webnovel

perjuangan yang belum usai

Nevadia mulai merasakan dampak dari pengetahuan dan teknologi baru yang dibawa Raine dan Jaxon. Pertahanan desa diperkuat dengan benteng-benteng baru, persenjataan lebih canggih, dan strategi yang dirancang dengan cermat. Masyarakat Nevadia kini lebih percaya diri menghadapi ancaman dari luar, namun mereka tahu bahwa Atheria tidak akan tinggal diam.

Pada suatu pagi yang cerah, saat kehidupan di Nevadia berjalan normal, suara genderang perang terdengar dari kejauhan. Raine dan Jaxon segera bergegas menuju menara pengawas untuk melihat apa yang terjadi. Di kejauhan, mereka melihat debu tebal yang ditinggalkan oleh pasukan Atheria yang mendekat.

"Atheria datang lagi," kata Raine dengan suara serius. "Kita harus segera bersiap."

Di bawah arahan Elder Zara, klan Nevadia segera memobilisasi pertahanan mereka. Para pejuang mengambil posisi, warga sipil diarahkan ke tempat-tempat yang aman, dan Raine serta Jaxon memimpin garis depan. Kali ini, mereka lebih siap daripada sebelumnya.

Pertempuran pun dimulai dengan hebat. Pasukan Atheria, dipimpin oleh seorang jenderal yang kejam bernama General Kael, datang dengan kekuatan penuh, berniat untuk menghancurkan Nevadia sekali dan untuk selamanya. Namun, Nevadia memberikan perlawanan sengit dengan teknologi baru mereka dan strategi yang telah dipelajari dari Elara.

Raine dengan busurnya dan Jaxon dengan pedangnya menjadi simbol perlawanan Nevadia. Mereka berdua bergerak dengan gesit di medan pertempuran, menginspirasi pejuang-pejuang lain untuk bertarung lebih keras. Meskipun jumlah mereka lebih sedikit, semangat dan keberanian Nevadia berhasil mengimbangi kekuatan pasukan Atheria.

Namun, General Kael bukanlah lawan yang mudah. Dia memerintahkan serangan bertubi-tubi yang mulai melemahkan pertahanan Nevadia. Dalam satu momen kritis, General Kael berhasil menerobos pertahanan dan mendekati Raine dan Jaxon.

"Kalian berdua yang menyebabkan banyak masalah," kata General Kael dengan suara penuh kemarahan. "Kini, aku akan memastikan Nevadia hancur."

Raine dan Jaxon bersiap menghadapi General Kael dalam pertarungan yang menentukan. Serangan Kael cepat dan mematikan, tetapi Raine dan Jaxon bekerja sama dengan sempurna, menahan setiap serangan dan memberikan balasan yang tak kalah kuat.

Di tengah pertarungan sengit itu, Jaxon berhasil menemukan celah dan dengan satu gerakan cepat, dia melukai General Kael dengan parah. Kael terjatuh, terengah-engah, dan pasukannya mulai kehilangan semangat melihat pemimpin mereka terluka.

Namun, pertarungan belum usai. Meskipun General Kael terluka, pasukan Atheria masih berusaha keras untuk menekan Nevadia. Di saat yang kritis itu, Raine memutuskan untuk menggunakan senjata rahasia yang diberikan oleh Elara: bom cahaya yang mampu membutakan musuh sementara waktu.

Raine melemparkan bom cahaya ke tengah pasukan Atheria. Kilatan cahaya yang menyilaukan membuat pasukan Atheria kebingungan dan kehilangan koordinasi. Melihat kesempatan ini, pejuang Nevadia melancarkan serangan balasan yang habis-habisan, memaksa pasukan Atheria untuk mundur dengan cepat.

Dengan General Kael yang terluka parah dan pasukan mereka yang terpecah-belah, Atheria akhirnya mundur, meninggalkan Nevadia dalam kemenangan. Sorak sorai kemenangan terdengar di seluruh desa. Meskipun lelah dan terluka, semangat Nevadia tetap tinggi.

Elder Zara datang mendekati Raine dan Jaxon yang berdiri di tengah medan pertempuran. "Kalian telah menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang luar biasa," katanya dengan bangga. "Nevadia berhutang budi kepada kalian berdua."

Raine dan Jaxon tersenyum, merasakan kebanggaan yang dalam atas apa yang telah mereka capai. Namun, mereka tahu bahwa ancaman belum sepenuhnya berlalu. Mereka harus terus memperkuat Nevadia dan memastikan bahwa negeri mereka siap menghadapi apa pun yang datang di masa depan.

Dengan semangat dan tekad yang semakin kuat, Raine, Jaxon, dan seluruh warga Nevadia berjanji untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik. Perjuangan mereka belum usai, tetapi setiap langkah yang mereka ambil membawa mereka lebih dekat kepada impian Elder Zara: Nevadia yang kuat, mandiri, dan makmur.