webnovel

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4. Semua kembali normal Sasuke telah kembali dan menjalani petualangan bersama tim taka. Naruto mulai belajar untuk mengejar mimpinya sebagai Hokage dan Sakura mulai menyadari perasaannya terhadap Naruto telah berubah. Sementara itu sosok misterius muncul mengancam kedamaian dunia shinobi apa yang akan terjadi? Naruto masih milik paman Masashi Kishimoto

VaughnLeMonde · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

Chapter 10 : Saving The Earth

Hinata membuka kedua matanya dia menyadari dirinya sedang tertidur disebelah Hanabi, dia hanya bisa mengelus lembut pipi Hanabi, Hanabi hanya bisa tersenyum merasakan tangan lembut Hinata di pipinya. Hinata kemudian bangun dari tidurnya dan berbalik melihat Toneri yang berdiri mebelakanginya. Terlihat Toneri sedang menunduk yang membuat Hinata mengingat kejadian yang baru saja dialami dengan Toneri, Hinata segera beranjak dari kasurnya dan menghampiri Toneri dan sekarang dia sudah berada di depan Toneri dan melihatnya dengan tatapan iba. Hinata kemudian berusaha menatap mata Toneri namun Toneri segera memalingkan wajahnya setelah menyadari apa yang akan dilakukan Hinata. Hinata kemudian segera memegang pipi Toneri dengan kedua tangannya berusaha membuat wajah Toneri untuk menatap kepadanya. Terlihat sekarang wajah Toneri namun dia tetap menutup matanya berusaha menghindari kontak mata dengan Hinata. Hinata mengerti kenapa Toneri bersikap seperti itu setelah apa yang dialami Toneri membuat Hinata mengerti perasaan Toneri. Namun tidak beberapa lama Toneri membuka matanya membuat Hinata terkejut karena seingatnya mata Toneri sudah diambil oleh ayahnya. Namun tanpa aba aba Toneri langsung memeluk erat tubuh Hinata sambil menangis dan bergumam sesuatu di telinga Hinata.

"Maafkan aku Hinata... maafkan aku"

Hinata kaget dengan apa yang dikatakan Toneri kepadanya. Selama ini Hinata hanya melihat Toneri yang selalu tersenyum dan tenang tidak pernah sekalipun Hinata melihat Toneri yang seemosional ini. Hinata segera membalas pelukannya agar Toneri bisa lebih tenang karena Hinata mengerti akan posisi Toneri sekarang.

"Tenanglah Toneri, aku sudah memaafkanmu, aku mengerti perasaanmu sekarang"

"Maafkan aku membuatmu terlibat dalam masalah ini dan juga maafkan aku yang tidak bisa mengembalikkan mata Hanabi"

"Sudah sudah tidak apa Toneri"

Toneri segera melepaskan pelukannya pada Hinata dan kemudian memegang kedua pundak Hinata. Sekarang Toneri memberanikan dirinya untuk melihat ke arah Hinata. Hinata hanya bisa melihat Toneri dengan ekspresi kaget. Toneri lalu menatap serius kepada Hinata sebelum mengatakan sesuatu kepada Hinata.

"Aku harus menghentikan dia"

"Dia? siapa yang kau maksud Toneri?"

"Tomura Otsutsuki, ternyata dia bukanlah ayah kandungku dan ternyata aku ini berasal dari keluarga utama"

"Apa maksudmu?"

"Tomura membunuh semua keluargaku dan menyisakan aku seorang untuk dia jadikan sebagai wadah pengembangan mata Tenseigan"

"Tenseigan! bukankah itu senjata yang digunakan keluarga cabang untuk membunuh keluarga utama?"

"Ya kau benar namun hanya keluarga utama yang bisa membangkitkan kekuatan mata itu dan dia menggunakanku sebagai wadahnya"

"Aku mengerti, berarti sekarang Tomura yang memiliki mata adikku?"

"Ya kau benar dan dia akan menggunakannya untuk menghancurkan Bumi"

"Lalu apa yang kau tunggu ayo kita pergi!"

"Tidak bisa Hinata dengan mata itu kita tidak ada bandingannya dengan dia tapi ada satu hal yang bisa kita lakukan"

"Apa itu Toneri?"

"Ayo ikut aku, kita bisa menghancurkan alat yang menggerakan bulan. Hanya kita berdua yang bisa dengan kekuatanmu sebagai putri byakugan dan kekuatanku sebagai keturunan terakhir dari keluarga utama"

"Tapi bagaimana dengan Hanabi?"

"Tenanglah Hinata, sepertinya teman temanmu sudah sampai kesini dan mereka sedang bergerak kearah ruang ini. Ayo kita tidak punya banyak waktu bulan akan sampai dititik terdekatnya dengan bumi"

Hinata hanya mengangguk dan kemudian mengikuti Toneri dari belakang menuju ke sebuah tempat diluar Istana. Dia melihat tempat itu bentuknya seperti bulan sabit namun dia tidak bisa melihat lebih jauh lagi menggunakan byakugannya karena penglihatannya kembali terdistorsi.

Sementara itu dilain tempat tidak jauh dari tempat Toneri dan Hinata berada Naruto dan teman temannya sedang bertarung dengan pasukan boneka yang tidak ada habisnya. Merasa pertarungan ini tidak akan ada ujungnya Shikamaru segera berpaling melihat Naruto yang saat ini sudah mengaktifkan sage modenya.

"Naruto! apa kau sudah menemukannya?!"

"Ya aku menemukan keberadaan Hinata dan Hanabi!"

"Dimana?!"

"Hanabi berada di sebuah menara di barat sana sementara Hinata sedang bergerak bersama seseorang yang sepertinya adalah Toneri ke arah Utara"

"Bagus ayo kita bergerak!"

"Tunggu dulu! aku merasakan sebuah chakra aneh dari timur sebuah chakra yang sangat kuat!"

"Biar aku tangani dobe, ayo karin!"

"Baiklah Sasuke dan Karin pergi ke arah timur, Naruto dan Sakura pergi ke arah Hinata, Jugo dan Suigetsu kalian tahan para boneka ini agar tidak mengikuti kita sementara aku dan Sai akan pergi menyelamatkan Hanabi"

"Hai"

Segera setelah itu tim mereka berpencar menjadi tim dua orang. Sasuke dan Karin pergi kearah timur istana, Naruto dan Sakura pergi ke arah tempat yang berbentuk seperti bulan Sabit, Shikamaru dan Sai terbang ke arah menara yang berada di barat menggunakan burung yang sai buat sementara Jugo dan Suigetsu menahan para Boneka agar tidak pergi mengikuti tim yang lainnya.

"Hei kalian pikir kalian boleh pergi?"

"Seriuslah sedikit Suigetsu!"

"Heh kau terlalu serius Jugo"

Suigetsu segera menggunakan pedang pemenggalnya untuk menghancurkan beberapa boneka sementara Jugo menggunakan setengah mode kutukannya untuk menghancurkan beberapa boneka yang berusaha mengikuti Sasuke dan Karin.

Sementara itu Hinata dan Toneri sudah sampai di dalam tempat itu. Mereka berdua sekarang berada di sebuah bola emas raksasa yang bercahaya. Hinata segera mengeluarkan sebuah chakra dari kedua tangannya yang membentuk kepala singa berwarna ungu dan kemudian menyerang bola emas itu. Setelah diserang oleh Hinata bola emas itu tidak menunjukkan reaksi apa apa hanya terlihat beberapa percikan listrik disekitarnya. Toneri segera menyadarinya dan kemudian segera memberikan tangannya kepada Hinata.

"Hinata..biar aku membantumu"

Hinata yang melihat Toneri memberikan tangannya langsung mengerti akan maksud Toneri segera setelah itu dia menggenggam tangan Toneri. Sekarang terlihat aura chakra hijau Toneri dan aura Chakra ungu Hinata mulai menyatu dan membuat ruangan disekitar mereka bergetar. Momen ini mengingatkan Hinata sewaktu Naruto menggenggam tangannya pada perang dua tahun lalu namun berbeda tangan Toneri terasa lebih hangat dan itu membuat Hinata lebih nyaman dibanding saat Naruto menggenggamnya dulu. Hinata merasa sangat nyaman sekarang berada di sisi Toneri dia tidak lagi menemukan Naruto dipikirannya sekarang dia hanya bisa memikirkan Toneri yang berada disebelahnya. Toneri lalu melihat kepada Hinata dan tersenyum Hinata juga melakukan hal yang sama pada Toneri.

"Ayo"

Hinata hanya membalas ajakan Toneri dengan anggukan kepala. Segera setelah itu keduanya mengalihkan Fokus kepada bola emas yang berada di depan mereka. Segera mereka meloncat ke arah bola emas itu dan dari genggaman tangan tangan mereka muncul sebuah bola hijau dari chakra Toneri yang kemudian diselimuti oleh kepala singa berwarna ungu dari chakra Hinata. Mereka berdua kemudian mengarahkan serangan mereka kearah bola emas itu dan setelah serangan mereka menyentuh bola emas itu percikan listrik mulai muncul disekitar bola itu dan lebih banyak dibanding saat serangan Hinata yang pertama. Setelah percikan listrik menghilang bola emas itu mulai hancur berkeping keping dan menunjukan bagian dalamnya. Mata Hinata dan Toneri sangat terkejut melihat isi dari bagian dalam bola emas raksasa itu yang tak lain adalah ratusan mata byakugan. Walaupun Toneri tau bola emas ini yang menggerakan bulan dia tidak pernah mengetahui apa yang ada didalamnya dan dia sangat kaget melihat apa yang ada di dalamnya.

"Apa maksudnya semua ini?!"

"Kau tidak tahu apapun tentang ini Toneri?"

Toneri hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Hinata yang sama terkejutnya dengan Toneri.

Sementara itu di bumi para Kage sedang berusaha melindungi desanya dari meteor yang berjatuhan. Gaara menggunakan pasirnya untuk melindungi bangunan bangunan desa agar tidak terkena kontak fisik dengan meteor sementara di kirigakure Mei menggunakan jurus suitonnya dibantu oleh Chojuro menggunakan Hiramekarei mencoba memotong meteor yang berjatuhan agar bentuknya menjadi lebih kecil saat menyentuh daratan. Di iwagakure Onoki menggunakan Jintonnya untuk menghilangkan meteor sebelum jatuh ke daratan dibantu oleh Kurotsuchi yang berusaha memukul meteor dengan tangannya yang dilapisi batu untuk menghancurkan meteor menjadi kepingan kepingan kecil. Di kumo gakure terlihat A, Kiler bee dan beberapa shinobi kumo sedang mempersiapkan sebuah meriam untuk menghancurkan bagian bagian bulan yang berada di orbit bumi.

"Kapasitas Chakra 99 persen"

"Bersiaplah bee!"

"Ayo kita hancurkan bulan bakayaro! konoyaro!"

"Kapasitas Chakra 100 persen"

"Bee!"

"weee"

Kiler bee segera menembakan meriam chakra kearah langit. Terlihat tembakan energi berwarna biru yang berasal dari meriam menuju ke arah langit. Energi itu terpecah menjadi lebih kecil dan lebih banyak setelah mencapai ketinggian tertentu dan akhirnya menjadi tembakan energi yang menyebar setelah sampai di luar angkasa dan membuat reaksi berantai yang menghancurkan semua asteroid yang berada di orbit bumi. Sementara itu di Konoha terlihat meteor yang sangat besar menuju ke arah Kakashi dan beberapa Jonin disampingnya.

"Hokage arah jam 12 sebuah meteor raksasa menuju ke arah sini!"

"Aku mengerti!"

Kakashi segera mengaktifkan Mangekyou sharingannya dan aura berwarna biru mulai muncul disekelilingnya dan membentuk wujud perfect susanoonya. Segera setelah itu Kakashi terbang menggunakan susanoonya menuju kearah datangnya meteor. Di kedua tangan Susanoo Kakashi terbentuk beberapa Shuriken berwarna hitam yang membentuk pola matanya. Segera setelah itu Kakashi melemparkan Semua shuriken ke arah meteor tadi membuat sebuah portal setelah shuriken tersebut mengenai meteor itu membuat meteor itu perlahan menghilang dihapus oleh portal yang dibuat oleh shuriken Kakashi. Setelah itu Kakashi tidak lagi melihat meteor yang akan datang lagi ke arahnya namun seketika itu dia sangat kaget melihat ke arah langit karena terlihat disekitar langit yang jauh terdapat beberapa percikan debu yang bercahaya.

"Hokage sama!"

"Ada apa?"

"Kami menerima komunikasi langsung dari para Kage dan Hiashi sepertinya sudah Sadar"

"Baiklah aku akan segera kesana!"

Kakashi kemudian segera terbang ke arah menara Hokage tempat Hiashi berada. Segera setelah itu wujud perfect susanoonya menghilang dan mata Kakashi kembali Normal setelah sampai di tempat Hiashi Berada.

"Jangan hancurkan bulan!"

"Apa maksudmu Hiashi?"

"Hinata dan Hanabi sedang berada di bulan"

"Apa!"

Kakashi sangat kaget mendengar perkataan Hiashi dan membuatnya segera berpikir bahwa Tim Shikamaru dan Tim Sasuke berada di bulan juga. Segera setelah itu Kakashi pergi ke tempat dimana beberapa layar menampilkan para Kage. dan terlihat semua kage sudah berada di layar sedang membicarakan sesuatu.

"Aku sudah menghancurkan semua asteroid di orbit bumi!"

"Apa maksudmu Raikage?"

"Menggunakan meriam chakra di kumo aku menghancurkan asteroid itu dan sebentar lagi energinya akan cukup untuk menghancurkan bulan"

"Berhenti jangan hancurkan bulan dulu!"

"Apa maksudmu Hokage?"

"Naruto dan timnya sedang berada di sana mencoba menghentikan pergerakan bulan"

"Tidak bisa walaupun Naruto adalah pahlawan perang dua tahun lalu kita tidak bisa mempertaruhkan nasib umat manusia dan mereka harus dikorbankan demi kepentingan umat manusia"

"Raikage lihatlah jam ditanganmu!"

"Ada apa Kazekage!"

Semua Kage segera melihat jam ditelapak tangannya dan betapa terkejutnya mereka jamnya berhenti berdetak menandakan bulan tidak lagi bergerak mendekati bumi.

"Cih baiklah tapi apabila jamnya berdetak lagi aku akan segera menembakan meriamnya"

"Berikan mereka waktu selama satu jam jika jamnya berdetak lagi"

"Apa maksudmu Hokage?"

"Aku setuju dengan Hokage kita harus bisa percaya pada Naruto"

"Aku setuju melihat dari kemampuan Naruto kita harus percaya padanya"

"Cih kau juga mizukage?! Tsuchikage?!"

"Hm"

"Cih baiklah aku akan memberikan waktu satu jam"

"Satu jam itu mungkin akan sangat berharga kepada mereka"

Setelah Mendengar ucapan Hokage semua kage hanya mengangguk dan kemudian semua layar kembali mati menandakan pertemuan darurat kelima kage telah selesai. Kembali ke bulan terlihat sekarang Naruto dan Sakura telah berhasil menyusul ketempat Hinata dan Toneri berada. Naruto segera berlari ke arah Toneri diikuti Sakura yang mengikutinya dari belakang.

"Toneri!! lepaskan Hinata!"

"Cih dia lagi rupanya"

"Berhenti Naruto kun"

Hinata lalu segera berdiri di depan Toneri menghalangi Naruto yang berusaha melepaskan rasengan kearah Toneri. Naruto segera mengehentikan langkahnya di depan Hinata dan menghilangkan rasengan dari tangannya.

"Apa maksudmu Hinata?!"

"Tidak apa Naruto kun Toneri berada di pihak kita"

"Cih aku hanya berada di pihakmu Hinata"

"Apa kau bilang?!"

"Naruto sudah, sepertinya Hinata mengatakan yang sejujurnya"

"Cih"

Naruto segera menghentikan langkahnya menghampiri Toneri setelah Sakura menahannya. Toneri kemudian memalingkan wajahnya dari Naruto dan menghampiri Hinata. Namun tidak beberapa lama sebuah getaran hebat terjadi menganggetkan empat orang yang berada di tempat itu dan tak lama Naruto dan Sakura mendengar suara Shikamaru dari radio mereka.

"Cih apa maksudnya ini?"

"Apa yang terjadi Shikamaru?"

"Tadinya jam di telapak tanganku berhenti berdetak tapi sekarang berdetak lagi"

"Cih pasti itu ulah Tomura!"

"Tomura?"

"Ceritanya panjang Naruto kun"

"Hinata sebaiknya kita segera pergi ketempat Tomura"

Hinata hanya mengangguk kepada ajakan Toneri dan segera mengikutinya meninggalkan Naruto dan Sakura dalam keadaan bingung.

"Naruto! apa yang kau tunggu kita harus mengikuti mereka!"

"Kau benar Sakura chan!"

Segera setelah itu Naruto dan Sakura mengikuti Toneri dan Hinata dari belakang. Mereka berempat segera pergi kearah timur istana ketempat Sasuke dan Karin berada.

To Be Continued