webnovel

Bagian 8

Eva mengerjapkan matanya melihat sekeliling .

" udah jam berpa sekarang ya?" menolehkan kepalanya ke sebelah kiri di mana letak jam dinding .

Eva melototkan ke dua bola matanya .

" what udah jam sepuluh lewat" dia segera menyibakkan selimutnya berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri selesai mandi dan menggunakan pakaian eva segera turun ke bawah.

" bik bibik" panggil Eva.

" kenapa non " bibik berjalan menghampiri Eva nampaknya bibik dari dapur.

" bik ma' af ya Eva bangunnnya ke siangan'' Eva memperlihatkan raut wajah yang menyesal.

" nggak apa-apa non lagian kayaknya non capek banget jadi pules gitu tidurny" ujar bibik penuh perhatian.

" bukan capek bik tapi takut" cicit Eva .

" ngomong apa non bibik nggak denger"

" hehehe emmm anu bik , bibik tadi masak apa laper nih Eva" Eva menepuk-nepuk perutnya.

" masak nasi goreng sama telur ceplok non bibik ambilin aja non tunggu di meja makan aja" bibik berjalan ke dapur untuk mengambil makanan buat non Eva.

" oke siap bik" Eva berjalan dan berbicara dalam hati , "untung aja bibik nggak denger Eva bilang takut tadi kan malu masak udah besar takut hantu".

Enggak lama Eva duduk bibik sudah dateng membawa sepiring nasingoreng dengan telur ceplok dan segelas susu putih.

" makasih bik" Eva menerimanya dengan senang hati kemudian memakan makanannya dengan nikmat setiap suapnya, setelah menandaskan makanan dan susunya Eva segera membersihkan alat makanya .Eva menghampiri bibik di ruang televisi dan duduk di sebelah bibik.

" udah selesai non makannya" tanya bibik

" udah bik" jawab Eva.

Bibik mengambil kedua tangan Eva lalu di genggamnya.

" non bibik ada yang mau di omongin sama non"

Eva mengerjapkan matanya dengan perlakuan bibik.

" ngomong aja bik" ujar Eva.

" bukannya bibik gimana-gimana ya non tapi ingatkan non pesan nyonya tua bahwa non harus selalu di samping nyonya muda walau bagaimanapun nyonya muda tetaplah ibu non yang mengandung dan melahirkan non dengan mempertaruhakan nyawanya demi non" nasehat bibik.

" Eva tahu bibik pasti nyuruh Eva pulangkan ke rumah mama tapi bik Eva nggak nyaman di sana di rumah itu papa sama mama bertengkar terus lagian juga mama sama papa nggak peduli sama Eva " kata Eva sedih.

" percaya nggak non dulu ke dua orang tua non itu romantis banget tapi bibik juga nggak tahu kenapa sekarang rumah tangga nyonya muda seperti ini jadi tugas non harus cari tahu kenapa rumah tangga nyonya muda begini kenapa bibik bilang begitu karna anak adalah perekat buat orang tuanya" ungkap bibik .

" bik Eva" eva nggak bisa berkata-kata lagi hanya bisa berdo'a dalam hati semoga yang bibik katakan benar.

Bibik mengusap kepala Eva dengan perasaan sayang.

" ma'afin bibik ya non kalau perkataan bibik buat non sedih ini buat ke baikan non siapa tahu masalah ini bisa non jadikan pelajaran waktu non nikah nanti".

" ishhhh bibik Eva nggak mau nikah tahu" .

"ehhh nggak boleh gitu ngomongnya non nanti ada malaikat lewat di catat jadi perawan tua beneran lo" canda bibik.

" biarin aja bik habis takut nanti kalau nikah kayak papa sama mama" ungkap Eva.

" non namanya nikah itu nggak selamanya bahagia terus ada kalanya bumbu-bumbu pertengkaran tapi bagaimana kita yang mangatasinya apa lagi kalau udah punya anak pasti nanti berpikir kalau pakek solusi ini anak akan kena dampaknya nggak ya jadi kita akan memilih-milih solusi yang terbaik" nasihat bibik.

" iya deh iya deh" iyain aja apa kata bibik biar cepat selesai urusan nikahnya.

"satu lagi pesen bibik non kalau non nikah nanti ada yang jagain non waktu sakit juga waktu tua begini apa lagi kalau kita hanya hidup sebatang kara nggak ada sanak saudara nggak ada anak kayak bibik ini" bibik menunjuk dirinya sendiri sabagai contoh.

Eva berpikir apa yang di katain bibik benar bibik sama pak satpam sama-sama nggak punya sanak keluarga dan juga anak tapiii masalahnya entahlah Eva nggak tahu Eva pasrahkan saja sama yang menciptakan bagaimana takdir Eva nanti mau nikah apa nggaknya lagian nggak nikah juga nggak susah bisa kok ngadopsi anak di panti asuhan sama ajakan berbuat baik dan ibadah juga tapi kalau pemikiran ini Eva ungkapkan ke bibik yang ada malah repot.

"iya bik Eva akan ingat pesen bibik" Eva mengalah aja dulu dengan nasehat bibik yang panjang takutnya kalau Eva menolak makin panjang lagi nasehatnya.

"bibik seneng dengernya non" senyum bibik tampak melebar mendengarnya.

"terus bibik tambahin satu lagi ya pokoknya jangan lupa nikah adalah ibadah" lanjut bibik.

" hmmmmm bibik ini , iya deh Eva akan ingat selalu pesan bibik , oke bik langsung tersimpan di otak Eva ini , upppppsss tapi kayaknya penuh ini kalau bahasa kerennya over load" hahaha bibik dan Eva tertawa bersama.

"bik sebulum Eva pulang ke rumah mama sama papa boleh nggak Eva minta satu permintaan" pinta Eva .

" mau minta apa non ? tapi jangan minta yang macem-macem ya non" .

" cuma satu macem aja kok bik".

" ya udah mau minta apa non".

" kita buat kue bareng yuks bik kan udah lama kita nggak buat terakhir buat waktu masih ada nenek" harap Eva.

" ahhhh itu mah kecil non , ayuk kita buat non" bibik menarik tangan Eva dan bergegas ke dapur.

Tidak jauh dari mereka ada yang mendengar percakapan mereka dari awal hingga akhir.

"belum saatnya kita ketemu dek tadinya kakak mau ketemu kamu sekarang karna kakak udah nggak kuat lagi menahan rindu ini tapi setelah mendengar kamu seperti itu kakak harus bantu dulu biar kamu ke luar dari permasalahan kamu baru kakak akan kasih tahu kalau kakak udah pulang "pikir orang tersebut.

Akhirnya dia langkahkan kaki ke luar rumah dan berbicara ke pak satpam.

" pak kayaknya saya nggak jadi ketemu sama Eva mungkin besok-besok aja kalau Eva udah pulang ke rumah orang tuanya saya ke sana biar kejutan " katanya.

"oke den pasti non Eva seneng banget itu lihat den udah pulang" kata pak satpam.

"tapi ini rahasia kita ya pak " orang itu menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya.

" beres itu mah den bibik juga nggak saya kasih tahu den tenang aja" janji pak satpam.

"saya percaya sama bapak , ya udah saya pulang dulu pak ,mari pak" dia pun melangkahkan kakinya ke luar pagar rumah nenek Eva sebelum menghilang dari pandangan pak satpam , pak satpam menjawab

" iya silahkan den". sebentar lagi kebahagian non Eva akan datang kembali semoga saja rencananya aden lancar do'a pak satpam dalam hati.