webnovel

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4. Semua kembali normal Sasuke telah kembali dan menjalani petualangan bersama tim taka. Naruto mulai belajar untuk mengejar mimpinya sebagai Hokage dan Sakura mulai menyadari perasaannya terhadap Naruto telah berubah. Sementara itu sosok misterius muncul mengancam kedamaian dunia shinobi apa yang akan terjadi? Naruto masih milik paman Masashi Kishimoto

VaughnLeMonde · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

Chapter 11 : One Hour Left

Terlihat Shikamaru dan Sai sedang berlari di lorong istana mencoba menemukan ruangan tempat Hanabi berada. Sai yang menyadari banyak sekali ruangan di Istana ini segera mengeluarkan gulungannya dan menggambar hewan tikus di gulungannya setelah selesai dengan gambarnya Sai lalu membentuk sebuah segel tangan.

"Ninpo : Choju Giga"

Segera setelah Sai melakukan segel tangan gambar gambar tikus mulai keluar dari gulungannya dan berlari ke semua penjuru Istana untuk mencari keberadaan Hanabi. Setelah sekitar lima menit mencari salah satu tikus Sai telah menemukan ruangan tempat Hanabi berada dan langsung segera memberitahu Sai lokasi keberadaan Hanabi. Sai yang telah mengetahui tempat keberadaan Hanabi segera memberitahu Shikamaru untuk mengikutinya. Namun saat Sai melihat ke Shikamaru terlihat Shikamaru hanya diam berdiri dengan ekpresi terkejut melihat ke arah telapak tangannya.

"Ada apa Shikamaru?!"

"Jamnya berhenti berdetak!"

"Maksudmu bulan?"

"Ya, bulan berhenti bergerak"

"Baguslah, aku juga baru saja menemukan Hanabi"

"Dimana?"

"Ikut aku"

Segera setelah itu Sai berlari ke ujung Lorong dan Shikamaru mengikutinya dari belakang. Sampailah mereka berdua di sebuah pintu yang terbuka dan segera masuk ke dalam ruangan yang ada di dalamnya. Mereka segera melihat Hanabi sedang terbaring di sebuah kasur dengan perban di matanya membuat Shikamaru dan Sai terkejut melihatnya.

"Kejam sekali! Toneri melakukan ini pada Hanabi?"

"Tapi untuk apa Toneri mengambil mata Hanabi?"

"Aku juga tidak tahu tapi mungkin ini ada kaitannya dengan hal Tenseigan yang diceritakan Naruto tadi"

"Mungkin kau benar"

"Sai buatlah sebuah burung kita akan membawa Hanabi pergi dari sini"

"Hai"

"Cih apa maksudnya ini?"

"Ada apa Shikamaru?"

"Tadinya jam di telapak tanganku berhenti berdetak tapi sekarang berdetak lagi"

"Berarti.."

"Ya seseorang kembali menggerakan bulan ke arah bumi"

Tiba tiba dua orang itu dikagetkan dengan getaran hebat di sekitar Istana dan arah getarannya berasal dari timur Istana. Membuat Shikamaru dan Sai terkejut karena di tempat itulah Sasuke dan Karin berada.

"Cih Sai buatlah dua burung segera, satunya untuk membawa Hanabi ketempat yang lebih aman dan kita akan pergi ke arah timur untuk melihat apa yang terjadi"

"Okai"

Segera setelah itu muncul dua burung besar di depan Shikamaru. Shikamaru lalu menggendong Hanabi dan menaruhnya diatas salah satu burung yang langsung terbang melewati jendela besar yang sudah terlebih dahulu dibuka oleh Sai. Setelah merasa keselamatan Hanabi terjamin Shikamaru dan Sai segera menaiki burung yang ada di depan mereka dan terbang menuju ke arah timur istana. Sedangkan di timur istana tempat dimana Sasuke dan Karin berada. Karin dan Sasuke terlihat sedang berdiri di depan seseorang yang sedang duduk di sebuah singgasana. Melihat kedatangan Sasuke dan Karin membuat sosok itu berdiri dari singgasananya dan membuat penampakannya semakin jelas dimata Sasuke dan Karin, sekarang terlihat jelas siapa sosok yang berada di depan mereka yang tidak lain adalah Tomura Otsutsuki. Sasuke segera menyadari bahwa mata Tomura sangat mirip dengan mata Toneri pada malam hari itu.

"Siapa kau? dan sepertinya aku pernah melihat mata itu!"

"Salam kenal Uchiha Sasuke namaku Tomura Otsutsuki dan Mata yang kau lihat ini disebut dengan Tenseigan"

"Tenseigan?!"

"Ya dojutsu terkuat dari klan Otsutsuki sama seperti rinnegan milikmu"

"Ohh jadi kau tau banyak ya tentangku"

"Aku tau banyak tentangmu Uchiha Sasuke termasuk dirimu yang-"

Sebelum Tomura menyelesaikan perkataannya dirinya sudah diserang terlebih dahulu oleh Sasuke menggunakan Chidori namun sebelum serangan Sasuke berhasil ditangkis oleh Tomura. Sasuke segera menukar posisi dirinya dengan singgasana yang berada di belakang Tomura menggunakan rinnegannya. Saat Sasuke akan melancarkan serangannya dari belakang, Tomura sudah menyadari keberadaan Sasuke dan Segera memalingkan wajahnya kepada Sasuke dan tersenyum.

"Seperti yang ku duga dari seorang reinkarnasi Indra, sangat cepat dan pintar dalam bertindak"

Sasuke hanya tersenyum mendengarkan perkataan dari Tomura karena sekarang Tomura telah jatuh dalam perangkapnya.

"Sekarang Karin!"

Sasuke segera berteriak kepada Karin yang berada jauh di depannya. Karin yang mengerti segera mengeluarkan rantai penyegel dari belakang punggungnya dan mengarahkan rantai rantai itu ke arah Sasuke. Setelah Sasuke rasa dirinya hampir terikat oleh rantai Karin, dia segera menukar posisinya dengan Tomura, membuat yang terikat sekarang adalah Tomura.

"Sungguh rencana yang sangat cerdas Uchiha Sasuke dan aku tidak menyangka bisa melihat rantai penyegel klan Uzumaki ini dari dekat"

"Heeh jangan meremehkanku karena aku perempuan ya!"

"Sekarang katakan apa tujuanmu Tomura Otsutsuki!"

Sasuke segera menyiapkan chidori ditangan kanannya mencoba mengancam Tomura secara tidak langsung agar Tomura segera memberitahu rencananya.

"Heeh kau tidak akan membunuhku?"

"Cukup basa basinya dan cepat beritahu apa rencanamu?!"

"Heeh baiklah, Aku hanya ingin memulai peradaban baru dibumi karena kalian para manusia tidak bisa dipercaya lagi terutama salah satu dari kaum kalian yang bernama Uchiha Madara, mencuri sebuah patung yang telah ratusan tahun klan kami jaga dan menggunakannya sebagai senjata untuk memulai perang"

"Patung? maksudmu gedo mazo?"

"Ya kau benar sekali Uchiha Sasuke"

"Tapi itu sudah lama terjadi dan sekarang patungnya sudah kembali tersegel"

"Tidak! hal itu pasti kembali lagi terjadi karena dunia yang dibuat oleh Rikudou sennin adalah dunia yang gagal! dan satu hal Uchiha Sasuke seharusnya kau membunuhku dari tadi!"

"Apa maks-"

Sasuke tidak dapat menyelesaikan kata katanya karena segera setelah mendengar perkataan Tomura sebuah getaran terjadi yang berasal dari bawah tempatnya berpijak membuat lantai lantainya retak dan dinding istana mulai runtuh tanpa pikir panjang Sasuke segera pergi ketempat Karin berada dan menyelimuti mereka berdua dengan wujud perfect Susanoonya. Tepat sekali setelah wujud perfect susanoonya terbentuk sebuah makhluk raksasa yang terbuat dari batu muncul dari bawah mereka yang langsung memukul susanoo milik Sasuke dan membuat Susanoo milik Sasuke terpental dan menghancurkan dinding dibelakangnya. Sasuke segera melihat kearah Karin memastikan temannya itu dalam keadaan baik baik saja.

"Karin kau tidak apa apa?"

"Aku tidak apa apa Sasuke kun"

Karin memang terlihat tenang setelah ditanya oleh Sasuke namun dalam hatinya dia sangat gembira karena merasa Sasuke mengkhawatirkan dirinya. Sekarang terlihat Susanoo Sasuke sudah berada di luar Istana membuat Naruto dan Sakura kaget melihatnya terlihat juga dari kejauhan Sai dan Shikamaru memperhatikan peristiwa yang baru saja terjadi didepannya.

"Sasuke! apa yang terjadi?"

Sebelum Sasuke menjawab pertanyaan Naruto, Monster batu raksasa yang tadi menyerang Sasuke segera mengalihkan pandangannya pada Naruto dan kemudian menjatuhkan dirinya kepada Naruto, Sakura, Hinata, dan Toneri yang berada dibawahnya. Ini membuat keempat orang itu segera menghindar. Setelah berhasil menghindari monster itu mereka tidak dapat menahan diri mereka karena jatuhnya monster itu membuat gelombang angin yang sangat besar membuat keempat orang itu terbang ke udara. Naruto yang meyadarinya segera terbang ke arah Sakura dan segera menggendongnya ala bridal style. Namun sekarang Fokus Naruto tertuju pada monster batu di depannya dan segera setelah itu tubuhnya berubah menjadi bercahaya kuning dan muncul 9 bola hitam dibelakang punggungnya.

"Kurama!"

Segera setelah Naruto berteriak dirinya dan Sakura diselimuti oleh sebuah Chakra berwarna kuning yang membentuk tubuh dari kurama dengan Naruto dan Sakura yang berada di dalam bagian kepalanya. Naruto juga segera menangkap Hinata dan Toneri menggunakan tangan chakra Kurama sebelum mereka berdua terpental lebih jauh lagi. Setelah berhasil menangkap keduanya, Naruto segera memasukan mereka ke dalam kepala Kurama tepat disebelah dirinya dan Sakura berdiri sekarang. Dengan segera Naruto mengalihkan Fokusnya pada monster batu yang ada di depannya dan menyerangnya menggunakan tubuh Kurama. Sementara Naruto sedang bertarung dengan monster batu, Sasuke mengalihkan pandangannya ke istana tempat Tomura berada dan dia melihatnya sekarang wujud Tomura sudah berubah tubuhnya dilapisi oleh chakra berwarna hijau terang dan dibelakang punggungnya terdapat 9 bola hitam sama seperti yang dimiliki oleh Naruto. Melihat Hal itu Sasuke segera mengeluarkan pedang Susanoonya dan terbang kearah Tomura. Tomura yang melihat kedatangan Sasuke segera membuat sebuah lingkaran hijau menggunakan semua bola hitam yang ada di belakangnya.

"Ginrin Tensei Baku"

Segera setelah Tomura mengatakan hal itu, lingkaran hijau yang berada di depannya berubah menjadi pusaran angin yang sangat besar dan mengarah kepada Susanoo Sasuke dan Kurama milik Naruto membuat kedua wujud raksasa itu terpental sampai terjatuh ke sebuah Hutan. Tomura tidak memberi jeda kepada mereka berdua untuk bangkit dari serangannya tadi dengan membuat pusaran angin sekali lagi yang membuat sebuah lubang yang langsung mengarah kepermukaan bulan. Naruto dan Sasuke masih tidak bisa menghindar dari serangan Tomura membuat mereka terjatuh ke dalam lubang yang dibuat oleh Tomura dan betapa kagetnya mereka setelah keluar dari lubang tersebut mendapati mereka berenam sekarang berada di permukaan bulan. Semua orang diam karena masih kaget melihat keadaan sekitar mereka dan Naruto yang akhirnya pertama kali bersuara.

"Jadi selama ini kita berada di bulan?!"

"Ini menjelaskan kenapa matahari waktu itu terlihat palsu"

"Jadi selama ini kita berada di sebuah dunia di dalam bulan?"

"Ya keadaan ini menjelaskan semuanya"

Setelah Sasuke berkata seperti itu, Tomura dan monster batunya segera muncul dari arah lubang mereka berasal. Monster batu itu segera menyerang ke arah susanoo Sasuke dan kurama Naruto.

"Cih monster ini menyusahkan!Naruto!"

"Ya aku mengerti!"

Naruto segera membuat sebuah bunshin dirinya dan meminta bunshinnya untuk melindungi Sakura dan Hinata sementara dirinya dan Sasuke akan berhadapan dengan musuh secara langsung. Setelah itu Naruto yang asli segera keluar dari wujud kuramanya begitu pula Sasuke yang segera menempatkan Karin ke dalam Kurama milik bunshin Naruto dan menghilangkan wujud Susanoonya. Sekarang Sasuke dan Naruto sedang berdiri berdampingan sambil melihat Ke tempat Tomura berada.

"Heh jadi sekarang kita melawan orang tua lagi Sasuke?"

"Jangan meremehkannya dobe, kekuatan matanya sangat luar biasa setara dengan rinnegan milikku"

"Ya ya apa lagi yang kita tunggu? Ayo kita hajar dia Sasuke!"

"Hm"

Setelah itu Naruto dan Sasuke segera melesat dengan cepat ke arah Tomura. Tomura yang menyadarinya segera mengambil sikap bertarung dan akhirnya pertarungan terjadi. Naruto menggunakan taijutsu untuk menyerang Tomura sedangkan Sasuke menggunakan pedangnya untuk menyerang Tomura. Pertarungan sengit terjadi dengan Naruto dan Sasuke yang memimpin arah pertarungan karena keunggulan dalam jumlah. Sementara itu Bunshin Naruto menggunakan Tubuh Kurama sedang melawan monster batu namun sekuat apapun serangan Naruto monster batu itu akan segera memulihkan dirinya membuat semua serangan Naruto menjadi tidak berarti. Sementara Naruto sedang bertarung Sakura, Hinata, Karin dan Toneri sedang memikirkan cara bagaimana mengalahkan monster batu yang ada di depan mereka.

"Kalau begini terus Naruto hanya membuang buang chakranya!"

"Toneri apa kau tahu tentang monster batu itu?"

"Hmm aku pernah melihat sebuah patung yang wujudnya sama dengan monster itu tapi aku tidak pernah melihat patung itu bergerak"

"Kalau benar ini patung yang dimaksud Toneri lalu siapa yang bisa membuatnya bergerak?"

"Hanya satu kemungkinan!"

"Apa itu Toneri?"

"Hinata bisakah kau memberikan sedikit chakramu padaku?"

"Tapi untuk apa Toneri?"

"Aku memiliki sebuah rencana, apa kau percaya padaku Hinata?"

Toneri segera mengulurkan tangannya kepada Hinata, Hinata kemudian segera menggenggam tangan Toneri menandakan dia percaya kepada Toneri. Sekali lagi chakra Hijau dan chakra ungu mereka kembali bersatu dan sekarang semua chakra fokus mengalir kepada mata Toneri dan perlahan mata Toneri berubah menjadi sama seperti mata yang dimiliki oleh Tomura. Segera setelah itu Toneri dan Hinata keluar dari tubuh Kurama dan segera meloncat ke arah monster batu itu. Dari telapak tangan mereka berdua muncul sebuah bola hitam yang perlahan berubah menjadi bola emas dan segera bergerak memanjang dan menusuk ke salah satu bagian dari monster batu itu.

"Naruto kun Sakura san!"

Naruto dan Sakura segera mengerti perkataan Hinata dan segera meloncat bersamaan mengarah ke arah monster batu yang terlihat tidak bisa bergerak. Naruto dan Sakura segera mengumpulkan chakra mereka di salah satu tangan mereka dan mengarahkan kepalan tangan yang sudah dipenuhi chakra itu ke arah Monster batu dan memukulnya secara bersamaan.

"Yosh!"

"Shannaro!"

Segera setelah terkena pukulan tersebut monster batu itu hancur berkeping keping namun kali ini monster batu itu tidak lagi pulih kembali.

"Bagaimana bisa?"

"Toneri dan aku menyerang menggunakan kemampuan Tenseigan dan membuat monster itu kehilangan kekuatannya"

"Tenseigan? bagaimana bisa?"

"Tenseigan dapat diperoleh jika chakra milik klan Hyuga menyatu dengan chakra milik klan Otsutsuki"

"Oh jadi ini rencana yang kau maksud?"

"Dengan chakra yang diberikan Hinata aku bisa membangkitkan Tenseigan tapi hanya untuk sementara karena setelah chakra yang diberikan Hinata habis mataku akan kembali seperti semula"

Setelah Toneri berkata seperti itu matanya kembali nomal menjadi sebuah byakugan biasa. Toneri segera menyadari efek dari Tenseigan sementara itu, yang membuat hampir semua chakranya terpakai dan membuat dirinya kehilangan tenaga untuk berdiri. Toneri segera terduduk dan hal itu membuat Hinata khawatir padanya.

"Toneri kau tidak apa apa?"

"Aku tidak apa apa Hinata ini hanya efek samping dari Tenseigan"

"Jangan memaksakan dirimu, aku akan membantu berdiri"

Hinata segera melingkarkan tangan Toneri di pundaknya dan membantu Toneri untuk berdiri. Sementara itu ditempat Naruto asli dan Sasuke berada terlihat mereka sedang beradu serangan dengan Tomura. Naruto segera membuat 9 rasenshuriken menggunakan chakra para bijuu yang ada didalam tubuhnya.

"Senpou : Chou bijuu rasenshuriken!"

Naruto segera melemparkan kesembilan rasenshuriken membuat tidak lagi jalan keluar bagi Tomura karena semua rasenshuriken sangat cepat tiba didepannya. Tomura segera mempersiapkan bola hitamnya dan membentuknya sebagai perisai untuk melindunginya dari serangan Naruto. Tapi tidak beberapa lama ketujuh rasenshuriken menghilang menjadi kepulan asap sementara dua rasenshuriken lainnya melesat melewati Tomura. Setelah Sasuke melihat salah satu rasenshuriken sudah berada tepat dibelakang Tomura dia segera menukar posisinya dengan rasenshuriken tadi. Sementara rasenshuriken lainnya berubah wujud menjadi Naruto yang sudah bersiap melayangkan sebuah rasengan ke arah Tomura sedangkan Sasuke sudah siap dengan api hitam di tangan kanannya. Sebelum mereka mengarahkan serangannya Naruto dan Sasuke menyatukan rasengan dengan amaterasu membuat sebuah bola hitam besar dan segera menyerang Tomura menggunakan jurus gabungan itu. Tomura yang tidak siap akhirnya terpental berpuluh puluh meter setelah terkena oleh jurus gabungan dari Naruto dan Sasuke. Merasa dirinya hampir dikalahkan oleh Sasuke dan Naruto membuat Tomura sangat kesal.

"Sudah Cukup! Kalian manusia ditakdirkan untuk musnah! Kinrin Tensei Baku!"

Tomura segera mengumpulkan semua bola hitam ditelapak tangannya dan setelah semua bola hitam bergabung, warnanya berubah menjadi emas dan bentuknya berubah menjadi sebuah tembakan energi emas yang sangat panjang. Tomura segera mengarahkan serangannya itu kepada Naruto dan Sasuke. Serangannya sangat besar dan cepat untungnya Sasuke dan Naruto berhasil menghindar tepat waktu. Namun serangan itu tidak berhenti, Tomura meneruskannya hingga akhirnya memotong bulan menjadi dua bagian. Sasuke dan Naruto sangat kaget melihatnya. Sasuke segera cepat tanggap dengan berusaha menyatukan kembali bulan agar salah satu bagiannya tidak jatuh ke bumi.

"Chibaku Tensei!"

Sasuke segera mengepalkan tangannya. Namun bulan terus berusaha memisahkan diri karena kekuatan Tenseigan milik Tomura membuat Sasuke harus mempertahankan keadaannya dan tidak bisa bertarung untuk sementara waktu. Naruto segera paham situasinya dan langsung melesat dengan cepat ke arah Tomura.

"Tomura hentikan ini! Kakek Hamura tidak menginginkan hal ini terjadi!"

"Apa maksudmu Uzumaki Naruto?"

"Kakek Hamura tidak ingin kau menghancurkan umat manusia setidaknya itulah yang dikatakannya padaku"

"Tidak! justru inilah yang diinginkan oleh leluhurku Hamura Otsutsuki, dan aku akan memenuhi takdirku! Kinrin Tensei Baku!"

Tomura segera mengeluarkan energi emasnya lagi dan mengarahkannya pada Naruto. Kali ini Naruto tidak berniat menghindar, dia lalu mengangkat salah satu tangannya dan menghadapkannya pada jurus Tomura. Seketika itu semua chakra Naruto berkumpul disalah satu tangannya dan dia berhasil memblok serangan Tomura. Naruto terus maju sambil menahan serangan Tomura hingga akhirnya dia sampai di depan Tomura dan segera mematahkan jurusnya. Tomura yang kaget melihat Naruto sudah berada didepannya berniat melakukan serangan balasan kepada Naruto Namun terlambat karena Naruto telah lebih dahulu memukul tepat diwajahnya. Mendapat pukulan dari Naruto membuat tubuh Tomura terpental dan akhirnya menghantam sebuah batu yang berada ratusan meter jauhnya dari tempat Naruto memukulnya tadi. Karena telah menggunakan jurus terkuatnya dua kali, Tomura akhirnya kehabisan Chakra dan perlahan chakra hijau yang menyelimuti tubuhnya menghilang dan mata hanabi yang dipakainya mulai kembali ke warna mata byakugan normal.

Segera setelah itu muncul beberapa orang di belakang Naruto yang terdiri dari Sakura, Karin, Hinata, dan Toneri. Sebelum Sakura sempat bertanya kepada Naruto tentang apa yang telah terjadi seseorang sudah menanyakannya terlebih dahulu dari atas langit yang ternyata adalah Shikamaru dan Sai yang segera mendarat di sebelah Naruto.

"Naruto, apa yang terjadi? aku pergi kesini setelah melihat sebuah cahaya emas membelah bulan menjadi dua bagian"

"Kalian terlambat, Aku dan Sasuke telah mengalahkan musuhnya dari tadi"

"Apa maksudmu Naruto? apa itu berarti bulan sudah tidak lagi bergerak?"

"Ya kau benar sekali Sakura chan!"

Naruto segera mengangkat jempolnya kepada Sakura menandakan mereka telah menyelesaikan misinya. Shikamaru yang mendengar perkataan Naruto segera melihat ke arah telapak tangannya dan benar jam ditelapak tangannya telah berhenti berdetak. Tidak beberapa lama Toneri dan Hinata segera menghampiri Tomura yang sedari tadi tidak bergerak karena terjebak didalam sebuah batu. Di waktu yang sama Sasuke, Suigetsu dan Jugo tiba ditempat mereka berada. Sasuke segera melesat maju untuk segera membunuh Tomura yang sudah tidak berdaya.

"Sasuke tunggu!"

Sasuke tidak menghiraukan perkataan Naruto dengan tetap melaju mendekati Tomura. Namun langkahnya terhenti setelah Hinata mengangkat tangannya meminta Sasuke untuk berhenti dan biarkan Toneri yang mengurus masalah ini. Sasuke segera menurunkan pedangnya dan kembali ke tempat Naruto dan teman-temannya berada. Sementara Toneri dan Hinata tetap berjalan mendekati Tomura. Tomura segera sadar dan melihat Hinata dan Toneri sedang mendekatinya.

"Hah..aku kalah ya"

"Sudah cukup Tomura dan sekarang kembalikan mata Hanabi!"

"Apa yang mau kau lakukan? Tidak! Tidak!"

Segera Toneri mengambil kedua mata Hanabi dari Tomura dan memberikannya pada Hinata. Setelah matanya diambil Tomura hanya menundukkan kepalanya karena sepertinya apa yang dikatakan oleh Uzumaki Naruto ada benarnya, sepertinya bukan ini yang diinginkan oleh leluhurnya Hamura Otsutsuki. Dia sadar akan kesalahannya dan membuatnya berpikiran untuk mengambil kunai milik Hinata dan membunuh dirinya sendiri menggunakan kunai itu. Namun sesaat sebelum menusukan kunai pada dadanya, dia dihentikan oleh Toneri yang menahan tangannya.

"Sudahlah Tomura, kematian tidak akan menyelesaikan apapun dan kau masih bisa menebus dosamu"

"Apa maksudmu Toneri?"

"Aku telah memaafkanmu dan sebagai balasannya aku memintamu menjaga bulan agar tidak mendekati bumi lagi"

"Aku mengerti"

Tomura segera menundukan wajahnya tidak berani menatap Toneri karena merasa malu setelah apa yang dilakukannya kepada Toneri, dia tetap memaafkan kesalahan dirinya. Sedangkan Hinata hanya bisa tersenyum melihat ketulusan Toneri yang tidak menaruh dendam dan berani memaafkan Tomura. Sedangkan di tempat Naruto dan teman temannya berada mereka seperti sedang membicarakan sesuatu.

"Jika bulan berhasil dihentikan, maka kita harus cepat cepat memberitahu para Kage sebelum para kage menghancurkan Bulan"

"Kau benar Shikamaru,tapi bagaimana caranya?"

"Aha aku punya ide!"

"Apa idemu Naruto?"

Naruto tidak menghiraukan pertanyaan dari Sakura dan segera menghampiri Sasuke. Terlihat sekarang Naruto sedang menyenggol Sasuke menggunakan sikutnya dan kadang memohon kepada Sasuke. Sementara Sasuke hanya menggelengkan kepalanya setiap mendengar ajakan Naruto.

"Ayolah Sasuke!"

"Tidak"

"Ayolah hanya kali ini saja"

"Tidak dan tidak akan pernah"

"Ayolah teme kami semua akan merahasiakannya kok"

"Tidak"

"Ok jika kau tidak akan melakukannya, aku akan memberitahu ke semua orang bahwa kau-"

Naruto segera berbisik ketelinga Sasuke membuat perkataan Naruto hanya bisa didengar oleh Sasuke. Mendengar perkataan Naruto membuat wajah Sasuke berubah menjadi semerah Tomat.

"Diam kau dobe, jika kau mengatakannya aku akan membunuhmu!"

"Apakah dengan begitu kita sepakat?"

"Cih"

Segera setelah itu Sasuke mengaktifkan mangekyou sharingannya dan mulai membentuk wujud perfect susanoonya. Segera setelah itu Sasuke mengeluarkan pedang susanoonya dan berjalan ke suatu tempat membuat semua orang disekitarnya kaget kecuali Naruto. Mereka bertanya tanya mengapa Sasuke menggunakan Susanoonya bahkan sampai mengeluarkan pedangnya sementara Naruto hanya tersenyum jahil sambil melihat ke arah Sasuke. Keadaan sempat hening sebelum Naruto memecahkan keheningan itu.

"Sedikit lagi Teme! agak ke kiri dikit! iya disitu pas!"

Semua orang hanya melihat ke arah Naruto yang sedang berteriak kepada Sasuke seakan akan memerintahnya. Setelah itu Sasuke berhenti di suatu kawah bulan dan kemudian Susanoonya berlutut dan menancapkan pedangnya ditanah dan mulai mengukir sesuatu di permukaan bulan. Semua orang yang melihatnya hanya bisa sweatdrop sedangkan Naruto tertawa melihatnya. Dalam pikiran Sasuke dia hanya memikirkan balasan apa yang akan dilakukannya kepada sahabat rambut pirangnya itu setelah memaksanya melakukan hal konyol ini menggunakan Susanoonya. "Aku akan membunuh dobe" batin Sasuke dalam pikirannya.

Kembali ke Bumi, Terlihat Kakashi sedang berada di depan empat layar yang masing masing layarnya menampilkan para Kage.

"Hokage ini sudah hampir satu jam"

"Sabarlah sebentar Raikage"

"Cih"

"Hokage sama!"

"Ada apa?"

"Kurama terlihat di permukaan bulan!"

"Apa?!"

Kakashi segera keluar ruangan dan menghampiri para jounin yang bertugas mengawasi bulan. Lalu segera salah satu Jounin memberitahu Kakashi sebuah informasi baru.

"Hokage sama!"

"Ada apa lagi?"

"Kami menemukan sebuah ukiran di permukaan bulan yang bila diartikan...selesai? Misi telah selesai Hokage sama!"

"Segera sebarkan berita ini kesuluruh negara!"

"Hai"

Kakashi hanya tersenyum kearah langit sambil menatap bulan. Dirinya bisa bernafas lega karena Naruto dan teman temannya berhasil menyelesaikan misinya sama seperti apa yang dikatakan oleh firasatnya. Dan akhirnya sekali lagi Naruto dan teman temannya berhasil menyelematkan dunia shinobi.

"Ini adalah berita darurat, Bulan telah berhenti! Saya ulangi Bulan telah berhenti bergerak mendekati bumi!"

Terdengar suara di semua tempat pengungsian penduduk dan ini membuat para penduduk bersorak gembira dan menandakan berakhirnya suasana mencekam di bumi.

To Be Continued