sampai mereka memilih hari sabtu untuk mengerjakannya. Mata pelajaran yang memberikan tugas tambahan adalah Alchemy, Biology, Matematika dan lain-lain. Pelajaran tentang sihir masih banyak diajarkan disekolah, namun pelajaran yang bukan sihir juga mulai marak diajarkan. Hal itu dikarenakan banyak negara di benua seberang tidak membangkitkan sihir dan lebih fokus menggunakan ilmu pengetahuan biasa. Agar tidak kalah persaingan maka dari itulah ilmu yang bukan sihir juga marak diajarkan.

Belajar kelompok berjalan dengan lancar. Lapis mengajari teman-temannya dengan sangat baik. Tidak hanya Lapis, Bethony dan Yeonhong juga bisa dalam beberapa bidang dan membantu Lapis dalam mengajar. Pagi berganti siang, siang berganti sore dan akhirnya mereka makan malam bersama. Para laki-laki merasa kasihan pada perempuan dan meminta untuk melanjutkannya esok hari. Tapi para perempuan merasa tidak keberatan dan ingin melanjutkannya. Murid perempuan memang lebih teladan dari murid laki-laki.

"Aku sudah berkata kepada orang tuaku kalau kami mungkin akan menginap" Ujar Bethony.

Yeonhong juga sudah bilang hal yang sama pada orang tuanya walau orang tuanya sedikit khawatir tapi mereka mengijinkannya karena ada sang pahlawan Ganymede yang bersama anaknya. Perkataan Yeonhong membuat Khan, Leo dan August sangat iri terhadap Gany.

Setelah makan malam merekapun melanjutkan mengerjakan tugas mereka. Walau Gany tidak mengajar sebaik Lapis tapi tetap Gany bisa mengerjakan semua tugasnya dengan cepat dan baik apalagi dalam pelajaran Alchemy. Teman-teman Gany bingung kenapa dia bisa memahami pelajaran yang rumit seperti itu. Gany menjelaskan kalau Alchemy adalah obat dari kekuatan pembatuan miliknya. Dengan memahami bagaimana ikatan carbon dalam berlian, Gany bisa melepas ikatannya dan membatalkan pembatuan pada dirinya. Memang dari awal pembatuan pada dirinya adalah karena energi mana-nya, Jadi dia bisa lebih menghemat mana-nya dan menggunakan untuk yang lain.

Lalu teman-teman Gany juga menanyakan tentang apa yang baru-baru ini dia pelajari sampai rela bolos pelajaran. Gany menjelaskan kalau Carbon Fiber sebenarnya adalah material komposit yang terdiri dari Carbon dan bahan lain yang mendukungnya. Dan karena material itu komposit jadi Gany harus mempelajari bagaimana pembuatan dan ide dibalik pembuatan itu baru dia bisa memanipulasi dengan kekuatannya. Dan jika berhasil Gany akan merubah setiap serat ototnya menjadi Carbon Fiber yang mana akan lebih mudah digerakkan daripada menjadi berlian. Jadi Gany tidak perlu khawatir jantungnya akan berhenti jika merubah tubuhnya menjadi berlian.

"Oohh… begitu." Jawab Khan.

"Iya-iya jadi seperti itu." Jawab August.

"Hmm…. hmm….." Sahut Bethony.

"Katakan saja kalau kalian tidak mengerti." Ujar Gany sembari tersenyum jengkel.

"Hahahaha…. Benar sekali." Jawab Leo.

"Kami benar-benar tidak mengerti." Sahut Yeonhong. "Tapi saat seluruh kelas melawanmu bagaimana kamu bisa tetap bergerak padahal seluruh tubuhmu jadi berlian?" Tambhanya.

"Tidak, tidak semuanya jadi berlian. Setiap sendiku tidak kurubah menjadi berlian. Dan Lapis tahu hal itu makanya dia dengan percaya diri menyerangku." Jawab Gany.

"Tapi bukannya sebentar lagi kamu bisa merubah sendimu menjadi carbon fiber? Bukankah itu artunya kamu tidak memiliki kelemahan lagi?" Sahut Lapis.

"Tidak hanya sendi tapi sepertinya aku juga bisa merubah otot jantungku menjadi Carbon fiber." Ujar Gany. "Tapi walau begitu aku tetap memiliki kelamahan." Tambahnya.

"Apa itu?" Tanya Lapis.

Gany dengan tersenyum sembari mengusap perlahan pipi Lapis. Dia menjawab dengan pelan "Senyumanmu."

"Sialan Kau Gany!!" Seru Leo yang emosi karena iri.

"Berani-beraninya kamu merayu perempuan didepan mata kami yang masih single." Ujar August. "Leo ambil tahan dia." Tambahnya.

"Aku akan ambil alat eksekusi dahulu." Lalu August dan Khan mempersiapkan alat eksekusi untuk Gany.

Semua persiapan untuk eksekusi Gany sudah siap. Dan Gany diberi hak untuk mengatakan kata-kata terakhirnya. Lapis yang tersipu malu tidak melakukan apa-apa selain menutupi wajahnya yang merah merona. Bethony dan Yeonhong bertanya apa tidak apa-apa membiarkan kekasihnya dieksekusi. Lapis merasa santai dan tidak peduli karena tahu Gany tidak akan apa-apa.

Tepat sebelum eksekusi, Gany mengatakan kalau ada pintu bawah tanah yang terbuka. Tapi para laki-laki yang terbutakan pintu hatinya karena terbakar api cemburu tidak menanggapi pernyataan Gany dan mengira itu hanya pengalihan belaka. Untungnya Yeonhong juga melihatnya dan membenarkan kata-kata Gany. Pintu itu tidak terlihat sebelumnya karena tertutup oleh barang-barang yang ada di sana. August bahkan tidak tahu kalau ada ruang bawah tanah di gudang rumahnya. Karena penasaran, mereka memutuskan untuk menunda eksekusi Gany dan menyusuri ruang bawah tanah itu.

Mereka semua masuk dalam lubang yang tidak sengaja mereka temukan. Lubang dengan lorong yang panjang didalamnya dan bercabang-cabang seperti Labirin. Saat berjalan semakin jauh dan semakin dalam tempat itu semakin gelap. Tiba-tiba rambut Lapis bercahaya putih dengan sedikit ungu kemilauan yang menerangi mereka. Mata Lapis yang berwana biru keunguan itu juga ikut bersinar. Teman-teman Lapis mendekatinya karena sekarang dia menjadi pelita bagi mereka. Tidak tahan menjadi menjadi manusia senter, dia mengeluarkan bola cahaya yang terbang mengikuti mereka sebagai pengganti dirinya. Diberikanlah bola cahaya itu pada Leo yang saat itu ada di depan formasi.

Mereka menemukan ruangan besar yang memiliki banyak patung disana. Leo mengarahkan bola cahaya pada patung-patung itu agar dapat terlihat lebih jelas. Mereka memperhatikan patung-patung itu dengan seksama karena tampak asing bagi mereka. Patung-patung itu terbuat dari lilin dan tampak seperti tokoh-tokoh penting yang diabadikan namun mereka semua tidak tahu sama sekali tentang tokoh-tokoh itu. Patung-patung itu tampak menggunakan pakaian khas para bangsawan kerajaan Praha yang umum dipakai berabad-abad yang lalu. Tidak hanya para tokoh penting, namun juga tampak seorang penari, pemain alat musik, dan penyanyi belakang. Seakan mereka semua sedang melakukan pertunjukan untuk para bangsawan itu.

"Aaahh!!!" Tiba-tiba Bethony teriak setelah melihat salah satu patung.

"Bethony kenapa?!" Khan terkejut.

"Patung itu berkedip padaku." Jawab Bethony yang duduk terjatuh karena kaget.

"Mungkin kamu hanya salah lihat." Khan melihat patung itu namun tidak merasakan kejanggalan pada patung itu.

"Tidak-tidak…. Aku yakin dia berkedip." Bethony merasa yakin akan apa yang dilihatnya dan itu membuatnya sangat ketakutan

"Hey dimana Gany dan Lapis?" Leo mengatakan sesuatu yang membuat semua orang menjadi panik.

Semua langsung waspada dan menoleh kesana kemari mencari Gany dan Lapis. Benar kata Leo, mereka semua tidak menemukan Gany dan Lapis. Mereka semua panik dan langsung berkumpul untuk memastikan keadaan. Leo, August, Khan, Yeonhong dan Bethony semuanya berkumpul dan yang hilang hanyalah Gany dan Lapis. Mereka yang ketakutan berteriak memanggil Gany dan Lapis dan mengatakan kalau candaan itu tidaklah lucu.

"Dua orang itu mungkin bersembunyi di balik patung-patung ini." Ujar Leo.

Saat sedang mencari tiba-tiba bola cahaya milik Lapis padam. Gelap gulita di ruangan yang entah dimana, mereka semua ketakutan dan berjalan tanpa arah.

"Semuanya tenang! Aku akan menggunakan sihir api ku sebagai penerangan." Seru Khan.

Seperti katanya, dia menngeluarkan bola api dari telapak tangannya sebagai obor penerangan. Setelah mendapatkan penerangan, dia mencoba melihat keadaan sekitar dan saat dia melihat kebelakang tiba-tiba sebuah patung penari melirik kepadanya sambil tersenyum.

"Aaahhh!!" Karena kaget, Khan berteriak dan terjatuh kebelakang. "Itu hanya patung, itu hanya patung." Ucapnya dalam hati mencoba berpikir positif.

Tapi Khan tetap merasa ketakutan dan bahkan semakin ketakutan. Karena saat itu dia sadar kalau sekarang dia sendirian teman-temannya entah dimana. Tanpa berpikir panjang dia mencoba lari kembali menuju lorong tempatnya datang. Karena tergesa-gesa dia menyandung sesuatu dan menyebabkannya kehilangan keseimbangan dan menabrak sesuatu.

Ternyata yang dia tabrak adalah Yeonhong yang sedang berjalan di kegelapan. Mereka berdua merasa sangat lega karena bisa bertemu. Khan menanyakan keberadaan teman-teman yang lain pada Yeonhong tapi dia juga tidak tahu. Khan memegang erat tangan Yeonhong agar tidak lagi berpisah dengannya. Keadaan menjadi tidak terkendali, Khan mengajak Yeonhong pergi kembali ke gudang August. Namun saat mulai berjalan, Yeonhong mendengar sesuatu seperti langkah kaki.

"Berhenti sebentar, kamu dengar itu?" Tanya Yeonhong.

"Yang penting kita keluar dulu dari sini." Khan tidak begitu ambil pusing dengan apa yang didengar oleh Yeonhong.

"Tapi mungkin saja itu teman kita. Diantara kita yang bisa menghasilkan cahaya hanya kamu dan Lapis. Yang lain mungkin sedang tersesat dan kebingungan dalam kegelapan." Yeonhong mencoba meyakinkan Khan.

"Baiklah ayo kita kembali dan mencari mereka." Khan juga merasa sedikit khawatir dengan teman-temannya.

Mereka kembali menuju ruangan patung-patung itu. Khan langsung mengeluarkan Api yang paling besar yang mampu dia ciptakan agar bisa melihat sekitar tanpa berkeliling. Untung saja dia kembali karena dia menemukan Bethony yang terjatuh didekat patung. Yeonhong langsung berlari mendekatinya tapi tangan Khan tetap mengenggam tanganya dan menghentikannya.

"Jangan gegabah, kita akan membantunya perlahan." Ujar Khan sembari perlahan berjalan mendekati Bethony dan menolongnya.

Terdengar lagi suara langkah disekitar mereka. Namun kali ini langkahnya terdengar begitu cepat disertai dengan suara-suara tidak jelas. Yeonhong langsung memegang tangan Bethony dengan erat dan Khan mengarahkan Apinya ke sumber cahaya. Suara itu terdengar semakin cepat, semakin intens dan sepertinya menuju kearah mereka.

"Aaaahhhhh..."

Ternyata itu adalah suara Leo da August yang berlari kearah mereka. Walau sempat ketakutan, tapi mereka merasa lega karena sudah berkumpul kembali. Setidaknya untuk sekarang. Khan meminta agar semuanya berpegangan tangan agar tidak lagi berpisah. Kedua tangan mereka saling berpegangan kecuali Leo yang berada di ujung.

"Hey ada obor disini, Khan tolong nyalakan agar kita punya banyak cahaya." Ujar Leo.

Khan menyetujui perkataan Leo karena dia juga sedikit kelelahan karena mulai kehabisan mana. Dihidupkanlah dua buah obor yang dimiliki patung disana. Setelah obor itu menyala, Tiba-tiba semua obor yang ada disana menyala. Ruangan itu sekarang sangat terang karena obor-obor disana menyala bersamaan tanpa sebab. Tidak hanya itu patung-patung itu memulai apa yang seharusnya mereka abadikan. Patung-patung itu mulai menari, suara-suara alunan musik mulai berbunyi dan penyanyi latar mulai melantunkan lagunya.

Keadaan menjadi sangat parah dan mencekam karena mereka semua berada pada tengah acara, pada arena menari dan dikelilingi para bangsawan yang menonton mereka. Mereka langsung lari menuju lorong tempat mereka tiba tapi disana mereka dihadang oleh patung penjaga. Matanya merah membelalak dan tampak tidak senang akan kehadiran mereka.

Mereka dipaksa untuk duduk bersama dengan para bangsawan dan melihat pertunjukan itu. Walau begitu para bangsawan tidak memperhatikan pertunjukan itu. Bangsawan itu melihat mereka dengan mata mereka yang merah dan tersenyum lebar. Mereka mencoba tenang dan fokus terhadap pertunjukan itu. Khan mulai sadar kalau dia merasa tidak asing dengan tarian yang patung-patung bawakan. Hal itu juga disetujui oleh teman-temannya yang lain mereka semua merasa pernah melihat pertunjukan itu tapi lupa dimana. Setelah beberapa waktu pertunjukan itu selesai dan semua patung itu berhenti.

Khan dan yang lain menjadi sangat takut saat pertunjukan itu selesai. Mengapa tidak, patung-patung itu berhenti dan melihat mereka dengan tersenyum lebar dan tertawa. Patung-patung itu berjalan menuju mereka. Semua orang histeris dan teriak bersamaan. Tiba-tiba Gany datang dari langit-langit dan menolong mereka.

"Kalian tidak apa-apa? Kalian tidur sambil meronta-ronta." Tanya Gany yang membangunkan Khan.

"Iya benar lihat kalian berkeringat banyak sekali." Sahut Lapis.

"Apa yang terjadi?" Tanya Khan yang setengah sadar.

"Sama seperti sebelumnya kalian tertidur saat mendengar penjelasan Gany." Jawab Lapis.

"Sepertinya aku habis mimpi buruk." Ujar Khan sambil memegang kepalanya.

"Khan, sepertinya bukan kamu saja yang begitu. Maaf kami tertidur saat kamu menjelaskan." Sahut Bethony.

"Kami sudah mendapat hukumannya. Mimpi buruk itu adalah karmanya." Mereka menunduk untuk meminta maaf kepada Gany.

"Hahaha…. Itulah yang terjadi jika kalian tidur dalam keadaan terlalu kenyang." Gany tertawa mendengar permintaan maaf mereka. "Tenang saja, aku sama sekali tidak marah kepada kalian." Tambahnya.

Setelah itu mereka memutuskan untuk segera beristirahat dan tidur di rumah utama dan melanjutkan tugas-tugas mereka esok hari.