webnovel

Oh hantu ku

Na Bong-sun memiliki kepribadian yang sangat pemalu dan rendah diri, tidak punya teman dekat, dan terus-menerus ditegur di pekerjaannya sebagai asisten koki di Sun Restaurant. Dia juga sesekali melihat hantu, terima kasih kepada nenek dukun . Suatu hari, Bong-sun dikuasai oleh hantu perawan penuh nafsu bernama Shin Soon-ae. Untuk mengimbangi kurangnya romansa dalam kehidupannya yang pendek dan percaya bahwa hanya dengan kehilangan keperawanannya dia akan dapat "menyelesaikan dendamnya" dan beralih ke kehidupan setelah mati, Soon-ae bertekad untuk merayu sebanyak pria yang dia bisa dengan memiliki berbagai wanita, dan dia menemukan Vessel yang sempurna di Bong-sun. Bos Bong-sun adalah bintang koki arogan Kang Sun-woo, yang diam-diam dia naksir. Sun-woo belum berkencan dengan siapa pun sejak hatinya hancur oleh teman kuliahnya Lee So-hyung, yang merupakan produser TV. Tapi ketika Bong-sun tampaknya menyingkirkan rasa malunya dan tiba-tiba berubah menjadi wanita yang percaya diri dan dinamis, dia akhirnya menangkap matanya. Sementara itu, misteri seputar kematian Soon-ae melibatkan saudara ipar Sun-woo, seorang perwira polisi yang baik hati, Choi Sung-jae, yang mungkin tidak seperti kelihatannya.

Shinta123 · Teen
Not enough ratings
16 Chs

Chapter 4

Tengah malam, tiba-tiba saja Sun Woo mendengar suara kelontangan keras dari dalam restoran yang sudah kosong. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada yang namanya hantu tapi tampaknya dia cukup ketakutan juga sampai akhirnya dia mengambil senter untuk mengecek restoran.

Karena tidak ada waktu melarikan diri, terpaksa Soon Ae bersembunyi. Perlahan-lahan, Sun Woo mengarahkan senternya ke berbagai arah tapi tidak melihat siapapun di sana. Saat Sun Woo bergerak semakin dekat ke tempat persembunyiannya, Soon Ae berusaha menunduk makin dalam. Tak sengaja kakinya Sun Woo menginjak tangannya, Soon Ae tentu saja kesakitan tapi dia berusaha keras menahan jeritannya... Fiuh! untunglah Sun Woo tidak menyadarinya.

Saat Sun Woo berpaling pergi, Soon Ae langsung keluar untuk mengecek keadaan... tepat saat Sun Woo berbalik kembali dan menangkap basah Soon Ae.

Mereka kemudian duduk bersama dimana Soon Ae memberitahukan alasan dia datang kemari dan berkata bahwa dia hanya akan tidur disini satu malam saja. Sun Woo tidak percaya, kalau tadi dia tidak menangkap basah Soon Ae maka Soon Ae pasti akan tidur dua atau tiga malam atau bahkan lebih.

Soon Ae berusaha membujuk Sun Woo untuk mengizinkannya tinggal disini sementara waktu dan menjelaskan keadaannya yang sangat sulit karena dia tidak punya uang dan tidak bisa asal mencari tempat tinggal, tapi Sun Woo tetap menolak.

"Kenapa? Aku akan tidur dengan tenang dan pergi saat semua orang datang"

"Tetap saja tidak boleh"

Soon Ae tidak menyerah begitu saja bahkan berusaha menarik rasa simpati Sun Woo dengan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa tidur di sini maka satu-satunya tempat yang bisa ditujunya adalah stasiun subway. Tapi Sun Woo malah dengan santainya menyuruh Soon Ae untuk tinggal di rumah temannya saja.

"Aku tidak punya teman"

"Kalau begitu tidur saja di motel"

"Kalau kesana aku harus pergi bersama pria, kenapa juga aku pergi sendirian"

Sun Woo langsung tercengang mendengar perkataan Soon Ae. Soon Ae terus berusaha merayu Sun Woo dan kali ini dia beraksi dengan menggunakan gaya aegyo-nya dan aksinya itu langsung sukses membuat Sun Woo tersenyum... Apakah dia sukses membujuk Sun Woo?

Oh ternyata tidak... Bahkan gara-gara aegyo-nya, Sun Woo malah langsung menendangnya keluar restoran "Dasar, apa dia harus semarah itu hanya gara-gara aku ber-aegyo?" gerutu Soon Ae

Soon Ae benar-benar tidak tahu harus kemana bahkan tidak tahu harus mengambil arah ke mana. Akhirnya dia memutuskan untuk memilih jalan kemana dengan ber-cap cip cup kembang kuncup.

Dalam perjalanannya, Soon Ae melewati warung ahjussi Shin. Dia mengintip kedalam dan melihat ahjussi Shin tengah minum-minum sendirian. Soon Ae cemas melihat ayahnya minum-minum terus tapi bagaimana pun juga dia tidak bisa asal masuk begitu saja apalagi dengan semua barang-barangnya ini.

Terpaksalah, Soon Ae akhirnya pergi ke sauna. Soon Ae senang sekali berada di tempat itu apalagi saat dia melihat pria yang ditaksirnya. Soon Ae dengan sangat antusias ngesot mendekati pria itu lalu berbaring tepat di belakang pria itu. Karena pria itu sedang asyik baca komik, pria itu tidak melihat dan asal saja mengira kalau Soon Ae adalah pacarnya.

Tapi sesaat kemudian, pacarnya pria itu datang. Pria itu langsung bangkit dengan bingung menyadari wanita yang memeluknya dari belakang bukan pacarnya tapi wanita asing tak dikenal. Sementara Soon Ae dengan santainya berguling dan pura-pura tidur nyenyak.

Tiba-tiba ada sebuah keributan yang menarik perhatian orang-orang termasuk Soon Ae. Seorang wanita yang makan puluhan telur rebus dengan sangat rakus sampai membuat semua orang yang melihatnya jadi cemas.

Anehnya, begitu melihat wanita itu, Soon Ae langsung tersenyum licik dan wanita pemakan telur itupun balas menatap Soon Ae dengan pandangan menantang. Diam-diam, Soon Ae mengisyaratkan wanita itu untuk mengikutinya dan tiba-tiba saja sebuah roh keluar dari tubuh wanita itu.

Ternyata dia adalah hantu yang dulu pernah bertengkar hebat dengan Soon Ae. Soon Ae tidak menyangka ternyata hantu yang dulu menyindirnya merasuki tubuh sembarang orang, sekarang malah dia sendiri yang merasuki tubuh orang.

Si hantu beralasan kalau dia terpaksa merasuki tubuh orang karena dia kelaparan sementara akhir-akhir ini susah sekali mendapatkan makanan sesajen. Jumlah populasi hantu semakin meningkat tapi upacara peringatan kematian malah jadi semakin sedikit.

"Tapi keadaanmu sendiri sepertinya tidak lebih baik" sindir si hantu

"Sebenarnya, aku terperangkap"

"Terperangkap? Omo! Apa kau terperangkap dalam tubuh yang frekuensinya sama denganmu?"

Saat Soon Ae mengiyakannya, si hantu langsung cemas bagaimana kalau Soon Ae terperangkap selamanya dalam tubuh itu.

Soon Ae juga tahu itu tapi apa boleh buat. Tapi bagaimanapun juga, dia merasa terperangkap dalam tubuh ini tidak buruk-buruk amat. Justru rasanya cukup menyenangkan hidup sebagai manusia lagi, dia bahkan bisa bertemu dengan ayahnya dan mengingat kembali ingatannya yang sempat hilang.

"Bagaimana kalau kau malah ingin seperti ini selamanya?"

Soon Ae ragu itu, lagipula dia cuma punya batas waktu 3 tahun sebelum dia berubah jadi roh jahat. Si hantu memperingatkan Soon Ae untuk tidak meremehkan roh jahat karena segala hal buruk yang terjadi dalam masyarakat akhir-akhir ini seperti kejahatan, penculikan dll, semuanya itu sebenarnya ulah roh jahat yang merasuki tubuh manusia.

Soon Ae tahu itu, makanya dia cemas. Dia senang bisa bertemu ayahnya tapi dia masih belum memuaskan dendamnya, dia tidak bisa pergi kalau dia masih perawan dan lebih parahnya lagi dia tidak bisa menemukan pria kuat yang bisa tahan terhadap hawa dingin hantunya.

Saking asyiknya curhat, Soon Ae sama sekali tidak menyadari orang-orang yang sedang menontonnya dan mengira dia orang gila karena sedari tadi dia bicara sendiri. Gara-gara itu, Soon Ae akhirnya ditendang keluar dari sauna.

Saat ia tengah berjalan dengan terhuyung-huyung membawa barang-barangnya yang sangat berat itu, tiba-tiba dia berpapasan dengan Sung Jae. Mereka kemudian makan ramen bersama.

Soon Ae bertanya kenapa Sung Jae tidak pulang saja dan makan nasi? Sung Jae mengaku kalau dia sebenarnya selalu ingin makan ramen tiap kali selesai shift malam tapi istrinya Eun Hee tidak suka kalau dia makan ramen. Makanya kadang-kadang dia diam-diam makan ramen dulu sebelum pulang.

"Kau pasti sangat mencintainya"

"Siapa? Eun Hee? Hmmm... iya, sepertinya begitu" ujar Sung Jae (errr... jawaban yang rada aneh)

Soon Ae dengan antusias bertanya kapan mereka menikah? apakah Sung Jae langsung tahu bahwa Eun Hee lah yang dia inginkan? dan apakah Eun Hee duluan yang mengejar Sung Jae atau sebaliknya?

Sung Jae menjawab bahwa dialah yang mengejar Eun Hee duluan. Tapi dia heran karena sepertinya Soon Ae tertarik sekali padanya dan istrinya.

Soon Ae sedih mendengarnya tapi kemudian dia bergumam merelakan Sung Jae "Asalkan kau bahagia"

Sung Jae melihat rambutnya Soon Ae berantakan dan langsung mengulurkan tangan untuk membantu Soon Ae merapikannya. Dalam hatinya, Soon Ae langsung mendesah sedih. Kenapa Sung Jae perhatian sekali, kalau begini akan sulit baginya untuk melepaskan Sung Jae.

Di restoran, Eun Hee menyalakan musik. Musik yang mengingatkannya akan kenangan masa lalunya. Dulu, ia adalah seorang penari balet. Tapi sekarang dia hanya bisa menatap kakinya di kursi roda dengan sedih.

Saat Soon Ae tiba dengan membawa semua barangnya termasuk pedang tombaknya, Eun Hee langsung menyapanya dengan ramah.

Tapi Soon Ae malah langsung membalasnya dengan menceramahi Eun Hee bahwa ramen juga makanan "Kau kan tidak akan makan ramen setiap hari dan kau juga tidak akan hidup sampai ribuan tahun. Lagipula, orang-orang yang biasanya suka makan makanan organik cenderung mudah sakit"

Min Soo masih mual-mual gara-gara kemarin dia mabuk berat. Saat Soon Ae minta maaf karena datang telat, Min Soo langsung ngomel-ngomel memarahinya. Soon Ae berusaha merayunya dan memanggilnya oppa tapi Min Soo malah tidak terima dipanggil oppa.

Soon Ae langsung mengingatkan bahwa kemarin malam Min Soo sendiri yang memberitahunya untuk memanggil oppa.

"Aku menyuruhmu memanggilku oppa kemarin malam? Omong kosong! Hei, apa kau tahu betapa tidak sukanya aku padamu? Tidak seharusnya kau mengingat hal-hal yang dilakukan saat seseorang sedang mabuk. Aturannya seperti itu"

Saat Sun Woo datang, Soon Ae langsung menatapnya dengan kesal tapi Sun Woo mengabaikannya. Setelah memberikan berbagai perintah pada para asistennya, Sun Woo pergi ke meja kasir untuk mengecek dokumen. Dia melihat Eun Hee sedang tersenyum memandang foto-foto lucu bayi temannya.

"Oh, cantiknya"

"Tidak secantik itu. Aku sangat tidak suka dengan bayi ataupun binatang karena tidak bisa berkomunikasi dengan mereka"

"Aku yakin kau akan jadi paman yang sangat penyayang pada keponakan-keponakanmu"

Sun Woo bertanya apakah Eun Hee ingin punya bayi? Eun Hee mengiyakannya, tapi akhir-akhir ini dia berpikir sepertinya dia terlalu menginginkannya sampai-sampai mereka (dewa/langit/Tuhan) tidak membiarkannya memiliki bayi.

So Hyeong menelepon Sun Woo dan memintanya datang ke studio hari ini untuk syuting beberapa adegan tambahan sebagai preview episode berikutnya.

So Hyeong juga meminta Sun Woo untuk mengajak Bong Sun juga. Begitu mendengar namanya dipanggil, seketika itu pula Soon Ae langsung muncul dengan penuh semangat.

Dalam perjalanan, Soon Ae melihat-lihat isi mobilnya Sun Woo dan langsung kagum betapa bagusnya mobil itu. Tapi ujung-ujungnya, dia malah dengan sengaja mengungkit-ungkit penderitaannya semalam karena harus bermalam di sauna.

Saat Soon Ae mulai mengungkit-ungkit tentang menu sup pollack nasi gosong yang merupakan ide cemerlangnya tapi malah dikira orang-orang sebagai idenya Sun Woo, Sun Woo langsung mengingatkan bahwa Soon Ae tidak akan bisa membuat masalah itu sebagai alat untuk mengancamnya.

Sebelum syuting, So Hyeong memberikan mereka pengarahan. Awalnya, Soon Ae bermain-main dengan bosan karena tidak ada apapun yang menarik perhatiannya. Tapi saat jari So Hyeong terluka gara-gara tergores kertas dan Sun Woo tampak sangat panik dan cemas, hal itu langsung menarik perhatian Soon Ae.

Tak lama kemudian, seorang PD lain datang menghampiri mereka. PD itu sudah menikah tapi jelas sekali kalau dia sedang berusaha merayu So Hyeong bahkan sampai menawari So Hyeong pergi bersamanya ke Cina.

Sun Woo langsung menggulung kertas dengan marah, dia hendak mengayunkan gulungan kertas itu untuk memukul tangan nakal si PD tapi urung melakukannya gara-gara So Hyeong menampik sendiri tangan nakal si PD. Walaupun cuma diam, tapi Soon Ae memperhatikan interaksi mereka dan ekspresi Sun Woo dengan penuh ketertarikan.

Saat si PD sedang mengambil ponselnya dari saku celananya, dia sama sekali tidak sadar kalau dia menjatuhkan kunci mobilnya.

Saat si PD pergi untuk menerima telepon, Sun Woo langsung pindah ke tempat yang tadinya diduduki si PD dan diam-diam memasukkan kunci mobil si PD kedalam sakunya sendiri... dan Soon Ae menyaksikan aksi pencuriannya itu.

Setelah syuting selesai, So Hyeong mengantarkan Sun Woo dan Soon Ae keluar tepat saat si PD tadi berlari terburu-buru menghampiri So Hyeong dengan panik untuk menanyakan kunci mobilnya yang hilang, tentu saja So Hyeong tidak bisa memberikan jawaban apapun karena dia memang tidak tahu sementara Sun Woo berusaha mempertahankan poker face-nya dan berlalu pergi dengan tenang.

So Hyeong mengejar mereka dan mengajak mereka makan ayam bersama. Awalnya Sun Woo menolak tapi saat So Hyeong bilang kalau dia lapar, Sun Woo langsung berubah pikiran.

Sun Woo dan Soon Ae pergi ke restoran duluan sementara So Hyeong masih harus menyelesaikan pekerjaannya dulu sebelum bergabung dengan mereka.

Saat sedang menunggu So Hyeong, Soon Ae langsung to the point "Kau suka PD lee, yah? Dia bukan teman biasa kan?"

Saking kagetnya, Sun Woo sampai memuncratkan air yang diminumnya. Sun Woo berusaha menyangkal dan mengomeli Soon Ae bahkan menyuruh Soon Ae pulang saja. Soon Ae menurutinya lalu beranjak bangkit... tapi kemudian dengan cepat dia merogoh saku celananya Sun Woo sampai dia berhasil mendapatkan kunci mobilnya si PD.

"Ini punya siapa yah? Siapa? Siapa? Aku tahu ini bukan milikmu, jadi ini punya siapa yah?"

Sun Woo mengancam Soon Ae untuk mengembalikannya tapi Soon Ae dengan santainya memberitahu bahwa Sun Woo tidak punya hak untuk meminta itu karena kunci mobil ini bukan milik Sun Woo. Soon Ae mengaku kalau dia sudah melihat segalanya, dia melihat Sun Woo mengambil kunci mobil ini.

Sun Woo berusaha merebutnya tapi Soon Ae langsung menjauhkannya dan memberitahu Sun Woo bahwa mengambil kunci mobil ini darinya tidak akan menyelesaikan apapun.

"Tadi saat si sunbae itu merayu PD Lee, kau merasa sangat jengkel kan? Karena itulah kau mencuri ini dengan sengaja kan?"

Sun Woo berusaha menyangkal dan merebut kunci mobil itu lagi tapi tetap saja tidak berhasil. Soon Ae pun langsung mengajak Sun Woo untuk negoisasi yaitu membiarkannya tidur di restoran.

Saat Sun Woo masih saja keras kepala, Soon Ae langsung mengingatkan reaksi So Hyeong jika dia sampai tahu tentang aksi pencurian yang Sun Woo lakukan ini.

Belum selesai bicara, So Hyeong tiba-tiba datang dan Soon Ae pun cepat-cepat menyembunyikan kunci mobil itu di sakunya. Mereka mulai makan, tapi Sun Woo sangat stres sampai tidak nafsu makan malah terus menerus minum air putih.

Soon Ae dengan sengaja membuat Sun Woo tambah stres dengan menanyakan tentang si PD tadi dan apakah dia sudah menemukan kunci mobilnya?

So Hyeong berkata bahwa si PD tadi tidak berhasil menemukan kunci mobilnya dan akhirnya terpaksa memanggil tukang kunci.

"Apa kau pikir ada seseorang yang mencurinya dengan sengaja? Misalnya seseorang yang punya dendam padanya?" goda Soon Ae

"Kurasa tidak ada yang akan melakukan hal seperti itu dengan sengaja. Itu kan kekanak-kanakan"

"Kau benar, kekanak-kanakan sekali" Soon Ae menyetujuinya sambil menatap Sun Woo sampai membuat Sun Woo semakin tidak nyaman.

Soon Ae makin getol menggoda Sun Woo dengan pura-pura ada sesuatu yang mengganjal di saku celananya... sesuatu yang membuatnya sangat tidak nyaman... lalu mengeluarkan sebuah bungkus permen karet.

Saat Sun Woo baru menghela napas lega, Soon Ae malah menggodanya lagi dengan mengambil sesuatu dari saku celananya... sesuatu yang sangat besar dan berat.

Tidak tahan lagi, Sun Woo langsung berteriak menyuruh Soon Ae ke kamar kecil dan membuat-buat alasan kalau dia juga harus ke kamar kecil.

Sun Woo menyeret Soon Ae dan menyudutkannya di pojokan. Sun Woo memberitahu bahwa cara ini tidak akan berhasil karena dia bisa saja bilang pada So Hyeong kalau dia menemukan kunci mobil itu di suatu tempat.

Tapi Soon Ae dengan santainya mengingatkan bahwa jika Sun Woo mengatakan seperti itu maka So Hyeong akan curiga, karena aneh sekali kelihatannya jika Sun Woo menemukannya di suatu tempat tapi malah menyimpannya sampai selama ini.

Sun Woo langsung terdiam menyadari perkataan Soon Ae benar. Tidak punya pilihan lain, terpaksa Sun Woo mengizinkan Soon Ae untuk tidur di restoran tapi hanya sampai Soon Ae berhasil menemukan tempat tinggal lain. Soon Ae tentu saja langsung tertawa senang.

Saat mereka pulang ke restoran, Soon Ae tak henti-hentinya merecoki Sun Woo tentang kapan Sun Woo mulai menyukai So Hyeong? Sejak pandangan pertama kah? Ataukah terjadi secara perlahan-lahan tapi Sun Woo tidak menyadarinya? Kenapa Sun Woo tidak menyatakan perasaannya? Bukankah So Hyeong itu single?

Kalau Sun Woo memang yakin dengan perasaannya maka walaupun So Hyeong pernah menikah sekali maka hal itu tidak akan jadi masalah. Tidak usah menahan perasaan karena kalau Sun Woo terus ragu-ragu seperti ini maka ada akan pria lain yang akan mendahuluinya.

"Tutup saja mulutmu atau kau akan mati"

Sun Woo naik ke kamarnya sambil menggerutu kesal. Tiba-tiba saja terdengar suara lagu yang sangat keras dari lantai bawah. Ternyata Soon Ae sedang memasak sambil mendengarkan musik.

"Oh, betapa enaknya tidak perlu diam-diam menyelinap. Baik kau manusia atau hantu, kau harus memanfaatkan setiap kesempatan yang kau miliki"

Saat Sun Woo turun, Soon Ae memberitahunya bahwa dia sedang masak nasi goreng. tadi dia cuma makan ayam saja jadi sekarang dia ingin makan nasi "Chef, apa kau mau? Wow, baunya enak sekali! Sungguh"

"Makan saja sendiri" gerutu Sun Woo sambil naik kembali ke kamarnya

Walaupun Sun Woo menolak tawarannya, tapi Soon Ae tetap saja membawakan sepiring nasi goreng ke kamarnya Sun Woo. Soon Ae mengedarkan pandangannya melihat kamarnya Sun Woo dan langsung mengomentari kamarnya ternyata tidak terlalu bersih.

Saat mendengar suara gonggongan anjing, Soon Ae juga tidak menyangka ternyata Sun Woo memelihara anjing.

"Diam saja. Apa kau tidak tahu kalau aku tidak makan nasi? Keluar!"

"Kenapa? Kenapa orang Korea tidak makan nasi? Apa dulu kau pernah makan nasi lalu sakit perut hebat?"

"Itu bukan urusanmu" Sun Woo menyuruhnya pergi dengan membawa nasi gorengnya tapi Soon Ae bersikeras meminta Sun Woo untuk memakannya.

Sun Woo benar-benar tercengang melihat Bong Sun yang dia yakini tidak normal. Sun Woo teringat bagaimana dulu Bong Sun selalu gugup dan ketakutan bahkan tidak pernah berani menatap matanya.

Tapi Bong Sun yang sekarang benar-benar berbeda, Bong Sun yang sekarang berani melawannya, menggodanya bahkan mengancamnya. Sun Woo benar-benar tidak mengerti bagaimana bisa seseorang berubah sebanyak itu.

Sun Woo bingung dengan nasinya dan akhirnya dia memberikannya pada anjing peliharaannya yang langsung menyantapnya dengan lahap.

"Enak yah? Kau memakannya seperti anjing gila. Hari ini benar-benar hari yang sangat-sangat-sangat panjang" desah Sun Woo

Soon Ae (yang asli) bermimpi tenggelam. Sesaat dia tampak pingsan. Saat dia membuka matanya dan menyadari situasinya, dia langsung berusaha naik ke permukaaan dengan panik. Tapi usahanya sia-sia karena dia terus tenggelam makin dalam.

Soon Ae tersentak bangun tepat saat Sun Woo mengomelinya untuk cepat-cepat bangun karena sebentar lagi semua orang datang dan dia tidak mau semua orang berpikir yang tidak-tidak. Soon Ae menggerutu kesal karena sejak ingatannya kembali, dia jadi bermimpi buruk.

Para asisten datang tak lama kemudian dan terheran-heran melihat Soon Ae datang sepagi ini. Awalnya mereka mengira Soon Ae datang cepat untuk bersih-bersih tapi kemudian mereka menyadari penampilannya yang berantakan dan bajunya yang masih memakai baju kemarin.

Mereka langsung curiga tapi saat mereka hendak menginterogasinya, Sun Woo datang dan langsung memberikan berbagai perintah pada mereka. Setelah para asisten pergi, Sun Woo diam-diam memperingatkan Soon Ae untuk berhati-hati.

"Baik, ini rahasia kan? Rahasia kecil kita" goda Soon Ae. Sun Woo sampai sakit kepala melihat tingkah Soon Ae... atau jangan-jangan dia memang sakit kepala betulan? Jangan-jangan dia terkena flu?

Asisten yang lain sibuk memasak tapi Min Soo malah asyik bermain-main sendiri sampai Seo Joon tiba-tiba mengingatkannya bahwa mereka tidak punya daun bawang. Saat itulah Min Soo baru ingat kalau dia lupa membeli daun bawang padahal sudah disuruh oleh Sun Woo.

Min Soo berusaha membujuk Sun Woo untuk mengganti daun bawang dengan bahan lain saja tapi Sun Woo langsung mengomelinya.

Sun Woo lalu memanggil Soon Ae yang langsung muncul begitu dipanggil lalu dengan antusias bertanya apakah Sun Woo ingin mengatakan sesuatu padanya? Misalnya sebuah rahasia? Sun Woo tidak menanggapinya dan langsung menyuruh Min Soo untuk memerintahkan Soon Ae untuk membeli daun bawang.

Saat Soon Ae pergi ke pasar untuk membeli daun bawang, dia bertemu dengan ahjussi Shin yang sedang membeli tauge. Soon Ae langsung menghampirinya dan membantu ahjussi memilih tauge yang tepat untuk dijadikan sup.

Ahjussi Shin langsung kagum mendengar pengetahui Soon Ae, mungkin karena dia adalah chef terkenal yang masuk TV makanya dia lebih mengerti tentang hal-hal seperti ini.

Ahjussi Shin berterima kasih atas sarannya tapi Soon Ae malah membalasnya dengan sindiran "Tidak masalah, aku tidak tahu apakah aku membebani anda dengan mencampuri urusan anda"

"Tidak, sama sekali bukan beban. Kau pasti juga sedang berbelanja"

"Iya lah, aku kesini kan bukan untuk bersenang-senang. Kelihatannya anda berbelanja banyak. Sini kubantu"

"Tidak usah"

"Anda merasa ini juga beban yah?" sindir Soon Ae

Ahjussi Shin langsung tertawa mendengar sindiran Soon Ae. Beberapa saat kemudian, Soon Ae membantu ahjussi Shin membawakan belanjaannya sampai ke warungnya.

Saat ahjussi Shin menawarinya yogurt, Soon Ae menerimanya sambil menyindir lagi mengatakan bahwa dia bukan orang yang suka mengira menerima minuman seperti ini sebagai beban.

Ahjussi Shin mengaku bersalah dan meminta maaf atas kata-kata yang pernah ia ucapkan pada Soon Ae waktu itu, sekarang dia mengerti kalau kata-katanya waktu itu telah menyakiti perasaan Soon Ae. Ahjussi Shin berkata bahwa Soon Ae menyimpan dendam sama persis seperti putrinya dulu.

Ahjussi Shin bercerita bagaimana dulu putrinya ingin mengkeriting rambutnya tapi dia menyuruh putrinya untuk mengkeriting rambutnya nanti saja karena waktu itu mereka sedang sibuk-sibuknya dan gara-gara itu putrinya langsung marah.

"Aiyoo, kenapa aku mempermasalahkannya? Seharusnya kubiarkan saja dia mendapatkan apapun yang dia inginkan" sesal ahjussi Shin

Ahjussi Shin meminta maaf karena dia malah membicarakan putrinya setiap kali dia bertemu Bong Sun. Ahjussi Shin mengaku bahwa dia cemas karena Bong Sun mungkin tidak akan datang lagi.

Saat ahjussi Shin ingin membantu Soon Ae membuang botol yogurtnya dan mengulurkan tangannya yang gemetaran hebat, Soon Ae langsung bertanya cemas apakah ahjussi Shin sering minum-minum akhir-akhir ini?

Karena tidak mungkin melarang ahjussi minum-minum sebagai Bong Sun, Soon Ae akhirnya berinisiatif meminta ahjussi Shin untuk minum-minum bersamanya.

Soon Ae tidak peduli walaupun ahjussi Shin merasa hal ini sebagai beban atau semacamnya, pokoknya kalau ahjussi ingin minum soju maka dia harus minum dengannya. Soon Ae bahkan memaksa ahjussi berjanji jari kelingking dengannya.

Setelah itu Soon Ae pamit kembali ke restoran. Di luar, dia bertemu dengan Kyung Mo yang langsung bertanya-tanya dengan nada menyindir bantuan apa lagi yang dia berikan pada mereka kali ini. Soon Ae dengan kesalnya membentak Kyung Mo untuk membantu ayahnya kalau dia tidak suka dengan bantuan orang lain.

Kyung Mo lagi-lagi mengira Soon Ae itu wanita mata duitan yang tengah mengejar ayahnya demi uang. Kyung Mo memberitahu Soon Ae untuk tidak berpikir seperti itu karena ayahnya sama sekali bukan pria kaya, bahkan warung itu pun mereka sewa. Soon Ae benar-benar kesal pada Kyung Mo yang bisanya cuma berpikir buruk.

"Kau! Bicaralah dengan sopan kecuali kau mau mati" bentak Soon Ae sebelum berlalu pergi

Kyung Mo benar-benar heran kenapa Bong Sun selalu datang kemari? Tiba-tiba sebuah ide terbersit dalam benaknya, jangan-jangan Bong Sun menyukainya?

"Pasti aku. Wah, pantas saja. Aduh, aku benar-benar tidak suka mematahkan hati wanita"

Sun Woo yang sedari tadi pagi sudah merasa tidak enak badan, sekarang malah benar-benar sakit padahal restoran sudah buka dan sedang sibuk-sibuknya. Para asisten menyuruhnya istirahat saja dan Sun Woo pun langsung naik ke kamarnya, meminum obat dan berbaring.

Saat So Hyeong menelepon, dia langsung menyadari perubahan suara Sun Woo dan bertanya apakah dia sedang sakit? So Hyeong cemas tapi sayangnya dia tidak bisa datang karena banyak pekerja.

So Hyeong menelepon untuk memberitahu bahwa lokasi syuting akan diganti dan waktunya pun akan diundur. So Hyeong bertanya cemas apakah Sun Woo benar-benar sakit? Tapi Sun Woo cepat-cepat berkata tidak dan menutup teleponnya dan tidur sampai restoran tutup.

Soon Ae kembali ke restoran setelah pura-pura pulang ke rumah. Dia lega karena tidak melihat hantu yang kemarin. Soon Ae bertanya-tanya apakah Sun Woo benar-benar sakit? Apakah dia harus membuatkan bubur? Ah lupakan saja, kenapa juga musti repot-repot.

Tapi beberapa saat kemudian, Soon Ae naik ke kamarnya Sun Woo dengan membawakan bubur. Soon Ae menyadari Sun Woo benar-benar sakit saat dia melihat Sun Woo berkeringat dingin dan tidak bangun saat dia berusaha memanggilnya. Soon Ae berusaha membangunkannya lagi.

Saat Sun Woo akhirnya membuka matanya dengan lemah, Soon Ae langsung memintanya untuk makan bubur dan minum obatnya. Tapi dalam keadaan sakitnya, yang Sun Woo lihat sama sekali bukan Soon Ae melainkan So Hyeong.

Saat Soon Ae hendak pergi, Sun Woo langsung menghentikannya dan menarik tangan Soon Ae ke dahinya. Soon Ae bertanya apakah Sun Woo pusing? Apakah dia harus mengambilkan handuk basah? Tapi Sun Woo malah menjawabnya dengan menarik wajah Soon Ae dan menciumnya.

Soon Ae tentu saja kaget dan bingung... tapi sesaat kemudian dia mulai menikmati dan membalas ciuman Sun Woo.

Sementara di luar kamar, anjing peliharaannya Sun Woo terus menerus menggonggong keras. Hmm... kayaknya anjing ini bisa ngerasain kehadiran hantu.

Sun Woo tiba-tiba membuka matanya saat mereka masih berciuman dan langsung melotot sadar kalau yang diciumnya bukan So Hyeong.

Sun Woo langsung bangkit dengan panik dan bertanya bingung kenapa dia datang kemari? Soo Ae memberitahu bahwa dia datang membawakan bubur dan Sun Woo duluan lah yang tiba-tiba menciumnya.

Sun Woo akhirnya ingat dengan perbuatannya sendiri tapi kemudian dia langsung mengusir Soon Ae. Saat Soon Ae tidak segera pergi, Sun Woo langsung mendorongnya keluar.

Saat Soon Ae sudah keluar dari kamarnya Sun Woo, dia baru menyadari kalau Sun Woo baik-baik saja setelah mereka berciuman.

Sun Woo tengah mengomeli dirinya sendiri saat Soon Ae tiba-tiba kembali ke kamarnya untuk bertanya apakah dia baik-baik saja? Apakah jantung/hatinya Sun Woo berdebar kencang?

Apakah suhu tubuhnya menurun drastis dan apakah Sun Woo merasa kedinginan? Soon Ae bahkan langsung meraba-raba tubuh Sun Woo untuk memastikan keadaannya tubuhnya benar-benar baik-baik saja.

Tapi Sun Woo tampaknya salah paham dengan pertanyaan Soon Ae yang memang terdengar seolah menanyakan perasaannya pasca ciuman, dan dengan panik mendorong Soon Ae keluar dan mengunci pintunya.

Soon Ae lalu berlari pergi ke sauna untuk menemui si hantu pemakan telur yang mengkonfirmasi bahwa Soon Ae akhirnya menemukan pria kuat.

Soon Ae langsung bersorak bahagia, akhirnya dia menemukan pria kuat yang akan bisa membantunya melepaskan status keperawanannya dan setelah itu dia bisa pergi meninggalkan dunia ini dengan tenang.

Mereka berdua lalu berpelukan, berteriak, berputar-putar dan melompat-lompat kegirangan tanpa mempedulikan pandangan orang-orang di sauna yang menonton Soon Ae seperti menonton orang gila. Yah bagaimana tidak disangka orang gila, Soon Ae teriak-teriak sendirian hehe...

Sejak saat itu, Soon Ae tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Saat Sun Woo belum turun dari kamarnya, Soon Ae terus menerus memandang ke atas menanti kedatangan Sun Woo. Saat Sun Woo akhirnya muncul, yang Soon Ae lakukan terus menerus memandangi Sun Woo.

Min Soo heran melihat Sun Woo tampak baik-baik saja pagi ini padahal kemarin Sun Woo tampak seperti mau mati "Pasti terjadi sesuatu yang baik yah kemarin malam?" goda Min Soo.

"Apa maksudmu sesuatu yang baik?!" teriak Sun Woo "Pergi ambil daging sana!"

Saat para asisten pergi, Soon Ae langsung mendekati Sun Woo dengan penuh semangat sementara Sun Woo berusaha keras menghindari kontak mata dengan Soon Ae saat dia mengucapkan permintaan maaf atas kesalahannya tadi malam.

Sun Woo menegaskan bahwa terlepas dengan kejadian kemarin, tidak ada yang akan berubah diantara mereka dan Soon Ae asal manggut-manggut mengiyakan semua perkataan Sun Woo.

Saat Sun Woo sedang ganti baju di kamarnya, tiba-tiba Soon Ae menerobos masuk dan mengunci pintu kamarnya. Saat itu Sun Woo hendak ganti baju tapi Soon Ae malah menghentikannya bahkan melarangnya pakai baju.

Sun Woo berusaha melawannya tapi malah membuat mereka berdua terjatuh ke kasurnya Sun Woo.

"Apa kau sudah gila?"

"Iya iya. Anggap saja aku sudah gila, akan lebih mudah bagimu dengan pikiran itu" ujar Soon Ae yang berusaha keras membuka paksa bajunya Sun Woo dengan semangat menggebu-gebu.

Saat Sun Woo masih saja berusaha melawannya, Soon Ae merubah taktik dengan cara meminta Sun Woo untuk membantunya.

"Bantuan? Bantuan apa?"

"Sekali saja... lakukanlah denganku sekali saja"

Hujan deras mulai mengguyur saat Sun Woo yang tadinya begitu tercengang, akhirnya mulai bisa bicara lagi "Apa kau bilang?"

Soon Ae dengan antusias mengkonfirmasi bahwa yang Sun Woo pikirkan sama dengan yang dia pikirkan "Kau orang dewasa dan dia ini... maksudku aku juga orang dewasa. Ini kan bukan masalah besar"

"Kurasa kau sudah benar-benar gila. Pergilah ke rumah sakit" Sun Woo langsung mendorong Soon Ae dan melarikan diri.

Soon Ae tidak mau menyerah begitu saja dan terus membuntuti Sun Woo sembari memohon-mohon agar mereka melakukannya sekali saja, mereka tidak perlu melakukannya dua kali karena dia hanya perlu satu kali saja. Sun Woo benar-benar heran bagaimana bisa seorang gadis tidak punya harga diri seperti ini.

"Aku sama sekali tidak membutuhkan harga diri atau semacamnya. Tutup saja matamu dan lakukanlah sekali saja. Tubuhmu tidak akan berubah hanya karena melakukannya satu kali"

"Kau siapa? Seperti inikah kau yang sebenarnya? Apa kau seorang penipu? Apa kau berencana melakukan sesuatu padaku?"

Soon Ae menyangkal semua tuduhannya. Soon Ae tahu kalau Sun Woo punya perasaan pada wanita lain, karena itulah dia memohon agar mereka melakukannya satu kali saja "Tidak bisakah kau menganggap ini sebagai memberikan hadiah untukku? Satu kali saja"

Sun Woo tetap tidak mau tapi Soon Ae terus mengejarnya kemana-mana sambil memohon-mohon 'satu kali saja'. Saat para asisten melihatnya, mereka bingung sendiri apa yang Soon Ae minta dari Sun Woo dengan 'satu kali saja'?

Sepanjang hari, Soon Ae terus menerus membuntuti Sun Woo kemana-mana tanpa lelah sembari memohon 'satu kali saja'. Sementara Sun Woo terus berusaha menghindarinya sampai-sampai dia kesandung.

Soon Ae datang ke kamarnya Sun Woo dengan membawa makanan lalu berbaring di kasurnya Sun Woo. Tapi Sun Woo tahu betul apa niat Soon Ae yang sebenarnya dan langsung membungkus Soon Ae dalam selimut lalu membawanya keluar.

Soon Ae masih saja belum menyerah. Kali ini dia diam-diam menyelinap ke kamarnya Sun Woo tapi anjing perliharaannya menyalak keras mengabarkan kedatangan Soon Ae. Ketangkap basah, terpaksalah Soon Ae turun kembali dan Sun Woo langsung mengacungkan jempol untuk anjingnya.

Saat Sun Woo hendak tidur, Soon Ae tiba-tiba muncul dari balik selimutnya untuk meminta 'satu kali saja' lagi. Capek sudah Sun Woo menghadapi tingkah Soon Ae dan akhirnya dia memutuskan untuk mengizinkan Soon Ae tidur di sini... tapi kemudian dia sendiri beranjak pergi untuk tidur di tempat lain.

Sun Woo melarikan diri ke rumah ibunya yang kebingungan melihat Sun Woo datang tengah malam begini. Hae Young berusaha jadi ibu yang baik dengan menawari Sun Woo makan sebelum akhirnya menyadari kalau Sun Woo lebih pintar masak.

Dia lalu merecoki Sun Woo untuk mandi dulu sebelum tidur tapi Sun Woo menolaknya karena dia cuma mau tidur.

Eun Hee dan Sung Jae sama herannya dengan Hae Young melihat Sun Woo datang untuk tidur di sini, padahal biasanya Sun Woo cuma mampir sebentar.

Hae Young tidak tenang dengan sikap anehnya Sun Woo dan memutuskan untuk menelepon ahjumma dukun untuk menanyakan sikap anehnya Sun Woo ini. Ahjumma dukun menyuruhnya datang besok dan Hae Young berinisiatif untuk mengajak Eun Hee juga.

Keesokan harinya, Soon Ae menanyai Sun Woo tentang dimana dia tidur kemarin malam tapi Sun Woo tidak mau memberitahu. Soon Ae menyadari Sun Woo sama sekali tidak mudah dihadapi, karena itulah sepertinya dia perlu membuat rencana baru secepat mungkin.

Para asisten yang lain melihat wajah Soon Ae tampak memerah, mereka bertanya-tanya apakah Soon Ae habis minum-minum? Saat Soon Ae menyangkalnya, mereka menduga jangan-jangan Soon Ae demam. Mereka mengecek suhu tubuhnya dan dugaan mereka benar. Soon Ae terserang flu.

Awalnya Soon Ae tidak percaya kalau dia sakit tapi saat dia teringat ciuman mereka kemarin malam, barulah dia menyadari kalau dia pasti ketularan flunya Sun Woo. Soon Ae langsung mengumpat kesal menyadari 'dia' telah memberikan penyakit ini padanya.

"Dia tidak mau melakukannya malah memberiku penyakit" gerutu Soon Ae

Para asisten bingung siapa si 'dia' yang Bong Sun maksud? Soon Ae tidak memberitahukan identitas pria itu dan hanya memberitahu kalau dia adalah pria kuat.

Walaupun tidak mengerti siapa si pria kuat itu dan apa yang tidak dilakukan pria kuat itu untuk Bong Sun, tapi Dong Chul langsung mengumpati si pria kuat itu dengan kesal karena pria kuat itu tidak mau melakukan permintaannya Bong Sun malah memberikan penyakit untuk Bong Sun.

Seo Joon bertanya apakah Bong Sun membutuhkan uang? Dia menduga mungkin Bong Sun membuntuti Sun Woo kemana-mana dan meminta 'satu kali saja' itu karena Bong Sun sedang membutuhkan uang. Seo Joon menawarkan bantuannya jika Sun Woo tidak mau meminjaminya uang.

Soon Ae langsung kagum mendengarnya "Dia itu sangat menggoda"

Hae Young dan Eun Hee menemui ahjumma dukun yang menyarankan agar mereka mengadakan upacara pengusiran setan untuk Sun Woo.

Setelah menerima seamplop uang dari Hae Young, ahjumma dukun meminta horoskop-nya Sung Jae untuk melihat kapan Eun Hee dan Sung Jae akan punya anak.

Tapi setelah memeriksanya, ahjumma dukun berkata bahwa suaminya Eun Hee sangat dingin... suami Eun Hee itu bagaikan sebuah pulau terpencil yang jauh dari daratan utama, rumahnya sangat jauh di puncak gunung dan tidak akan ada seorangpun yang akan menemuinya.

Suaminya Eun Hee tidak punya nasib baik dengan orang lain, tidak dengan orang tuanya, istri ataupun anak-anak. Ahjumma dukun heran, orang seperti suaminya Eun Hee ini seharusnya akan sendirian seumur hidup, lalu bagaimana bisa dia malah menikah?

Saat Hae Young memaksanya untuk memberikan jawaban pasti tentang apakah mereka bisa punya anak atau tidak, ahjumma dukun merasa tidak enak dan akhirnya hanya mengomeli Eun Hee untuk makan dengan baik agar dia bisa cepat punya anak.

Sung Jae dan rekannya pergi ke sebuah tempat penampungan barang rongsokan setelah mendapat keluhan tentang anjing di sana. Setelah selesai dengan selamat tanpa digigit si anjing yang terus menyalak tanpa henti, mereka pun memutuskan untuk pergi.

Sesaat sebelum pergi, Sung Jae menatap anjing itu entah dengan ekspresi apa karena hanya bagian punggungnya saja yang disorot. Tapi anehnya, setelah mereka pergi, terdengar suara seseorang memukuli anjing itu.

Di restoran, Soon Ae berdandan sebelum masuk kamarnya Sun Woo. Tapi sesampainya di sana, dia malah mendapati kamarnya Sun Woo terkunci.

Sayangnya, dia sudah menduga hal ini akan terjadi dan karenanya dia sudah menyiapkan sesuatu untuk membuka paksa pintunya Sun Woo.

Saat ia tengah berusaha keras membuka pintunya, Sun Woo tiba-tiba datang dari belakangnya dan langsung menyeretnya turun.

Soon Ae menggerutu heran karena dia dengar pria bisa melakukannya bahkan sekalipun mereka tidak menyukai si wanita, tapi kenapa Sun Woo jual mahal banget?

Dia berusaha meyakinkan Sun Woo sekali lagi bahwa dia punya masalah makanya dia meminta bantuan Sun Woo. Tapi saat Sun Woo menuntutnya untuk memberitahukan apa masalahnya, Soon Ae tidak bisa menjawabnya.

Sun Woo tentu saja langsung menuduhnya berbohong dan memperingatkan Soon Ae bahwa dia tidak suka adanya skandal di tempat kerja jadi jika dia terus seperti ini maka Soon Ae tidak akan lagi bisa bekerja di sini. Soon Ae bertanya apakah ini karena So Hyeong? Jika iya maka dia berjanji akan merahasiakannya.

Dia terus berusaha membujuk Sun Woo bahkan memberitahu Sun Woo kalau dia ketularan flunya Sun Woo tapi Sun Woo masih tidak percaya dan langsung berlari kembali ke kamarnya tanpa peduli kalau Soon Ae sakit beneran.

Soon Ae merasa badannya benar-benar panas dan langsung membuka freezer untuk mendinginkan tubuhnya.

Sun Woo mendapat pesan dari So Hyeong yang menanyakan keadaannya. Dia hendak mencabut kabel chargernya tapi anehnya kabel charger itu tidak mau terlepas bahkan sekalipun dia berusaha menariknya sekuat tenaga.

Tidak tahan lagi dengan sakitnya, Soon Ae akhirnya berbaring di sofa. Saat itulah, roh Soon Ae tiba-tiba tampak berkedip-kedip dalam tubuh Bong Sun.

Sun Woo akhirnya bisa mencabut kabel chargernya... bersamaan dengan Soon Ae yang terjatuh dari sofa. Dan sesaat kemudian, rohnya Soon Ae tiba-tiba keluar dari tubuh Bong Sun.

Saat Soon Ae melihat ke bawah, dia melihat tubuh Bong Sun terbaring lemah dalam keadaan sakit. Soon Ae terheran-heran menyadari dia sudah keluar dari tubuh Bong Sun.

Sun Woo benar-benar heran ada apa dengan kabel chargernya? Lebih anehnya lagi, entah kenapa dia merasa tidak tenang memikirkan apakah Bong Sun benar-benar sakit. Dia kemudian turun untuk mengecek keadaan Bong Sun.

Saat Soon Ae melihat kedatangan Sun Woo, dia langsung mengumpat kesal karena Sun Woo turun di saat yang tidak tepat. Sun Woo melihat Bong Sun pingsan di lantai dan langsung menghampirinya dan berusaha membangunkannya dengan panik.