webnovel

Not Your Wife

Aira tidak menyangka Akan di selamatkan oleh seorang Pria kaya bernama Reno, yang ternyata sedang mencari Istrinya dimana wajahnya sangat mirip dengan Aira, Apakah Reno dapat menemukan Istrinya dan Siapakah Aira yang memiliki wajah sangat mirip dengan Istri dari Reno? lalu bagai mana kisah cinta ke tiga insan ini?

Caramellarose · Teen
Not enough ratings
3 Chs

3.Orang yang berhati baik.

Pakaian ku sudah ada yang menggantikannya dan Sangat Pas di Tubuhku, Aku tak berfikir macam-macam apa yang Orang tersebut lakukan saat mengganti Pakaian ku yang Basah, oh.. Pastilah Pria Ini Orang yang sangat Baik bisik Hati ku Terus.

Aku lihat kembali Foto Pria Itu, dan hatiku sedikit Memuji dan Kagum akan ketampanannya.

Tapi sejenak hati ku berfikir kenapa Foto dalam Bingkai ini hanya separuh seakan ada potongan gambar di Foto itu yang di lipat, sehingga hanya nampak Pria itu dan 2 orang Balita kembar yang sangat Lucu dan Gemuk.

Aku segera meletakkan saat sadar ada yang datang mendekat ke kamar itu.

Sreett..! Suara pintu di buka dengan Pelan dan munculah sosok wanita setengah baya dengan memakai seragam pelayan tersenyum dan menghampiriku serta meletakkan nampan yang berisi Segelas Susu dan sepotong Sandwish.

"Maaf nyonya, apa saya membangunkan Nyonya, Tuan tadi memerintahkan Saya untuk membawa sarapan ini kehadapan Nyonya.. " sapa pembantu itu segan.

"oh..tidak Apa-apa, maaf saya dapat memanggil anda dengan Nama siapa..? " tanya Aira yang bingung dia harus bagaimana bersikap.

"saya paham Nyonya sudah banyak mengalami Cobaan yang sangat berat di luar sana, sehingga nyonya Lupa akan kami di Rumah ini dan Juga Tuan Reno.." jelas pelayan itu yang merasa wanita di hadapannya sedang mengalami Hilang Ingatan.

"maksud Anda apa saya tidak Paham, dan Reno siapa saya tidak mengenalnya.. " jawab ku yang masih belum paham perkataan pelayan itu.

"Saya kepala pelayan di Sini, nama saya Bibi Joana Nyonya dulu biasa memanggil saya dengan Bi Ana, ya sudah nanti kepala nyonya sakit lagi lebih baik nyonya Sarapan dan istirahat kembali, Nyonya sepertinya masuk Angin dan sedikit demam sebab semalam saat Tuan Reno menggendong Nyonya pulang, nyonya dalam keadaan basah kuyup lalu tuan meminta saya menggantikan Baju nyonya, kalau begitu saya permisi dulu.. "

Bi Ana berlalu dari Pandangan Aira dan Aku terus berfikir keras mengapa pelayan itu seakan menganggap kalau Aku pernah menjadi penghuni Rumah ini.

Aku memakan Sarapan yang di sediakan Bi Ana dan meminum susu yang yang di sediakan.

"Reno.., namanya Reno ya.., aku harus mengucapkan banyak trimaksih kepada pria Itu..mungkin sore nanti orang tersebut Pulang.." Aku berkata-kata sendiri sambil meminum susu yang di sediakan.

Aku beranjak turun dari Ranjang dan membuka sedikit tirai jendela kamar itu, betapa takjubnya Aku melihat pekarangan Rumah Pria yang bernama Reno ini sangat Luas dan nampak terlihat jelas dari kamar dimana Aku saat ini berada, kamar ini ternyata berada di lantai 2.

Di halaman Rumah Reno terdapat 2 Mobil sedan mewah yang terparkir dan 2 Orang tukang taman yang sedang merapihkan Bunga-bunga.

Saat Mata ku terus melihat sekeliling

Mata ku berhenti pada suatu pandangan.

"Anak Itu sepertinya mirip sekali dengan Wajah Balita di Foto itu, dan Anak ini sedikit bertambah besar dari yang ada di foto, apa mungkin saat di foto anak itu masih berumur 10 atau 11 bulan dan saat ini yang aku lihat Dia seperti sudah berumur 2 tahunan. " tanya Aira dalam Hati.

Aira terus memperhatikan anak kecil kembar itu yang sedang bermain dengan Baby Siter nya.

Aku memutuskan Untuk keluar dari Kamar itu untuk menyapa kedua anak kembar ini dan Betapa takjubnya Aku Semua perabot di Rumah ini nampak mewah bahkan lampu-lampu hias di rumah tersebut, Pemilik Rumah ini pasti seorang Milyarder Pikir ku.

Bi Ana menyapa ku kembali dan menuntun aku ke meja makan tak terasa sudah jam makan siang, semua berbagai Macam menu ada di meja makan dan Meja tersebut dapat di putar jadi aku tidak perlu susah mengambil lauk yang ku inginkan bila jauh.

"Ini semua menu kesukaan Nyonya..saya masih ingat.. " jawab bi Ana.

"oh.. trimaksih ya Bi.. " balas ku, padahal aku masih tetap bingung, memang semua yang diatas meja hampir semuanya menu favorit ku tapi dari mana Bi ana tau seperti perkataannya barusan yang mengatakan dia masih mengingatnya, padahal kami baru bertemu hari ini.

Hari mulai sore, aku sudah membersihkan diri dan memakai baju yang ada beberapa pasang di Ranselku.

Aku mendengar salah satu anak kembar Itu menangis dengan keras nya tak berhenti, ini semakin menggugah hatiku mendekati Balita tersebut.

Saat aku turun Anak kecil itu melihat kearah ku dan menangis serta mengulurkan tangannya ke arah ku seakan dia ingin di gendong oleh ku.

Aku segera mengambil balita itu dari tangan sang Baby siter dan saat aku tepuk-tepuk Lembut pundaknya itu dia pun merasa Tenang dan tak menangis lagi.

Tadinya aku Hendak meninggal kan Rumah Itu tapi karena sang pemilik Rumah tak kunjung muncul aku Urungkan Niat ku, sebab sangatlah tidak Etis jika aku meninggalkan Rumah ini tanpa berterima kasih.

Tak terasa sudah jam 10 malam aku pun sudah mulai mengantuk dan Rasanya mataku tidak kuat jika harus menunggu Tuan Reno si pemilik Rumah.

Shitt..! Siapa yang mencium bibir ku dan Tubuh siapa ini yang berada diatas tubuhku, rasanya aku merasa sangat sesak, Bau..ini.. Oek..ini adalah Bau Alkohol dan aku sangat benci itu..

Aku berusaha mendorong Tubuh Pria ini dan mataku tidak nampak jelas melihat wajahnya karena lampu tidur kamar yang sedikit Redup.

Oh.. Tidak..! Dia semakin ganas melumat Bibir ku dan mengigit kecil Leher ku, pria ini.. Apa maksudnya dia lakukan ini kepada ku, aku tidak dapat bernafas..

Oh.. Tidak dia mencengkram Dada ku dan mencumbunya seperti Srigala yang mendapatkan potongan Daging santapannya, aku harus bagai mana ini.? bahkan untuk berteriak pun aku tak bisa karena bibirnya terus menghujam bibir ku.. Oh..Tuhan Aku harus Bagaimana..,haruskah aku menjadi mangsa dari Nafsu pria ini.

Aku hanya bisa teriak dengan Air Mataku.

"Aw.. Aw..Sakit.., hei..kamu mengigit Bibir ku, belum puas kamu menyiksa aku..haaa..!" teriak pria itu sambil memegang bibirnya yang berdarah.

"Tuan Maaf bukan maksud saya menyakiti Anda.. Tapi anda sudah kelewat batas anda bisa menodai saya Tuan, Anda di luar kesadaran Anda, Anda sedang mabuk.. " teriak ku sambil menangis.

Aku lihat ada kemarahan tapi juga ada kesedihan dimata pria ini dan dia berlalu keluar dari kamar itu sambil membanting pintu dengan keras.

Aku menangis sejadi-jadinya dan kurapihkan Pakaianku yang acak-acakan akibat perbuatan Pria pemilik Rumah itu.

Aku lihat di Hp ku sudah jam 11 malam, aku Ambil Ranselku dan aku segera keluar kamar, aku bangunkan Bi Ana untuk mempertemukan aku kepada Reno si pemilik Rumah, aku ingin mengucapakan Trimaksih dan berpamitan untuk pergi.