webnovel

pembicaraan

"Kau tentu tahu apa yang hendak aku bicarakan" ucap Tae Tae.

Tae Hyung ...

Aku bukan pembaca pikiran.

Aku tak tahu apa yang hendak kau bicarakan.

Apa kejadian masa lalu?

Saat aku membohonginya sehingga Noona dan Tae Hyung putus.

"Aku tidak tahu" Jung Kook menggelengkan kepalanya.

"Saat itu kenapa kau membohongiku?"

"Kenapa kau ingin aku dan Hana putus?" Tae Tae tetap bersuara datar.

"Aku mencintai Noona, Hyung"

"Aku tidak bisa melihat kedekatan kalian"

"Apalagi saat kalian membicarakan nama-nama untuk anak kalian"

"Maafkan aku, Hyung"

"Aku benar-benar minta maaf"

"Apa kata maaf aja cukup?"

"Maksudnya?"

"Push up 100 kali"

"Aku akan memaafkanmu"

Tae Hyung ...

Tae Hyung ...

Aku pikir apa.

Kalau push up aku bisa

100 kali, 200 kali sampai 500 kali aku masih sanggup.

Jung Kook mulai push up.

"1, 2, 3 ... "

"..., 98, 99, 100" Jung Kook sudah selesai push up.

"Sekarang sit up 100 kali"

Apa?

Ini hukuman atau jadi latihan malamku?

Jung Kook mulai sit up.

"1, 2, 3, ..., 98, 99, 100"

"Sudah"

"Sekarang squat 100 kali"

Hyung ini benar-benar.

Jung Kook mulai squat. Keringat sudah membasahi kaosnya.

"Sekarang kau boleh pergi"

"Aku sudah memaafkanmu"

"Terima kasih Hyung" Jung Kook menuju ke tempat terapung.

Di rumah terapung ...

"Kookie ..."

"Apa yang Tae oppa bicarakan denganmu?"

"Kenapa kaosmu basah dengan keringat?"

"Kau tidak memukul Tae oppa, kan?" Hana lebih khawatir dengan Tae Tae.

Hana takut wajah tampan Tae Tae bonyok dipukul Jung Kook.

"Tidak ada apa-apa, Noona"

"Hanya pembicaraan biasa"

"Ayo kita tidur"

Jung Kook melepas kaosnya. Hana mengelap keringat di tubuh Jung Kook.

Apa Jung Kook berolah raga di sana?

Kenapa keringatnya banyak sekali?

Jung Kook menepuk-nepuk pantat mungil Kiki. Kiki perlahan-lahan mengantuk dan tertidur.

"Noona ..."

"Apa kau bahagia bersamaku?"

Hana bingung dengan pertanyaan Jung Kook yang tiba-tiba.

Kenapa Noona hanya diam?

Apa Noona tertekan hidup denganku?

Karena keinginanku harus selalu ia turuti?

Karena kejadian Kiki?

Hana menjawab

"Awalnya aku terpaksa karena Kiki"

"Tapi itu dulu, sekarang aku cukup bahagia"

Uang bulananku sekarang, kan sudah bertambah. Semakin bertambah, aku semakin bahagia. Hehehe ...

"Noona ... Maafkan aku"

"Aku sudah memaafkanmu"

"Jangan meminta maaf lagi"

"Semuanya sudah berlalu"

"Tak ada gunanya kita mengungkitnya lagi"

"Kau tidak ingin membuat adik Kiki?"

"Baby Made in Gangwondo?" goda Hana. Mengingat masa lalu hanya akan menyakitkan hatinya lagi. Ia sudah memaafkan Jung Kook.

"Tapi Kiki bakal terbangun" bisik Jung Kook pelan.

"Kita melakukannya pelan-pelan saja" Hana jadi ikut berbisik.

"Hari ini hari suburku"

"Adik Kiki kemungkinan besar bisa jadi" bisik Hana lagi.

Jung Kook menutup telinganya. Ia merasa malu.

"Kenapa masih malu-malu?"

"Biasanya kau yang minta duluan"

Hana mulai mendekati Jung Kook. Berusaha tidak bersuara. Kiki bisa saja tiba-tiba bangun.

"Kookie ..." Hana mencium bibir Jung Kook.

"Noona ..." Jung Kook membalas ciuman Hana.

Dan proses pembuatan adik Kiki dimulai.

"Kookie ... Peluk aku lebih erat lagi"

"Appa ..." Kiki tiba-tiba terbangun dan menangis. Sepertinya ia bermimpi buruk. Hana cepat-cepat menutupi tubuhnya dengan selimut. Sedangkan Jung Kook menepuk-nepuk pantat mungil Kiki lagi. Tak lama Kiki tertidur lagi.

"Noona ..."

"Kiki sudah tidur"

"Kita lanjut la-"

"-gi"

Jung Kook melihat Hana juga tertidur.

Noona ... Istirahatlah

Besok kita lanjut lagi.

Aku takkan memaksakan kehendakku untuk segera memiliki adik Kiki.

Untuk saat ini Noona dan Kiki sudah cukup buatku.

Jung Kook pun ikut tertidur sambil memeluk Hana.