webnovel

Nyonya Jomblo Mencari Cinta

Riv belum menemukan manfaat dari berpacaran itu apa. Alasannya simpel, karena Riv sendiri belum pernah berpacaran. Belum pernah berpacaran bukan berarti hidup kamu ngenes, NO! Riv sangat bahagia dengan statusnya itu. Namun semuanya berubah, saat semua temannya sudah memiliki pacar dan sering mengejeknya. Bahkan memberikannya julukan Nyonya Jomblo. Dari sanalah petualangan Riv dimulai, Sang Nyonya Jomblo yang mencari cinta

Fara_Dita · Teen
Not enough ratings
82 Chs

Ternyata Semakin Dekat (1)

Riv tidak tahu sejak kapan tepatnya, mungkin sejak Dan menceritakan kisah cintanya yang tragis itu kepada Riv membuat Riv kasihan dan sekarang Riv berperan sebagai tetangga yang baik.

Seperti minggu pagi ini, Riv sedang menonton tutorial membuat mie ayam. Sebenarnya, beli jadi lebih enak tetapi untuk menambah list makanan yang bisa Riv buat, Riv memutuskan untuk membuat mie nya sendiri di rumah Dan serta difasilitasi oleh Dan.

"Saya gak yakin," ucap Dan melihat adonan tepung, air, garam dan minyak yang sekarang sedang Riv uleni lembut. Fyi, Dan sudah lebih manusiawi sekarang.

"Pssst, diem deh Om! Kalau gak yakin nanti gak usah dimakan," jawab Riv sebal lalu mendorong Dan agar menjauh dari dirinya.

"Saya yang bayar," kata Dan seraya melirik berbagai bahan yang ada di meja.

"Aku yang masak kan," jawab Riv lalu kembali menguleni adonan mie nya.

Menurut tutorial yang Riv lihat, setelah adonan tercampur dan kalis, adonan di diamkan minimal 2 jam. Lebih lama lebih bagus sih tetapi Riv tipe orang yang tidak sabaran jadi 2 jam saja sudah cukup.

Selagi menunggu mie nya, Riv terlebih dahulu membuat bumbu ayam. Tidak susah juga karena Riv pernah membuatnya dulu bersama mamanya.

"Kak, kapan jadinya?"

Riv menoleh kearah Bintang yang memegang ujung kaosnya sedangkan Dan sedang duduk di meja makan bersama Bi Narsih yang sedang mengupas bawang.

"Nanti, kalau udah kakak panggil. Mending Be main dulu sama Papa Dan," tawar Riv.

"Papa gak seru," ucap Bintang seraya mengerucutkan bibirnya, gemasnyaaa hingga Riv ingin memakan Bintang. Bercanda kok.

"Om, temenin Be main sana. Daripada di sini cuma duduk gak jelas. Bantu pun enggak," usir Riv pada Dan membuat Bi Narsih tertawa.

"Terserah saya dong," Dan ini ternyata menyebalkan, dulu memang Dan menyebalkan tetapi menyebalkannya yang sekarang dan dulu itu beda.

Riv merogoh ponsel di saku celana pendeknya lalu memberikan pada Bintang. Bintang mengambil handphone milik Riv lalu berjalan meninggalkan dapur.

"Jangan—"

"Jangan terlalu sering meminjami Bintang handphone Riv, siap!" Sela Riv sebelum Dan menyelesaikan kalimatnya. Riv sudah hapal benar dengan apa yang akan Dan katakan itu membuat Dan mendengus.

"Dasar gak sopan," gerutu Dan lalu mengambil bawang merah yang telah Bi Narsih kupas ke dalam mangkok.

"Om udah beli benihnya kan?" Tanya Riv berjalan menghampiri meja makan, ayamnya tinggal menunggu matang saja.

Rencananya, Riv akan menanam bumbu-bumbu dapur di halaman belakang rumah Dan yang tampak kurang asri. Ada sih bunga tetapi tidak terawat dan kurang asri padahal halaman cukup luas dengan gazebo. Cocok sekali untuk bersantai.

"Udah saya beli semua. Saya juga belikan bunga tabebuya pink nanti tanam di sebelah gazebo," jelas Dan membuat Riv bertambah antusias.

"Wahhh, tapi bener gak papa kan Om aku yang nanam-nanam di rumah Om?"

"Kenapa memangnya?"

"Gak enak sama ibunya Bintang lah!" Jawab Riv membuat Dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa memangnya dengan ibu Bintang? Ini rumah saya," ucap Dan santai, Riv memajukan tubuhnya penasaran lalu berbisik pelan kepada Dan,

"Om beneran gak akur sama ibunya Bintang ya? Gimanapun dia istrinya Om,"

Dan tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Riv begitupula dengan Bi Narsih. Riv mengerutkan keningnya, ada apa dengan dua orang di depannya ini? Riv rasa tidak ada yang salah dengan perkataannya.

"Sepertinya kamu benar-benar penasaran dengan ibunya Bintang, mau bertemu?" Tanya Dan di sela tawanya yang masih keluar. Ganteng sih Dan saat tertawa, tetapi itu semua tertutupi karena alasan Dan tertawa adalah alasan kesalnya Riv.

Riv melotot mendengar pertanyaan Dan lalu bertanya, "nanti saya diapain kalau ketemu?"

"Apa yang kamu harapkan? Mungkin kamu bakal kaget kalau bertemu ibunya Bintang,"

"Batal deh. Aku takut,"

"Oke, satu minggu lagi saya ajak bertemu dengan Lintang," kata Dan tanpa persetujuan dari Riv. Riv mendengus lalu melanjutkan masaknya yang tertunda.