webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Teen
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 5

Bong Sun dilarikan ke rumah sakit dan Sun Woo ikut naik ambulance bersamanya sementara Soon Ae hanya bisa melihat dengan cemas.

Dokter memberitahu Sun Woo bahwa Bong Sun akan baik-baik saja, dia hanya shock karena tekanan darah tinggi. Dokter berpesan agar Bong Sun mendapat suntikan vitamin sebelum keluar dari rumah sakit.

Saat Bong Sun akhirnya terbangun, dia langsung dikejutkan oleh hantu menakutkan yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Tapi yang jauh lebih mengejutkannya daripada si hantu adalah saat dia melihat Sun Woo. Bong Sun bingung kenapa Sun Woo ada di sini dan yang lebih membingungkannya lagi, dia ada di mana sekarang?

Sun Woo memberitahunya kalau dia berada di rumah sakit karena dia demam dan pingsan. Bong Sun tentu saja bingung sendiri tidak ingat kapan dia sakit. Dia lebih bingung lagi saat Sun Woo mengomelinya karena tidak memberitahunya kalau dia sakit... tapi sesaat kemudian, dia baru ingat kalau tadi Bong Sun (Soon Ae sebenarnya) memang sudah memberitahunya.

Sun Woo menyesal dan meminta maaf tapi dia juga membela diri kalau dia tidak langsung mempercayai Bong Sun gara-gara Bong Sun terus menerus merecokinya untuk melakukan 'itu'.

Sun Woo menyuruh Bong Sun cuti saja beberapa hari untuk opname di rumah sakit. Dia lalu beranjak bangkit untuk membantu mencarikan kamar rawat untuk Bong Sun. Sementara Bong Sun terdiam mendengarkan semuanya dengan bingung.

Kebingungannya mulai berubah jadi ketakutan saat dia melihat tanggal hari ini sementara ingatan terakhirnya adalah saat dia tertidur di halte bis 2 minggu yang lalu. Bong Sun memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah sakit saat itu juga.

Saat ia melihat bayangannya sendiri di kaca sebuah toko, dia terkejut menyadari pakaian yang dikenakannya dan make-up tebalnya, apalagi saat dia menyadari kamar kosnya sudah ditempati orang lain.

Dalam ketakutannya, Bong Sun menelepon neneknya dan memberitahukan kejadian aneh yang membuatnya sangat ketakutan ini.

Neneknya Bong Sun langsung sadar kalau perasaan aneh yang dirasakannya saat terakhir kali dia bicara dengan Bong Sun/Soon Ae waktu itu memang benar. Bong Sun yang waktu itu bukan Bong Sun yang sebenarnya. Nenek memberitahu Bong Sun bahwa Bong Sun telah dirasuki oleh hantu.

Sun Woo bingung mendapati Bong Sun sudah melarikan diri dari rumah sakit. Karena tidak tahu dimana Bong Sun, akhirnya dia kembali ke restoran tapi dia juga tidak menemukan Bong Sun di sana.

Soon Ae yang sedari tadi sudah menunggunya, langsung membombardirnya dengan berbagai pertanyaan tentang keadaan Bong Sun... yang pastinya tidak dijawab karena dia tidak bisa mendengar Soon Ae.

Walaupun mengeluh kesal karena Bong Sun melarikan diri padahal dia sudah membiayai tagihan rumah sakitnya, tapi tampak jelas kalau dia sebenarnya mencemaskan keberadaan Bong Sun. Sun Woo memutuskan untuk tidak mempedulikan Bong Sun dan tidur saja.

Saat dia baru selesai mandi, Soon Ae langsung mengagumi tubuh setengah telanjangnya Sun Woo sesuka hatinya tanpa keluhan sedikitpun dari Sun Woo karena pastinya dia tidak bisa melihat Soon Ae.

Sayangnya Soon Ae hanya bisa mengaguminya saja karena dia tidak bisa menyentuh Sun Woo, dia bahkan tidak bisa melarang Sun Woo pakai baju.

Saat Sun Woo berbaring, Soon Ae langsung ikut berbaring di sisinya. Walaupun tadinya tidak mau peduli dengan keberadaan Bong Sun, tapi nyatanya tetap saja Sun Woo menggerutu mencemaskan keberadaan Bong Sun.

Soon Ae mendekatkan wajahnya untuk mencium Sun Woo tapi kemudian dia membatalkan niatnya dan bangkit dengan kesal menyadari kalau sekarang ini yang harus dia lakukan adalah merasuki tubuh seorang wanita agar bisa melakukan 'itu'.

Soon Ae berusaha menenangkan dirinya saat dia mulai memikirkan siapa kira-kira wanita yang akan punya kemungkinan paling sukses untuk melakukan itu dengan Sun Woo... dan satu-satunya wanita yang Soon Ae pikirkan adalah So Hyeong.

Soon Ae pun langsung pergi ke stasiun TV dimana So Hyeong tengah kerja lembur. Soon Ae langsung menjalankan aksinya, bersiap-siap memasuki tubuh So Hyeong seolah dia mau lari maraton... get-set-goooo... tuiiiing... Soon Ae terpental dari tubuh So Hyeong.

"Ah, dasar wanita itu. Dia benar-benar kuat" gerutu Soon Ae

Soon Ae berusaha lagi tapi lagi-lagi dia gagal. Soon Ae mengikuti So Hyeong sampai ke ruang editing dimana So Hyeong terheran-heran karena tiba-tiba saja videonya tidak mau bekerja. Hmmm... apakah karena kehadiran Soon Ae? Salah seorang hoobae-nya So Hyeong datang membawakan ramen untuknya.

Saat si hoobae menatap ke video yang tiba-tiba nge-blank itu, dia langsung shock berat sampai pingsan karena dia bisa melihat sosok Soon Ae lewat video blank itu

Bong Sun tidak tidur semalaman gara-gara masalah ini terutama setelah neneknya berpesan agar dia selalu waspada dan melindungi tubuhnya karena sekali dia pernah dirasuki hantu maka hantu itu pasti ingin kembali merasukinya lagi nanti.

Nenek memberitahu Bong Sun untuk tidak menatap mata si hantu dan berpura-pura saja tidak menyadari kehadirannya. Jika si hantu tetap saja kembali maka Bong Sun harus menguatkan diri dan menatap mata si hantu sambil berteriak tegas "Jangan macam-macam denganku!"

Sung Jae melihatnya dan langsung menyapanya. Sung Jae heran melihat Bong Sun berada di jalanan sepagi ini. Saat Bong Sun bingung bagaimana menjawabnya, Sung Jae langsung membawanya ke kantor polisi dan menawarinya kopi.

Bong Sun berterima kasih dengan membungkuk sopan padanya tapi Sung Jae langsung mengingatkannya bahwa dia tidak perlu berterima kasih karena mereka kan teman makan ramen.

Bong Sun tentu saja bingung "Teman makan ramen?"

"Beberapa hari yang lalu, dia toko. Kau tidak ingat?"

Tentu saja tidak ingat tapi Bong Sun pura-pura mengingatnya. Sung Jae tampak tidak mempercayai ucapan Bong Sun lalu bertanya apakah Bong Sun baik-baik saja? Apakah terjadi sesuatu dan apakah ada yang perlu dia bantu?

Saat Bong Sun hanya terdiam tapi menatapnya dengan ragu, Sung Jae akhirnya menyerah dan memberitahu bahwa Bong Sun tidak perlu mengatakannya apa masalahnya jika memang masalah itu sulit untuk dikatakan. Tapi jika Bong Sun ingin mengatakannya maka Bong Sun boleh menghubunginya kapan saja.

Sung Jae lalu mengantarkan Bong Sun kembali ke restoran. Mereka bertemu dengan Sun Woo yang hendak bersepeda dan heran melihat mereka datang berdua. Sung Jae menjelaskan bagaimana dia sedang patroli subuh saat dia mendapati Bong Sun duduk sendirian di bangku jalan.

Sun Woo kaget menyadari Bong Sun menghabiskan waktu sepanjang malam di jalanan, tapi dia tidak mengutarakannya secara lantang di hadapan Sung Jae dan cepat-cepat menyuruh Bong Sun masuk.

Setelah Bong Sun masuk, Sun Woo mengomeli adik iparnya untuk tidak kebanyakan kerja malam sebelum masuk kembali ke restoran. Sung Jae tampak menyadari keanehan reaksi Sun Woo saat mengetahui Bong Sun bermalam di jalanan tapi dia tidak menanyakan apapun.

Bong Sun masuk ke restoran sambil celingukan waspada takutnya hantu yang merasukinya datang lagi. Saat Sun Woo masuk, dia langsung menginterogasi Bong Sun, apakah dia menghabiskan waktu semalaman di jalanan? Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk padanya?

Kenapa Bong Sun bermalam di jalanan padahal kondisinya sedang tidak sehat? Kenapa dia melarikan diri padahal dia sudah menyuruh Bong Sun untuk opname saja di rumah sakit? Sun Woo lebih heran lagi melihat Bong Sun menghindari kontak mata dengan gugup.

Bong Sun bingung bagaimana harus menjawab semuanya dan akhirnya hanya menyemburkan kata maaf berkali-kali lalu melarikan diri ke belakang dan membuat Sun Woo tercengang karena sudah cukup lama dia tidak mendengar kata maafnya Bong Sun.

Sung Jae sedang patroli dengan mobil polisinya saat dia terhenti di tengah jalan gara-gara terhalang oleh gerobak milik seorang nenek yang tengah mengumpulkan kardus-kardus.

Anehnya, Sung Jae tidak turun untuk membantu si nenek, malah melihat nenek itu tatapan dingin menahan kesal. Dia kemudian berlalu pergi dan dengan sengaja menyenggol gerobaknya si nenek yang menghalangi jalannya. omo, omo, omo! ternyata dia rada shady.

Bong Sun menemukan barang-barangnya termasuk pedang tombaknya di loker ruang gantinya. Tak lama kemudian para asisten datang dan Ji Woong langsung merangkul dan menyapa Bong Sun dengan akrab.

Bong Sun tentu saja langsung ketakutan dan berusaha melepaskan diri tapi Ji Woong malah mencubit pipinya dengan gemas sembari mengingatkan kalau Bong Sun kan suka sentuhan.

Bong Sun jadi makin ketakutan dan cepat-cepat melarikan diri. Walaupun para asisten bingung dengan perubahan sikap Bong Sun tapi hanya Seo Joon yang sepertinya mencemaskan perubahan sikap Bong Sun.

Semua orang berkumpul di dapur dimana Sun Woo mengintruksikan tentang banyaknya pekerjaan yang harus mereka lakukan hari ini karena hari ini ada banyak reservasi dan beberapa dari reservasi itu adalah tamu penting.

Saat yang lain tengah sibuk-sibuknya membahas reservasi dan menu hari ini, Bong Sun malah tertidur sambil berdiri dan tidak mendengar Sun Woo yang memerintahkannya untuk mengambil taplak meja.

Para asisten yang lain membangunkannya dan Bong Sun langsung pergi menjalankan tugasnya dengan tersandung-sandung. Para asisten heran melihat Bong Sun mengucapkan kata maafnya lagi, sepertinya Bong Sun sudah kembali lagi jadi Bong Sun yang dulu.

Dong Chul menyayangkan perubahan ini karena sebenarnya dia mulai menyukai Bong Sun yang periang. Sun Woo cepat menghentikan gosipan mereka dan menyuruh mereka bekerja sekarang juga, walaupun seolah tak peduli tapi tampak jelas kalau Sun Woo juga mencemaskan Bong Sun.

Saat Bong Sun baru mengambil taplak mejanya, dia mulai merasakan kehadiran Soon Ae. Dia teringat dengan nasehat neneknya yang menyuruhnya untuk tidak menatap mata si hantu, maka dia berusaha keras mengacuhkan Soon Ae saat dia datang menyapanya dan menanyakan keadaannya.

Soon Ae tahu betul kalau Bong Sun bisa melihat dan mendengarnya. Maka saat Bong Sun pura-pura mengacuhkannya, dia langsung membuntuti Bong Sun kemana-mana dan merecokinya sampai membuat Bong Sun ketakutan dan melarikan diri dengan panik sambil menyumpat kedua telingannya untuk meredam suara kicauan Soon Ae.

Sun Woo dan para asistennya tentu saja terheran-heran melihat Bong Sun lari ketakutan entah karena apa.

Saat restoran buka, mereka kedatangan pelanggan bule. Kebetulan Min Soo yang menyambut mereka tapi dia tidak bisa bahasa inggris jadinya dia asal bicara nggak jelas.

Tamu bule itu ternyata seorang duta besar dan para kerabatnya... waaah siapa sangka ternyata mereka semua temannya Sun Woo.

Ditengah-tengah kesibukan masak, tiba-tiba torch gas-nya habis. Sun Woo pun langsung memerintahkan Bong Sun untuk mengambil torch gas yang lain yang disimpan di ruang bawah tanah.

Soon Ae masih saja mengikuti Bong Sun kemana-mana dan berusaha meyakinkan Bong Sun bahwa dia adalah hantu yang baik tapi Soon Ae terus berusaha mengacuhkannya.

Saat Soon Ae tidak mau berhenti bicara, Bong Sun langsung teringat nasehat neneknya yang kedua. Yaitu, menguatkan diri dan menatap mata si hantu sambil berteriak kencang "Jangan macam-macam denganku"

Bong Sun pun langsung berusaha menjalankan nasehat neneknya, menatap mata Soon Ae dengan tatapan penuh keberanian tapi dia malah tergagap ketakutan saat dia mengucapkan "J-jangan ma-macam-macam de-dengan k-ku"

Soon Ae sangat senang karena Bong Sun akhirnya mau menatap matanya dan sama sekali tidak mempedulikan ucapan Bong Sun, malah dengan antusiasnya meminta Bong Sun untuk membantunya, dan bantuan yang dia minta adalah agar Bong Sun meminjamkan tubuhnya sekali lagi untuk dia rasuki.

Bong Sun jadi semakin ketakutan dan langsung menyalakan torch gas-nya menolak permintaan Soon Ae. Soon Ae cemas melihat api di tangannya itu, dia berusaha mendekat tapi hal itu malah membuat Soon Ae semakin mundur ketakutan.

Saking paniknya, Bong Sun langsung berputar untuk melarikan diri tapi api torch gas-nya langsung mengenai barang-barang di belakangnya dan api langsung berkobar hebat.

Di restoran, para tamu pun mulai menikmati hidangan mereka dan para asisten tengah bersantai karena semua masakan sudah jadi sambil membahas penting tidaknya belajar bahasa inggris jika mereka kedatangan bule seperti sekarang ini.

Obrolan mereka terhenti dengan cepat saat tiba-tiba mereka mencium bau terbakar, mereka jadi bingung karena semua kompor sudah mati.

Mereka langsung celingukan mencari asal bau itu sampai akhirnya mereka melihat asap dari ruang bawah tanah.

Saat itulah mereka langsung sadar ada kebakaran. Sun Woo langsung memerintahkan Min Soo untuk mengeluarkan semua pelanggan mereka sementara dia berlari turun ke ruang bawah tanah untuk memadamkan apinya.

Kyung Mo dalam perjalanan pulang saat dia melihat mobil pemadam kebakaran lewat. Dia memberitahukannya pada ahjussi Shin sembari mengeluh menyayangkan mobil pemadam kebakarannya cuma satu jadi kemungkinan bukan kebakaran besar padahal dia ingin sekali menonton kebakaran besar yang menurutnya hiburan seru.

Ahjussi Shin langsung mendesah melihat putranya yang usianya sudah dewasa tapi sangat kekanak-kanakan itu.

Saat tengah membersihkan meja bekas pelanggan, ahjussi Shin mendapati sebotol soju masih belum habis. Dia langsung mengambil sloki untuk meminum sisa soju itu tapi kemudian dia teringat janjinya pada Soon Ae (yang dia ketahui sebagai Bong Sun) untuk tidak minum-minum sendirian tapi bersamanya.

Ahjussi Shin akhirnya menaruh botol itu sambil bertanya-tanya apakah Bong Sun sibuk sampai tidak sempat datang kemari sejak kemarin.

Setelah api berhasil dipadamkan, Bong Sun dan para asisten bekerja sama membersihkan sisa barang-barang yang tidak terbakar. Min Soo marah besar menuntut penjelasan Bong Sun yang hanya bisa terdiam ketakutan.

Sun Woo menyadari ketakutannya, maka walaupun dia sendiri marah besar tapi dia langsung menghentikan omelan Min Soo dan menuntut penjelasan Bong Sun dengan nada lebih lembut.

Bong Sun tidak tahu harus menjawab apa dan akhirnya hanya mengutarakan permintaan maaf berkali-kali. Bong Sun menatap Soon Ae yang berada di atas tangga dengan tatapan penuh kebencian.

Sun Woo mengikuti arah pandangannya tapi tentu saja dia hanya melihat tembok, Sun Woo jadi heran sendiri apa yang ditatap Bong Sun dengan tatapan seintens itu. Tak lama kemudian, Sun Woo naik ke kamarnya dan diam-diam menelepon seorang dokter kenalannya.

Bong Sun menyendiri dengan tangis ketakutan sementara Soon Ae terus saja mengikutinya sambil mengomelinya dan menuduhnya bersikap berlebihan sampai menyebabkan kebakaran padahal dia tidak melakukan apapun pada Bong Sun.

"Karena itulah, aku memintamu untuk pergi menjauh dariku. Aku takut padamu. Aku takut dirasuki. Aku takut orang-orang melihatku sebagai orang lain. Aku membencinya karena itulah jangan lagi muncul di hadapanku. Kumohon tinggalkan aku sendiri!" tangis Bong Sun

Soon Ae akhirnya pergi sambil menggerutu kesal karena hal ini terjadi bukan atas kemauannya sendiri. Tapi kekesalannya berubah dengan cepat saat dia melihat ahjussi Shin dan langsung mengajaknya ngobrol panjang lebar walaupun ahjussi Shin tidak bisa melihat ataupun mendengarnya.

Saat Eun Hee ditelepon ibunya, dia langsung mengabarkan tentang kebakaran tadi. Hae Young langsung cemas tapi setelah Eun Hee memberitahunya bahwa tidak ada yang terluka, dia jadi lega. Saat itu Hae Young tengah makan siang bersama ahjumma dukun.

Hae Young yakin masalah ini terjadi gara-gara nasib Sun Woo tahun ini memang sangat buruk, tapi tiba-tiba dia berpikir bahwa kebakaran itu bukan kebakaran besar berkat upacara pengusiran setan yang mereka adakan.

Ahjumma dukun langsung tersedak mie yang sedang dimakannya karena kebakaran itu jadi kebakaran kecil pastinya bukan karena upacara pengusiran setan. Tapi demi menjaga image dan reputasinya, ahjumma dukun mengiyakan saja pikiran Hae Young itu.

Saat Hae Young mendapat pesan tentang gajinya yang sudah cair, mata ahjumma dukun langsung bersinar-sinar. Dia bahkan langsung memanfaatkan Eun Hee sebagai alat untuk mendapatkan gajinya Hae Young, ahjumma dukun berkata bahwa sebaiknya mereka mengadakan upacara khusus untuk membuat Eun Hee cepat hamil tapi biayanya cukup mahal.

Hae Young tentu saja langsung terperdaya bahkan bersedia memberikan seluruh gajinya demi mendapatkan cucu.

Bong Sun disuruh menemui Sun Woo di luar restoran. Tapi tanpa memberikan penjelasan apapun, tiba-tiba saja Sun Woo menyuruh Bong Sun masuk mobilnya. Walaupun bingung, Bong Sun terpaksa menurut.

Dalam perjalanan, Bong Sun sekali lagi meminta maaf dan berinisiatif bertanggung jawab atas insiden ini dengan meminta Sun Woo untuk tidak perlu memberinya gaji. Tapi Sun Woo berbaik hati menolak permintaan Bong Sun itu.

"Kita mau pergi kemana?"

"Pergi demi pemulihan dan kesejahteraan pegawaiku" Sun Woo menjelaskan bahwa menurutnya saat ini Bong Sun sedang dalam kondisi yang tidak normal. Dia melakukan ini agar tidak terjadi masalah lagi di kemudian hari. Bong Sun hanya perlu menganggap ini sebagai check-up kesehatan saja.

Dasar Sun Woo, walaupun berbaik hati memeriksakan kesehatan pegawainya tetap saja wajib baginya untuk memuji diri sendiri. Bahkan dengan pedenya mengingatkan Bong Sun bahwa dia memiliki bos yang sangat baik, bos yang memeriksakan kesehatan pegawai yang hampir membakar restorannya.

Check-up kesehatan yang dimaksud Sun Woo ternyata bukan kesehatan fisik tapi mental. Hahaha. Kayaknya gara-gara Bong Sun natap tembok dengan pandangan benci, Sun Woo jadi mengira kalau Bong Sun sudah gila.

Dokter yang memeriksa kesehatan mentalnya, menempeli kepala Bong Sun dengan berbagai peralatan medis elektronik untuk membaca aktivitas otaknya Bong Sun.

Dokter mulai memeriksa Bong Sun tapi anehnya wajah si dokter sendiri malah berkedut-kedut nggak jelas. Dokter menjelaskan kedutan wajahnya hanya karena dia kurang tidur sejak neneknya meninggal dunia.

Tiba-tiba saja Bong Sun melihat hantu neneknya dokter tengah merangkul dan meniup-niup wajahnya si dokter.

Setelah selesai memeriksa Bong Sun, dokter mendiagnosa Bong Sun menderita bipolar disorder (Pfft!) dimana terkadang moodnya Bong Sun bisa naik tinggi (mania) tapi kadang pula bisa turun drastis (depresi).

Saat Bong Sun dalam kondisi mania maka dia akan menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi, cerewet dan keinginan seksual yang tiba-tiba. Dokter yakin saat ini Bong Sun sedang dalam kondisi depresi.

Sun Woo bingung, jika saat ini Bong Sun dalam kondisi depresi maka dia lebih sering melihat Bong Sun dalam kondisi depresinya. Awalnya dokter agak bingung juga tapi kemudian dia menduga bahwa lamanya Bong Sun dalam kondisi depresi karena perubahan mood pasien memang tidak bisa diprediksi.

Selain itu, dokter juga melihat Bong Sun mengalami gejala halusinasi pendengaran. Dokter bertanya-tanya apakah akhir-akhir ini Bong Sun mengalami stres atau trauma hebat?

Sun Woo jadi teringat bagaimana belakangan ini dia sering marah besar dan mengomeli Bong Sun. Sun Woo sekarang menyesal telah melakukan semua itu pada Bong Sun tanpa mengetahui penyakit jiwa yang diderita Bong Sun, Sun Woo yakin semua kata-kata kasarnya lah yang telah membuat Bong Sun jadi stres.

Dokter memberikan resep obat untuk Bong Sun pada Sun Woo. Ia juga berpesan agar Bong Sun selalu diawasi dan tidak ditinggalkan sendirian karena jika kondisi manianya Bong Sun semakin memburuk maka bisa saja terjadi sesuatu yang buruk atau bisa juga Bong Sun akan melakukan suatu tindakan impulsif.

Bong Sun dan para asisten lainnya baru saja ganti baju dan bersiap pulang. Min Soo masih saja mengungkit-ungkit insiden tadi dan menyindir Bong Sun sebagai orang yang bertanggung jawab.

Dia juga penasaran kemana Bong Sun dan Sun Woo pergi tadi? apakah Sun Woo membawanya pergi untuk dipukuli? Min Soo yakin sekali kalau Sun Woo marah besar mengingat kepribadiannya dan juga karena besarnya kerugian yang harus dialaminya gara-gara insiden tadi.

Kecerewetannya terbungkam dengan cepat saat Sun Woo tiba-tiba masuk, sepertinya dia datang untuk mengecek Bong Sun tapi saat mendapati para pria masih belum pulang, dia hanya menyuruh mereka untuk cepat pulang lalu naik lagi ke kamarnya. Para pria akhirnya mulai berlalu pergi satu per satu.

Seo Joon satu-satunya yang berpaling kembali ke Bong Sun untuk memastikan keadaan Bong Sun baik-baik saja. Bong Sun mengiyakannya dan meminta maaf lagi, Seo Joon langsung mendesah mendengar kata maaf yang belakangan ini tidak pernah dia dengar lagi.

"Kurasa kau benar-benar sudah kembali Na Bong Sun. Apa kau benar-benar... lupakan saja. Istirahatlah"

Setelah semua pria pergi, Bong Sun langsung menelepon pemilik kos untuk mencari kamar kos kosong tapi sayangnya semua kamar kos sudah penuh.

Tak lama kemudian, dia mendapat pesan dari Sun Woo yang menyuruhnya untuk membawa semua barang-barangnya ke atap.

Sun Woo ternyata menyuruh Bong Sun membawa semua barangnya ke atap karena dia mengizinkan Bong Sun untuk tinggal sementara di gudang yang terletak persis di depan kamarnya.

Sun Woo berkata bahwa dia melakukan ini bukan karena dia merasa Bong Sun itu spesial, dia hanya tidak mau kejadian Bong Sun pingsan terulang lagi dan menegaskan bahwa Bong Sun hanya tinggal sampai dia menemukan tempat tinggal baru.

Saat Bong Sun hendak mengutarakan rasa harunya atas kebaikan Sun Woo ini, Sun Woo langsung cepat-cepat menghentikannya karena dia takut kalau Bong Sun jadi mania lagi.

"Kau dengar apa dokter tadi kan? Depresi mania adalah penyakit yang banyak di derita oleh orang-orang jaman sekarang, jadi kau tidak perlu merasa tidak enak karena menderita penyakit itu. Kau akan baik-baik saja jika kau meminum obatnya"

Lalu dengan canggung dan malu-malu, Sun Woo meminta maaf atas 'kejadian waktu itu' (saat dia merah besar pada Bong Sun) dan meminta Bong Sun untuk tidak terlalu memikirkannya apalagi sampai menyimpannya di hati. Bong Sun hanya terdiam bingung tidak mengerti kejadian apa yang dimaksud Sun Woo.

Untuk menutupi kecanggungannya, Sun Woo langsung mengalihkan topik pembicaraan memberitahu Bong Sun bahwa ada selimut di salah satu kardus yang boleh Bong Sun pakai.

Selimut baru yang sama sekali belum dibuka dan sangat mahal dan walaupun dia tidak suka orang lain menyentuh selimutnya tapi Bong Sun pakai saja tanpa perlu merasa tidak enak atau semacamnya.

Sementara itu, Soon Ae bicara pada ayahnya tanpa mempedulikan omongannya tidak didengar. Memberitahu ayahnya bagaimana dulu setelah warung mereka tutup, mereka berdua akan duduk bersama bermain kartu dengan es krim sebagai taruhannya.

Soon Ae melihat ayahnya tampak membaca sesuatu dengan serius, dia pun langsung mendekat untuk melihat apa yang sedang dibaca ayahnya.

Ternyata sebuah surat undangan pernikahan temannya Soon Ae. Err... kok aneh yah Soon Ae dapat undangan, apa temannya Soon Ae tidak tahu kalau Soon Ae sudah meninggal?

Ahjussi Shin langsung sedih membaca undangan itu "Dasar anak nakal, temanmu mau menikah sementara kau..."

Ahjussi Shin langsung mengambil botol sojunya dan menghabiskan berbotol-botol seorang diri. Soon Ae sangat mencemaskannya tapi walaupun dia berusaha mengomeli ayahnya untuk berhenti minum tetap saja yang bisa dia lakukan hanya melihat dengan cemas.

Saat ahjussi Shin beranjak bangkit dan hampir terjatuh, Soon Ae secara refleks mengulurkan tangannya untuk menangkap ahjussi Shin tapi tangannya langsung menembus tubuh ahjussi Shin.

Ahjussi Shin menangis memandang foto terakhirnya Soon Ae dan akhirnya tertidur dengan memeluk foto itu di dadanya. Soon Ae ikut tidur disisinya dan melingkarkan tangannya memeluk ayahnya.

Sementara itu di restoran, Bong Sun sibuk menata kasur dan selimutnya. Takut Soon Ae kembali lagi, dia langsung menyalakan dupanya. Sun Woo sendiri sedang membuat ramen untuk makan malamnya saat tiba-tiba dia mulai berpikir kalau Bong Sun mungkin juga sedang lapar sekarang.

Awalnya dia hendak membuatkan ramen juga untuk Bong Sun tapi kemudian dia membatalkan niatnya karena ramen mungkin tidak baik untuk Bong Sun mengingat kondisi Bong Sun yang sedang depresi saat ini.

Akhirnya dia membuka blognya Bong Sun (You're My Sunshine yang adminnya bernama Sunshine) dan membaca postingan resep bubur kubis dan memutuskan untuk memasak bubur kubis untuk Bong Sun berdasarkan resep dari 'Sunshine'. He!

Setelah masakannya jadi, dia mengantarkannya langsung ke kamar gudangnya Bong Sun. Sun Woo gengsi jadi dia berbohong mengatakan kalau dia membuat bubur kubis itu hanya karena ada sisa kubis yang ingin dia buang.

Dia lalu memberitahu Bong Sun kata-kata di blog You're My Sunshine bahwa bubur kubis itu baik untuk perut dan hati sebelum berlalu pergi. Bong Sun memakan bubur kubis itu dengan senyum bahagia.

Ia kemudian mengecek blognya dan membaca komentar dari Sun Woo yang ditulis atas nama samaran. Ia lalu mengetik komentar balasan.

Sementara itu di kamarnya, Sun Woo gelisah dan bertanya-tanya apakah Bong Sun memakan bubur kubisnya..

"Dia pasti memakannya. Rasanya sangat enak, dia pasti akan tergila-gila. Dia tidak akan jatuh cinta padaku hanya gara-gara merasa tersentuh kan? Ah, bisa-bisa dia akan mengalami mania dan menyerangku"

Sun Woo lalu mengecek laptopnya dan mendapati ada pesan balasan dari blog You're My Sunshine.

"Terima kasih banyak. Komentarmu selalu menjadi sumber kekuatan bagiku. Kebetulan sekali sekarang ini aku juga sedang makan bubur kubis"

Sun Woo langsung tersenyum senang membaca pesan balasan itu, dia juga berpikir kebetulan sekali karena dia baru saja memasak bubur kubis. Sun Woo merasa dia dan blogger Sunshine itu punya ikatan batin.

"Aku menyukaimu, Sunshine"

Sun Woo lalu memutar lagu. Lagu itu terdengar sampai ke kamarnya Bong Sun yang langsung menempelkan telingannya di dinding. Mereka berdua mendengarkan alunan lagu itu bersama-sama.

Keesokan harinya, Soon Ae terbangun dan mendapati ayahnya sudah tidak ada di sampingnya. Saat dia keluar ke warung, dia malah dia mendapati Kyung Mo tengah merecoki ayah mereka untuk memberikannya uang untuk membeli sepatu limited edition yang harganya sangat mahal.

Awalnya ahjussi Shin protes dengan mahalnya harga sepatu itu tapi saat Kyung Mo terus mendesak, akhirnya dia menyerah dan memberikan uang yang dimintanya. Soon Ae berusaha menghentikan ayahnya tapi apa daya saat suaranya tidak bisa sedikitpun mereka dengar.

Ahjussi Shin masih merasa pusing gara-gara mabuk beratnya kemarin tapi sekarang yang paling membuatnya cemas adalah jumlah uang yang semakin berkurang dan sepertinya dia tidak akan bisa membayar pajak. Soon Ae langsung mengomeli ayahnya dengan kesal karena terlalu memanjakan Kyung Mo.

Tapi tiba-tiba dia teringat saat dia pernah menyimpan sejumlah uang yang dia simpan didalam buku diary-nya. Soon Ae langsung berlari ke kamarnya dan berusaha keras membuka buku diary-nya tapi tidak berhasil.

Sun Woo dan Bong Sun bangun tidur dan keluar kamar pada saat yang bersamaan. Karena kamar mereka berdekatan dan berhadapan langsung, jadi lah mereka saling bertubrukan.

Sesaat mereka saling terdiam canggung, tapi kemudian Sun Woo mengingatkan bawha hari ini adalah hari syuting dan menyuruh Bong Sun bersiap-siap sekarang juga.

Bong Sun tentu saja bingung syuting apa. Dia pura-pura ingat dengan syutingnya tapi kemudian masuk kembali ke kamarnya dengan panik untuk meng-googling nama chef Kang Sun Woo dan langsung panik saat mendapati video program masak yang memperlihatkan dia (saat dirasuki Soon Ae) terlihat memasak bersama Sun Woo.

Saat mereka tiba di lokasi syuting, Bong Sun terdiam ketakutan di luar. Saat Sun Woo datang, dia langsung minta maaf dan menjelaskan kalau dia tidak bisa melakukan syuting acara ini.

Sun Woo mengira Bong Sun sedang mengalami depresi, maka dia berusaha meyakinkan Bong Sun untuk tenang karena dia sendirilah yang akan mengurus segalanya. Bong Sun sama sekali tidak bisa tenang tapi terpaksa ikut masuk saat mereka dipanggil.

Ahjussi Shin sedang membuat kimchi saat kepalanya pusing lagi. Ia sempoyongan dengan lemah saat ia bangkit untuk mengambil wadah kimchi di rak paling atas. Ahjussi Shin kesulitan mengambil wadah kimchi itu dan akhirnya terjatuh pingsan.

Ahjumma dukun tiba di rumah Hae Young untuk melakukan upacara agar Eun Hee cepat hamil. Mereka langsung masuk kamarnya Eun Hee dan Sung Jae untuk melakukan upacara itu.

Saat dia melihat fotonya Sung Jae, dia langsung merasakan keanehan dari foto itu. Dia sudah merasa aneh sejak membaca horoskopnya Sung Jae yang janggal dan perasaan itu semakin meningkat begitu melihat fotonya Sung Jae.

"Dia tampak seperti satu orang yang sama tapi ada sesuatu yang berbeda" ujar ahjumma dukun keheranan. Waduh, jangan-jangan dia kerasukan setan juga.

Sung Jae tiba di warungnya ahjussi Shin. Melihat tidak ada orang, dia langsung celingukan sambil memanggil nama ahjussi Shin sampai akhirnya dia menemukan ahjussi Shin tergeletak pingsan di lantai.

Anehnya, dia sama sekali tidak cemas dan tidak pula melakukan apapun untuk membantu ahjussi Shin, yang dia lakukan malah menatap ahjussi Shin dengan pandangan dingin menakutkan tanpa melakukan apapun untuk menolongnya.

Saat rekan polisinya tiba, Sung Jae langsung pasang senyum manisnya lalu dengan sengaja mengajak rekannya pergi makan di tempat lain secepat mungkin dengan alasan ahjussi Shin sedang tidak ada.

Sebelum benar-benar pergi, dia berpaling kembali menatap ahjussi Shin dengan wajah jahatnya. omo!omo!omo! kayaknya dia kerasukan setan beneran.

Di studio, Bong Sun tampak begitu gugup apalagi saat MC menyebutkan bahwa penampilan Bong Sun di episode sebelumnya mendapat sambutan luar biasa dari penonton.

Misi episode ini adalah tag, aturannya chef dan asistennya memasak satu menu yang sama secara bergantian, dan menu misi hari ini adalah membuat salmon kalengan jadi snack bernutrisi untuk siswa yang tengah menghadapi ujian. 

Sun Woo langsung cemas mengingat kondisi Bong Sun saat ini dan Bong Sun sendiri tampak sangat panik apalagi saat Sun Woo sudah mulai menjalankan misinya.

Soon Ae masih berusaha keras membuka buku diary-nya yang tak kunjung berhasil. Dia mencoba lagi dan akhirnya berhasil membuka bagian tengah buku tempat dia menyimpan uangnya. Soon Ae langsung senang lalu beranjak bangkit sambil berteriak memanggil ayahnya tapi malah menemukan ayahnya pingsan di warung.

Soon Ae langsung panik. Dia berusaha membangunkan ayahnya tapi tangannya menembus tubuhnya. Dia ingin memanggil ambulan tapi tangannya tidak bisa menyentuh telepon dan lebih parahnya lagi, Kyung Mo tidak ada.

Panik, Soon Ae langsung keluar mencari seseorang untuk dia rasuki tapi tidak ada satupun dari orang-orang di jalan yang punya aura berwarna. Dia berusaha merasuki sembarang orang yang lewat tapi langsung terpental.

Dalam kepanikannya, hanya satu orang yang dia pikir pasti bisa membantunya, Bong Sun. Ia pun langsung berlari pergi mencari Bong Sun ke studio.

Di studio, waktu gilirannya Sun Woo sudah habis jadi terpaksa dia menyerahkan masakannya pada Bong Sun yang sangat panik dan gugup luar biasa sampai-sampai dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk meneruskan masakannya Sun Woo.

Saat dia hendak mengambil tepung, tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seseorang yang berteriak memanggil namanya. Hal itu membuat Bong Sun jadi semakin panik sampai tak sengaja menumpahkan sebagian besar tepungnya.

Melihat Bong Sun tampak sangat panik, So Hyeong langsung menginstruksikan untuk break sebentar. Soon Ae lah yang memanggilnya.

Dia berusaha meminta Bong Sun untuk membantunya tapi kedatangannya membuat Bong Sun semakin panik dan langsung melarikan diri dari studio.

Soon Ae mengejarnya sambil memberitahu Bong Sun kalau ayahnya pingsan tanpa ada seorangpun yang tahu, dia meminta Bong Sun untuk memanggilkan ambulance untuknya. Tapi Bong Sun tidak mau mendengarkannya dan dengan panik meminta Soon Ae pergi darinya.

"Dia ayahku! Dia bukan orang lain. Dia ayahku! Bagaimana bisa aku pura-pura tidak tahu? Bahkan sekalipun aku hanya hantu, bagaimana bisa aku hanya berdiam diri? Tolong, panggil (ambulance) untukku. Kumohon"

Permohonan tulus Soon Ae itu langsung membuat Bong Sun terdiam. Kru di studio memanggil Bong Sun yang langsung menoleh bingung... tepat saat itu, Soon Ae memanfaatkan kesempatan dan berlari untuk memasuki tubuhnya Bong Sun.